Dan benar saja ketika Kelvin selesai mandi, Clarissa belum terlihat keluar dari kamar mandi. Kelvin segera mengambil pakaiannya dan memakainya bersamaan dengan itu Clarissa membuka pintu kamar mandi dengan perlahan. Clarissa keluar dengan berusaha menutupi tubuhnya dengan kedua tangan. Seakan tahu kegelisahan Clarissa, Kelvin pun berinisiatif mengambil kemejanya dan memberikan kepada Clarissa agar dress nya bisa tertutup oleh kemeja Kelvin.
"Kamu pakai ini Sayang." ucap Kelvin sambil memberikan kepada Clarissa.
Tetapi Clarissa tidak segera menerimanya Clarissa hanya menatapnya saja tanpa berniat mengambil dari tangan Kelvin. Karena bagaimanapun Clarissa masih trauma dengan apa yang baru saja terjadi dengan mereka.
"Aku tunggu di luar ya." ucap Kelvin sambil meletakkan kemejanya di sisi ranjang kemudian berjalan keluar dari kamar menuju ruang tamu di apartemennya.
Kelvin menuju ke dapur untuk mengambil minuman dingin di lemari pendingin, kemudian segera meneguknya hingga habis. Setelah itu Kelvin duduk di ruang makan dengan menundukkan kepala dan meletakkan kedua tangannya diatas kepala.
Tentu saja Kelvin menyesali perbuatannya. Clarissa adalah seorang wanita yang baik tetapi Kelvin sudah merusaknya. Meskipun dia sudah berjanji akan menikahinya tetapi pasti hal tersebut akan menjadi trauma besar untuk Clarissa. Clarissa sengaja berkuliah di kota besar ini sedangkan kedua orang tuanya berada diluar kota dan Clarissa terpaksa harus tinggal di kost sehingga Clarissa merupakan cewek yang mandiri.
Sedangkan di dalam kamar, setelah memastikan Kelvin benar-benar keluar Clarissa berjalan perlahan menuju sisi ranjang kemudian duduk disana disamping kemeja yang baru saja Kelvin berikan untuknya. Clarissa menatap sejenak kemeja tersebut kemudian beralih menatap dirinya didepan cermin rias yang ada didepannya. Tiba-tiba saja air mata luruh kembali dipipinya. Seakan tidak pernah habis air mata itu terus keluar.
"Maafkan aku Ayah, Ibu." lirih Clarissa.
Setelah merasa cukup tenang, Clarissa segera berdiri kemudian memakai kemeja yang diberikan Kelvin. Clarissa mengambil bedak dan lipstik di tas nya untuk sekedar memoles wajahnya agar tidak terlihat sembab karena terus menangis berjam-jam.
Clarissa segera keluar dari kamar setelah memastikan penampilannya tidak seburuk beberapa jam yang lalu. Begitu melihat Clarissa keluar dari kamar, Kelvin segera bangkit dari duduknya dan menghampiri Clarissa.
"Sayang..." ucap Kelvin.
"Aku mau pulang." perkataan Kelvin segera dipotong oleh Clarissa. Dan hanya satu kalimat itu saja yang keluar dari bibir Clarissa.
"Oke aku akan antar ke kost, tapi kita mampir dulu ke cafe ya, kita belum makan dari semalam." ucap Kelvin karena dia ingat semalam memang belum makan karena di pesta Kelvin fokus dengan minuman kerasnya.
Clarissa tidak menjawab bahkan dia berjalan mendahului Kelvin dan keluar dari apartemen Kelvin. Kelvin yang berjalan di belakangnya merasa cukup lega, karena sekeras kepalanya Clarissa dia masih mau menuruti perintah Kelvin. Terbukti dengan Clarissa memakai kemeja yang tadi Kelvin berikan kepadanya. Meskipun Clarissa masih tetap mendiamkan dirinya karena memang dia yang salah.
Sepanjang perjalanan di dalam mobil, tidak ada yang bersuara sama sekali. Clarissa terus menatap jendela disebelah kirinya dan terlihat melamun. Sedangkan Kelvin sesekali melirik ke arah Clarissa dan dia tidak berani mengucapkan apa-apa.
Kelvin pun segera melajukan mobilnya ke cafe miliknya. Kemudian memarkirkannya. Setelah mematikan mesin mobil, Clarissa terlihat tidak bergerak sedikit pun. Dia masih berdiam diri di dalam mobil.
"Sayang... Kita makan dulu ya." ucap Kelvin yang berusaha memegang tangan Clarissa tetapi segera ditarik Clarissa kembali.
"Aku mau pulang." jawab Clarissa tanpa menoleh sedikit pun ke arah Kelvin.
"Iya aku tahu, kita makan dulu habis itu aku janji bakal antar kamu pulang ke kost." ucap Kelvin dengan lembut karena dia tidak ingin semakin merusak suasana hati Clarissa.
Clarissa menghela nafas pelan dengan memejamkan mata. Tanpa banyak kata Kelvin segera keluar dan berjalan berputar ke arah pintu Clarissa kemudian segera membukakan pintunya.
Dengan malas akhirnya Clarissa pun keluar sejujurnya dia memang terasa lapar bahkan sejak semalam karena dia terus menangis.
Clarissa berjalan mendahului Kelvin kemudian masuk ke dalam cafe dan memilih duduk di pojok ruangan tersebut. Sedangkan Kelvin dia lebih dulu memesan makanan kepada karyawannya setelah memastikan Clarissa baik-baik saja.
Kelvin segera menghampiri dimana Clarissa duduk, dia sengaja duduk disamping Clarissa karena ingin membicarakan hal penting setelah kejadian tadi malam. Tetapi Clarissa tetap tidak mau menatap ke arah Kelvin.
"Sayang, aku janji bakal tanggung jawab setelah memastikan cafe ini stabil. Aku mohon kamu sabar sebentar lagi ya." lirih Kelvin memohon, dia memegang tangan Clarissa yang berada dipangkuan Clarissa.
Clarissa awalnya sempat menolak tetapi Kelvin memaksa tetap memegang tangannya sehingga Clarissa membiarkannya saja. Tapi respon Clarissa tetap diam saja bahkan menatap Kelvin pun tidak.
Tidak berapa lama makanan Kelvin datang, karyawannya segera meletakkan di atas meja lengkap dengan minuman yang sudah dipesan oleh Bos nya.
"Silahkan Pak." ucap karyawan tersebut sebelum meninggalkan meja Kelvin.
"Terima kasih." jawab Kelvin datar, dia sudah melepaskan genggaman tangannya pada Clarissa sejak karyawannya datang, karena tentu saja Kelvin tidak mau jika karyawannya mengetahui apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Clarissa.
Karena hampir semua karyawan Kelvin sudah mengetahui jika Clarissa adalah kekasih Kelvin.
Kelvin segera mengambil makanan untuk Clarissa. Kelvin sudah tahu makanan kesukaan Clarissa sehingga tanpa Clarissa meminta Kelvin sudah memesankan untuknya.
"Sayang, makan dulu ya." ucap Kelvin sambil meletakkan piring di depan Clarissa.
Tanpa menatap Kelvin, Clarissa segera meraih piringnya kemudian memasukkan perlahan makanannya ke dalam mulut. Meskipun perutnya terasa lapar tetapi mulutnya sangat susah hanya untuk mengunyah makanan apalagi menelannya. Tetapi Clarissa tetap memaksakan agar bisa makan karena dia tidak mau jatuh sakit.
Kelvin yang menatap dari samping merasa ikut sakit. Dia benar-benar merasa sangat bersalah kepada Clarissa. Karena dirinyalah Clarissa menjadi seperti sekarang ini. Sehingga di dalam hati Kelvin dia berjanji jika sudah memastikan cafe baik-baik saja maka dia akan segera menikahi Clarissa. Tidak masalah jika nantinya Clarissa masih kuliah, karena Kelvin tidak mau kehilangan wanita seperti Clarissa.
Clarissa tidak menghabiskan makanannya, karena suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja sehingga sangat sulit baginya untuk makan dengan baik. Sedangkan Kelvin sudah menunggu sedari tadi dengan setia.
"Gak dihabiskan?" tanya Kelvin.
Clarissa hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepala pelan sambil dia meminum minumannya di gelas dengan sedotan.
"Ya uda gak apa-apa. Pulang sekarang?" tanya Kelvin.
Clarissa hanya mengangguk kemudian segera bangkit berdiri dan berjalan keluar dari cafe lebih dulu. Kelvin pun segera mengikutinya.
...****************...
Tetap semangat 💪
Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments