perbedaan watak

di sebuah aula besar di sanah ada pria tua dan wanita yang masih lumayan mudah tengah duduk dengan tenang sambil menikmati secangkir teh.

wanita tadi yang berteriak seperti orang gila langsung menunduk hormat ke pada pria tuan itu, shie yang tak tau apa-apa hanya diam mematung sambil melihat sekeliling tempat itu.

wanita yang duduk sambil meminum teh adalah nyonya dari kediaman kasim Chu bernama Chu vui dan yang duduk di samping nya adalah Kasim Chu gua yang juga kasim kepercayaan kaisar.

melihat perilaku tak sopan dari shie, nyonya Chu vui seakan mendapatkan kesempatan emas untuk menjelekkan shie di depan Chu gua.

" CK CK apa nona muda Chu shie tak memiliki adap kepada orang tua," ucap Chu vui sambil memandang rendah shie.

" sebenarnya aku ada di mana kenapa tempat ini sangat asing bagiku dan kenapa dia bisa tahu nama ku" ucap shie dalam hati beribu-ribu pertanyaan terus saja berputar di fikiran nya.

Chu vui yang marah karena ucapan nya tak di gubris oleh shie langsung menyuruh pelayan yang ada di samping shie untuk membuat shie menunduk.

" tun... tunggu sebentar aku tak kenal kalian siapa dan kenapa kalian bisa mengenal ku, sekarang aku ada di mana," ucap shie sambil tergagap gagap.

Chu gua yang melihat tingkah aneh putri nya Chu shie langsung mengerutkan keningnya.

" apa sekarang kau bertambah bodoh karena di pukul Chu shie, sekarang kau berada di kediaman Chu di dinasti Qing," ucap Chu gua datar sambil meminum teh.

bertapa terkejut shie yang mendengar bahwa sekarang dia berada di dinasti Qing dan yang membuat nya bertambah terkejut adalah namanya sangat mirip saat shie masih hidup ke dunia modern.

shie langsung di ingat kan akan kejadian saat darah nya menetes di badan mumi saat akan membersihkan tetesan darah tersebut ada sebuah cahaya yang menyedot nya ke dalam cahaya tersebut.

dan sekarang shie kembali ke dinasti Qing yang jaraknya ratusan tahun dari jaman nya, menyadari sekarang bukan lah saat nya terbengong shie langsung menanyakan kenapa Chu gua yang tak lain ayah Chu shie, menyuruh nya kemari.

" kau sekarang sudah dewasa harus nya kau bisa menjadi contoh yang baik untuk adik adik mu tapi kau malah mencuri perhiasan ibu mu," tegas Chu gua yang membuat chu vui tersenyum licik memandang wajah Chu shie yang ketakutan.

shie bukan takut namun lebih ke arah bingung karena tak tahu apa yang terjadi sebelum shie kemari tak mau membuat keruh keadaan shie hanya bisa meminta maaf untuk saat ini.

" tak apa tuan mungkin Chu shie hanya menginginkan bekas perhiasan hamba, tenang saja Chu shie ibunda akan memberikan perhiasan ini kepada mu," ucap Chu vui sambil tersenyum ke arah shie, yang pasti senyuman itu memiliki maksud terselubung.

tak tahu harus menjawab apa namun yang pasti untuk sekarang shie hanya bisa diam sebelum bisa membalas semuanya.

setelah shie meminta maaf tuan Chu gua menyuruh pelayan untuk membawa Chu shie ke kediaman nya.

di perjalanan ke kediaman shie di hadapkan dengan dua pelayan yang memiliki watak berlawanan yang satu memiliki pribadi yang semena-mena walaupun itu kepada majikannya sendiri dan yang satunya memiliki pribadi yang baik dan juga tutur kata yang sopan.

" haiss kenapa nyonya Chu meminta ku untuk melayani majikan bodoh seperti mu," kesal susu pelayan pribadi shie.

susu selalu menyiksa Chu shie bahkan sampai pernah memukul wajah shie, susu berani melakukan hal itu juga tak luput dari lindungan nyonya Chu vui yang sengaja meletakkan susu untuk memata matai shie.

" Susu jaga ucapan mu nona shie adalah majikan kita," ucap Lulu mencoba memperingatkan akan perilaku susu yang selalu melewati batas.

Lulu adalah pelayan pribadi Chu shie, Lulu sebisa mungkin selalu melindungi Chu shie dari susu yang selalu ingin memukul shie.

" cih buat apa menganggap dia majikan bahkan dia sendiri tak bisa melindungi dirinya sendiri," ucap susu sambil meludah ke sembarang arah.

mendengar cercaan dari susu membuat shie ingin sekali memotong lidah nya dengan gunting medis yang selalu ia gunakan untuk meneliti mumi.

shie tak terkejut melihat orang seperti susu karena shie pernah membaca di buku sejarah, sejarawan mengatakan orang jaman dahulu selalu memihak orang yang lebih kuat untuk mencari kekuasaan dan sekarang shie langsung di hadapan dengan contoh nya.

sesampai nya di tempat yang di tuju, shie langsung di buat terkejut dengan kediaman yang ukurannya tak lebih besar dari apartemen yang dia beli tempat ini lebih layak di sebut kandang ayam dari pada rumah.

" ayo masuk nona air sudah di siapkan biar anda bisa membersihkan tumbuh anda terlebih dahulu biar hamba siap kan obat untuk mengobati luka anda," ucap Lulu dengan sopan.

sementara susu hanya duduk sambil memakan kue dengan santai nya, muak melihat perilaku tak sopan dari susu.

" tunggu sebentar aku harus membereskan seseorang dahulu," shie berjalan ke arah susu dan berdiri tepat di hadapan susu.

" kenapa kau berdiri di sini cepat menyingkir lah, kau menghalangi pandangan ku," susu membentak Chu shie.

dengan tersenyum lebar shie mengayunkan tangannya dan langsung menampar keras pipi susu hingga badan susu tersungkur.

Lulu yang melihat itu langsung di buat terkejut melihat perilaku yang berbeda dari majikan nya kali ini.

" kau pelayan rendahan tak memiliki adap, berani sekali kau bersikap angkuh di depan tuan mu," ucap shie sambil berlutut di hadapan susu yang masih terbengong.

" melihat sikap angkuh mu saat ini aku menyadari bahwa kau berkeja bukan untuk ku melainkan untuk nyonya chu vui," shie menekan semua kata kata yang membuat susu terpojok.

setelah mengatakan itu Chu shie langsung pergi ke kamar mandi meninggalkan susu yang masih terbengong yang masih tak percaya melihat sisi lain dari tuan nya.

selesai dengan ritual mandi Lulu langsung mengoleskan obat ke luka shie yang masih terlihat memerah.

" Lulu terimakasih karena sudah melayani ku dengan baik," shie berterima kepada Lulu karena hanya dia yang mau membela saat shie dalam bahaya.

Lulu yang mendengar ucapan terima kasih dari majikan nya membuat lulu terharu Lulu tak menyangka orang rendahan seperti nya akan mendapatkan ucapan terima kasih dari Chu shie yang juga anak dari Kasim terhormat.

" kenapa anda bilang begitu nona hamba lah yang harus berterima kasih karena telah menerima hamba sebagai pelayan pribadi anda," buru buru Lulu bersujud di hadapan shie.

" jangan seperti itu Lulu, ayo cepat berdiri," shie membantu Lulu untuk berdiri dari sujud nya.

J

jangan lupa untuk like dan komen untuk karya perjalanan cinta dinasti Qing 😉

Terpopuler

Comments

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

masih nyimak

2023-04-05

0

amalia gati subagio

amalia gati subagio

kasim punya keluarga (bini+anak) legal? bukannya kasim itu = abdi dalem laki yg sdh dikebiri ya? 🤔

2023-04-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!