Happy reading....
"Aku malu Bunda, lihat sepatuku sudah sangat jelek!" ucap Alif merengek, kemudian menyodorkan sepatunya.
"Sabar ya, kalau Alif semangat sekolah, Bunda pasti beliin sepatu untuk Alif, bagaimana?" jawab Nada, mencoba membujuk Alif.
"Kemarin-kemarin aku juga semangat, tapi Bunda nggak belikan sepatu,'' rajuk Alif.
"Kan kemarin Bunda nggak tahu kalau Alif mau. Sekarang bunda sudah tau, jadi Alif harus semangat belajar dengan giat. Bunda akan membelikan sepatu untuk Alif," ucap Nada memberi semangat pada Alif,
Sejenak Alif menundukkan kepala, terlihat anak itu sedang berpikir keras, menimang perkataan bundanya.
Alif mengangkat kepalanya, kemudian tersenyum lebar serta mengacungkan kelingkingnya.
"Bunda janji 'kan?" tanya Alif dengan mata berbinar.
"Bunda janji, Nak,'' ucap Nada, dengan mata berkaca.
'Ya Allah, hamba mohon lancarkanlah rezeki suami hamba,' batin Nada.
"Oke aku mau sekolah!'' seru Alif turun dari motor, dan melangkah riang menuju kelasnya.
Nada mendongakkan kepalanya, menahan agar tetesan air matanya tidak terjatuh di pipi. Setelah nada sedikit tenang, dia mengecup kening Zaskia serta menarik napas panjang, kemudian menghembuskan perlahan.
Dia mengikuti langkah kecil Alif, yang saat ini sudah memasuki kelas.
"Bunda pulang aja, nggak papa kok," ucap Alif bersemangat.
Seketika mata Nada terbelalak, dia tidak menyangka Putra kecilnya akan mengucap kata demikian.
"Alif yakin?" tanya Nada tidak percaya.
Dengan riang Alif mengangkat tangannya, mengajak tos pada Nada. Sejenak wanita itu membatu. Nada memang senang dengan perubahan Alif, akan tetapi dia sangat khawatir bila janjinya tidak terpenuhi.
"Aku akan jadi anak pintar Bunda, dan belikan aku sepatu ya!'' tutur Alif.
"Oke sayang, Bunda pasti belikan sepatu untuk Alif," ucap Nada mengelus pucuk kepala putranya, dan mengecup kening.
Tak lama kemudian bu guru datang mendekati Alif. Dia segera menuntun Alif memasuki kelas karena memang jam pelajaran segera dimulai.
Nada masih memperhatikan Alif lewat jendela, saat ini seperti mimpi bagi Nada. sebelumya Alif sangat rewel dengan sekolahnya, dia tak percaya dirinya sangat mengharapkan sepasang sepatu.
Alif melambaikan tangan ke Nada, dia sangat riang, tidak seperti biasanya. Entah mengapa hati Nada mendadak perih menatap Putranya itu.
Sebenarnya Nada sangat berat meninggalkan Alif, akan tetapi tugasnya di rumah sudah menunggu. Setelah dirasa Alif fokus belajar, Nada segera pergi dari sekolah, dirinya kembali untuk pulang.
Betapa kagetnya Nada saat tiba di rumah,
di dapur sudah banyak sekali bahan masakan, banyak sekali lauk pauk yang tergeletak di atas meja.
"Bu ini siapa yang beli?" tanya Nada.
"Ya saya lah, emang kamu?" ucap Laras.
"Tapi Bu, Nada 'kan sudah belanja?" heran Nada.
"Tapi masakan kamu itu nggak enak. Masa setiap hari tahu tempe mulu, mana bisa aku sehat," ucap Laras sewot.
"Bu keuangan kita masih tidak baik-baik saja, akan lebih baik kalau kita berhemat,'' jelas Nada.
Laras melangkah mendekati Nada. Matanya menatap tajam kepada istri anaknya tersebut. Tangannya menggebrak meja keras, membuat Zaskia sampai menangis karena terkejut akibat mendengar gebrakan meja tersebut.
"Kamu jangan coba-coba bohong ya! Kamu kemanakan uang anakku?" tanya Laras.
"Astagfirullah Ibu, aku nggak pernah menyembunyikan apapun dari ibu dan Mas Andra,'' jawab Nada dengan mata berkaca.
"Halah, omong kosong," ucap Laras melewati Nada begitu saja.
Nada menatap lauk pauk yang berserakan di meja.nDia tak habis pikir, padahal dia sudah bersusah payah untuk mengumpulkan uang, untuk menyetabilkan keuangan keluarga.
Suaminya hanya ojek online dan pendapatannya tidak menentu. Bila saat suaminya memberi uang lebih, dia pasti menyisihkannya untuk berjaga-jaga saat suaminya tidak membawa uang saat pulang.
Akan tetapi, itu semua diterima negatif oleh Laras. Dia mengira uang Andra di simpan untuk kepentingannya sendiri.
Faktanya, Andra selalu memberi uang lebih kepada Laras dan sisanya akan di beri ke Nada. Meskipun begitu, Nada tak pernah protes sedikitpun.
Padahal banyak sekali cicilan yang harus Nada bayar, mulai dari motor yang dia buat bekerja, belum lagi cicilan kulkas, mesin cuci, dan TV. Itu pun karena mertuanya yang meminta.
Nada tahu mengapa mertua seperti ini kepadanya.
Beberapa hari lalu Nada mencuri dengar, kalau mertuanya menginginkan sebuah AC, untuk dipasang di kamarnya.
Cuaca belakangan ini memang sangat panas, sehingga kalau siang hari mertuanya tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Jangankan mertuanya, kedua anaknya pun juga merasakan hal yang sama. Akan tetapi, mereka tidak pernah protes seperti yang dilakukan oleh Laras.
Nada masih sangat bersyukur, karena diberi kedua putra-putri yang sangat mengerti keadaannya. Tidak pernah protes dengan semua keadaan yang mereka alami.
Anak-anaknya tidak pernah meminta lebih, bahkan saat teman-temannya memiliki barang yang bagus atau mainan baru. Mereka tidak pernah menuntut untuk memilikinya juga.
Zaskia juga sangat baik kepada Nada, di usianya yang masih membutuhkan banyak asupan gizi dan susu. Zaskia lebih memilih untuk memakan nasi dan sayur, dia sangat jarang untuk meminta susu.
Sangat berbanding jauh dengan tetangganya, anaknya selalu meminta.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Sky Blue
D tungguin klanjutnnya ya kax🥰🥰🥰
2023-04-02
1
Heri Wibowo
cobaan dalam berumah tangga yang sering terjadi adalah masalah ekonomi
2023-04-01
1
Elviraaprillia Vira
sudah mampir kak author, ceritanya bagus 👍,semangat lanjut upnya kak 💪💪💪
2023-04-01
2