Tetap Melangkah

Hari ini Hilman hanya mengikuti 1 mata kuliah dan setelah itu dia berencana untuk mendatangi beberapa perusahaan yang menurut informasi yang dia dapatkan dari website mereka bahwa saat ini sedang membutuhkan tenaga kerja, dan juga termasuk perusahaan dimana dulu ayahnya bekerja karena bagaimanapun perusahaan tersebut adalah yang sudah memberikan banyak nafkah kepada keluarganya sampai hari ini dalam bentuk manfaat pensiunan bulanan.

Belum juga Hilman melangkahkan kakinya keluar dari kelas, dia telah ditunggu oleh Jhon dan 3 orang temannya di pintu keluar. Melihat gelagat yang kurang baik akhirnya Hilman menunggu sampai semua mahasiswa lainnya keluar terlebih dahulu, setelah itu baru kemudian dia beranjak dari tempat duduknya dan menuju pintu keluar kelas dimana Jhon dan ketiga temannya sedang menunggu.

"Aku tahu kalian menungguku!, ada keperluan apa lagi Jhon?, apakah penjelasanku tadi belum cukup?"

"Kenapa Susan tidak datang hari ini!, apakah kamu sudah menghubunginya dan memberitahu tentang pembicaraan kita tadi?"

"Kekasihku memang menghubungiku tadi sebelum kelas dimulai!, tapi kami tidak membicarakan hal lain selain dia mengatakan tidak bisa mengikuti kuliah hari ini karena sedang tidak enak badan, itu saja"

"Sikat saja Jhon!, sudah tidak ada orang lain lagi ditempat ini" kata seorang teman Jhon.

"Jangan Wil...!, dikelas sebelah masih ada kuliah, nanti saja diluar kampus kita beri pelajaran kepadanya!, aku peringatkan sekali lagi kepadamu Hilman...!, jauhi Susan dan hidupmu akan aman!, ayo teman-teman kita pergi" kata Jhon kemudian mengajak teman-temannya pergi dari tempat itu.

Walaupun mulai mendapat ancaman yang serius, Hilman tetap melanjutkan rencananya hari ini. Karena dia sudah bertekad untuk segera mendapatkan pekerjaan agar bisa menjadi solusi dari semua kebutuhannya yang sangat membebani ibunya, dia juga ingin mencari kesempatan untuk membicarakan hubungan sandiwara asmaranya dengan Susan setelah menyelesaikan urusan mencari pekerjaan.

Dengan sepeda motor kebanggaannya dia meluncur dijalan raya menuju kantor perusahaan yang sudah menjadi target kedatangannya hari ini, ada 3 alamat yang akan dia datangi hari ini termasuk perusahaan dimana ayahnya dahulu bekerja.

"Selamat siang bu...!, saya Hilman, apakah perusahaan ini sedang mencari tenaga kerja paruh waktu?" kata Hilman sesampainya disebuah kantor perusahaan jasa konstruksi.

"Siang...!, ya benar saudara Hilman, kami sedang ada proyek besar diluar kota dan membutuhkan beberapa orang sarjana teknik sipil dan arsitek!, apakah saudara Hilman memenuhi kriteria tersebut?, kalau iya silahkan masukkan lamarannya dan akan segera kami proses dan sore hari nanti sudah bisa melakukan wawancara!" kata resepsionis kantor perusahaan itu.

"Ohh..., baiklah aku akan segera menyiapkan lamarannya dulu, terimakasih bu..., saya permisi dan selamat siang!" kata Hilman kemudian segera pergi dengan perasaan kecewa karena perusahaan pertama yang dia datangi hanya membutuhkan seorang yang sudah lulus kuliah dan di bidang teknik sipil sedangkan dia kuliah di bidang teknik informatika yang mengambil jurusan programer.

Hilman kembali menyusuri jalan raya menuju target perusahaan kedua yang sudah ada didalam daftar targetnya hari ini, dia sampai di alamat yang tertera tapi yang dilihatnya hanyalah sebuah gedung kosong dan terlihat sudah lama tidak ditempati karena sudah tidak terurus lagi. Dengan penuh kekecewaan dia meninggalkan tempat tersebut dan kembali menunggang sepeda motor Kingnya menyusuri jalanan Kota mencari alamat target selanjutnya, kembali Hilman harus menelan pil yang sama setelah melihat alamat yang ditujunya telah berubah menjadi sebuah reruntuhan bangunan dengan 2 buah eksavator yang sedang bekerja membersihkan sisa-sisa puing bangunan.

Menjelang sore akhirnya Hilman menuju kantor perusahaan tempat ayahnya dulu bekerja dengan harapan orang yang ingin ditemuinya itu masih berada di sana, Yanto Kuncoro adalah orang yang akan ditemuinya saat ini. Sosok tersebut adalah sahabat karib ayahnya semasa hidup, dan Yanto saat ini sedang menjabat sebagai seorang manajer personalia di Perusahaan yang berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara tersebut dan bergerak di bidang teknologi informasi sesuai dengan jurusan kuliah Hilman saat ini.

"Hei nak Hilman...!, waduh bapak sudah hampir tak mengenali kamu lagi nak?, bagaimana kabarmu dan ibu Hana serta adikmu" kata seorang pria dewasa dengan pakaian Satpam yang menyapa Hilman didepan pintu gerbang kantor perusahaan tersebut.

"Pak Muhdi...!, sudah lama sekali tidak kesini pak, kabar ibu dan adik mereka baik-baik saja, dan sekarang Anita sudah bersekolah di SMP, bapak sendiri dan keluarga bagaimana?"

"Syukurlah..., kami juga sehat!, ada keperluan apa kamu kesini? biar bapak bantu sebisanya!" kata Muhdi satpam perusahaan yang dikenal sangat akrab dengan keluarga Hilman.

"Aku ingin bertemu pak Yanto, apakah beliau masih ada di kantor?"

"Masih...!, itu mobilnya masih terparkir dihalaman, ya sudah masuklah kamu dan bawa kartu tamu ini, aku akan menghubungi pak Yanto nanti via interkom, untuk memberitahu bahwa kamu sedang menuju ke ruangannya untuk bertemu"

"Baik..., terimakasih pak Muhdi, saya pergi dulu!" kata Hilman kemudian bergegas masuk kedalam kantor perusahaan itu sambil mengenakan kartu tamu pemberian Muhdi sang Satpam.

Suasana didalam kantor sudah mulai sepi karena sudah banyak karyawan yang pulang dan hanya beberapa orang yang berada ditingkat manajerial yang masih berada di ruangan mereka termasuk Yanto Kuncoro sang Manajer Personalia, Hilman masih akrab dengan beberapa ruangan termasuk bekas ruangan sang ayah yang saat ini ditempati oleh orang lain.

Tok..., tok..., tok...

"Masuk...!" kata suara dari dalam ruangan

"Selamat sore pak Yanto...!"

"Hilman...!, mari masuk dan duduklah, ahh..., ada angin apa yang membawamu hingga kesini hahh...!, mmm..., tidak terasa hampir 8 tahun telah berlalu nak...!, bagaimana kabar Mami kamu juga adikmu!" tanya Yanto yang terlihat senang atas kedatangan Hilman.

"Mereka sehat-sehat saja pak...!, mmm..., begini Pak Yanto..., kedatangan saya kesini memang untuk menemui pak Yanto, saya sekarang sudah berada di semester akhir masa perkuliahan ku, nah kalau ada lowongan di perusahaan ini aku ingin bekerja paruh waktu mulai siang sampai sore atau malam hari!,"

"Mmm..., kamu kuliah jurusan apa nak Hilman...?"

"Saya di jurusan teknik Informatika dengan mengambil konsentrasi programmer dan pengembangan perangkat lunak atau aplikasi, mungkin keahlian saya yang belum seberapa bisa bermanfaat di perusahaan ini!"

"Hmm..., jurusanmu sangat dibutuhkan oleh perusahaan ini, begini saja..., besok kembalilah sebelum makan siang dan bawalah semua kartu hasil studimu mulai dari semester awal, akan saya coba konsultasikan dengan Manajer Umum dan kamu berdoa saja mudah-mudahan kamu bisa diterima nanti!"

"Ahh..., baik pak Yanto, akan saya siapkan semua berkasnya dan akan kembali menemui bapak besok" kata Hilman yang berantusias.

"Sampaikan salam kepada Mami kamu, dan kamu jangan pernah berputus asa untuk maju!, jika ada keperluan apa-apa hubungi saya, ini kartu nama saya ada nomor ponsel saya di sana!" kata Yanto sambil memberikan kartu namanya .

"Baik pak..., akan saya sampaikan salamnya kepada Mami nanti, kalau begitu saya pamit dulu, samai ketemu besok!" kata Hilman kemudian berpamitan.

Hilman kembali ke rumah dengan perasaan senang sambil berharap usahanya untuk mendapatkan pekerjaan dapat segera terwujud, dia belum memikirkan jumlah gaji yang bisa didapatkannya yang terpenting adalah bisa bekerja dulu.

Terpopuler

Comments

Fania kurnia Dewi

Fania kurnia Dewi

Ceritanya bagus,gaya bahasanya tidak kaku,semangat thor

2023-08-13

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjutkan Thor 😄💪👍👍👍

2023-04-26

1

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Ceritanya mulai menarik, gw paling suka kalo liat anak berbakti yang peduli untuk meringankan beban orang tuanya... Nice Thor 😄💪👍👍

2023-04-26

4

lihat semua
Episodes
1 Kondisi Yang Serba Sulit
2 Tetap Melangkah
3 Mendapat Peluang
4 Tawaran Susan
5 Sandiwara saat Apel Perdana
6 Sandiwara Yang Menjadi Nyata
7 Ancaman Serius di Kampus
8 Ancaman Serius di Kampus (2)
9 Mendapat Panggilan
10 Hari Pertama Bekerja
11 Mendapat Tekanan
12 Berdatangan dari Berbagai Arah
13 Anggota Pengelana Budiman
14 Menghadapi Kebimbangan
15 Musibah Yang Tak Terduga
16 Kegelisahan Hana dan Susan
17 Menyatu dengan Nui
18 Sekarat dan Hampir Mati
19 Mumi Hidup
20 Hadiah dari Nui
21 Kotak Misterius
22 Lebih Dekat Dengan Nui
23 Mendapatkan Misi Pertama
24 Berjuang untuk sebuah Restu
25 Bantuan Nui
26 Bantuan Nui (2)
27 Bantuan Nui (3)
28 Bantuan Nui (4)
29 Selangkah Lagi
30 Makan Malam Romantis
31 Memenuhi Keinginan Susan
32 Mendapat Keahlian
33 Menanggung Resiko
34 Menanggung Resiko (2)
35 Keakraban Hana dan Susan
36 Membantu Sesama Anggota
37 Mendapatkan Asset
38 Kediaman Baru
39 Memantapkan Rencana
40 Kembali dihadang Geng Bulan Sabit
41 Nui System Naik Level
42 Bertambah Kuat
43 Persiapan Pesta Pertunangan
44 Perlahan namun Pasti
45 Kabar Baik dari Juliana
46 Mulai Menguasai Perusahaan Wang
47 Ketegangan Hilman Menjelang Acara
48 Acara Tunangan
49 Pindah Rumah
50 Kekaguman Seorang Julia Wang
51 Mulai Menguasai Perusahaan Keluarga Wang
52 Hampir Lupa
53 Mengundurkan Diri
54 Fans Baru
55 Point Pengalaman 200%
56 Maling Susu
57 Mengaktifkan Bawahan Baru
58 Menata Perusahaan
59 Bertemu Ayah Susan
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Kondisi Yang Serba Sulit
2
Tetap Melangkah
3
Mendapat Peluang
4
Tawaran Susan
5
Sandiwara saat Apel Perdana
6
Sandiwara Yang Menjadi Nyata
7
Ancaman Serius di Kampus
8
Ancaman Serius di Kampus (2)
9
Mendapat Panggilan
10
Hari Pertama Bekerja
11
Mendapat Tekanan
12
Berdatangan dari Berbagai Arah
13
Anggota Pengelana Budiman
14
Menghadapi Kebimbangan
15
Musibah Yang Tak Terduga
16
Kegelisahan Hana dan Susan
17
Menyatu dengan Nui
18
Sekarat dan Hampir Mati
19
Mumi Hidup
20
Hadiah dari Nui
21
Kotak Misterius
22
Lebih Dekat Dengan Nui
23
Mendapatkan Misi Pertama
24
Berjuang untuk sebuah Restu
25
Bantuan Nui
26
Bantuan Nui (2)
27
Bantuan Nui (3)
28
Bantuan Nui (4)
29
Selangkah Lagi
30
Makan Malam Romantis
31
Memenuhi Keinginan Susan
32
Mendapat Keahlian
33
Menanggung Resiko
34
Menanggung Resiko (2)
35
Keakraban Hana dan Susan
36
Membantu Sesama Anggota
37
Mendapatkan Asset
38
Kediaman Baru
39
Memantapkan Rencana
40
Kembali dihadang Geng Bulan Sabit
41
Nui System Naik Level
42
Bertambah Kuat
43
Persiapan Pesta Pertunangan
44
Perlahan namun Pasti
45
Kabar Baik dari Juliana
46
Mulai Menguasai Perusahaan Wang
47
Ketegangan Hilman Menjelang Acara
48
Acara Tunangan
49
Pindah Rumah
50
Kekaguman Seorang Julia Wang
51
Mulai Menguasai Perusahaan Keluarga Wang
52
Hampir Lupa
53
Mengundurkan Diri
54
Fans Baru
55
Point Pengalaman 200%
56
Maling Susu
57
Mengaktifkan Bawahan Baru
58
Menata Perusahaan
59
Bertemu Ayah Susan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!