"Haaah~~~ Indahnya dedaunan yang berjatuhan. Aku merasa menjadi pemeran utama di Drama romantis." seru Silvanna sambil berputar-putar ria didepan Yasmine yang sedang berjalan.
"Hahahaha kau ini, ayo cepat masuk kesekolah. Aku sudah tidak sabar melihat hasil kerja keras kita!" antusias Yasmine berlari menuju gerbang sekolahnya.
"Heeeeei tunggu aku. Dasar rubah licik. Lagi pula kau tidak perlu melihatnya lagi. satu sekolah sudah tau apa hasil dari kinerja mu bodooh!!!" balas Silvanna mengomel sembari mengikuti temannya yang sudah dulu berlari kesekolah.
...*** ****POV**** Yasmine ***...
Aku bahkan malu melihat tingkah sahabat ku Silvanna, wanita di depan ku saat ini adalah sahabat sekaligus sudah aku anggap seperti saudara ku sendiri.
Silvanna terlahir dari keluarga kaya, tapi dia malah memilih pergi kesekolah dengan ku dengan mengendarai bis. Silvanna dari rumahnya berpamitan dengan orang tuanya dan di antar sopir dengan mobil yang di khususkan untuk mengantar jemput dirinya.
Tapi dia malah minta sopir untuk menurunkannya di depan gang rumah ku. lebih memilih jalan kaki untuk pergi kesekolah dengan ku.
Pasti kalian bertanya-tanya kenapa aku tidak naik mobil dengannya? Dan di antar sopir ke Sekolah. Aku merasa tidak enak, di temani olehnya naik bis saja sudah merasa tidak nyaman. Apalagi setiap hari harus merepotkannya??
Aku rasa itu bukan pilihan yang baik. Aku sangat bersyukur memiliki sahabat seperti dirinya. Dia baik, pengertian, dan tidak pernah merendahkan ku seperti layaknya teman-teman yang lain. Yang selalu melihat latar belakang ku.
Hahahahah miris bukan? Aku hanya bisa berharap agar mereka tidak merasakan apa yang aku rasakan dulu. Aku sudah berdamai dengan situasi ku saat ini. Aku memiliki Ibu yang sayang padaku, memiliki sahabat seperti Silvanna, apa lagi yang aku butuhkah? Bukankah itu sudah cukup?
Aku hanya perlu terus belajar untuk terus mendapatkan beasiswa agar aku tidak merepotkan Ibu ku.
Aku berlari meninggalkan Silvanna yang mengomel di belakang ku. Hahahaha terdengar lucu ketika dia sedang menggerutu.
Betapa beruntungnya aku memiliki dua wanita hebat di hidup ku.
...***...
“Ding... Dong... Ding... Dong...”
“Pemberitahuan untuk semua murid kelas dua belas, untuk melihat daftar pengumuman kelulusan di mading Sekolah. Terimakasih.”
“Ding... Dong... Ding... Dong...”
Siswa-siswi yang mendengar informasi dari sang guru lantas berlarian menuju mading Sekolah sesuai instruksi dari sang Guru tadi.
Tak butuh waktu lama, mading Sekolah sudah dipenuhi dengan siswa-siswi kelas dua belas yang penasaran dengan hasil yang selama ini mereka usahakan.
Banyak ekspresi yang terlihat dari wajah mereka. Ekspresi puas, bangga, sampai ekspresi haru menahan tangis, semua ekspresi bisa di Lihat hari ini karna mimik wajah siswa-siswi itu.
Yang perlu kita ketahui, ini adalah Dwight School Seoul. Jadi sudah dapat di pastikan ini Sekolah untuk anak-anak yang terlahir dari keluarga kaya. Dwight School juga membuka jalur prestasi untuk anak-anak yang memiliki bakat atau kecerdasan tetapi tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolahnya. Dwight School bisa menjadi alternatif untuk para murid cerdas untuk bisa mengembangkan potensi mereka.
Yasmine Angelista, salah satu siswi berprestasi yang menjadi satu di antara lima murid yang mendapatkan beasiswa dari Dwight School ini.
Gadis cerdas, memiliki banyak talenta, paras rupawan dan jangan lupakan tubuh molek yang di milikinya.
Kenapa Yasmine mengambil beasiswa di Dwight School???
Bukankah dari apa yang kita lihat dari tubuhnya, seharusnya gadis ini terlahir dari keluarga kaya?
Yaaah... Yasmine memang terlahir dari keluarga kaya. Sampai akhir yang membuat hidupnya serba kekurangan.
Dimana sang Ayah setelah kematian Kakek dan Nenek Yasmine mengalami sedih yang berkepanjangan yang membuatnya kehilangan akal sehat, dengan melakukan perjudian di salah satu Casino ternama di Seoul, Paradise Walkerhill Casino.
Bukan hanya itu, sang Ayah senantiasa membawa gadis muda kerumah besar milik sang Kakek. Mencumbu Pel**** dengan tidak tahu malu di depan Ibu dan Yasmine saat itu.
Sampai pada akhirnya, harta yang selama ini dikumpulkan sang Kakek habis, bahkan Ayah Yasmine menumpuk hutang ratusan juta di berbagai tempat perjudian. Hal itu membuat hidup gadis cantik ini berubah drastis.
Saat kejadian itu berlangsung, Yasmine masih teramat muda. Usianya saat itu masih menginjak delapan tahun dan harus menyaksikan kebejatan sang Ayah setelah kematian Kakek dan Neneknya.
Saat ini Ayah dan Ibunya sudah berpisah, tetapi belum berpisah secara hukum. Ayah yang sudah menghancurkan hidup dua wanita yang selama sepuluh tahun membuatnya bahagia tidak akan pernah mau melepaskan mereka. Karena di dalam hati terdalam sang Ayah, beliau sangat sangat mencintai istri dan anaknya.
Sudah sepuluh tahun mereka berpisah, sudah sepuluh tahun juga Yasmine tidak pernah bertemu dengan sang Ayah. Saat ini Ibunya hanya bisa bekerja di salah satu cafe terkenal di Seoul sebagai penjaga kasir. Ibunya mau tidak mau hanya bekerja sebagai penjaga kasir karena sang Ibu memang tidak memiliki Pendidikan yang tinggi.
Ayah Yasmine menikahi Ibunya karana kemolekan yang di miliki sang Ibu. Sampai Ayahnya tidak memperdulikan kata-kata sang Kakek yang harus menikahi gadis yang bibit, bebet, bobotnya setara dengan keluarga mereka.
...***...
"Gila!!! Skor mu sempurna???! Apa kau manusia??" teriak Silvanna tak percaya saat melihat nilah sahabatnya yang super jenius.
"Haa? Kau yakin?" bukannya percaya Yasmine malah bertanya balik dan langsung masuk kedalam kerumunan siswa-siswi kelas duabelas yang sedang berdiri dan melihat pengumuman kelulusan mereka.
Mata indah Yasmine terbelalak dengan sempurna ketika melihat namanya berada di peringkat teratas. Skor yang nyaris sempurna membuatnya tak percaya dengan apa yang baru saja di lihatnya. Yasmine belajar begitu giat sampai kadang kala matanya lelah dengan semua huruf dan angka yang di lihatnya setiap hari.
Walaupun berbekal otak yang memang sudah cerdas sejak lahir tidak membuat Yasmine meninggalkan kewajibannya untuk belajar. Karena setiap pelajar memang di anjurkan untuk terus belajar walaupun dia sudah mengerti dalam memecahkan suatu kasus di dalam mata pelajaran.
Keluar dari kerumunan yang masih membuat mading tidak terlihat, Yasmine langsung memeluk Silvanna dan mereka berdua loncat-loncat kegirangan masih dengan posisi berpelukan.
Ini yang semua murid tunggu, melepaskan masa sekolah. Melanjutkan hidup untuk ke tingkat yang lebih ekstrim lagi. Memilih kemana arah tujuan selanjutnya membuat mereka merasa bangga.
"Apa yang kau lakukan sampai nilai mu nyaris sempurna??? Apa kau menelan buku-buku pelajaran?" tanya Silvanna asal.
"Hahahaha, apa mulut mu sudah mulai kau biasakan berbicara yang tidak masuk akal? Yaaah aku rasa ini efek setelah ujian." jawab Yasmine masih tak habis fikir dengan apa yang di celotehkan sahabatnya itu.
...***...
Saat ini mereka berada di Thank's Nature Cafe tak jauh dari sekolah. Sekedar melepaskan penat setelah mengikuti ujian kelulusan, dan sekedar menenangkan hati yang sangat senang setelah kelulusan dari sekolah yang selama ini membuat mereka saling mengenal satu sama lain. Menjadikan mereka sahabat karib yang bahkan mereka tidak tau apa yang akan memisahkan persahabatan yang sudah mereka jalin selama ini.
"Heeeeei, kenapa bengong? Apa yang kau pikirkan.?" tanya Silvanna pada Yasmine yang di perhatikannya sedari tadi melamun tanpa pergerakan sedikit pun.
Tersenyum. "Tidak ada. Terimakasih." menerima coffe latte yang di tunggu Silvanna dari tadi di tempat pemesanan.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini Sil?" tanya Yasmine yang memecahkan keheningan di antara keduanya.
"Haaaaah~, entahlah. Andai aku memiliki wajah dan kecerdasan mu, mungkin aku tidak akan bingung." ucap Silvanna putus asa.
"Kenapa kau malah menjawabnya dengan hal yang ambigu!!!" ucap Yasmine yang mendengar celotehan Silvanna yang malah membuatnya kesal.
"Heeeh... Aku ini serius! Aku tidak akan berfikir saat aku benar-benar benar memiliki wajah dan kecerdasan mu.!! Kenapa malah kesal."
"Okeee, dan aku tidak akan seberjuang ini saat Ayah ku adalah ayah yang memiliki Aset dan harta kekayaan yang bisa menampung seribu anak sekaligus."
"Hahahahaha. Kau harus tau, tidak selamanya hidup mewah membuat mu bahagia." wajah miris Silvanna terlihat terlalu jelas.
"Kenapa kau bicara seperti itu? Apa ada masalah?" tanya Yasmine khawatir.
"Tidak ada, mungkin belum ada." jawab Silvanna dengan nada lirih.
Yasmin yang melihat raut wajah sahabatnya yang murung seketika menahan pertanyaannya. Yasmine tau betul bagaimana karamter Silvanna. Yasmine tidak akan bertanya sebelum Silvanna yang menceritakannya langsung kepada Yasmine. Menurut mereka, sahabt juga punya batasan yang seharusnya tidak dilewati oleh keduanya.
...***...
"Apa kau yakin tidak mau ku antar Yasmine?" tanya Silvanna yang sudah di tunggu sang Sopir di ambang pintu belakang mobil. Bersiap untuk membukakan pintu mobil untuk sang majikan.
"Tidak, aku juga akan menjemput Ibu ku di Kafe tempatnya bekerja." jawabnya mencoba meyakinkan Silvanna yang tampak khawatir.
"Baiklah." Silvanna yang akan masuk ke dalam mobil berbalik lagi menatap Yasmine.
"Aku bisa mengantar mu ke tempat kerja Ibu mu dan mengantarkan kau dan Ibu mu pulang??" ucapnya lagi yang berusaha membantu Yasmine.
"Tidak perlu Silvanna. Pulang lah, aku bisa sendiri kok. tidak jauh juga dari sini." jawabnya lagi.
"Baiklah, Aku pulang duluan ya. Kau hati-hati, kalau terjadi apa-apa kau harus hubungi aku." Sahut Silvanna yang semakin khawatir dengan sahabatnya itu.
Masuk kedalam mobil, Silvanna yang menurunkan kaca mobil melihat ke arah Yasmin yang melambaikan tangannya. Mencoba membuat Silvanna tenang. Mobil yang di kendarai Silvanna perlahan melaju meninggalkan Yasmine yang masih berdiri di pinggir jalan raya .
Di lihatnya mobil Silvanna peelahan menghilang di antara pengguna jalan yang lain.
Mulai melangkah kan kakinya ke Halte bis terdekat untuk menjemput sang Ibu yang sebentar lagi memang jadwal Ibunya pulang kerja.
...***...
"Katakan sesuatu yang dapat menyelamatkan hidup mu?" suara yang sangat mengintimidasi seseorang yang saat ini sedang berlutut di depan pemuda yang terlihat seperti bos besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Penelop3
udah suka ceritanya
2023-05-16
0
Liu Zhi
Ggwp
2023-04-19
0
Liu Zhi
uh judi gak tuh
2023-04-19
0