Dira tersenyum melihat laki laki kecilnya dulu , yang setiap kali datang ke kantor meminta padanya untuk di ajari cara bekerja . Kini dia telah tumbuh dewasa , bahkan dirinya terpana dengan paras Dewangga .
"Hallo Tuan muda ." sapa Dira sambil bercanda , karena sejak kecil Dewangga tidak mau ia panggil dengan swbutan Tuan muda . Mendengar panggilan itu Dewangga hanya tersenyum simpul .
"papa ada tan ." kata Dewangga kemudian .
"Ada langsung masuk saja ." jawab Dira sambil mengetuk pintu ruang kerja Dimas . Dan mempersilahkan Dewangga setelah dapat sahutan dari dalam .
" Terimakasih tan ." ucap Dewangga sambil mengangguk .
Dewangga melangkah masuk ke ruangan papanya . Di mana Dimas sudah menunggunya duduk di sofa dengan dua gelas kopi yang masih mengepul di meja .
"Sibuk pa ." tanya Dewangga basa basi .
"Tidak , papa hanya memeriksa beberapa berkas keuangan ." jawab Dimas .
"jadi apa yang membawamu datang ke sini ." tanya Dimas lagi langsung pada intinya . Ia sudah tidak sabar menunggu jawaban dari Dewangga kalau dia akan langsung mengambil alih perusahaan nya . Dengan begitu ia bisa pensiun dan berlibur dengan istrinya . Bayangan itu semakin jelas saat wajah Dewangga semakin serius .
"Menurut papa ,apa yang membawa aku ke sini ." tanya balik Dewangga .
"Menggambil alih posisi papa ." jawab dimas dengan antusias . Membuat Dewangga mendengus kesal melihat antusias papanya .
"Papa terlalu percaya diri ." ucap Dewangga , membuat raut wajah senang Dimas luntur seketika .
"Jadi ." tanya Dimas dengan wajah kecewa .
"Aku ingin belajar dulu pa , sebaiknya aku belajar dari nol dulu ." jawab Dewangga , Dimas mengeleng iya setuju kalau ingin belajar , tapi dimas tidak setuju bila memulai dari nol .
"Kamu tau kan banyak karyawan lama papa , yang telah mengenalmu ,mereka akan meringan kan pekerjaan kamu dan papa. Papa takut mereka mengistimewakan kamu , karena mereka ingin mejilat mu . Jadi papa akan langsung mengajarimu , dan papa akan mengumumkan dalam waktu dekat akan pensiun , dan akan di gantikan oleh kamu . " Dimas percaya putranya bisa mengembangkan perusahaan nya .
Sebenarnya Dimas juga tau kalau putranya selama menjalani pendidikan dia juga sambil kerja di perusahaan Amerika . Dewangga sangat mampu ia andalkan .
"Papa tau ,kamu pernah jadi bawahan di sebuah perusahaan di amerika ." kata Dimas lagi . Membuat Dewangga hanya tersenyum saja .
"Papa ngak takut , perusahaan papa saya buat bangkrut ." meskipun ucapan Dewangga beenada bercanda tapi itulah yang di khawatirkan dalam hati kecil Dewangga . Meskipun kemampuan nya sudah tidak di ragukan lagi .namun ia masih percaya , kalau masih ada orang yang lebih baik lagi dari nya .
"Papa percaya kamu bisa mengembangkan perusahaan papa lebih dari papa ." jawab Dimas yakin ,Dewangga mengangguk sambil tersenyum menatap tangan nya .
"Ada apa dengan tangan mu , kenapa kamu tersenyum menatap tangan mu . Papa sering perhatikan itu dan yang kamu tatap selalu tangan kirimu ." tanya Dimas .
"Entahlah setiap.kali aku percaya diri , tangan kiriku menghangat dan muncul bayangan dua orang bayi kecil bergandengan tangan ." ucapan Dewangga membuat tenggorokan Dimas tercekat .
Dimas menatap wajah berseri putranya ." sejak kapan itu terjadi ." tanya Dimas .
"semenjak aku ingin membangun usaha sendiri .karena rasa itu yang mendorong aku untuk mewujudkan usaha aku ." ucap Dewangga .
"Terus bagaimana dengan usahamu , siapa yang akan mengurusnya ." tanya Dimas . Yang Dimas ketahui saat masih SMA Dewangga mulai merintis usaha kecil kecilan ,Sebuah cafe yang di dirikan bersama sahabatnya .
"Rangga yang akan mengurus nya pa , aku hanya akan berkunjung sesekali ." jawab Dewangga ..
...----------------...
Di perjalan pulang dari perusahaan papanya Dewangga dapat pesan dari tante badriah agar datang ke rumahnya . Di sana ada Lisa dan Miranda . Dewangga dengan senang hati , memutar balik mobilnya untuk menuju ke rumah tantenya .
Saat ia masuk ke dalam rumah , ia sudah di sambut oleh gelak tawa Miranda yang khas .
"Om Angga ." seru Miranda saat melihat kedatangan Dewangga masuk lewat pintu depan . Dewangga segera merentangkan kedua tangannya menyambut keponakan nya yang lari ke dalam pelukan nya .
"Hai cantik ." sapa Dewangga pada gadis cantik yang baru berumur 6 tahun itu . Dewangga segera mengangkat tubuh Miranda dan membawanya untuk berputar .Miranda berteriak senang .
"Lagi om ." pinta nya , dan Dewangga menurutinya hingga mereka bermain bersama sampai miranda tertidur .
Setelah miranda tertidur mereka bertiga mengobrol di ruang belakang .Lisa hanya menangapi obrolan mereka sesekali .ia lebih banyak Diam .
"Angga tolong kamu sekalian antar Lisa dan miranda pulang ya ." ucap Tante badriah .
"Siap tante ." jawab Dewangga .tak lama kemudian Miranda terbangun Lisa segera mengajak miranda untuk pulang .
Selama di perjalanan Dewangga sering melirik Lisa yang fokus mengurus Miranda yang sedikit rewel karena baru bangun tidur .
Dewangga mengakui kalau dirinya terpana dengan kecantikan Lisa . Seandainya dia bukan kekasih Bily ia dah pastikan , Lisa akan menjadi miliknya . Tapi sekarang ia hanya bisa memendam perasaan itu . Kelihatan nya Lisa sangat bahagia bersama Bily . Jadi Dewangga tidak mau merusak hubungan mereka . Bisa bisa ia akan di tendang ke etopia .
Dewangga menekan klakson mobil saat sampai di depan pintu gerbang rumah Bily . Satpam rumah Bily mengenali mobil Dewangga dia segera membukakan pintu gerbang
"Kamu tidak mampir , masuk dulu ." ucap Lisa dengan lembut .
"Tidak usah kakak ipar . Saya harus segera pulang tadi sudah ada janji sama mama ." ucap Dewangga tidak kalah lembut .
Memang Dewangga telah di pesan oleh mamanya untuk menjemputnya di sebuah restoran mewah . Mamanya sedang menghadiri pertemuan dengan sahabat sosialitasnya .
Lisa pun mengangguk ." terimakasih sudah mengantar kami pulang ." ucap Lisa kembali .
"Terimakasih Om Angga ." ucap Miranda .
"Sama sama cantik , Om pulang dulu ya , saya pamit dulu kakak ipar ." ucap Dewangga
"Hati hati di jalan ." ucap Lisa dan miranda . Mereka melambaikan tangan saat mendengar bunyi klakson dari mobil Dewangga .
Dewangga kembali menekan klakson saat akan keluar ,dengan sigap satpan membuka kan pintu gerbang .tapi saat Dewangga akan mundur dari luar juga ada sebuah mobil yang inhin masuk ke halaman rumah Bily . Dewangga penasaran dengan pemilik mobil itu karena ia tidak mengenal mobil itu .
"Maaf bisa kamu mundur sedikit , saya mau masuk ." ucap pengemudi mobil itu . Mengeluarkan kepalanya lewat jendela mobil . Untuk meminta Dewangga mengalah .
Dewangga Diam saat mengenali siapa wanita itu . Ia masih ingat dengan foto wanita yang ingin di jodohkan dengan Bily dari mamanya .
" Tapi kenapa wanita itu di sini ."gumam Dewangga .
Pikiran Dewangga langsung berkelana dengan sinetron sinetron yang sering di lihat oleh mamanya . Dan Dewangga yakin wanita itu datang untuk mencari keributan dengan Lisa . Sementara Bily tidak ada di rumah .Dewangga sengaja menghalangi mobil itu dan tidak membiarkan nya masuk .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments