#Pertemuan Naz & Langit

Bukkk💢

"Imron !!" pekik kedua temannya yang lain dan langsung tanpa basa basi menolong Imron yang terjatuh.Kejadian itu membuat Nazia memanfaatkan nya untuk berlari menjauh dari ketiga preman kampung itu.

"BRENGS*K SIAPA KAMU !!" teriak Imron yang bangkit tempat dia terjatuh.

Sementara Nazia dengan cepat berlindung di belakang pria yang sudah membuat Imron tersungkur.

"Bang,kita lari saja.Jangan buat mereka marah."bisik Nazia dengan menarik ujung baju dari pria itu.

Pria itu melirik kearah Naz yang sedang ketakutan .Pria yang terlihat tak kalah garang namun,asing bagi penduduk Desa Waru. Pria itu yang tak lain adalah Langit.

"Hehhh kamu.Sudah berani-berani nya mengacaukan kesenangan kita.Mau aku bikin perkedel kamu !!" ancam Anton menunjukkan jarinya pada Langit

Langit terkekeh mendengar ancaman preman kampung itu.

"Lagian kalian jadi preman kok pengecut banget." cibir Langit pada para preman yang sudah siap menyerang Langit.

"Masa, lihat cewek dekil gini aja kalian rebutin. Aneh ," ejek Langit membuat Nazia melotot melihat sosok Langit yang tersenyum sinis.

"Masud kamu apa?!" tanya Naz sedikit membentak pada Langit dengan berkacak pinggang tak terima di bilang dekil.

Langit tersenyum sinis melihat reaksi Nazia yang terlihat tak terima dengan ucapan Langit barusan.

"Kalian lihat,look nya aja begini." ucap Langit menunjuk ke arah Nazia.

"Apa kalian nggak mikir gimana dalemanya,apa istimewanya,coba kalian pikiri." ucap Langit dengan santai pada ke tiga preman kampung itu

Nazia mendengar ejekan Langit merasa geram.Nazia pikir seenaknya saja orang asing terang-terangan menghina fisiknya.

Plak💢

Nazia memukul lengan Langit dengan kencang dan menatap wajah Langit dengan tajam penuh permusuhan.

"Aduh,Lo apa-apaan sih,kenapa Lo pukul gue.Udah untung gue tolongin.Bukannya terima kasih, malah mukul gue.Dasar cewek bar-bar!!."omel Langit pada Nazia

"Lalu kamu kenapa harus bahas fisik sama daleman,sok tahu banget kamu!!" ucap Nazia tak mau kalah dan sudah terlanjur kesal.

"Gue udah tahu semua model cewek apa aja." ucap Langit dengan angkuhnya.

"Edan!!"upat Nazia yang langsung beranjak pergi dari tempat itu.

Melihat Nazia yang terlihat menjauh dari tempat itu,ketiga preman itu pun saling pandang dan memberikan kode untuk mengejar Nazia.

Namun,belum juga melangkah suara Langit menghentikan langkah mereka.

"Kalau kalian masih ngejar perempuan itu,jangan salahin gue jika tangan ini akan menghajar kalian sampai masuk Rumah Sakit !!" teriak Langit membuat ketiga preman itu pun berbalik dan menatap tajam kearah Langit.

"Hei anak muda,kamu pasti belum tahu siapa kita.Kamu tahu,semua warga kampung disini pastinya kenal dan takut sama kita.Kamu sudah berani meremehkan kami.Cari ma*i kamu !!" hardik salah satu preman itu mengancam Langit

"Mau preman model apapun itu,gue nggak akan takut sama kalian.Buat apa di takuti dan dikenal karena sikap jahat kalian.Sudahlah, tobat.Kalian bisa cari kerja yang halal."ucap Langit dengan segala bualannya.

Hahahaha...

"Omong kosong apa yang kamu bilang bung,kamu sendiri orang baru dan lontang lantung disini nggak ada kerjaan.Sok -sokan ceramah di depan kita."ucap sang preman meremehkan perkataan Langit

"Kalian pasti belum terlalu mabuk dan bisa mencerna kata-kata gue.Kalian,punya keahlian apa, kita bisnis sama-sama disini."ucap Langit duduk dengan meneguk air mineral yang dia bawa tadi.

"Bisnis apa di kampung kayak gini?" tanya sang preman memicingkan matanya menatap Langit.

"Kita bahas nanti,kalau kalian bener-bener waras.Ini,buat kalian.Hari ini jangan coba-coba malak orang-orang kampung.Sekarang kalian pulang,besok kita ketemu disini." Ucap Langit meletakkan uang pecahan 100rb an sebanyak 5 lembar di tangan salah satu preman itu.

Selanjutnya Langit pergi melangkah menuju tempat tinggalnya.Para preman itu hanya menatap uang di telapak tangan mereka.

...****************...

Sedangkan Nazia yang kini terlihat sangat kesal dengan tingkah Langit dan yang membuatnya sangat geram.

"Assalamualaikum Naz pulang..!!" teriak Naz dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Wa'alaikumsalam,hei.. muka kamu kenapa sampe asem gitu,ada masalah ?" tanya sang bibi yang heran melihat tingkah keponakan nya yang datang dengan wajah masam.

Naz mendudukkan tubuhnya di kursi dekat sang bibi yang ada di ruang makan.

"Naz lagi kesal bi,bibi tahu orang baru yang tinggal di rumah bi Esih itu ?" tanya Naz mencebikkan bibirnya.

"Oo..bibi kira apa,emang kamu kenal sama pemuda yang ada di rumah Esih itu?"tanya sang bibi penasaran.

Naz menggelengkan kepalanya cepat.

"Nggak, lagian ogah banget kenal sama orang sableng macam dia.Masa belum juga kenal dia sudah berani menghina fisik Naz.Seenaknya bilang kalau aku ini si buruk rupa.Emang dia siapa, seenaknya saja ngomong begitu,sampe bilang kalau dia tahu semua tipe cewek.Dia bilang dia ahlinya buat analisa cewek,edan kan bi," ungkap Naz dengan menggeram kesal mengingat Langit yang begitu sombong.

"Sudahlah, jangan sampai kamu benci sama dia.Bisa-bisa jadi jodohmu nanti..hihihi.." goda sang bibi pada ponakannya itu.

"Iiihhh.. amit-amit bi," ucap Naz dengan menggeleng gelengkan kepalanya mengusir bayangan Langit.

Bibi Rahma hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah keponakan nya itu.

...****************...

Dilain sisi Langit masuk ke dalam rumah sederhana milik seseorang yang tak lain adalah milik bik Esih yang dia tempati selama di Desa Waru itu.

Dia mengingat kejadian barusan dan baru sadar karena perempuan yang dia tolong itu perempuan yang di campakkan kekasihnya karena memilih perempuan lain karena sudah terlanjur.

Menilik dari penampilan nya memang di bilang ketinggalan jaman.Hanya dengan dress selutut dengan kepang dua dan wajahnya tak ada riasan.

Kalau menurut pengamatan Langit sebenarnya perempuan itu tergolong dengan wanita cantik.Tapi, belum bisa memadu padankan yang sesuai untuk menunjang penampilan nya.

"Gadis itu kalau di poles sedikit,bisa cantik."gumam Langit..

"Aisssttt...kenapa gue mikirin dia sih,gadis aneh.Pantesan ibu-ibu suka ngegosipin dia."gumam Langit lagi.

Tok tok tok

"Assalamualaikum.." suara ketukan dan salam terdengar dari luar rumah Langit.

Dengan santai Langit melangkah ke depan untuk membuka pintu rumah itu.

Ceklek

Langit membuka pintu rumahnya dan tampak seorang gadis di depan pintu sambil menundukkan kepalanya.

"Wa'alaikumsalam,"jawab Langit membuat gadis itu mendongak ke atas.

"Kak,maaf suruh uwak bawa ini untuk kakak."ujar perempuan itu dengan senyuman tipisnya menyerahkan sebuah kantong plastik pada Langit.

"Ohh, oke terimakasih mba..." ucap Langit yang belum tahu siapa nama gadis itu.

"Rini,nama saya Rini kak.Ada yang bisa Rini bantu lagi kak?" tanya Rini dengan sopan.

"Oke..Rini,apa disini ada warung roti atau orang yang bisa buat roti?"tanya Langit.

"Roti ,kakak mau roti apa, kemungkinan sahabat saya bisa buatkan."ucap Rini dengan antusias.

"Apa sahabat kamu bisa buat slice cake?"tanya Langit sedikit ragu karena jarang yang bisa cake kesukaannya.

"Aduh,bisa nggak yaa, nanti Rini kabari deh kak,kalau bisa Rini kasih tahu kak Langit." ujar Rini.

"Oke kalau gitu."jawab Langit singkat.

"Oh oke..Rini pamit, Assalamualaikum.."pamit Rini beranjak pergi dari rumah bi Esih.

Langit hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Rini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sadiah

Sadiah

pertama kali ketemu udh ribut..jodoh kayanya 😅😅🤭

2023-04-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!