Awal

Angin berhembus, menerbangkan helai demi helai rambut yang tergerai indah. Duduk di tepi pantai Di temani oleh semburat jingga yang terpahat indah di langit menambah kesan puitis di dalam nya. Tangan mulus nya bergerak indah di atas kertas kanvas menciptakan lukisan indah di dalam nya.

Matahari mulai turun untuk berganti shift dengan cahaya bulan. Udara pun semakin dingin membuat gadis yang sedang sibuk dengan lukisan merasa kedinginan.

" Jangan lama-lama di sini. Dingin. " Gadis itu menoleh ketika merasakan jaket tersampir di pundak nya. Ia tersenyum ketika melihat sang kakak tepat berada di belakang nya.

Liliya Anastasya putri Alexander, Anak dari pasangan Nathan dan Alula yang kini sudah beranjak dewasa bahkan akan memasuki usia 20 tahun beberapa Minggu lagi. Dengan hobi nya melukis, membuat dirinya sukses sebagai pelukis terkenal dan sudah mempunyai ruang pameran sendiri.

Dan di belakang nya ada kakak kembarnya, Niko Narendra putra Alexander Yang juga sedang sibuk dengan urusan kantor ayah nya walaupun ia sedang menempuh pendidikan kuliah nya.

" Sebentar ya kak. Nanggung. " Jawab Liliya seraya kembali menggerakkan kuas nya di atas kanvas nya.

Niko Mengangguk dengan tangan mengelus lembut rambut adik nya. Pandangan mengarah ke arah pantai yang terlihat indah karena pantulan cahaya senja.

" Oke selesai. " Seru Liliya membuat atensi Niko mengarah ke arah lukisan adik nya yang terkesan indah dan nyata. Lukisan Liliya memang selalu indah dan terkesan lebih nyata di lihat oleh mata.

" Selalu cantik lukisan nya. " Puji Niko yang di sambut senyum malu-malu oleh adik nya.

" Yaudah karena sekarang sudah siap, ayo kita pulang nanti mommy khawatir. " Ajak nya yang di jawab anggukan oleh Liliya.

Mereka mulai membereskan peralatan-peralatan lukisan tersebut ke dalam sebuah kotak. Setelah selesai mereka pergi dari sana untuk segera pulang karena hari sudah akan gelap.

...****...

Mereka berdua turun dari mobil ketika telah sampai di pelataran rumah nya. Liliya yang melihat sang Mommy berdiri di teras langsung menghampiri nya dengan berlari kecil.

" Mommy. " Panggil nya saat sudah dekat dengan sang Mommy.

" Hai sayang sudah selesai melukis nya?. " Tanya Alula yang di jawab anggukan oleh Liliya.

Pandangan Liliya terfokus pada kotak di genggaman Mommy nya yang sudah hafal apa isi di dalamnya. " Lagi? " Ucapnya seraya memandang ibu nya yang di jawab anggukan oleh Alula.

" Mau di baca lagi? " Tanya Alula.

Liliya berfikir sebentar lalu mengangguk. " Liliya ingin baca lagi karena setiap bulannya isi surat nya berbeda-beda jadi Liliya penasaran. " Ucapnya.

Alula mengangguk lalu memberikan kotak tersebut ke anak nya yang di terima baik oleh Liliya. " Oke kalo gitu Liliya masuk ya mommy. " Pamit nya lalu masuk ke dalam rumah.

Niko menghampiri sang ibu dengan membawa peralatan sang adik. Dapat ia lihat raut wajah khawatir yang terlihat jelas di mata sang ibu.

" Kotak itu lagi? "Tanya nya saat sampai di depan ibu nya.

Alula mengangguk. " Mommy khawatir jika orang itu nekat dengan adik mu. " Keluh nya di depan sang anak.

Niko tersenyum menenangkan lalu meletakkan kotak milik Alula di meja. Ia menggenggam tangan sang ibu dengan lembut. " Mommy tenang aja. Dia tidak akan bisa mendekati Liliya. Aku sudah meletakkan penjagaan ketat di sekitar adik ku jadi mereka tidak akan bisa mendekati Liliya. " Ujar nya.

Awal nya bimbang, namun melihat wajah Niko yang mencoba meyakinkan nya membuat dirinya mengangguk. Suaminya juga berkata seperti itu, namun tetap saja ia sebagai ibu khawatir karena teror ini berlangsung selama 10 tahun dan tidak di ketahui siapa pengirimnya. Ia takut jika orang ini akan nekat merebut putri nya.

Setelah selesai membersihkan dirinya, Liliya duduk di kasur dengan bersilah kaki. Ia mengambil kotak dengan warna putih dan hiasan pita dengan bentuk bunga Lily di atas nya. Persis seperti kotak kotak lainnya.

Ia membuka nya perlahan. Bisa ia lihat isinya terdapat bunga Lily yang di awetkan dan secarik kertas yang pasti berisikan sebuah ungkapan cinta yang tidak ada habisnya. Ia sampai heran apa tidak ada kerjaan lain pria yang mengirim nya ini semua selain surat cinta yang tidak ada habisnya.

Liliya melihat ke arah dinding dekat lemari nya yang mana di sana terdapat beberapa secarik kertas yang selama ini ia simpan, sebenarnya tidak semua karena Liliya menyimpan yang hanya menarik saja selebihnya ia buang.

Bunga nya juga ia simpan di dalam sebuah kotak karena ia sangat menyukai bunga Lily.

...MY AMOUR....

Sampai jumpa di akhir bulan.

Sudah Hanya itu. Liliya mencoba kembali melihat tulisan yang ada di dalam nya dan memang cuma itu. Tumben sekali orang ini mengirimkan surat sesingkat ini biasanya ia akan menulis beberapa baris dengan ungkapan-ungkapan cinta yang terkadang sedikit lebay Membuat otak polos Liliya terkadang sedikit tercemar.

" Pasti dia kehabisan tinta jadi nulis nya dikit. " Ucapnya dengan pemikiran konyol lalu membuang kertas tersebut tanpa mau mencari maksud dari surat itu karena Liliya orang yang sangat malas berfikir.

Ia meletakkan semua barang tadi ke bawah kasur lalu merebahkan dirinya dengan telentang. Ia memandang langit-langit kamar dengan pemikiran menerawang.

" Bosen deh masak di kasih itu-itu mulu. Coba di kasih nya Coklat atau permen Karet kan enak. " Gerutu nya kesal.

" Orang gak jelas tolong yah kalo besok besok mau ngasih itu jangan bunga terus, Lili gak bisa makannya mending coklat kesukaan Lili. " Ucapnya entah pada siapa seraya terkikik geli karena tingkah konyol nya. Mana mungkin dengan berbicara seperti itu orang itu akan mendengar.

Selesai dengan pembicaraan nya yang melantur, tanpa sadar ia tertidur dengan posisi seperti tadi.

Ceklek.

Seorang pria yang sudah menginjak kepala empat itu masuk ke dalam kamar Liliya. Ia tersenyum lembut ketika melihat anak tertidur pulas di kasur nya.

yah, dia Nathan. Ayah dari Liliya dan Niko. Walaupun sudah kepala empat, namun tubuh nya tetap tegap dengan wajah yang masih terbilang tampan.

Ia mendekat ke arah sang putri. Ia mengelus lembut Surai anak nya yang tergerai menutupi setengah wajah nya. " Anak ayah Uda gede. "

Cup.

Ia mencium kening anak nya dengan lembut. Ketika akan pergi, Mata nya menangkap sesuatu yang ada di lantai dekat kasur. Ia mengambil kotak tersebut dengan wajah penuh amarah.

" Siapapun dirimu. Ku peringatkan kau tidak akan bisa mendekati putri ku. " Ucapnya tajam lalu membawa keluar kotak tersebut keluar dan akan ia bakar.

Ia marah pada dirinya yang tidak bisa mencari siapa dalang dari ini semua. Walaupun selama sepuluh tahun ini tidak ada yang membahayakan, namun ia harus tetap waspada.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

penggemar_Uangkecil?!

penggemar_Uangkecil?!

👍.

2024-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal
3 satu
4 Dua
5 Tiga
6 Empat.
7 Lima
8 Enam
9 Tujuh
10 Delapan.
11 Sembilan.
12 Sepuluh.
13 Sebelas
14 dua belas
15 Tiga belas
16 Empat belas
17 Lima belas
18 enam belas
19 Tujuh belas
20 Delapan belas
21 sembilan belas.
22 Dua puluh
23 Dua puluh dua.
24 Dua puluh satu
25 Dua puluh tiga.
26 Dua puluh empat
27 Episode Dua puluh lima.
28 Dua puluh enam.
29 Dua puluh tujuh.
30 Eps dua puluh delapan
31 Dua puluh sembilan
32 Tiga puluh.
33 Tiga puluh dua.
34 Tiga puluh satu.
35 Tiga puluh tiga
36 tiga puluh empat.
37 Tiga puluh empat.
38 Tiga puluh Lima.
39 Tiga puluh enam.
40 Tiga puluh tujuh.
41 Tiga puluh delapan.
42 Tiga puluh sembilan.
43 Empat puluh.
44 Empat puluh satu.
45 Empat puluh dua.
46 Empat puluh tiga.
47 Empat puluh empat.
48 Empat puluh Lima.
49 Empat puluh enam.
50 Empat puluh Lima.
51 Empat puluh enam. ( Spesial Zeus. )
52 Empat puluh tujuh. ( spesial Zeus.)
53 Empat puluh sembilan. ( Spesial Zeus. )
54 Lima puluh.
55 Lima puluh satu.
56 Lima Puluh Dua.
57 Lima puluh tiga.
58 Lima puluh empat.
59 Lima puluh lima.
60 Lima puluh enam.
61 Lima puluh tujuh.
62 Lima puluh delapan.
63 Lima puluh sembilan.
64 Enam puluh.
65 Enam puluh satu.
66 Enam puluh dua.
67 Enam puluh tiga.
68 Enam puluh empat.
69 Enam puluh Lima.
70 Enam puluh enam.
71 Enam puluh tujuh.
72 Enam puluh delapan.
73 Enam Puluh Sembilan
74 Tujuh puluh
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Prolog
2
Awal
3
satu
4
Dua
5
Tiga
6
Empat.
7
Lima
8
Enam
9
Tujuh
10
Delapan.
11
Sembilan.
12
Sepuluh.
13
Sebelas
14
dua belas
15
Tiga belas
16
Empat belas
17
Lima belas
18
enam belas
19
Tujuh belas
20
Delapan belas
21
sembilan belas.
22
Dua puluh
23
Dua puluh dua.
24
Dua puluh satu
25
Dua puluh tiga.
26
Dua puluh empat
27
Episode Dua puluh lima.
28
Dua puluh enam.
29
Dua puluh tujuh.
30
Eps dua puluh delapan
31
Dua puluh sembilan
32
Tiga puluh.
33
Tiga puluh dua.
34
Tiga puluh satu.
35
Tiga puluh tiga
36
tiga puluh empat.
37
Tiga puluh empat.
38
Tiga puluh Lima.
39
Tiga puluh enam.
40
Tiga puluh tujuh.
41
Tiga puluh delapan.
42
Tiga puluh sembilan.
43
Empat puluh.
44
Empat puluh satu.
45
Empat puluh dua.
46
Empat puluh tiga.
47
Empat puluh empat.
48
Empat puluh Lima.
49
Empat puluh enam.
50
Empat puluh Lima.
51
Empat puluh enam. ( Spesial Zeus. )
52
Empat puluh tujuh. ( spesial Zeus.)
53
Empat puluh sembilan. ( Spesial Zeus. )
54
Lima puluh.
55
Lima puluh satu.
56
Lima Puluh Dua.
57
Lima puluh tiga.
58
Lima puluh empat.
59
Lima puluh lima.
60
Lima puluh enam.
61
Lima puluh tujuh.
62
Lima puluh delapan.
63
Lima puluh sembilan.
64
Enam puluh.
65
Enam puluh satu.
66
Enam puluh dua.
67
Enam puluh tiga.
68
Enam puluh empat.
69
Enam puluh Lima.
70
Enam puluh enam.
71
Enam puluh tujuh.
72
Enam puluh delapan.
73
Enam Puluh Sembilan
74
Tujuh puluh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!