Apa???!!!!

*POV Yasmine*

'Aaaah jam berapa ini?'

Ku lihat jam weker yang ada di samping meja kecil yang ada di samping tempat tidur ku.

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi hari, aku beranjak dari tempat tidur ku menuju kamar mandi.

"Bu??? Tidak pergi bekerja?" Tanya ku pada Ibu yang ku lihat sedang memasak di dapur, menyiapkan sarapan untuk kami beruda.

Ibu yang melihat ku menoleh tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Aku yang melihat reaksi Ibu melanjutkan langkah ku yang sempat terhenti tadi.

Masuk ke dalam kamar kamar mandi, menyikat gigi ku sembari membersihkan isi perut ku sisa makanan kemarin.

Sudah menjadi rutinitas pagi ku, menyetor kotoran ke dalam kloset. Anggap saja seperti mengisi absen pada kloset.

'hahahah.' Tawa ku lucu membayangkan rutinitas dan pikiran ambigu yang aku buat.

Setelah selesai, Aku bergegas keluar dan menghampiri Ibu di meja makan yang baru saja menyelesaikan masakannya.

*ilustrasi gambar dalam situasi cerita*

"Waaah, apa Ibu ingin menjadikan ku babi? Kenapa Ibu selalu menyiapkan makanan yang enak setiap hari." ucap ku tak berdaya melihat makanan yang ada di depan ku saat ini.

"hahahah kau ini, makan lah. Hanya ini yang bisa Ibu masak." jawab Ibu ku gemas sembari mencubit manja pipi ku.

*POV Author*

"Kenapa Ibu tidak masuk kerja? Bukankah hari ini jadwal Ibu masih bekerja?" tanya Yasmine lagi.

"Entah lah sayang, Ibu merasa tidak ingin bekerja hari ini. Tidak biasanya juga Ibu seperti ini."

"Yaaah mungkin tubuh Ibu yang meminta waktu istirahatnya. Itu lebih baik ketimbang Ibu harus bekerja terus. Sesekali Ibu harus memperhatikan tubuh Ibu." ucap Yasmine yang mendengar jawaban sang Ibu.

Menikmati makanan yang sudah di siap kan Ibu, sambil mengobrol tentang masa sekolah Yasmine membuat mereka sesekali tertawa.

"Bu, menurut Ibu jurusan apa yang pantas untuk ku?"

"Percayalah sayang, semua jurusan akan sangat cocok untuk mu. Semua yang kau usahakan dari dulu, Ibu rasa semuanya akan mudah untuk mu saat ini sayang." jawab Ibu lembut.

"Bu, jangan terlalu menyanjung ku. Semua yang aku lakukan selama ini hanya untuk Ibu. Agar Ibu tidak susah payah bekerja di umur Ibu yang sudah mulai menua."

"Bu, aku ingin menjadi peraga busana terkenal. Tapi aku takut, ada yang menganggap ku rendah dan melecehkan ku." ucal ku lagi sambil menggenggam tangan Ibu.

"Ibu tidak yakin kau akan aman jika memilih karir itu nak, Ibu tidak bisa selamanya menjaga mu." jawab Ibu.

"Ibu benar, kini aku sudah dewasa. Sebaiknya aku lebih memikirkan jurusan apa yang pantas dan aman untuk ku di masa depan." ucap ku lagi melanjutkan makan.

...***...

Ttookk~ttookk~toook~

Ibu danYasmine yang mendengar ketukan dari arah pintu utama sama-sama terkejut. Tidak biasanya ada tamu yang datang kerumah mereka, selain Silvanna yang berkunjung. Dan lagi tak biasanya Silvanna datang sepagi ini.

Ibu dan Yasmine saling bertatapan sebelum akhirnya Yasmine berdiri menuju ke arah pintu utama. Membuka dan betapa terkejutnya Yasmine melihat siapa yang berdiri di hadapannya saat ini.

Matanya terbelalak sempurna. Masih terdiam melihat seseorang yang berada tepat di depannya.

"Ibu...." ucapnya masih menatap seseorang yang masih berada di ambang pintu.

"Hmmm??" jawab Ibu tanpa melihat anaknya.

Berbalik menatap Ibunya yang masih melahap makanannya. Berdiri tepat di dekat pintu dengan tangan yang masih menggenggam erat gagang pintu.

Ibu yang menoleh anaknya, betapa terkejutnya dia melihat seorang laki-laki yang kini berada tapat di samping anak gadisnya. Seketika berdiri dan menghampiri lelaki itu, menampar wajahnya dengan sangat keras.

Yasmine yang melihat raut wajah Ibunya yang kini di penuhi rasa amarah memejamkan matanya, menahan tangis.

...***...

"Apa yang membuat mu datang setelah meninggalkan kami selama sepuluh tahun!!!" Ucap Ibunya pada lelaki yang kini tengah duduk di sofa kecil yang ada di rumah mini mereka.

Saat ini Ibu dan Yasmine berdiri tepat di depan pria yang sedang duduk dengan menundukkan kepalanya, dengan tatapan kosong.

"Apa kau tidak malu dengan anak mu!!! apa kau tidak malu!!" bentak Ibu lagi,

"Buuu, ku mohon." lirih Yasmine yang kini sudah menangis sembari menggenggam tangan Ibunya.

Masih syok dengan kedatangan sang Ayah yang sudah sepuluh tahun menghilang dari hidupnya. Dan kini kembali tanpa kabar sebelumnya.

Bahkan Yasmine bingung harus apa, di satu sisi Ia sangat merindukan sang ayah, di sisi lain Ia juga kecewa terhadap apa yang di lakukan Ayahnya selama ini. Setiap Ia ingin memaafkan sang Ayah, luka lama yang di buat sang ayah atas semua kelakuan bejatnya yang di tunjukkan di depannya kala itu membuatnya merasa tak ada kata maaf lagi untuk Ayahnya kini.

Tapi, Yasmine sangat merindukan Ayahnya. Bagaimana pun, sebejat apa pun kelakuannya dulu. Pria yang duduk di hadapannya tetap lah Ayahnya, ayah yang sudah membesarkanya walaupun hanya sampai delapan tahun umur Yasmine kala itu.

hiikss~hiikss~~

Tangis Ibu Yasmine pecah saat ini, Yasmine yang melihay Ibunya menagsing kangsung menuntunnya untuk duduk di kursi meja makan.

"Kesalahan apa yang aku lakukan sampai kau tega membuat aku dan darah daging mu merasakan hidup seperti ini??" lirih Ibu lagi.

Yasmine hanya bisa menenangkan sang Ibu dengan cara menggenggam tangan Ibu yang berada di atas paha sang Ibu. Kini Yasmine menjongkokkan tubuhnya tepat di depan Ibu yang duduk di kursi.

"Maaf kan aku, aku benar-benar bodoh. aku takut menemui kalian. Bukannya aku sengaja tidak mencari kalian dan tidak memberikan kalian nafkah. Aku merasa diri ku sudah tak pantas lagi untuk menjaga kalian." ucap sang Ayah yang sedari tadi hanya diam.

"Kami tidak memiliki apa-apa saat ini, aku mohon pergilah. Jangan membuat kami terluka lagi." jawab Ibu yang sudah terlalu lelah selama ini memendam perasaannya karna menjaga perasaan sang putri.

Bukannya Ia tidak bisa mencari pengganti suaminya yang saat itu umurnya pun masih 30 tahun, Ibu Yasmine tidak ingin kecewa lagi, dan juga tidak ingin menambah kekecewaan sang putri.

Sejujurnya, Ia juga masih mencintai suaminya, ayah Yasmine. Hanya saja, luka yang di berikan sang suami membuatnya menutup hatinya. Suami yang dulu sangat mencintainya, berubah menjadi pria yang haus akan cumbuan wanita muda akibat kematian kedua orang tuanya yang mendadak.

Kesedihan yang terus-menerus di rasakan sang suami lantas membuatnya melakukan hal-hal gila yang sebelumnya belum pernah di lakukannya.

Membawa wanita-wanita muda ke rumah besar milik Kakeknya, mencumbu para wanitanya dengan tak tau malu di depan Istri dan anaknya.

Bukan 1 atau 2 kali suaminya melakukan hal itu, sudah sangat sering sampai tak terhitung sudah berapa kali Ia membawa wanita muda kerumah besar milik Kakek Yasmine.

...***...

**Flashback* ---- 10 Tahun lalu*.

"Kita makannya tunggu Ayah pulang ya sayang, mungkin sebentar lagi." ucap Ibu Yasmine yang melihat anaknya sudah tak sabar melihat makanan yang sudah tertata rapi di atas meja makan.

*Ilustrasi gambar meja makan di rumah besar Kakek Yasmine*

Mendengar kata-kata Ibunya, Yasmine kecil menganggukan kepalanya sembari tersenyum manis.

Sepuluh menit berlalu, terdengar suara mobil dari arah luar rumah yang menandakan sang Ayah yang sudah sampai.

"Tuh Ayah sayang, sebentar lagi ya." tersenyum sambil mengelus perut kecil putrinya yang sudah lapar dari tadi.

Yasmine hanya bisa tersenyum dan melihat ke arah pintu masuk. Menunggu sang ayah masuk kerumah.

Guuubrraaak!!!

Pintu besar itu terbuka dan terbentur dinding beton rumah besar itu.

Menampakkan sang Ayah yang setengah mabuk dan membawa seorang wanita muda berpakaian terbuka masuk ke dalam rumah.

Ayah yang melihat keberadaan Istri dan anaknya tidak memperdulikan mereka yang saat ini tengah terkejut dengan apa yang mereka saksikan.

Ayah masih saja merangkul pinggang wanita muda yang di bawa nya pulang, memeluk sembari menciumi wanita itu dengan sangat bergairah.

Ibu Yasmine yang melihat hal itu membelalakkan matanya terkejut, dan seketika menarik tangan putri kecilnya menjauhi Ayahnya dan wanita itu.

Masuk ke dalam kamar anaknya dan mengunci pintu, Ibunya yang masih syok perlahan merosotkan tubuhnya ke lantai. Menyender dengan pintu dan menarik anaknya, mendekap kuat tubuh Yasmine.

Jantungnya yang berdetak terasa begitu cepat, nafasnya terasa tersengal dan tak mampu berkata apa-apa. Mengingat sekilas bagaimana suaminya menyentuh wanita yang di yakininya masih berumur dua puluh tahunan.

"Bu, apa Ibu baik-baik saja?" tanya Yasmine melihat Ibu yang terlihat tidak baik-baik saja.

Ibu Yasmine yang mendengar kata-kata putri kecilnya seketika menciumi wajah putrinya. Kini air mata sudah tidak dapat di bendungnya. Ia menangis dalam diam, mencoba mengerti kondisi suaminya yang mungkin lagi kacau akibat kematian kedua orangtuanya yang belum ada seminggu ini.

"aaaahhk yeaah baby, aku menyukainya. Terus baby, kau benar-benar menikmati ku aaahhhk, babyy kau membuat ku gila."

Terdengar suara j*l*ang yang mendesah penuh nikmat dari balik pintu kamar Yasmine yang tak jauh dari ruang utama tempat dimana mereka melakukan hal keji.

Ibu yang mendengar suara wanita itu seketika menutup rapat telinga anaknya. Sambil menangis, menyatukan kening mereka. Saat ini hati ibunya terasa di sayat-sayat dengan orang yang di cintainya.

...*...

Seminggu berturut-turut sang Ayah yang setiap malam membawa wanita-wanita muda. Mencumbui mereka di tempat mana pun Ayahnya mau.

Sampai Ibunya merasa sudah tidak memiliki suami dan hanya di sekap di rumah besar peninggalan Kakek Yasmine.

Setiap malam Yasmine mendengar ******* dari semua wanita yang di bawa pulang oleh sang Ayah. Setiap malam juga Ia melihat Ibunya menangis dalam diam. Mencoba menenangkannya dan menutup telinganya. Padahal Yasmine tetap bisa mendengar semua suara yang di buat oleh Ayahnya dan wanita gila itu.

...*...

Satu bulan berlalu, sudah tidak bisa di hitung berapa kali Ayahnya melakukan dosa di rumah Kakeknya. Malah semakin parah, Ayahnya hanya bekerja setiap hari Senin dan hari Selasa. Setiap hari pergi keluar, pulang membawa wanita, dan pergi lagi setelah puas melakukan hubungan intim di rumah besar itu, lalu pulang pada malam hari dengan wanita yang berbeda.

Malam ini, malam Kamis. Ibunya sudah benar-benar tak tahan. Setiap hari harus menyaksikan, mendengarkan ******* yang suami dan wanita lain lakukan.

Memberanikan diri keluar dari kamar sang anak, meninggalkan Yasmine yang memandang punggung Ibunya yang perlahan menjauhi kamarnya.

"yaaaaa!!! apa kau sudaa gila? apa kau suka membuat ku dan anak mu mendengar semua ******* wanita mu ini! Apa kau gila."

Ucap Sully pada suaminya yang masih dalam posisi yang menyatukan tubuh mereka, membuat Sully benar-benar melihat kelakuan dua manusia yang tak tau malu ini.

Sully benar-benar kehilangan akal, di tariknya wanita itu dan menjatuhkannya ke lantai yang membuat tautan suaminya dan wanita itu terlepas.

Melihat wanitanya di perlakukan seperti itu, suaminya malah membantu wanita itu untuk berdiri.

Tak terima wanita muda itu di bela, Sully naik pitam dan kembali menjambak rambut wanita itu mendongakkan wajahnya dan menampar dengan sangat kencang sampai gigi wanita itu terlepas.

"Hentikan!!! Apa yang kau lakukan. Kau mau membunuhnya??! Haaa!!" ucap suami yang masih dalam keadaan bertelan*ang.

"apa kau tidak malu melihat keadaan mu sekarang!! Apa kau kehilangan akal sehat mu. Hanya karna orang tuamu mati kau jadi seperti ini!! Apa kau gila.!" bentak Ibu Yasmine tak kalah dengan suara sang Suami.

Yasmine yang melihat adegan di depannya tak terasa meneteskan air mata. Melihat Ayahnya yang membela wanita yang bahkan Yasmine tidak mengenalinya.

Ibunya yang menoleh kearah Yasmine langsung meninggalkan mereka berdua. Menghampiri Yasmine, membawanya masuk kekamar dan menutup pintu kamar Yasmine.

Mengambil koper yang ada di dalam lemari, memasukkan baju-baju Yasmine.

setelah selesai, dia menarik tangan kecil putrinya dan membawanya pergi dari rumah besar itu. Meninggalkan sang Suami yang sudah mengenakan pakaiannya dan wanita yang kini juga sudah pergi.

Terpopuler

Comments

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

jahat banget ayahnya yasmin. takutnya dia balik cuma mau manfaatin yasmin ditawarin ke orkay😥

2023-04-15

0

Bintang Ray234🌸🌸

Bintang Ray234🌸🌸

Semangat terus ya kaka🌸🌸

2023-03-31

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!