Pertengkaran

Hari pertama bekerja sebagai Cleaning Servis di sebuah perusahaan besar, Fida memulai berkerja mengepel lantai di koridor lantai dua.

Tak lama kemudian, ada seorang pegawai memesan cemilan roti dan teh untuk di antar ke dalam ruangan dengan nada bicara lantang dan wajah sinis kepada Fida.

Dengan sabar, Fida merespon untuk menyiapkan pesanan itu di antar ke dalam ruangan pegawai. "Permisi, Pak." ucap Fida dengan ramah.

Namun pegawai dengan wajah masam itu menjawab masuk dan menyuruh meletakkan cemilan itu di mejanya. Fida meletakkan dengan perlahan, tapi pegawai malah menyenggol cemilan dan teh itu hingga terjatuh ke lantai, hingga membuat seorang pegawai marah kepada Fida.

"Maaf Pak." Saya ambilkan alat untuk bersihkan lantai bapak."

"Gak usah. Saya pindah ke tempat lain saja, muak saya lihat kamu, sudah tidak selera lagi saya untuk bekerja, saya pindah tempat lain saja. Bersihkan itu!"

"Baik, Pak."

Tampak banyak pegawai lain yang melihat pertengkaran Fida dengan pegawai dengan berdiri semua dari ruangan bersekat itu.

Fida membersihkan lantai di ruangan pegawai itu dengan wajah yang datar, namun di dalam hatinya Fida tetap sabar dan tidak sedih.

Setelah membersihkan lantai yang kotor, Fida kembali ke dapur. Lalu HRD datang menemui Fida.

"Hey, Fida saya ini kesal banget saya melihatmu gara-gara kamu, saya dimarahi direktur karena sudah cuekin kemarin. Ngapain ngadu?"

"Memangnya kenapa, makanya kamu itu jangan cuekin saya. Bagus-bagus saya melamar pekerjaan kepada anda, kamu tak respon saya dengan baik. Bagus saya mengadu, kalau perlu, pergi saja kamu dari sini." ucap Fida marah-marah.

"Enak saja kamu suruh saya pergi dari sini, saya atasan kamu ya, jangan main-main kamu, nanti saya keluarkan surat peringatan satu kamu!"

"Saya tidak takut, keluarkan saja, saya bilangin direktur nanti, yang berhak keluarkan surat atas perintah bapak Suherman ya." ucap Fida.

Fida dan Rio saling melotot dan Rio pergi meninggalkan Fida dari dapur.

Fida kembali kepada aktivitas bekerjanya dengan menuju ke kamar mandi sambil menggosok lantai.

"Terasa sangat lelah juga bekerja disini, namun saya tetap semangat dan bersyukur agar memperoleh penghasilan tetap setiap bulan." ucap Fida.

Tak lama kemudian, Fida keluar dari kamar mandi bersekat. Tiba-tiba Fida berdiri di hadapan pegawai yang tak sengaja mengotori lantai di ruang pegawai.

"Loh Pak, maaf atas kejadian tadi ya, saya tidak sengaja tadi." ucap Fida.

"Hah, maaf, enak banget kamu ya, tadi saya lagi konsentrasi bekerja, tapi kamu mengacaukan jadi hilang deh yang saya pikirkan tadi!" ucap seorang pegawai.

Fida diam dan menundukkan kepala di ruangan kamar mandi. Lalu pegawai itu pergi dengan wajah kesal.

Tapi Fida tetap diam dan sabar saat dimarahi tadi dan tidak ingin mengingat kejadian itu lagi.

Lalu Fida kembali ke dapur untuk makan siang sendirian dengan wajah sabar.

Sementara itu, Bapak Suherman menemui Fida di dapur dan duduk bersamanya. "Dek, Gimana bekerja disini, kamu nyaman ya?"

"Iya Pak, saya nyaman dan betah bekerja disini."

"Kalau begitu, Bapak permisi ya, Dek."

Bapak Suherman pergi meninggalkan Fida di dapur dan segera masuk lift.

Setelah pulang bekerja, Rio datang lagi menemui Fida di dapur untuk menyampaikan sesuatu.

"Nanti setelah pulang bekerja, kamu bersihkan ruang pegawai ya."

"Baik, Pak Rio yang sangat sopan." ucap Fida nada mengejek.

Rio memandang Fida dengan sinis. "Kamu ini, saya kasih tahu kok mengejek saya kembali."

"Baik, Pak Rio HRD, terimakasih atas informasinya. Semoga bapak naik jabatan ya." ucap Fida nada mengejek.

Rio mulai marah karena terlalu sering di ejek. Dia mulai memegang kerah baju Fida.

"Hey, kamu jangan mengejek saya ya. Saya serius ini!" ucap Rio melihat dengan mata melotot.

Fida melihat balik Rio dengan mata melotot. "Saya juga sangat kesal dengan kejadian kemarin, kamu cuekin saya 4 jam ya."

Tak lama, pimpinan petugas kebersihan datang menemui mereka dan melerai pertengkaran.

"Sudah, Hentikan!" Ada masalah apa rupanya?"

Pimpinan petugas kebersihan melerai pertengkaran mereka dan menyuruh keduanya duduk di depan dapur. Pimpinan mengambil dua kursi buat mereka berdua untuk duduk disini.

Kemudian bapak pimpinan memperkenalkan diri kepada Fida bahwa beliau bernama Jefri seorang pemimpin petugas kebersihan.

Mereka berdua berjabat tangan dan Fida memperkenalkan diri kepada Jefri bahwa dia adalah pegawai baru masuk kerja hari ini.

Jefri meminta penjelasan kepada Fida dan Rio untuk menceritakan masalah mereka berdua. Rio mulai cerita bahwa dia yang salah. Sementara Fida mengelak bahwa Rio yang lebih dulu salah karena merasa dicuekin kemarin.

"Rio, Fida, kita ini satu kantor beda jabatan, kalau kita berantem terus, kapan mau maju. Kalau begitu kalian harus melupakan semua masalah itu ya." ucap Jefri.

"Baik, Pak." ucap Fida.

"Saya tidak mau, Pak." Rio pergi meninggalkan mereka berdua.

"Rio.!" Jefri panggil Rio yang pergi.

"Sudah Pak biarkan saja."

Jefri memberikan semangat kepada Fida supaya tetap sabar dan kuat dalam menghadapi setiap masalah dalam bekerja sambil menepuk pundak Fida dan Jefri tersenyum kepadanya.

Fida pun tersenyum kepada Jefri dan pergi untuk kembali bekerja lagi.

Sore sudah tiba, Fida turun kebawah dan melihat Rio duduk di taman sendiri merenung. Ingin menghampiri Rio, tapi Fida membiarkan dia sendiri supaya dia tenang dengan alam pikiran.

Fida pun pulang dari gerbang dan satpam menyapa dia dengan ramah.

Sampai di kamar kost banyak anak muda kost disini masih melihat Fida dengan wajah marah kecuali satu orang yakni penghuni kost berada disebelahnya. Namun dia tidak ada hari ini.

Fida diam dan sabar dengan kelakuan penghuni kost lain yang memandang dengan wajah marah, walaupun kaki gemetar karena terkejut asal pulang, namun Fida tetap sabar dan tidak marah kepadanya.

Fida masuk ke dalam kamar kost untuk mandi dan shalat seperti biasa. Kemudian menyantap makanan di meja menghadap jendela.

Namun malam ini dua orang penghuni kost melihat Fida dengan wajah marah, tepat di jendela kamarnya saat dia sedang makan malam. Dia kaget dan menutup tirai jendela kamar dengan cepat. Lalu melanjutkan makan dengan nikmat.

"Heran saya, lagi makan kok saya dilihat dari jendela begini ya, risih saya."

Fida lalu keluar dari kamar kost, melihat semua anak kost sudah di dalam kamar masing-masing tepat jam 12:00 malam. Kebetulan kamar kost disini menerapkan aturan kalau sudah jam 12 malam pagar kost digembok dan tidak boleh keluar lagi.

Lalu Fida kembali masuk ke kamar kost dengan wajah sudah mengantuk sekali. Lalu Fida kembali tidur untuk bekerja besok.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ade Nurhadi

Ade Nurhadi

Semoga Kesabaran dan keuletan Fida berbuah manis...

2023-04-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!