Hari Pertama

Tit.. Tit..

Alarm bunyi pukul 05:00 Wib, Fida bangun dan masuk kamar mandi untuk berwudhu.

Lalu Fida melaksanakan shalat subuh di kamar kost dan berdoa dengan khusyuk.

"Ya Allah, ampuni dosa Mama hamba dan berikan kesehatan padanya. Ampuni dosa hamba dan berikan kesehatan pada hamba. Berikan hamba kemudahan dalam memperoleh pekerjaan. Amin." ucap Fida dalam doanya.

Fida pun berjalan keluar kost, dan salah satu orang menghampirinya dengan menyapa.

"Selamat pagi, Mas." ucap anak kost berjalan cepat sedang buru-buru.

"Pagi juga."

Dari sekian banyak, anak muda kost disini ternyata masih ada satu orang yang baik menyapa dengan sangat ramah.

Fida berjalan kaki keluar gang dan melihat ada tulisan lowongan pekerjaan. Dia menghampiri meja resepsionis.

"Ada lowongan pekerjaan gak kak?"

"Ada, letak saja berkasnya disitu." jawab dengan ketus.

"Baik, Kak, terimakasih ya."

Fida meletakkan berkas di meja dan dia terdiam melihat resepsionis, wanita itu hanya sibuk dengan ponselnya saja tanpa melihat sama sekali.

Fida pun pergi, sampai di area halaman gedung, ada seorang pria menabrak dengan tak sengaja saat berjalan kaki. Dia terjatuh tapi pria itu tak jatuh, namun pergi saja tanpa menolongnya. Lalu Fida berdiri dan ditabrak hingga terjatuh lagi dan pria itu pergi begitu saja.

Fida terduduk diam dan bangkit perlahan, Lalu berjalan dan duduk dibawah pohon parkiran.

Fida mengeluarkan air minum dari tas dan meminum air mineral dengan wajah yang lelah.

Tak lama kemudian, ada seorang pria mendekati Fida untuk meminta uang kepadannya. Namun dia menolaknya dengan bijak. Pria itu memaksa minta uang dengan nada marah sambil menarik tasnya dan meraba kantong celana.

Fida, panik dan meminta tolong kepada orang sekitar dengan berteriak dengan berkata copet.

Banyak warga berdatangan menghampiri mereka dengan berlari. Namun pria itu panik, karena banyak warga yang datang menghampiri mereka dengan berteriak kepada pria yang menggangunya.

Pria itu lari dari Fida, namun warga mengejar sampai dapat.

Fida pun ditanya seorang warga.

"Kamu tidak apa-apa Dek?"

"Gak apa-apa, Mas."

Terlihat Fida terduduk dengan wajah panik, namun pria itu dihajar masa di depan gedung tepat di area parkir.

Fida melihat kerumunan menghajar pria itu dengan wajah babak belur, namun dia tak sanggup melihatnya.

Setelah dihajar masa, copet itu dibawa warga ke kantor polisi.

Fida pun pergi meninggalkan kejadian dan berjalan ke tempat lain dengan santai sambil membawa tas ransel di punggungnya.

Beberapa lowongan pekerjaan di datangi Fida dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan meletakkan berkas lamaran kerja di meja resepsionis dan satpam.

Namun Fida akhirnya duduk lagi di pinggir jalan raya, melihat kendaraan lalu lalang dengan kondisi jalan yang amat ramai.

Fida santai menikmati angin sejuk dibawah pohon di trotoar jalan raya yang dingin dengan suasana ramai banyak pejalan kaki lewat bisa di lihat.

Namun Fida melihat ada perusahaan sedang butuh lowongan pekerjaan dan beranjak dari duduknya, mendatangi perusahaan itu dengan wajah ramah dan penuh percaya diri.

"Permisi, Pak."

Fida melewati pos satpam dan masuk kedalam perusahaan menuju meja resepsionis.

"Maaf ada lowongan pekerjaan disini, Kak?"

"Ada, masuk ke ruang HRD ya, Pak."

"Baik terimakasih."

Fida masuk ruang HRD dengan mengucapkan permisi sambil mengetuk pintu.

Bapak HRD menyuruh masuk dengan aktivitas yang sibuk sendirian di dalam ruangan.

"Permisi Pak, saya Muhammad Fida ingin melamar pekerjaan."

Namun HRD diam saja kepada Fida sambil melihat layar monitor laptop.

Fida tetap diam selama 10 menit dan menunggu HRD berbicara. Namun HRD tetap tidak peduli dengan Fida sama sekali. Fida pun bingung harus buat apa terhadap bapak HRD yang cuek itu.

Fida pun memanggil beberapa kali, namun tidak direspon, HRD hanya diam dan melihat layar monitor.

Fida pun memegang tangan HRD dan memanggil Bapak HRD, berharap di respon.

Namun, HRD tetap diam dan melihat layar monitor laptop. Fida tetap menunggu sampai respon Fida ditanggapi.

30 menit Fida menunggu melihat HRD. Tapi HRD tetap bekerja. Bahkan beberapa pegawai yang masuk ruangan tampak cuek saja tidak melihat Fida.

Fida tampak diam dan merasa seperti orang bodoh, namun tetap sabar dengan menunggu tanggapan HRD. Bahkan dia menahan untuk tidak minum, ke toilet dan makan.

Hingga sore hari, saat pulang kerja, HRD pun pergi meninggalkan Fida dengan memasukan berkas dan laptop ke dalam tas tanpa berbicara maupun melihat sama sekali.

Lalu HRD meninggalkan Fida sendirian di ruangan itu.

Fida duduk sendiri di ruangan HRD, lalu Fida berdiri keluar berjalan kaki ke area parkir depan perusahaan.

Dengan hati sabar, Fida mengelus dada. "Saya dicuekin HRD selama 4 jam, tanpa makan, minum dan pergi ke toilet, ya ampun." ucap Fida.

Lalu Fida duduk, di area parkir perusahaan, dan seorang pria memakai jas hitam pun lewat menghampiri Fida dan duduk diam tepat disampingnya.

Pria berjas itu kelihatan cuek saja, namun Fida tetap santai melihat area parkir penuh mobil.

Pria berjas hitam pun pergi tanpa dengan diam. Namun saat pria itu pergi, dompet dari kantung belakang celananya keluar hingga terjatuh sendiri ke area parkir tanpa disadari pria itu yang berjalan terus masuk ke dalam mobil dan meninggalkan parkiran.

Fida pun mengambil dompet Bapak itu dan melihat isinya, terdapat mata uang asing, kartu identitas dan SIM.

Fida membawa dompet itu pulang ke kamar kost untuk dikembalikan lagi kepada pemilik besok pagi.

Sampai di tempat kost, Fida dipelototin anak muda kost. Namun ada seorang anak muda lain yang masih mau senyum ramah kepada dia.

Fida pun tak ingin marah kepada mereka, melihat saya begitu. Karena mereka anak muda satu lingkungan kost dengan saya.

Jadi Fida lewat saja dan senyum ramah kepada penghuni kost walaupun jantungnya udah berdebar-debar. Lalu dia masuk ke dalam kamar kost untuk mandi dan shalat isya.

Fida membuka dompet dan membaca identitas pemilik dompet dan melihat alamat yang tertulis kartu identitas pria itu.

"Besok saya akan kembalikan dompet ini ke alamatnya, supaya pemilik dompet tidak kepikiran terus.

Jadi Fida akan langsung tidur untuk menyiapkan tenaga besok untuk mengembalikan dompet bapak itu yang tertulis bernama Suherman.

Sebelum tidur Fida menutup tirai jendela dulu, saat ingin menutup, Fida melihat dari jendela penghuni kost sedang memandang dia dengan wajah marah.

Mereka melihat dengan duduk di depan pintu masing-masing. Tapi Fida tetap tenang dan sabar.

Fida pun menutup tirai jendela dan naik ke tempat tidur dengan mengucapkan doa untuk tidur. Dompet pria itu diletakkan di samping bantal agar tidak lupa besok untuk dibawa.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Fatkhur Kevin

Fatkhur Kevin

semangat Thor

2023-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!