Liliya dan Anggun memasuki tempat pameran yang di adakan di ruangan outdoor. Pameran lukisan kali ini bertemakan tentang ' filosofi menemukan cinta sejati ' dimana lukisan di buat dengan penuh rasa akan kasih sayang terhadap pasangan ataupun orang-orang di sekitar kita yang manjadi bagian penting dalam hati kita.
Ketika masuk ia bisa melihat sang kakak, Niko sedang berbincang dengan seseorang. Ia berlari kecil menghampiri nya. " Kakak. " Peluknya dari belakang membuat tubuh Niko sedikit tersentak.
Niko membalikkan tubuh nya tanpa melepas pelukan adik nya. " Kamu sama siapa ke sini? " Tanya seraya mengelus lembut rambut adik nya.
" Sama Anggun. " Balas Liliya.
Liliya mengangkat kepala nya untuk bisa melihat wajah kakak nya itu. " Kakak ngapain di sini? "
" Kakak gantiin Daddy di sini karena Daddy gak bisa datang. " Jawab nya seraya melepaskan pelukannya lalu mengacak lembut Surai Liliya.
Wajah Liliya menekuk karena Kakak nya itu suka sekali mengacak rambut nya. " Pasti Daddy mau berduaan sama mommy. " Ucapnya seraya merapikan rambut indah nya.
" Nona semua nya sudah selesai dan pameran akan segera di mulai. " Ucap Anggun yang baru saja datang karena saat sampai tadi ia sibuk mengurus karya Liliya.
Liliya mengangguk sebagai jawaban lalu mereka mulai pergi ke arah di mana karya Liliya terletak.
Para pengunjung pameran mulai memadati area tersebut. Mereka mulai menikmati satu persatu karya yang tercipta dari masing-masing tangan yang indah.
Lukisan Liliya pun tak kalah indah terpajang. Banyak sekali pengunjung yang menikmati keindahan tersebut. Liliya mulai menjelaskan secara detail makna yang terkandung dalam lukisan tersebut. Ia menjelaskan secara rinci bagaimana lukisan itu bisa tercipta oleh tangan nya sendiri.
" Hai Mrs perkenalkan saya Jordan. " Ucap salah satu pengunjung memperkenalkan dirinya.
Liliya menoleh dan tersenyum hangat lalu menyambut uluran tangan tersebut. " Hai Mr. Salam kenal saya Liliya. "
Jordan tersenyum lalu melepaskan tangan mereka. Ia mengamati lukisan yang tercipta indah di depan nya. " Saya sangat suka hasil dari lukisan anda. Terkesan indah dan mempesona. Setiap coretan nya seperti mempunyai makna yang mendalam. " Puji nya.
Liliya tertawa kecil. " Saya merasa tersanjung jika Mr suka dengan karya saya. Karena itu poin penting yang saya cari ketika saya menciptakan sebuah lukisan. Saya ingin orang-orang menikmati keindahan dari apa yang saya ciptakan dari sebuah kuas dan cat. " Ucapnya.
Pria bernama Jordan tersebut mengangguk. Ia menatap kagum wajah Liliya. " Tetapi bukan hanya lukisan nya saja yang indah. seseorang yang membuat nya pun tak kalah indah. " Ucapnya seraya memandang dalam wajah cantik Liliya.
Liliya tertawa. " Mr. Jordan bisa saja. Saya cukup senang mendengar nya. "
Jordan ikut tertawa kecil. " Ah iya saya berminat ingin membeli karya anda. Berapa pun itu akan saya beli. "
"seriously?! " Tanya nya memastikan.
" yes I am serious. " Ucap Jordan.
Liliya tersenyum senang. " Okey nanti semua itu akan di urus oleh asisten saya. " Ucapnya senang.
Jordan mengangguk dengan senyuman.
Tidak lama Anggun datang dengan tab di tangan nya. Ia menyerahkan tab tersebut kepada Liliya yang menatap nya bingung.
" Silahkan di lihat nona. " Ucapnya yang langsung di patuhi oleh Liliya.
Liliya melihat jelas di tab tersebut yang berisikan rincian penjualan lukisan miliknya. Ia terkejut ketika melihat seseorang sudah membeli lukisan nya dan itu adalah orang yang sama yang telah memesan puluhan lukisan miliknya setiap bulannya.
" Dia lagi?. " Tanya Liliya memastikan.
Anggun mengangguk. " Kali ini ia kembali memesan dengan harga yang jauh dari harga yang kita tetapkan. Saya sudah mencoba mengembalikan uang tersebut namun uang itu kembali di kirim ke rekening anda. Padahal sebelumnya kita belum ada mengkonfirmasi kepada orang-orang jika lukisan di pameran ini di jual." Jelas nya.
Liliya mencoba kembali melihat detail rincian tersebut dan benar. Orang itu memesan dengan harga tinggi jauh dari harga yang ia tetapkan. Perlu di ketahui ini terjadi bukan sekali dua kali tapi sudah sering sekali. Yang membuat Liliya terkadang kesal adalah orang tersebut mengirim uang dengan rekening yang berbeda setiap pemesanan jadi sangat sulit untuk di lacak keberadaan nya.
Jordan yang mengamati secara diam sedari tadi akhirnya mengerti sepertinya lukisan yang ia inginkan sudah terjual. " Sayang sekali saya tidak bisa membeli lukisan indah ini. " Ucapnya membuat Liliya langsung menoleh ke arah nya.
" Ahk iya Mr Sorry banget. Lukisan tersebut sudah terjual. sebagai permintaan maaf anda boleh memilih lukisan di studio milik saya. " Ucapnya penuh sesal.
Jordan tersenyum. " Begini saja hari saya ada waktu luang. Gimana jika anda makan bersama saya di luar. Sebagai pengganti lukisan tersebut. Karena saya sangat suka sekali lukisan ini. " Ucapnya seraya meraba lukisan itu.
Wajah Liliya langsung berubah berkerut mendengar nya. Seperti nya ada udang di balik bakwan ini. Liliya mencoba berfikir untuk mencari alasan.
" Sayang sekali tuan. Nona ini ada acara dengan saya siang ini. " Tiba-tiba Niko datang dari belakang dan langsung merangkul pundak Liliya.
Liliya menaikan alis nya melihat Niko dan Niko mengkode nya lewat kedipan mata. Liliya yang mengerti langsung tersenyum dan memeluk pinggang kakak nya itu.
" Sorry Mr saya sama tunangan saya ada acara makan siang hari ini. " Ucapnya dengan wajah di buat penuh sesal.
Jordan sedikit terkejut mendengar kata ' tunangan ' dari mulut Liliya. Ia langsung menetralkan wajah nya lalu mencoba tersenyum. " Sayang sekali jika begitu. Kalau begitu mungkin lain kali saya akan berkunjung ke studio milik anda dan kita bisa makan di luar bareng. " Ucapnya tak tahu malu.
Niko langsung berekspresi datar melihat sosok yang bernama Jordan tersebut. Ia membawa adik nya ke dalam pelukan milik nya. " Tidak ada kata lain kali di kamus miliknya. Jika hari ini gagal makan lain kali juga tidak ada. " Ucapnya tajam.
Jordan tersenyum remeh. Ia memasukkan tangan nya ke dalam saku celana. Ia melangkah satu langkah ke depan. " Sayang sekali tunangan anda posesif nona. Kalau anda bosan bisa mencari saya lain kali. " Setelah mengucapkan hal tersebut, ia pergi dari sana dengan gaya angkuh nya.
Niko yang tersulut emosi langsung melepaskan pelukannya. Ketika akan mengejar pria tadi ia langsung di tahan oleh Liliya. " Uda kak ih. Ngapain di kejar kayak beneran tunangan aku aja. "
Niko langsung berbalik ke arah adik nya. " Kalo kakak memang tunangan kamu bisa habis itu orang tadi. " Ucapnya kesal.
" Uda ih lagian cuma sandiwara aja. " Ujar nya.
Niko menghela nafas nya lalu merapikan sedikit rambut adik nya itu. " Yaudah kamu baik-baik di sini kakak ada urusan di kantor Daddy. Kalo Uda selesai urusan di sini kamu boleh datangi kakak. " pesan nya.
Liliya mengangguk. " Oke. " Balas nya tersenyum.
Niko mencubit gemas pipi adik nya lalu mencium lembut kening adik nya itu. " Yaudah kalo gitu kakak pergi dulu. "
" Dadah. "
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
penggemar_Uangkecil?!
👍.
2024-02-16
1