Sepulang sekolah Mikayla langsung memberitahukan kepada ibunya, kalau nanti sore Yohan akan mengajaknya ke Mall.
"Mau ngapain ke Mall, Nak?" tanya Ibu Rose.
"Kata Paman Yoo, mau jalan-jalan, Bu," jawab Mikayla.
"Nanti Mika mau beli es krim yang seperti di foto Kia, Bu. Boleh ya Bu. Sudah lama sekali Mika tidak ke Mall," lanjut Mikayla.
"Iya boleh, tapi dengan syarat.”
Mikayla mendengarkan nasihat yang akan dibeberkan oleh sang ibu dengan seksama. “Kamu jangan minta dibelikan ini dan itu ke paman kamu, ya. Dia kan sudah membiayai sekolah kamu, tadi pagi dia juga sudah memborong kue dagangan kita," pesan Ibu Rose. Mikayla menganggukkan kepalanya dengan mantap.
"Iya Bu. Mika janji tidak akan meminta apapun kepada Paman. Kalau Mika ingin membeli sesuatu, Mika akan membelinya dengan uang Muka sendiri. Uang yang diberikan oleh Paman Yoo tadi masih ada delapan puluh ribu!" ucap Mikayla.
"Pokoknya kamu tidak boleh minta dibelikan apapun ya. Ingat itu," pesan Ibu Rose lagi.
"Iya Bu!" janji Mikayla
***
Sesuai janjinya, pukul lima sore, Yohan sudah sampai di rumah Mikayla. Yohan pun meminta izin kepada ibu Rose untuk mengajak Mikayla ke Mall. Dan berjanji akan mengantar Mikayla kembali setelah makan malam.
Sesampainya di Mall, Yohan langsung mengajak anak asuhnya itu ke toko sepatu.
"Mika, ayo pilih sepatu buat kamu sekolah. Sekalian sandal kamu buat jalan-jalan," kata Yohan. Mikayla menggelengkan kepalanya.
"Tidak usah Paman. Sepatu sekolah Mika masih bisa dipakai kok,” ucap Mikayla segan.
"Tidak apa-apa, beli saja, buat ganti kalau sepatu kamu lagi kotor atau basah," ucap Yohan. Mikayla menganggukkan kepalanya dengan ragu.
"Ayo, paman bantu pilihkan," kata Yohan sambil membawa Mikayla berkeliling toko sepatu.
Akhirnya Mika membeli satu buah sepatu sekolah, satu buah sepatu kets, satu buah sandal dan tiga buah kaos kaki.
"Paman, biar Mika saja yang bawa sepatunya," ucap Mika yang merasa tidak enak, karena sudah dibelikan banyak sepatu tapi semua belanjaan itu dibawakan oleh Yohan.
"Tidak apa-apa, kamu pikir paman tidak kuat mengangkat ini semua, hah?! canda Yohan. Mikayla menggelengkan kepalanya. Tentu saj gadis kecil itu tau, jika Yohan pasti kuat membawa seluruh kantong belanjaan itu.
"Kalau begitu, nih kamu bawa yang ini saja," ucap Yohan memberikan saru kantong plastik kepada Mikayla.
Setelah membeli sepatu, Mikayla pun diajak Yohan ke toko perlengkapan sekolah. Yohan membelikan dua seragam sekolah dan juga tas sekolah. Mikayla juga dibelikan baju buat jalan sebanyak dua stel.
Selesai belanja, Yohan mengajak Mikayla bermain game di sebuah game center. Mikayla yang tidak pernah main ke game center, merasa sangat bahagia saat itu. Dia bisa bermain sepuasnya. Dulu, dia hanya bisa menatap tempat bermain itu, tanpa berani meminta untuk bermain di sana pada sang ibu.
"Paman, Paman ... Paman bisa tidak mengambil boneka ini, dari tadi Mika, gagal terus," ucap Mika sambil menarik tangan Yohan untuk bermain permainan capit boneka. Namun sampai saldo permainan habis, Yohan tetap tidak bisa mendapatkan bonekanya.
"Yasudah, ini sudah pukul tujuh malam. Bermainnya kita sudahi, ya. Kapan-kapan, nanti kita bermain lagi,” ucap Yohan. Mikayla pun mengangguk setuju.
“Kalau begitu, kita makan dulu, biar nanti tidak pulang terlalu malam. Besok kan kamu harus sekolah," ajak Yohan.
"Iya Paman!" jawab Mikayla.
Yohan dan Mikayla pun memasuki sebuah restoran yang ditunjuk oleh gadis kecil itu. Tidak lupa Mikayla memesan es krim sebagai hidangan pencuci mulut.
"Waah ... Harga es krim ini mahal sekali. Lima puluh lima ribu. Untung uang aku ada delapan puluh ribu," gumam Mikayla dalam hati.
"Paman, Mika mau pesan es krim yang ini." Gadis kecil itu pun menunjukkan sebuah menu es krim kepada Yohan. Yohan oun memesankan menu itu untuk anak asuhnya.
“Es krimya diantar setelah makan saja ya, Mba,” ujar Yohan saat baru saja memesan makan malamnya bersama Mikayla. Dan ketika hidangan itu datang, Yihan dan Mikayla makan dengan lahap.
Selesai makan, ketika Yohan hendak membayar makanan, Mikayla pun mengeluarkan uangnya.
"Paman, ini uang buat es krim yang Mika pesan tadi," ucap Mikayla.
Yohan tercengang mendengar ucapan anak asuhnya itu. "Hah, tidak perlu Mika, biar paman yang bayar semuanya. Uangnya kamu tabung saja, oke," ucap Yohan sambil mengelus kepala Mikayla.
“Tapi Paman, tadi Mika memesan es krim karena Mika mau membayar es krim itu. Kalau tau Paman yang bayar, Mika tidak akan memesan es krim itu.”
Yohan tersenyum mendengar penuturan gadis kecil yang berdiri di hadapannya itu. “Uang untuk membayar es krim itu, kamu tabung saja. Sebagai gantinya, paman minta agar kamu belajar yang rajin, bagaimana?”
Akhirnya Mikayla mengangguk setuju. Anak asuh Yohan Erlangga itu, bertekad akan belajar dengan giat, dan mencapai cita-citanya. Kelak, dialah yang akan mentraktir Yohan makan di restoran mewah.
***
Sebelum pulang, Yohan mengajak Mikayla ke toko boneka, dan membelikan boneka yang paling besar buat anak asuhnya itu. Mikayla tentu saja senang sekali. Gadis kecil itu sampai melompat kegirangan. Mikayla pun menggendong sendiri boneka yang dibelikan oleh Yohan.
"Lihat, boneka ini sama besarnya dengan kamu, Mika hahahaha..." ucap Yohan tertawa.
"Bagaimana kalau kita berfoto dulu," kata Yohan sambil minta tolong kepada salah satu karyawan toko boneka, agar memotret dirinya bersama anak asuhnya itu. Dan Yohan langsung memasangnya menjadi profil picture di salah satu sosial medianya.
Yohan pun mengantarkan Mikayla pulang, dan sampai di rumah pukul 20.30 WIB.
***
"Maaf ya Bu, kelamaan mengantarkan Mika pulang," kata Yohan.
"Iya, tidak apa-apa kok, Pak Yohan," jawab Ibu Rose.
"Ya ampun, ini boneka siapa Nak, besar sekali," ucap Bu Rose.
"Ini dibelikan Paman buat Mika, Bu. lihat Bu, bagus kan?" jawab Mikayla antusias.
"Ya ampun Mika, kan sudah ibu bilang, kamu jangan minta dibelikan macam-macam sama Pak Yohan!" ucap Ibu Rose marah.
"Ayo kembalikan!"
"Oh, Mika tidak minta dibelikan kok, Bu. Malah tadi saya terkejut, saat dia mau membayar es krimnya sendiri. Ini semua saya belikan buat Mika," ucap Yohan membela anak asuhnya.
"Mika kan sekarang sudah menjadi anak asuh saya, Bu. Jadi, saya cuma ingin Mika senang," jelas Yohan.
"Oh begitu, tapi lain kali, Bapak jangan terlalu memanjakan Mika, Pak," kata Ibu Rose.
"Tidak apa-apa Bu, saya senang kok. Kalau begitu saya pamit dulu Bu, sudah malam," ucap Yohan pamit pulang
***
"Mika tidak minta dibelikan ini semua Bu, paman yang memaksa," ucap Mika sedih.
"Iya ibu tau. Ibu sering kok baca berita tentang Pak Yohan dan keluarganya. Mereka memang terkenal dermawan. Tapi, meski begitu kamu tetap tidak boleh minta barang-barang selain keperluan sekolah ya," Ibu Rose menjelaskan yang dibalas anggukan kepala oleh Mika.
Mika pun menceritakan kegiatan dirinya dan Yohan di Mall tadi kepada ibunya.
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa Like, coment dan vote yaaaa 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Mimi
Eike jg mau diangkat jadi anak asuh paman 😋
2022-06-06
3
🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn
pgn jd ank asuh paman dh
2022-05-30
1
Idank Dika
paman Yohan aku padamu,,,
2022-02-28
3