"Haii pagi cantik." Jupiter lalu menciuuum kening kekasihnya itu
Sekilas ia melihat sorot kesedihan di mata Elenna.
Jupiter mengambil posisi duduk bersebelahan dengan Elenna."Ada apa nih kok suasananya sunyi senyap seperti kuburan."
"Hush jangan ngomong gitu Piter, pamali"seru Renata mengingatkan.
"Lha gimana lagi emang sunyi dan tuh lihat wajah Elenna ditekuk terus.Ada apa sih sayang?" rangkul Jupiter pada kekasihnya itu.
"Papa terus mendesak, agar aku cepat mengurus surat-surat kepindahan kampus." ucap sedih Elenna.
"Aku gak tahu lagi cara untuk membujuk papa."lanjut Elenna.
"Hari ini mata kuliah kalian berat tidak?" tanya Jupiter.
Elenna dan Renata menggelengkan kepala kompak
"Okay Nat. Elenna aku ajak pergi ya, tolong titip absen. Bukan Dosen killer kan?" tanya Jupiter sekali lagi meyakinkan tidak akan mendatangkan masalah bagi Elenna di kemudian hari.
"Okay beres. Ntar pulangnya Elenna, aku tunggu disini pulang bareng aku, atau bagaimana?" tanya Renata.
"Kamu pulang langsung saja.Elenna biar aku yang ngantar pulang sekalian aku akan minta ijin orang tuanya agar Elenna tetap kuliah disini. Aku akan berusaha meyakinkan mereka tidak akan terjadi sesuatu pada Elenna. Karena aku sendiri yang akan antar jemput Elenna setiap hari."ucap Jupiter.
"Baiklah kalau begitu. Aku masuk kelas dulu ya. Sukses buat misi kalian." pamit Renata.
"Okay.Kami juga akan berangkat kok." ucap Jupiter.
"Nat ... terima kasih ya.Maaf pagi-pagi aku sudah merepotkan mu." peluk dan cium Elenna pada Renata sahabatnya.
"Kamu ini El, seperti orang lain saja. Kita kan sudah bersahabat lama." Kedua sahabat ini pun saling berpelukan.
"Yukk guys aku duluan." lalu Renata melangkah pergi menuju kelasnya.
Elenna dan Renata saling melambaikan tangan.
.........................................
"Okay baby girl kita cabut sekarang." ajak Jupiter.
'Kemana?" tanya Elenna..
"Sudah ayo ikut saja." Jupiter menarik tangan Elenna agar mengikutinya.
Tanpa banyak bertanya lagi Elenna mengikuti langkah kekasihnya itu.
...............................
Di sepanjang perjalanan Elenna hanya diam hanyut dalam pemikirannya sendiri .
Jupiter melirik ke arah Elenna.
"Sudah jangan sedih-sedih lagi.Kita hadapi bersama nanti. Aku akan coba ijin langsung ke orang tua kamu."hibur Jupiter.
"Sekarang kita bersenang-senang dulu hilangkan segala kesedihan yang ada okay sayang. Senyum dong" Jupiter mendekat dan menciiuum pipi Elenna.
Elenna pun tersenyum tipis.
"Dih ..., senyumnya gak ikhlas amat." ucap Jupiter sambil melirik Elenna.
"Ikhlas kok." jawab cepat Elenna.Belum sempat Jupiter menjawab balik, Elenna sudah mendaratkan beberapa ciuman hangat di pipi Jupiter.
"Wow..wow ..hahaha .... thank you...thank you. That my girl.Gitu dong jangan sedih terus." Jupiter tersenyum lega. kekasihnya sudah mulai kembali bisa tersenyum.
"I love you El." Jupiter membalas menciuuum pipi dan kening El.
"I love you too" Elenna menyandarkan kepalanya di pundak Jupiter dan merangkul lengannya.
"Kalau papa tidak mengijinkan ---" Jupiter memotong kalimat Elenna dengan cepat."Kita coba dulu jangan keburu bilang tidak bisa. Asal niat kita benar, semoga orang tuamu mengerti." ucap Jupiter sambil mengacak-acak ujung kepala Elenna.
"Okay cantik.Jangan bersedih dulu kita harus berjuang untuk meyakinkan kedua orang tuamu dahulu dan yakinkan mereka tiap akhir minggu kamu pasti berkumpul dengan mereka aku akan mengantar langsung kamu ke Jogja. Jadi tidak ada alasan mereka khawatir ataupun kangen kamu.Paling tidak selama kamu kuliah. Untuk selanjutnya kita pikirkan lagi nanti." jelas Jupiter.
"Terimakasih Piter. Semoga papa mama setuju." Elenna kembali mencium pipi kekasihnya itu Jupiter pun membalasnya dengan tersenyum manis padanya."Amin."
...........................................................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments