Pagi itu suasana di ruangan VIP tampak sangat tegang. Max sudah sadar sepenuhnya. Dia bahkan melepas paksa infus yang menempel di tangannya. Tapi, tidak dengan Leana.
Leana masih belum sadar.
Marco sudah membawa petugas catatan sipil ke rumah sakit. Max sudah menandatangi berkas pernikahan mereka. Tinggal Leana. Mereka kini tengah menunggu Leana sadar.
Vero memilih duduk di sofa. Dia memang sudah setuju Max menikah, tapi melihat kondisi Leana, Vero sedikit berharap pernikahan Max batal.
Berbeda dengan Marco, dia tidak henti-hentinya berdoa agar Leana cepat sadar.
Bibi Marie tidak mengatakan apapun sejak tadi. Dia hanya berfokus pada kesembuhan Lea. Menikah atau tidak, Bibi tidak mempermasalahkan itu.
"Jika 1 jam lagi dia tidak sadar, kita batalkan saja." ucap Max di tengah keheningan.
"Max, kamu sudah gila." "Jangan main-main Max." teriak Marco.
Max melenggang keluar tanpa perasaan bersalah. Vero mengikuti Max karena khawatir Max akan melakukan suatu hal yang nekat lagi.
Marco terduduk lemas di ranjang Max. Dia tidak peduli dengan 2 pasang mata yang menatapnya untuk minta penjelasan.
"Bi.." suara lirih itu membuat semua menengok ke arah Leana.
Leana sadar! Dia mengerjapkan mata beberapa kali, karena di ruangan itu ada 2 orang pria yang tidak dia kenal.
"Leana.. ini Bibi..syukurlah kamu sudah sadar." Bibi Marie memeluk Leana dengan perasaan lega.
"Mereka siapa, Bi?" Leana masih menatap Marco dengan penasaran.
"Nona, kami ini butuh tandatangan anda untuk keperluan hidup anda." jawab Marco tenang. Dia menyodorkan berkas pernikahan Max kepada Leana.
"Aku tidak bisa membacanya, Bi." ucap Leana yang langsung pusing karena membaca tulisan yang begitu kecil.
"Tandatangan saja, Le. Ini demi kebaikanmu." Bibi membantu Leana untuk menunjuk di mana Leana harus tanda tangan.
Leana akhirnya menandatangi surat itu meskipun dia tidak membaca isinya.
Marco bernafas lega setelah semua beres. Dia hanya perlu memberitahu Max soal pernikahan yang sudah sah ini.
"Saya pamit dulu." Marco mengajak petugas itu untuk keluar.
Tinggal Bibi Marie yang masih membelai rambut Leana.
"Kamu jangan seperti itu, Le.. ingat kamu harus menghargai kehidupanmu." saran Bibi dengan prihatin. Sebenarnya Leana adalah orang yang ceria. Kejadian itu mengubah seluruh kehidupan Leana. Dia menjadi lebih sering berada di kamar, dan terkadang berteriak-teriak sendiri seperti orang gila jika teringat lagi pada apa yang dialaminya.
"Iya Bi. Leana hanya mimpi buruk."
"Le,, yakinlah kalau semua baik-baik saja." "Kamu harus melanjutkan hidupmu."
Leana mengangguk lemah. "Akan Lea coba."
*
*
*
"Max, apa rencanamu menikah dengan dia?" Vero menghentikan Max di Koridor lantai atas rumah sakit.
"Rencana apa?" tanya Max sambil menatap Mom nya dengan pandangan tajam.
"Ya, Mom ingin tau kenapa kamu tiba-tiba mau bertanggung jawab. Ini bukan Max sama sekali." Vero mengenal betul siapa anaknya. Dia bahkan tidak peduli jika ada orang yang kesusahan di sebelahnya.
"Aku tidak perlu menjelaskan semua pada Mom." "Lagipula, wanita itu belum sadar." "Aku tidak akan menikah dengan orang koma."
"Dia sudah sadar." Marco berlari ke arah Max dan Vero yang sedang berbincang dengan serius. Dia menunjukan berkas pernikahan mereka yang sudah ditandatangani oleh Leana.
"Kalian sudah Sah. Selamat melepas masa lajang, Bro." ucap Marco senang sambil menepuk pundak Max.
"Gadis itu setuju?" Max mengangkat satu alisnya karena keheranan.
"Wanita Max." ralat Marco."Kami sedikit menggunakan trik supaya dia mau menikah denganmu."
"Bagus. Kalau begitu aku akan temui dia dulu." Max menyunggingkan senyum penuh arti.
Marco dan Vero memandang perubahan Max. Dia bisa tersenyum? Itu suatu hal yang langka.
"Apa langkah kita sudah benar, Marco?" tanya Vero yang memandang Max sampai dia masuk ke dalam lift.
"Mom, Max tidak bisa dicegah. Biarkan saja."
"Tapi, Mom khawatir dengan kehidupan rumah tangga mereka." Vero masih menyayangkan Max yang menikah dengan Leana. Memang Vero belum pernah bicara secara langsung dengan Leana, tapi sepertinya Leana juga mengalami masalah psikologi seperti Max.
"Mom.. lebih baik kita melihat Max dan Leana."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments