Setelah semua urusan rui selesai di desa han, rui pun pulang. Mereka pulang petang sehingga jalan sudah mulai gelap
Rui : kita nyalakan lenteranya dan gantung diatas kereta
Rui sengaja membawa lentera dan juga korek api, yang dia buat sendiri tanpa ada yang mengetahuinya. Dia membuatnya setelah membaca buku2 yang dia baca diperpustakaan
Pengawal : baik nona ( pengawal bingung darimana nonanya bisa membuat api tapi dia tidak bertanya)
Kereta terus melaju memassuki hutan
Pengawal : nona apakah kita berkemah saja disini?
Rui : tidak perlu jalan terus saja karna kita tidak tau nanti bahaya apa yang akan kita hadapi nantinya jika kita tinggal disini
Pengawal : baik nona
Mereka pun melanjutkan perjalanannya dan tiba2 kudanya berhenti mendadak
Rui : ada apa? Kenapa berhenti?
Pengawal : itu nona sepertinya didepan ada mayat
Rui : coba kau periksa
Pengawal : baik nona
Akhirnya rui pun ingin ikut turun tetapi dihentikan oleh yin
Yin : nona ku lebih baik kita tunggu saja disni, karna takut berbahaya nona
Rui : kamu tidak perlu khawatir yin, aku hanya ingin memastikan saja orang itu sudah mati atau belum. Lebih baik kita turun
Mereka pun turun
Rui : bagaimana? Apakah dia masih hidup atau sudah mati?
Pengawal : maafkan saya nona, saya tidak tau apakah dia sudah mati atau belum
Rui : ya sudah biarkan aku memeriksanya
Pengawal pun mundur dan rui memeriksa nadi orang tersebut
Rui : syukurlah dia masih hidup hanya saja nadinya lemah, cepat bantu aku angkat dia ke kereta
Pengawal : baik nona
Rui : biar aku angkat kepalanya dan kau tubuhnya dan yin kau kakinya, kita angkat secara bersamaan kalian mengerti?
Pengawal : mengerti nona
Yin : mengerti nonaku
Rui : baik, aku hitung sampai tiga baru kita angkat
yin dan pengawal mengangguk
Rui : 1, 2 , 3 angkat
Mereka menganggkatnya dan rui melepaskan pakaiananya ada bekas luka ditubuh pria tersebut dan ada yang dalam hingga bisa saja merenggut nyawanya
Rui : yin, ambilkan aku air dan juga handuk
Yin : dimana kita mendapatkan air dan handuk nonaku
Rui : itu disana ( menunjuk pojok kereta)
Ternyata selama ini rui menyimpan semua peralatan dan juga obat2n di dalam keretanya
Rui : Ambilkan juga obat dibotol warna biru
Yin : baik nonaku
Rui mengobati pria tersebut
Rui : yin ambilkan jarum dan benang
Yin : baik nonaku
Rui : aku harus menjahitnya
Akhirnya pekerjaan rui pun beres
Rui : akhirnya selesai juga, lelahnya
Kereta pun berhenti kembali
Rui : ada apa lagi pengawal?
Padahal rui sudah sangat kelelahan tapi dia masih saja tidak bisa istirahat
Pengawal : maaf nonaku kita dihadap oleh orang tak dikenl sepertinya mereka bukan orang baik ( penjahat)
Penjahat : cepat serahkan otang yang ada didalam kereta?
Pengawal : siapa maksudmu? Nonaku tidak akan ku biarkan kalian membawanya pergi
Penjahat : kami tidak butuh nonamu serahkan pria yang kalian selamatkan
Rui : kalian ingin apa darinya?
Penjahat : kalian tidak perlu tahu serahkan saja dia pada kami kalau tidak kalian akan kami habisi
Rui : coba saja jika kalian bisa
Penjahat : cari mati
Pengawal dan para penjahat pun bertarung dan rui pun ikut membantu. Rui membunuh beberapa penjahat menggunakan jarum beracunnya
Rui : bagaimana apakah kalian menikmatinya?
Penjahat : gadis sialan kau berani2nya kau meracuni kami
Rui : kalian bertindak kejam tentu saja akupun harus bertindak kejam jadi kita impas
Penjahat : gadis sialan kau cepat beri aku penawarnya
Rui : kenapa aku harus memberikan penawarnya padamu?
Penjahat : kau akan kena akibatnya jika kau menyinggung paviliun api
Rui : paviliun api tempat apa itu? Coba kau jelaskan
Penjahat : tidak akan aku beritahu
Rui : baiklah kalo begitu ku biarkan saja kau mati kalau begitu
Penjahat : gadis sialan, cepat berikan penawarnya
Rui : aku tidak akan tawar menawar denganmu
para pengawalnya hanya bengong saja melihat nonanya karna mereka tidak mengetahui bahwa nonanya mahir dalam hal racun, begitupun yin, dia takut kalau suatu hari nanti dia menyinggung nonanya dia pun akan mati seperti para penjahat itu.
Penjahat : baiklah paviliun api itu adalah organisasi para pembunuh ada beberapa tingkatan disana dari level rendah sampai level tinggi mereka semua mahir dalam membunuh karna kami dilatih dengan sangat kejam
Rui : baiklah kalo begitu terimakasih untuk informasinya
Penjahat : karna aku sudah memberikan informasi yang kau inginkan kalau begitu cepat berikan penawarnya
Rui : memangnya aku pernah berkata bahwa aku akan memberikan penawarnya padamu
Penjahat : dasar gadis sialan berani2 kau menipuku
Yin : nonaku pria itu sudah bangun
Rui : baiklah lebih baik aku mengurusi pria itu daripada aku mengurusi penjahat yang tidak berguna sepertimu
Penjahat : gadis sialan tunggu saja pembalasan dari paviliun api, kau akan mati dengan sangat mengenaskan nanti
Rui : ya..yaya... Terserah kau saja mau bicara apa lagipula kau akan mati sebentar lagi jadi kenapa aku harus takut terhadap orang mati
Rui pergi memeriksa pria itu
Rui : bagaimana apakah kau merasa lebih baik sekarang?
Pria : ya, terimakasih karna telah menyelamatkanku
Rui : kau tidak perlu berterimakasih padaku lagi pula aku menolongmu tidak gratis
Pria : baiklah berapa banyak yang kau inginkan?
Rui : 1 ribu tail saja, aku kira 1rb tail itu tidak sebanding dengan nyawamu. Benarkan?
Pria : benar, 1ribu tail tidak berharga bagiku
Rui : baguslah kalau begitu nanti setelah kau sembuh kirimkan saja uangnya kerumah jenderal riu
Pria : baiklah setelah aku sembuh, aku akan mengantarkan uangnya padamu
Rui : baiklah kalau begitu
Para pengawal pangeran ke 7 pun datang
pengawal : maafkan kami tuanku, kami datang terlambat. Silahkan hukum kami
Pria : sudahlah lagi pula aku masih hidup lebih baik kita pulang saja
Pengawal : baik tuanku
Pria : terimakasih nona, aku pasti menepati janjiku
Rui : baiklah aku akan menunggu, kalau kau ingkar janji aku tak peduli lagi pula kau juga akan mati nanti dan hanya aku yang bisa membuatmu hidup jadi jangan sia - siakan kesempatan ini
Pengawal : apa maksud anda nona?
Rui : aku tidak perlu banyak bicara padamu, aku hanya akan berbicara dengan tuanmu
Pengawal : kau sombong sekali nona, aku bisa membunuhmu sekarang kau tau
Rui : aku tidak takut padamu lagipula orang yang berkata seperti itu sudah mati, tuh disana ( menunjuk mayat2 orang2 paviliun api)
Mereka seperti tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, seorang gadis membunuh puluhan orang
Pengawal : tidak mungkin gadis sepertimu membunuh orang sebanyak ini
Rui : terserah kau saja jika kau tak percaya ya sudah, aku pun tak perduli. Silahkan saja jika kau ingin mencobanya
Pengawal : dasar kau gadis sialan
Baru akan menyerang rui sudah dihentikan oleh tuannya
Pria : berhenti, kau jangan sembarangan bertindak jika tidak kuperintahkan. Cepat meminta maaf kepada nona, kalau tidak akan ku buat kau menderita
Mendengar tersebut pengawal bergidik ngeri ketakutan
Pengawal : baik tuanku, maaf kan saya nona karna telah berbuat lancang
Rui : baiklah aku maafkan, sekarang kalian pergilah bawa tuanmu pergi dari sini aku ingin segera pulang
Pengawal : baik nona, kami permisi
Mereka menghilang dan Rui pun pulang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments