Bertemu dengan dia

Rumah Sakit

Malam itu rumah sakit menerima banyak sekali pasien. Kebetulan saat itu terjadi kecelakaan bus sehingga seluruh IGD penuh.

Dua ambulance datang bersamaan. Satu membawa pasien wanita dan satu lagi membawa pasien laki-laki.

'Bruk' Marco menabrak seorang wanita belesteran Korea yang berumur 50an.

"Maaf.. maaf.." ucap Marco buru-buru. Dia langsung mengikuti kemana Max akan di bawa oleh perawat. Sedangkan wanita tadi juga berlari ke arah yang sama dengan Marco.

"Kenapa dengan Max?" tanya Dokter Andre yang memang adalah dokter pribadi keluarga Marco.

"Aku rasa dia meminum obat dan Vodka bersamaan." ucap Marco panik. "Aku sudah telepon Dr.Ericka."

"Bawa masuk, Suster." perintah Dokter Andre pada Suster yang mendorong ranjang Max.

"Dok, tolong keponakan saya. Dia juga overdosis obat." Wanita yang Marco tabrak tadi memegang tangan dokter Andre sambil menangis.

"Maaf, tapi saya harus menangani pasien ini dulu. Setelah ini, saya akan bantu anda." tolak Dokter Andre secara halus.

Marco menengok ke belakang. Dia langsung membeku di tempatnya seketika. Marco mengenal wanita yang tampak sangat pucat yang berada di ranjang di belakangnya.

"Leana?" ucap Marco lirih.

"Anda kenal keponakan saya? Tolong bantu dia.. selamatkan dia, Tuan." pinta wanita itu. Kini dia beralih memegang tangan Marco.

"Dok, tolong tangani saja Max dan wanita ini sekaligus." pinta Marco.

Dokter Andre hanya menghela nafas panjang. Dia tidak bisa menolak permintaan Marco karena keluarga Scotts bisa dibilang masih saudara jauhnya.

Akhirnya Dr.Andre juga memerintahkan Suster untuk memasukkan Leana ke ruang VIP.

Wanita itu melepaskan tangan Marco, lalu terduduk lemas di bangku ruang tunggu. Marco juga duduk di sebelah wanita yang masih menangis itu.

"Apakah anda keluarga Leana?" tanya Marco dengan suara tercekat. Ini adalah suatu kebetulan. Dia bisa bertemu dengan Leana di rumah sakit. Sudah beberapa hari ini Marco mencari keberadaan Leana, tapi dia tidak menemukan jejak wanita itu sama sekali.

"Saya Tante Leana, panggil saja Tante Marie." "Apa anda mengenal Leana?"

Marco mengangguk lemah. "Saya baru mengenal Leana." "Kenapa Leana bisa overdosis obat?"

"Leana mengalami trauma karena beberapa minggu lalu, dia dinodai oleh seorang pria yang tidak dikenal." "Dia jadi.." Marie tidak sanggup lagi melanjutkan kata-katanya karena dia menangis sesenggukan. "Malang sekali nasib Leana."

"Dia pasti akan sembuh." hibur Marco. Lidahnya begitu kelu untuk mengucapkan kata-kata tadi. Tapi, hanya itu yang mampu Marco katakan.

*

*

*

Sementara itu, di dalam Dr.Andre melakukan penanganan secepat mungkin pada Max. Dia sudah menelepon anaknya yang notabene juga Psikiater Max untuk mengetahui apa obat yang sudah Max telan. Setelah kondisi Max stabil, Dr. Andre berpindah pada Leana. Dari obat yang dibawa oleh keluarganya, Leana terlalu banyak menelan obat tidur. Dr. Andre bukan pertama kali menangani kasus seperti ini. Dia juga bisa membuat Leana stabil dalam waktu beberapa menit saja.

"Pindahkan mereka ke kamar masing-masing." ucap Dr.Andre pada suster-suster yang berada di ruangan itu.

"Tapi, semua penuh. Hanya ruangan ini yang tersisa."

"Sekelas rumah sakit Husada ini penuh? Aku rasa Sam harus memperbesar rumah sakit ini." Dr.Andre bergumam sendiri.

"Jadi, bagaimana dok?"

"Ya sudah, biarkan mereka di sini dulu. Lagipula Marco mengenal gadis ini." Dr.Andre menarik nafas dalam-dalam sebelum keluar menemui Marco dan keluarga Leana.

"Dokter, bagiamana keadaan Max?"

"Dok, apa Leana baik-baik saja?"

Marco dan Marie kompak mengerubungi dokter Andre.

"Nyonya, tolong lebih berhati-hati lagi dan awasi penggunaan obat tidur Leana." "Dan, kamu Marco. Tolong berikan adikmu itu asisten yang bisa mengawasinya 24 jam. Sudah 3x dia melakukan hal gila seperti ini. Jangan sampai terulang sampai ke-4 kalinya." saran Dr.Andre bergantian.

"Maaf, karena ruangan penuh, Max harus berbagi kamar dengan Leana." lanjut Dr.Andre sebelum berlalu.

"Ayo, Bi.. kita masuk ke dalam." ajak Marco. Dia sudah tidak sabar melihat Max dan juga Leana yang kebetulan mengalami problem yang serupa.

Di dalam, Max dan Leana berada di ranjang bersisian. Marco langsung mendekati Max yang lebih seperti orang tidur daripada orang yang sakit.

"Max. Cepat sadar. Sebentar lagi Mom datang." bisik Marco pada telinga adiknya.

Max memberikan reaksi dengan menggerakkan jarinya. Dia perlahan membuka matanya.

"Kamu memang mengerikan." ucap Marco lega. Max itu bagaikan anak ajaib. Daya kesembuhannya begitu cepat.

Max memandang Marco cukup lama. Dia lalu menengok ke sebelah.

"Aku berhalusinasi, Mar. Kenapa wanita itu ada di sini?" tanya Max yang terus memandangi wanita di sebelahnya.

"Max, itu memang Leana. Kamu tidak berhalusinasi."

"Ini gila." Max kembali menatap langit-langit. Alasannya minum obat salah satunya karena wanita itu, tapi dia justru bisa bertemu dengan dia di rumah sakit, bahkan mereka bisa berjejeran seperti ini.

"Maxmillian Scotts!"

Episodes
1 Apakah akan berakhir?
2 Bertemu dengan dia
3 Menikah
4 Solusi
5 Sah
6 Sudah sadar
7 Menyembuhkan trauma
8 Keluarga Aneh
9 Sedang terluka
10 Pingsan
11 Simbiosis mutualisme
12 Tidak bisa dia sentuh
13 Hadiah
14 Istriku
15 Mulai peduli
16 Seperti Pembantu
17 Jas Max
18 Hamil?
19 Tidak dapat membuat keputusan yang baik
20 Selamat Tuan Max
21 Keadaan yang rumit
22 Mencoba menerima
23 Bagian dari Keluarga Scotts
24 Tresno jalaran saka kulino
25 Memeluk Max
26 5 porsi makanan
27 Surprise
28 Nyidam
29 Langkah berikutnya
30 Petir
31 Terapi
32 Morning Bee
33 Mantan
34 Cuma milikku
35 Anak ini bukan anakmu?
36 Kembali trauma
37 Bukan tanda yang bagus
38 Bekas merah
39 Pergi ke Restoran
40 Berpikir terlalu jauh
41 Bee, i miss you
42 Mengingat orang itu
43 Bukan aku yang melakukannya
44 Hanya aku yang tau
45 Kemungkinan terburuk
46 Lebih gila
47 Sudah sadar
48 Bersatu
49 Pergi dengan Mom
50 Dia menantuku
51 Lebih dari itu
52 Rencana
53 Perjodohan
54 Ingin punya anak
55 Pisah untuk sementara
56 Surat wasiat aneh
57 Jadi rumit
58 Surat Cerai
59 Dia gak mencintai kamu
60 Cerita masa lalu
61 Membantu Max
62 Mantu Idaman
63 Ambil hati Max
64 Max kumat lagi
65 Menikmati waktu berdua
66 Kita pulang
67 Meminta Maaf
68 The end
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Apakah akan berakhir?
2
Bertemu dengan dia
3
Menikah
4
Solusi
5
Sah
6
Sudah sadar
7
Menyembuhkan trauma
8
Keluarga Aneh
9
Sedang terluka
10
Pingsan
11
Simbiosis mutualisme
12
Tidak bisa dia sentuh
13
Hadiah
14
Istriku
15
Mulai peduli
16
Seperti Pembantu
17
Jas Max
18
Hamil?
19
Tidak dapat membuat keputusan yang baik
20
Selamat Tuan Max
21
Keadaan yang rumit
22
Mencoba menerima
23
Bagian dari Keluarga Scotts
24
Tresno jalaran saka kulino
25
Memeluk Max
26
5 porsi makanan
27
Surprise
28
Nyidam
29
Langkah berikutnya
30
Petir
31
Terapi
32
Morning Bee
33
Mantan
34
Cuma milikku
35
Anak ini bukan anakmu?
36
Kembali trauma
37
Bukan tanda yang bagus
38
Bekas merah
39
Pergi ke Restoran
40
Berpikir terlalu jauh
41
Bee, i miss you
42
Mengingat orang itu
43
Bukan aku yang melakukannya
44
Hanya aku yang tau
45
Kemungkinan terburuk
46
Lebih gila
47
Sudah sadar
48
Bersatu
49
Pergi dengan Mom
50
Dia menantuku
51
Lebih dari itu
52
Rencana
53
Perjodohan
54
Ingin punya anak
55
Pisah untuk sementara
56
Surat wasiat aneh
57
Jadi rumit
58
Surat Cerai
59
Dia gak mencintai kamu
60
Cerita masa lalu
61
Membantu Max
62
Mantu Idaman
63
Ambil hati Max
64
Max kumat lagi
65
Menikmati waktu berdua
66
Kita pulang
67
Meminta Maaf
68
The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!