Janji bersama

"Haii El. tumben nih pagi-pagi ke rumah. Seingat aku kita tidak ada janji pergi kan hari ini?" Renata berusaha mengingat-ingat apa ia ada janji dengan Elenna hari ini

Elenna tersenyum tipis."Jadi, kalau aku kesini harus ada janji dulu gitu. Hmm sudah seperti pejabat aja nih!" sindir Elenna menggoda Renata sahabatnya itu.

Hahaha

Renata tertawa," Bukan begitu.Hanya heran saja kok tumben ada gadis cantik pagi-pagi sudah nongol di rumah aku.." Renata kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri dan pandangannya menyebar di seluruh halaman.

"Cari apaan sih? Serius amat." tanya Elenna penasaran.

"Cari Jupiter. Mana dia?" kembali Renata celingukan.

"Gak ada. Aku kesini sendiri." ucap Elenna.

Renata menatap sahabatnya dengan tatapan aneh dan menyelidik .

"Kenapa? Kok gitu amat ngeliatnya." protes Elenna.

"Aneh saja. Pasangan yang biasa kemana-mana hingga ke toilet saja kadang ditemani, seolah gak akan terpisahkan hari ini kok tumben sendirian saja .Kemana nih patnernya?" goda Renata.

"Sengaja gak ajak Piter. Ada yang ingin aku curhatin ke kamu."ucap Elenna.

Renata menarik kursi di dekatnya lalu duduk di depan Elenna.Ia memandang Elenna serius '"Mau curhat apaan sih.Kok sepertinya serius amat?"

"Aku dan keluarga aku mau pindah ke luar kota." Elenna membuka percakapan.

Renata mengerutkan kedua alisnya hingga bertemu di tengah."Pindah?Ke luar kota.?"

Elenna mengangguk lesu."Perusahaan papa bangkrut. Tinggal yang di Jogja.Jadi untuk sementara kami tinggal di Jogja. Sambil papa membenahi administrasi perusahaannya yang di Jogja agar tidak terjadi hal yang sama seperti yang di sini.

"Hmm terus kenapa kamu harus ikutan pindah? Kan kamu bisa tetap lanjut kuliah disini. Sampai kamu wisuda " Renata heran kenapa Elenna harus ikutan pindah.Kan bisa saja ia tetap melanjutkan kuliah disini walaupun kedua orang tuanya pindah ke Jogja.

"Papa mama khawatir ntar kepikiran dan gak fokus kerja. Kalau aku tetap disini sendiri " jawab singkat Elenna.

Renata menarik napas panjang lalu menghembuskannya kembali . Yaa begitulah resiko jadi anak tunggal. Selalu harus dekat dengan kedua orangtuanya.

"Jupiter sudah tahu?" tanya Renata.

Kembali Elenna menggeleng gelengkan kepalanya."Aku bingung Nat bagaimana memulai ngomongnya."

"Cepat lambat Piter harus tahu soal ini." Renata meraih kedua tangan Elenna berusaha menguatkan sahabatnya itu

...............................................

"Haii maaf. Lama ya nunggunya?" tanya Jupiter saat menjemput Elenna di sebuah toko buku

"Gak apa-apa Kok. Tadi juga ditemani Renata." jawab Elenna.

"Kita makan dulu yuk baru kita nonton. Lapar nih! Tadi sepulang latihan basket, aku cuman mandi doang. Terus langsung jemput kamu gak sempat makan ." ucap Jupiter sambil mengemudikan mobilnya.

"Kenapa kamu gak makan dulu? Ntar sakit maag kamu kambuh lho." protes Elenna khawatir.

"Mana mungkin sayang, aku makan tanpa kamu " ucap Jupiter sambil mengacak acak rambut Elenna dengan lembut.Lalu menciumnya.

"Piter.., aku mau ngomong sesuatu ke kamu." ucap lirih Elenna.

Jupiter melirik sekilas ke arah Elenna. Lalu kembali fokus ke depan."Ngomong aja sayang. "

"Nanti saja. Ntar kamu gak fokus nyetirnya." ucap Elenna membuang mukanya ke kaca jendela samping.

Jupiter melirik ke arah kekasihnya.Ia tahu ada sesuatu yang menganggu pikirannya saat ini.

"Ada apa sih? Ngomong saja gak apa-apa." desak Jupiter.

"Asal kamu gak minta putus." bisiknya.Jupiter menunggu reaksi Elenna tapi yang ada Elenna hanya diam.

Kini Jupiter mulai khawatir. Elenna yang ceria kini berubah menjadi pendiam. Pasti ada sesuatu yang serius, batin Jupiter.

Jupiter pun membawa mobilnya menuju ke sebuah cafe yang bisa menerima pesan langsung melalui mobil.Setelah memesan dua burger dan kentang berserta minumannya. Jupiter pun kemudian meluncur ke pinggir kota mencari tempat yang enak untuk bicara.

"Makan dulu sayang burgernya. Ntar kamu cerita ke aku apa yang ingin kamu sampaikan ke aku. Tapi janji jangan minta putus. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Kamu segalanya buat aku ." ucap khawatir Jupiter. Sambil berusaha menerjemahkan arti raut wajah Elenna saat ini.

Elenna mengambil burger kesukaan Jupiter lalu menyuapkan burger tersebut pada Jupiter Karena Elenna tahu saat ini kekasihnya pasti sangat kelaparan.Kasihan bila harus menyetir sambil ribet memegang burgernya untuk dimakan.

"Terima kasih sayang." ucap Jupiter.

"Tidak perlu berterima kasih diantara kita.Aku dan kamu bukan orang lain lagi." ucap Elenna.

Jupiter pun tersenyum bahagia bersama Elenna.

Sesampainya mereka di lingkungan hutan kota. Mereka pun menyusuri hutan sambil berbincang-bincang ringan.

"Tadi kamu bilang ada yang ingin kamu sampaikan padaku.Apa itu?"

"Kita duduk disitu dulu yuk!" ajak Elenna.

Lalu mereka pun duduk dibawah pohon bambu ditemani sang angin yang bertiup samar. Bunyi batang bambu yang berderit karena bergesekan tertiup angin. Membuat suasana semakin sejuk di hati.

"Ada apa El.Aku perhatikan kamu seperti menyimpan sesuatu masalah. Katakan saja mungkin aku bisa membantumu.Aku ada bukan hanya disaat kamu bahagia dan baik-baik saja.Tetapi aku juga akan selalu ada untukmu disaat kamu susah dan sedih." ucap Jupiter menatap intens Elenna

Elenna menarik napas panjang lalu setelah ia merasa siap ia pun membuka percakapan."Perusahaan papa bangkrut. Papa memutuskan kami sekeluarga pindah ke Jogja.Karena papa ingin fokus ke aset terakhir papa disana." cerita Elenna.

"Kamu kan bisa tetap kuliah disini.Ntar akhir Minggu aku antar kamu ke Jogja bertemu kedua orang tuamu." saran Jupiter.

Elenna tertunduk lesu."Papa maunya kami sekeluarga berkumpul terus.Papa khawatir kalau aku hidup sendiri disini. Jadi aku akan meneruskan kuliahku disana." ucap lirih Elenna.

"Hmm, aku akan coba bicara dengan papa kamu." Jupiter meraih tangan Elenna dan menciumnya.

"Aku takut Piter. Aku takut kita tidak akan berjumpa lagi." Elenna menundukkan kepalanya .

Jupiter memeluk Elenna dan mencoba meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja dan mereka akan tetap bersama.

"Aku mencintaimu El.Aku akan usahakan papa kamu mengijinkan mu untuk tetap kuliah disini." Kembali Jupiter mencium ujung kepala Elenna.

"Aku juga mencintaimu Piter." ucap Elenna dalam pelukan Jupiter kekasih hatinya.

..............................................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!