"Nah Pak Yohan, saya tinggal dulu ya, saya harus kembali ke Yayasan. Bapak bisa berbincang dulu dengan Mikayla dan Ibunya di sini. Apa Bapak tidak keberatan? Atau mau mengobrol di Yayasan saja?" tanya Pak Yusuf.
"Oh tidak apa-apa Pak, saya ngobrol di sini saja," jawab Yohan.
Pak Yusuf pun berpamitan untuk kembali ke Yayasan.
"Mika, apa ada yang kamu butuhkan buat sekolah?" tanya Yohan.
"Iya Paman, Mika belum membayar uang LKS sebesar dua ratus lima puluh ribu rupiah. Kemarin Mika baru saja membayar tiga ratus ribu rupiah, karena uang yang dari Pak Yusuf kemarin, sudah Mika belikan buku bekas," jawab Mika. Yohan terperanjat.
"Buku bekas? Kenapa membeli buku bekas?" tanya Yohan lagi.
"Iya Pak Yohan. Jadi, setiap tahun, Mika saya belikan buku bekas saja, karena buku pelajaran yang dijual di sekolah harganya lebih mahal. Jadi, seperti tahun-tahun yang lalu, tahun ini, saya juga katakan kepada Mika, untuk membeli buku pelajaran yang bekas saja," jawab Ibu Rose.
"Ibu, panggil saya Yohan saja, jangan pakai Pak," ucap Yohan.
"Aduh, saya tidak bisa Pak, rasanya tidak sopan. Bapak kan orang tua asuhnya Mika," jawab Ibu Rose.
Yohan pun hanya bisa mengangguk setuju, membiarkan ibu kandung dari anak asuhnya itu, memanggil dirinya dengan sebutan bapak.
"Apa buku pelajaran kamu sudah lengkap semua? Atau ada yang mau dibeli lagi?" tanya Yohan lagi.
"Kemarin ada satu buku yang belum ada, Paman" jawab Mikayla.
"Kalau bukunya ada di sekolah, nanti kita beli di sekolah saja," ucap Yohan.
"Ada Paman, tapi mahal. Kita pergi ke toko buku bekas saja Paman. Di sana harganya jauh lebih murah. Mika tau kok tempatnya di mana," jawab Mikayla polos. Yohan tersenyum dan mengacak kecil rambut anak asuhnya itu.
“Tidak apa-apa, Mika. Kita beli bukunya di sekolah saja ya,” ucap Yohan. Mikayla pun menganggukkan kepalanya.
"Bu Rose, apa hari Senin saya boleh mengantarkan Mika ke sekolah? Sekalian membayar uang LKS dan membeli buku pelajaran yang belum dimiliki oleh Mika. Mungkin saya akan melunasi uang sekolah Mika sampai lulus saja. Karena saya belum tentu bisa datang sering datang ke sini," ucap Yohan.
“Boleh Pak. Tentu saja boleh! Terima kasih banyak Pak Yohan,” jawab Ibu Rose.
.
.
.
Dan, sesuai janjinya, pada hari senin, Yohan pun datang menjemput Mikayla, dan akan mengantarkan anak asuhnya itu ke sekolah, sekalian membayar keperluan sekolah Mika.
"Kamu bawa apa itu, Mika?" tanya Yohan heran. Saat melihat tiga buah kotak besar yang di bawa anak asuhnya itu.
"Oh, ini kue yang akan Mika jual di sekolah Paman. Kalau yang dua kotak lagi buat dititip di warung!" jelas Mikayla. Mulut Yohan seketika menganga mendengar penjelasan Mikayla. Dirinya merasa beruntung bisa bertemu dengan Mikayla, seorang anak yang mempunyai semangat dan daya juang yang tinggi. Baru menjadi orang tua asuhnya saja, sudah membuat Yohan merasa bangga. Apalagi Bu Rose. Beliau pasti bangga sekali memiliki anak yang pintar dan penuh semangat seperti Mikayla. Gadis kecil di hadapannya ini, benar-benar seorang anak yang hebat.
Begitulah pikir Yohan Erlangga.
"Apa kue-kue ini boleh naik mobil Paman? Atau Mika jalan kaki saja Paman. Takut nanti mobil Paman, kotor," ucap Mika.
"Tidak apa-apa, bawa naik ke mobil tidak masalah kok. Nanti bilang saja warungnya mana yang mau dititipkan kue-kue itu, ya." Dengan wajah sumringah, Mikayla menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat.
"Anak ini memang luar biasa," gumam Yohan dalam hati sambil mengacak kecil rambut Mikayla.
"Sini, paman bantu membawa kuenya," ucap Yohan sambil mengambil kotak kue yang dipegang oleh Mikayla.
Yohan pun berhenti di setiap warung yang akan dititipkan kue oleh Mikayla. Yohan menatap dengan lekat Mikayla yang mengantarkan kue ke warung. Dia melihat baju sekolah dan sepatu yang dikenakan oleh Mikayla, terlihat kusam dan kurang bagus.
"Mika, nanti pulang sekolah izin sama ibu kamu ya, jam lima sore paman jemput. Kita ke Mall, kamu mau?" tanya Yohan yang berniat membelikan Mikayla sepatu dan baju sekolah baru. Mendengar Yohan menyebutkan kata mall, tentu saja Mikayla senang. Gadis kecil itu setiap hari membantu ibunya berjualan, hingga Mikayla jarang sekali pergi ke mall.
"Waaah ... mau Paman! iya nanti Mika bilang ibu!" jawab Mika antusias.
Hanya butuh waktu lima belas menit, mereka pun sampai di sekolah Mikayla. Dan Yohan menyelesaikan pembayaran uang sekolah Mikayla, hingga gadis kecil itu lulus sekolah dasar, biaya perpisahan, dan juga uang buku Mikayla.
Selesai membayar semuanya, Yohan mencari Mikayla di kelasnya.
"Mika, paman mau membeli semua kue dagangan kamu, bisa?" tanya Yohan.
"Paman mau beli semuanya?!" tanya Mikayla tak percaya. Yohan mengangguk sembari tersenyum lebar.
“Tapi Mika tidak ada plastik besar untuk membungkus semua kuenya, Paman,” ucap Mikayla.
"Paman bawa saja sama tempatnya. Nanti sore paman kembalikan. Nanti sore kan kita mau pergi ke Mall," kata Yohan. Senyum Mikayla seketika merekah. “Iya Paman!”
"Berapa semuanya?" tanya Yohan lagi.
"Ini ada dua puluh satu buah, jadi semuanya ... dua puluh satu ribu rupiah, Paman," jawab Mikayla.
"Nih buat kamu," kata Yohan sambil menyerahkan satu lembar uang seratus ribu rupiah.
"Mika tidak ada kembaliannya, Paman," kata Mikayla polos.
"Kembaliannya buat kamu saja, jangan lupa ditabung ya," ucap Yohan sambil mengacak rambut Mika.
"Paman, berangkat kerja dulu ya," ucap Yohan sambil membawa kue yang tadi sudah dibelinya dari Mika.
"Iya Paman, Mika antar ke depan ya" ucap Mika bergegas hendak mengantarkan Yohan.
Begitu Mika hendak keluar kelas mengantar Yohan, bel masuk pun berbunyi.
"Sudah bel tuh, kamu masuk kelas saja. Paman berangkat dulu ya, kamu belajar yang rajin. Oke Mika," ucap Yohan.
"Iya Paman, hati-hati Paman" ucap Mika sambil melambaikan tangan nya.
.
Sesampainya di kantor, Yohan meletakkan kotak yang berisi kue itu, di pantry kantornya.
"Mang Asep, nih ada kue buat siapa saja. Nanti tempatnya tolong dibersihkan dan antar ke ruangan saya ya," ucap Yohan.
"Antarkan juga tiga buah kue apa saja, ke ruangan saya."
Office boy itu pun segera mengerjakan perintah Yohan.
.
.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca 💕
Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR kamu dan beri VOTE kalau kamu ada poin sisa yaaaaa 🙊
Jangan lupa juga untuk memberikan RATE ⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan
Terimakasiiiiih semuanya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Indri Ani40
lanjut
2022-12-19
1
Khaerita Putri
jagain jodoh nya dari kecil nih, senggol bos slebetttt
2022-06-30
1
Mimi
jangan jangan nanti ada benih-benih cinta antara mika dan si paman
ughlala pasti panas nih sama Om2 😋
2022-06-06
2