Happy reading...
Hari-hari Nada dipenuhi dengan kesibukan rumah tangga yang amat padat, belum lagi mendengar omelan-omelan Laras yang membuat telinga Nada panas.
Entah terbuat dari apa hati Nada, dia sangat sabar. Andra sangat bersyukur memiliki istri sepertinya,. Melihat ibunya yang sangat egois, membuat Andra tak berselera makan lagi, dia memutuskan untuk berangkat kerja.
"Mas berangkat kerja dulu ya," ucap Andra mengecup kening Nada.
"Udah selesai Mas, sarapannya?" tanya Nada lembut.
"Sudah, kamu sarapan dulu. Nanti Alif biar Mas yang antar ya," ucap Andra.
"Jangan Mas! Alif tidak mau ditinggal kalau sekolah. Biar Nada aja nggak papa kok," ujar Nada sambil tersenyum manis.
Andra membungkukkan badannya sehingga setara dengan Alif yang sedang duduk di kursi. Andra menatap lekat mata Alif, dan berusaha merayunya agar mau sekolah sendiri.
"Alif 'kan sudah besar, sekolah sendiri ya. Kasihan Bunda dong harus ngantar jauh, nanti di rumah masih beres-beres,'' ucap Andra mengelus kepala putranya.
"Nggak mau Yah! Aku 'kan masih mau Bunda yang antar," jawab Alif.
"Aku malu Yah," ucap Alif.
"Aku sering diejekin teman sekolah, soalnya sepatuku jelek." sambung Alif, menyodorkan sepatunya yang mulai sobek.
Andra dan Nada saling berhadapan, seketika mata Nada berkaca. Sebenarnya, ini adalah alasan utama Alif mengapa dia tidak mau sekolah sendiri.
Akan tetapi, Nada terus menutupinya. Dia tidak mau suaminya kepikiran tentang hal ini. Dia pikir, masalah sepatu adalah masalah yang sepele, sehingga suaminya tidak perlu tahu tentang ini semua.
"Ya udah, nanti Alif sama Bunda aja ya sekolahnya. Ayah biar bekerja, nanti kita beli sepatu kalau Ayah sudah punya uang," ucap Andra mengecup kening Alif.
Andra segera berdiri dan melangkah menjauh, disusul oleh Nada yang melangkah di belakangnya.
"Kamu nggak bilang, kalau Alif butuh sepatu?" tanya Andra.
"Aku nggak mau Mas repot aja. Sudahlah, enggak usah dipikirkan, namanya juga anak kecil. Besok pasti sudah lupa," ujar Nada.
"Maafin aku ya Nad, aku ..." ucapan Andra terpotong.
"Udah sana berangkat! Aku nggak mau denger apapun," ucap Nada berbalik dan kembali dengan aktivitasnya menyuapi kedua anak yang sedang duduk menunggunya.
Seperti biasa, Andra pasti akan menyuruhnya untuk mencari pendamping lain. agar kehidupannya lebih baik dari ini. Nada heran, kenapa suaminya selalu berpikir demikian, padahal Nada sangat ikhlas menjalani ini semua.
Andra selalu merasa bersalah saat melihat Nada.
Dia yang selalu menyembunyikan masalah rumah tangganya, terlebih masalah ekonomi.
Andra hanyalah ojek online yang pendapatannya tidak tentu, bahkan bisa di katakan sangat minim. Kadang dirinya sering mengambil lembur akan tetapi, apa boleh buat? Kebutuhannya masih sangat besar.
Setelah suaminya berangkat, Nada mulai mengurusi kedua buah hatinya. Buah hati yang selalu membuatnya tetap bertahan di ujian ini.
Tak ada yang dapat menguatkan Nada, selain mereka. Jam sudah menunjukkan jam 07.15, Nada segera membereskan peralatan makan, dan masuk ke rumah.
Nada segera membuka baju Alif dan Zaskia, kemudian membantu mereka untuk mandi. Nada segera mengurus perlengkapan sekolah Alif, dan tidak lupa menyiapkan Zaskia juga. Yang pasti beserta kelengkapannya, seperti botol susu dan pampers.
Jarak antara sekolah dan rumah Alif terbilang cukup jauh, butuh waktu 15 menit untuk sampai di sana. Terkadang Alif sering terlambat karena Nada terlalu sibuk dengan urusan rumah. Terlebih mertuanya yang selalu meminta ini itu saat pagi hari.
Seperti halnya belum lama ini, saat Nada memasak. Laras selalu meminta Nada untuk membereskan kamarnya terlebih dahulu, setelah itu memasak khusus untuk sarapannya. Padahal saat pagi hari itu. saat dimana Nada sangat sibuk dengan segudang aktifitas.
Terkadang kalau masakannya tidak cocok di lidahnya, Laras selalu meminta memaksakan dengan menu berbeda, seperti yang terjadi pagi ini.
Hal ini membuat waktu Nada tersita cukup banyak, sehingga Alif seringkali terlambat masuk sekolah.
Setelah selesai, dan semua sudah siap, Alif dan Nada segera menaiki motor, dan berangkat menuju sekolah Alif.
Tak lama kemudian sampailah mereka di sekolah Alif. Dia turun dari motornya, Nada masih sibuk menggendong Zaskia, sedangkan Alif masih betah berlama-lama di motor.
"Kok nggak turun, Nak?" tanya Nada.
"Kita pulang aja yuk Bun! Aku nggak mau sekolah." rengek Alif.
"Loh kenapa?" tanya Nada.
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Sky Blue
Smangt berkarya ya kax🥰🥰
2023-04-02
1
Heri Wibowo
dasar mertua bikin repot saja
2023-04-01
1