Bab 5 Perjalanan pulang

Setelah semua urusan rui selesai di desa han, rui pun pulang. Mereka pulang petang sehingga jalan sudah mulai gelap

Rui : kita nyalakan lenteranya dan gantung diatas kereta

Rui sengaja membawa lentera dan juga korek api, yang dia buat sendiri tanpa ada yang mengetahuinya. Dia membuatnya setelah membaca buku2 yang dia baca diperpustakaan

Pengawal : baik nona ( pengawal bingung darimana nonanya bisa membuat api tapi dia tidak bertanya)

Kereta terus melaju memassuki hutan

Pengawal : nona apakah kita berkemah saja disini?

Rui : tidak perlu jalan terus saja karna kita tidak tau nanti bahaya apa yang akan kita hadapi nantinya jika kita tinggal disini

Pengawal : baik nona

Mereka pun melanjutkan perjalanannya dan tiba2 kudanya berhenti mendadak

Rui : ada apa? Kenapa berhenti?

Pengawal : itu nona sepertinya didepan ada mayat

Rui : coba kau periksa

Pengawal : baik nona

Akhirnya rui pun ingin ikut turun tetapi dihentikan oleh yin

Yin : nona ku lebih baik kita tunggu saja disni, karna takut berbahaya nona

Rui : kamu tidak perlu khawatir yin, aku hanya ingin memastikan saja orang itu sudah mati atau belum. Lebih baik kita turun

Mereka pun turun

Rui : bagaimana? Apakah dia masih hidup atau sudah mati?

Pengawal : maafkan saya nona, saya tidak tau apakah dia sudah mati atau belum

Rui : ya sudah biarkan aku memeriksanya

Pengawal pun mundur dan rui memeriksa nadi orang tersebut

Rui : syukurlah dia masih hidup hanya saja nadinya lemah, cepat bantu aku angkat dia ke kereta

Pengawal : baik nona

Rui : biar aku angkat kepalanya dan kau tubuhnya dan yin kau kakinya, kita angkat secara bersamaan kalian mengerti?

Pengawal : mengerti nona

Yin : mengerti nonaku

Rui : baik, aku hitung sampai tiga baru kita angkat

yin dan pengawal mengangguk

Rui : 1, 2 , 3 angkat

Mereka menganggkatnya dan rui melepaskan pakaiananya ada bekas luka ditubuh pria tersebut dan ada yang dalam hingga bisa saja merenggut nyawanya

Rui : yin, ambilkan aku air dan juga handuk

Yin : dimana kita mendapatkan air dan handuk nonaku

Rui : itu disana ( menunjuk pojok kereta)

Ternyata selama ini rui menyimpan semua peralatan dan juga obat2n di dalam keretanya

Rui : Ambilkan juga obat dibotol warna biru

Yin : baik nonaku

Rui mengobati pria tersebut

Rui : yin ambilkan jarum dan benang

Yin : baik nonaku

Rui : aku harus menjahitnya

Akhirnya pekerjaan rui pun beres

Rui : akhirnya selesai juga, lelahnya

Kereta pun berhenti kembali

Rui : ada apa lagi pengawal?

Padahal rui sudah sangat kelelahan tapi dia masih saja tidak bisa istirahat

Pengawal : maaf nonaku kita dihadap oleh orang tak dikenl sepertinya mereka bukan orang baik ( penjahat)

Penjahat : cepat serahkan otang yang ada didalam kereta?

Pengawal : siapa maksudmu? Nonaku tidak akan ku biarkan kalian membawanya pergi

Penjahat : kami tidak butuh nonamu serahkan pria yang kalian selamatkan

Rui : kalian ingin apa darinya?

Penjahat : kalian tidak perlu tahu serahkan saja dia pada kami kalau tidak kalian akan kami habisi

Rui : coba saja jika kalian bisa

Penjahat : cari mati

Pengawal dan para penjahat pun bertarung dan rui pun ikut membantu. Rui membunuh beberapa penjahat menggunakan jarum beracunnya

Rui : bagaimana apakah kalian menikmatinya?

Penjahat : gadis sialan kau berani2nya kau meracuni kami

Rui : kalian bertindak kejam tentu saja akupun harus bertindak kejam jadi kita impas

Penjahat : gadis sialan kau cepat beri aku penawarnya

Rui : kenapa aku harus memberikan penawarnya padamu?

Penjahat : kau akan kena akibatnya jika kau menyinggung paviliun api

Rui : paviliun api tempat apa itu? Coba kau jelaskan

Penjahat : tidak akan aku beritahu

Rui : baiklah kalo begitu ku biarkan saja kau mati kalau begitu

Penjahat : gadis sialan, cepat berikan penawarnya

Rui : aku tidak akan tawar menawar denganmu

para pengawalnya hanya bengong saja melihat nonanya karna mereka tidak mengetahui bahwa nonanya mahir dalam hal racun, begitupun yin, dia takut kalau suatu hari nanti dia menyinggung nonanya dia pun akan mati seperti para penjahat itu.

Penjahat : baiklah paviliun api itu adalah organisasi para pembunuh ada beberapa tingkatan disana dari level rendah sampai level tinggi mereka semua mahir dalam membunuh karna kami dilatih dengan sangat kejam

Rui : baiklah kalo begitu terimakasih untuk informasinya

Penjahat : karna aku sudah memberikan informasi yang kau inginkan kalau begitu cepat berikan penawarnya

Rui : memangnya aku pernah berkata bahwa aku akan memberikan penawarnya padamu

Penjahat : dasar gadis sialan berani2 kau menipuku

Yin : nonaku pria itu sudah bangun

Rui : baiklah lebih baik aku mengurusi pria itu daripada aku mengurusi penjahat yang tidak berguna sepertimu

Penjahat : gadis sialan tunggu saja pembalasan dari paviliun api, kau akan mati dengan sangat mengenaskan nanti

Rui : ya..yaya... Terserah kau saja mau bicara apa lagipula kau akan mati sebentar lagi jadi kenapa aku harus takut terhadap orang mati

Rui pergi memeriksa pria itu

Rui : bagaimana apakah kau merasa lebih baik sekarang?

Pria : ya, terimakasih karna telah menyelamatkanku

Rui : kau tidak perlu berterimakasih padaku lagi pula aku menolongmu tidak gratis

Pria : baiklah berapa banyak yang kau inginkan?

Rui : 1 ribu tail saja, aku kira 1rb tail itu tidak sebanding dengan nyawamu. Benarkan?

Pria : benar, 1ribu tail tidak berharga bagiku

Rui : baguslah kalau begitu nanti setelah kau sembuh kirimkan saja uangnya kerumah jenderal riu

Pria : baiklah setelah aku sembuh, aku akan mengantarkan uangnya padamu

Rui : baiklah kalau begitu

Para pengawal pangeran ke 7 pun datang

pengawal : maafkan kami tuanku, kami datang terlambat. Silahkan hukum kami

Pria : sudahlah lagi pula aku masih hidup lebih baik kita pulang saja

Pengawal : baik tuanku

Pria : terimakasih nona, aku pasti menepati janjiku

Rui : baiklah aku akan menunggu, kalau kau ingkar janji aku tak peduli lagi pula kau juga akan mati nanti dan hanya aku yang bisa membuatmu hidup jadi jangan sia - siakan kesempatan ini

Pengawal : apa maksud anda nona?

Rui : aku tidak perlu banyak bicara padamu, aku hanya akan berbicara dengan tuanmu

Pengawal : kau sombong sekali nona, aku bisa membunuhmu sekarang kau tau

Rui : aku tidak takut padamu lagipula orang yang berkata seperti itu sudah mati, tuh disana ( menunjuk mayat2 orang2 paviliun api)

Mereka seperti tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, seorang gadis membunuh puluhan orang

Pengawal : tidak mungkin gadis sepertimu membunuh orang sebanyak ini

Rui : terserah kau saja jika kau tak percaya ya sudah, aku pun tak perduli. Silahkan saja jika kau ingin mencobanya

Pengawal : dasar kau gadis sialan

Baru akan menyerang rui sudah dihentikan oleh tuannya

Pria : berhenti, kau jangan sembarangan bertindak jika tidak kuperintahkan. Cepat meminta maaf kepada nona, kalau tidak akan ku buat kau menderita

Mendengar tersebut pengawal bergidik ngeri ketakutan

Pengawal : baik tuanku, maaf kan saya nona karna telah berbuat lancang

Rui : baiklah aku maafkan, sekarang kalian pergilah bawa tuanmu pergi dari sini aku ingin segera pulang

Pengawal : baik nona, kami permisi

Mereka menghilang dan Rui pun pulang

Episodes
1 Bab 1 kehidupan baru dimulai
2 Bab 2 Jalan - jalan
3 Bab 3 Membaca
4 Bab 4 Pergi ke Desa Han
5 Bab 5 Perjalanan pulang
6 bab 6 Belajar beladiri
7 Bab 7 Tamu tak diundang
8 Bab 8 Mengobati
9 Bab 9 Kakak pulang
10 Bab 10 Membeli budak
11 Bab 11 Kembali ke kedai
12 Bab 12 Pertarungan
13 Bab 13 Lapor
14 Bab 14 Paviliun rui dibuka
15 bab 15 Kerjasama
16 Bab 16 Persiapan
17 bab 17 Lelang
18 Bab 18 Membuat pil
19 Bab 19 Pulang
20 Bab 20 Pernikahan
21 Bab 21 Pertarungan
22 Bab 22 Introgasi
23 Bab 23 Hadiah
24 Bab 24 Bertemu pangeran ke 3
25 Bab 25 Kabar bahagia
26 Bab 26 sibuk
27 bab 27 Pekerjaan yang menumpuk
28 Gangguan
29 Wabah
30 Penyebab
31 Memiliki Si kecil
32 Pesta
33 Perjodohan
34 Perjodohan 2
35 Perserujuan
36 Solusi banjir
37 Restu
38 Pernikahan
39 Malam pertama gagal
40 Malam pertama
41 Mual
42 Ngidam
43 Ngidam2
44 Masih ngidam
45 Mengunjungi paviliun rui dan ren
46 Pemasaran
47 Membeli budak lagi
48 Pulang
49 Mantan
50 Festival Nasi
51 Kuliner
52 Mencicipi kuliner
53 Gelisah
54 Pertarungan
55 Rindu
56 Melahirkan
57 Draft
58 Rewel
59 Menghilang
60 bala bantuan
61 Pencarian
62 Terus mencari
63 Kemarahan rui
64 Kemarahan rui 2
65 Kembali
66 Tak tahu aturan
67 Keluar
68 Membuat kerjasama
69 Rencana pangeran ke 3
70 Mengulangi
71 Jebakan
72 Terjebak
73 Kabar
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1 kehidupan baru dimulai
2
Bab 2 Jalan - jalan
3
Bab 3 Membaca
4
Bab 4 Pergi ke Desa Han
5
Bab 5 Perjalanan pulang
6
bab 6 Belajar beladiri
7
Bab 7 Tamu tak diundang
8
Bab 8 Mengobati
9
Bab 9 Kakak pulang
10
Bab 10 Membeli budak
11
Bab 11 Kembali ke kedai
12
Bab 12 Pertarungan
13
Bab 13 Lapor
14
Bab 14 Paviliun rui dibuka
15
bab 15 Kerjasama
16
Bab 16 Persiapan
17
bab 17 Lelang
18
Bab 18 Membuat pil
19
Bab 19 Pulang
20
Bab 20 Pernikahan
21
Bab 21 Pertarungan
22
Bab 22 Introgasi
23
Bab 23 Hadiah
24
Bab 24 Bertemu pangeran ke 3
25
Bab 25 Kabar bahagia
26
Bab 26 sibuk
27
bab 27 Pekerjaan yang menumpuk
28
Gangguan
29
Wabah
30
Penyebab
31
Memiliki Si kecil
32
Pesta
33
Perjodohan
34
Perjodohan 2
35
Perserujuan
36
Solusi banjir
37
Restu
38
Pernikahan
39
Malam pertama gagal
40
Malam pertama
41
Mual
42
Ngidam
43
Ngidam2
44
Masih ngidam
45
Mengunjungi paviliun rui dan ren
46
Pemasaran
47
Membeli budak lagi
48
Pulang
49
Mantan
50
Festival Nasi
51
Kuliner
52
Mencicipi kuliner
53
Gelisah
54
Pertarungan
55
Rindu
56
Melahirkan
57
Draft
58
Rewel
59
Menghilang
60
bala bantuan
61
Pencarian
62
Terus mencari
63
Kemarahan rui
64
Kemarahan rui 2
65
Kembali
66
Tak tahu aturan
67
Keluar
68
Membuat kerjasama
69
Rencana pangeran ke 3
70
Mengulangi
71
Jebakan
72
Terjebak
73
Kabar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!