Bab 4 Pergi ke Desa Han

Rui : yin, ayo kita berangkat

Yin : baik nonaku

Rui : tapi kita pamit ke ayahanda dan ibunda dulu ya yin, kamu tunggu saja nanti diluar lihat apakah keretanya sudah siap

Yin : baik nonaku

Mereka pergi

Rui : salam ayahanda, ibunda

Ortu rui : iya sayang, ada apa?

Rui : rui ingin meminta izin untuk pergi ke desa han

Ortu rui : untuk apa kamu pergi kesana rui?

Rui : rui ingin melihat keadaan disana, karna kedai yang rui beli bahan2nya berasal dari sana

Ortu rui : oh begitu, ya sudah kalo begitu hati ya sayang

Rui : baik ibunda, ayahanda. Rui pamit dulu

Ortu rui : baiklah kalo gitu

Ruipun pergi

Rui : ayo yin kita pergi sekarang

Yin : baik nonaku

Mereka pergi ke kedai dahulu setelah itu baru pergi ke desa han

tiba di kedai

Rui : min ayo cepat naik

Min : baik nonaku

Pergi ke desa han dan tiba di desa han

Min : kita sudah sampai nonaku, silahkan nonaku turun

Rui pun turun dari kereta, Rui melihat - lihat desa han dan merasa sangat kagum terhadap desa tersebut.

Rui : sungguh indah sekali ya pemandangan disini

Min : benar nonaku, ternak2 disini juga sangat sehat2

Rui : baiklah ajak aku melihat kebun juga ternak yang kamu jual pada kedai

Min : baik nonaku

Mereka pergi melihat2

Min : disini nonaku

Rui : hem.. apakah para petani disini sering melakukan penjualan ke kota atau desa lain?

Min : benar nonaku

Rui : berapa banyak tanah yang mereka miliki?

Min : tergantung nonaku

Rui : apakah ada yang akan menjual tanahnya?

Min : kita harus bertanya dulu kepada kepala desa

Rui : ya sudah kalo begitu ayo kita kerumah kepala desa

Min : baik nonaku

Mereka pergi ke rumah kepala desa

Min : tok..tok..tok..permisi kepala desa

Kepala desa : iya siapa?

Min : saya min kepala desa

Kepala desa : membuka pintu, oh kau min ada apa? bukannya kau bekerja di kota. Kenapa kau kembali? Apakah tuanmua memecatmu?

Min : tidak kepala desa, tuanku ingin aku membawanya kesini untuk melihat2 bahan yang dipakai oleh kedai kami

Kepala desa : oh begitu lalu mau apa kau kesini?

Min : begini pak kepala desa nonaku ingin menanyakan apakah di desa ini ada yang mau menjual tanahnya?

Kepala desa : ada keluarga can karna anaknya akan belajar dikota jadi mereka membutuhkan uang yang sangat banyak

Min : baiklah kalo begitu, mari kepala desa kita temui keluarga can tersebut dan ini adalah nonaku namanya nona rui

Kepala desa : salam nona rui

Rui : salam kepala desa, karna pak kepala desa sudah mengetahuinya lebih baik kita segera kesana

Kepala desa : baik nona mereka pergi ke keluarga can

Kepala desa : permisi can

keluarga can : pak kepala desa, ada apa?

Kepala desa : ini aku mengantarkan orang yang akan membeli tanahmu, dia adalah tuannya min

Keluarga can : oh, silahkan masuk

Mereka masuk dan keluarga can menyiapkan minuman dan camilan

Rui : berapa luas tanah yang kalian miliki?

Keluarga can : sekitar 3 hektar

Rui : lalu berapa banyak yang kalian inginkan?

Keluarga can : 300 tail

Rui : apakah tidak terlalu banyak?

Keluarga can : berapa yang nona inginkan?

Rui : bagaimana kalau 200 tail saja

Keluarga can : bagaimana ya nona?

Rui : aku akan membeli tanah kalian dan kalian juga masih bisa bekerja di tanah kalian aku akan membayar kalian. Bagaimana? Bukankah itu masih menguntungkan kalian? Jika kalian menjualnya kepada orang lain kalian belum tentu bisa bekerja kembali di tanah kalian, jadi bagaimana kalian setuju tidak?

Keluarga can berunding terlebih dahulu

Istri can : benar suamiku apa yang dikatakan oleh nona rui ini, lebih baik kita sepakati saja lagi pula kita masih memiliki uang nantinya

Suaminya : baiklah seperti yang istriku mau saja

Istri can : baiklah kalo begitu

Keluarga can : baik nona kami akan menerimanya dan kami berterimakasih pada nona karna mau mempekerjakan kami

Rui : baguslah kalo begitu, mari kita buat surat jual belinya

Keluarga can : baik nonaku

Mereka pun menandatangani surat jual beli tanahnya

Rui : apakah tanaman kalian sudah bisa dipanen?

Keluarga can : benar nona sebentar lagi akan bisa dipanen

Rui : baiklah kalo begitu panen kai ini kalian bisa menjualnha untuk diri kalian sendiri nanti setelah panenn ini selesai baru aku yang akan memanennya

Keluarga can : tapi nona anda kan sudah membelinya jadi itu milik nona

Rui : tidak apa2 anggap saja hadiah dariku untuk anakmu karna telah masuk ke perguruan Qinyu nanti jika anakmu butuh apapun bisa datang ke kediaman jenderal riu

Keluarga can : Jenderal rui? jadi nona ini anaknya jendral rui?

Rui : benar, kenapa apakah kalian memgenalnya?

Keluarga can : tentu saja nonaku, jenderal yang mengabdikan hidupnya untuk negara

Rui : ya benar tapi sekarang ayahku tidak lagi pergi ke medan pertempuran dia digantikan oleh kakakku

Keluarga can : terimakasih nona

Rui : tapi aku harap kalian bisa bekerja dengan baik dan jangan pernah mengecewakan dan juga mengkhianatiku, jika kalian melakukannya maka aku tidak akan segan2 pada kalian. Kalian mengerti

Keluarga can : mengerti nonaku, kami tidak akan mengkhianati atau mengecewakan nona

Rui : baguslah kalau begitu, sekarang antar aku ke kebun kalian

Keluarga can : baik nonaku

Suaminya : istriku lebih baik kamu tidak perlu ikut kami pergi kamu siapkan saja beberapa hidangan untuk nona rui, kami akan kembali lagi setelah melihat2

Istri can : baik suamiku

Suaminya : nonaku nanti setelah kita melihat2 kita kembali lagi kesini untuk makan2 istriku nanti akan memasak untukmu

Rui : baik terimakasih kalau begitu, maaf sudah merepotkan

Istri can : tidak merepotkan sama sekali nona

Mereka pergi melihat kebun sedangkan istri can dan keluarganya sibuk memasak

Suaminya : nah ini dia nonaku kebunnya

Rui : luas juga rui (melihat ada berbagai macam sayur - sayuran). Oh iya pak kepala desa apakah disini juga ada yang ingin menjual ternaknya?

Kepala desa : ada nona

Rui : baik setelah ini tolong antarkan aku kesana

Kepala desa : baik nona

Rui : oh iya pak can, apakah jika musim dingin tanaman disini bisa bertahan?

Suaminya : kebanyakan tidak bisa bertahan nona

Rui : baiklah kalau begitu

Setelah selesai melihat2 mereka pergi ke rumah peternakan

Kepala desa : disini nona, an...an...

Keluarga an : ada apa pak kepala desa datang kesini?

Kepala desa : aku mengantarkan orang yang akan membeli ternakmu

Keluarga an : benarkan kepala desa?

Kepala desa : benar, ini orangnya dia adalah tuannya min namanya nona rui

Keluarga an : mari2 masuk dulu, silahkan nona rui

Rui : terimakasih, jadi ternak apa saja yang kau punya?

Keluarga an : kami punya ayam, babi

Rui : apakah tidak ada yang lainnya?

Keluarga an : tidak ada nona hanya itu saja

Rui : baiklah, lalu kalian punya tanah kosong tidak?

Keluarga an : ada nona hanya saja tidak terlalu luas

Rui : tidak apa2, kalo begitu aku akan membelinya juga

Keluarga an : wah, syukutlah kalau begitu

Mereka pun berbincang - bincang

Episodes
1 Bab 1 kehidupan baru dimulai
2 Bab 2 Jalan - jalan
3 Bab 3 Membaca
4 Bab 4 Pergi ke Desa Han
5 Bab 5 Perjalanan pulang
6 bab 6 Belajar beladiri
7 Bab 7 Tamu tak diundang
8 Bab 8 Mengobati
9 Bab 9 Kakak pulang
10 Bab 10 Membeli budak
11 Bab 11 Kembali ke kedai
12 Bab 12 Pertarungan
13 Bab 13 Lapor
14 Bab 14 Paviliun rui dibuka
15 bab 15 Kerjasama
16 Bab 16 Persiapan
17 bab 17 Lelang
18 Bab 18 Membuat pil
19 Bab 19 Pulang
20 Bab 20 Pernikahan
21 Bab 21 Pertarungan
22 Bab 22 Introgasi
23 Bab 23 Hadiah
24 Bab 24 Bertemu pangeran ke 3
25 Bab 25 Kabar bahagia
26 Bab 26 sibuk
27 bab 27 Pekerjaan yang menumpuk
28 Gangguan
29 Wabah
30 Penyebab
31 Memiliki Si kecil
32 Pesta
33 Perjodohan
34 Perjodohan 2
35 Perserujuan
36 Solusi banjir
37 Restu
38 Pernikahan
39 Malam pertama gagal
40 Malam pertama
41 Mual
42 Ngidam
43 Ngidam2
44 Masih ngidam
45 Mengunjungi paviliun rui dan ren
46 Pemasaran
47 Membeli budak lagi
48 Pulang
49 Mantan
50 Festival Nasi
51 Kuliner
52 Mencicipi kuliner
53 Gelisah
54 Pertarungan
55 Rindu
56 Melahirkan
57 Draft
58 Rewel
59 Menghilang
60 bala bantuan
61 Pencarian
62 Terus mencari
63 Kemarahan rui
64 Kemarahan rui 2
65 Kembali
66 Tak tahu aturan
67 Keluar
68 Membuat kerjasama
69 Rencana pangeran ke 3
70 Mengulangi
71 Jebakan
72 Terjebak
73 Kabar
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1 kehidupan baru dimulai
2
Bab 2 Jalan - jalan
3
Bab 3 Membaca
4
Bab 4 Pergi ke Desa Han
5
Bab 5 Perjalanan pulang
6
bab 6 Belajar beladiri
7
Bab 7 Tamu tak diundang
8
Bab 8 Mengobati
9
Bab 9 Kakak pulang
10
Bab 10 Membeli budak
11
Bab 11 Kembali ke kedai
12
Bab 12 Pertarungan
13
Bab 13 Lapor
14
Bab 14 Paviliun rui dibuka
15
bab 15 Kerjasama
16
Bab 16 Persiapan
17
bab 17 Lelang
18
Bab 18 Membuat pil
19
Bab 19 Pulang
20
Bab 20 Pernikahan
21
Bab 21 Pertarungan
22
Bab 22 Introgasi
23
Bab 23 Hadiah
24
Bab 24 Bertemu pangeran ke 3
25
Bab 25 Kabar bahagia
26
Bab 26 sibuk
27
bab 27 Pekerjaan yang menumpuk
28
Gangguan
29
Wabah
30
Penyebab
31
Memiliki Si kecil
32
Pesta
33
Perjodohan
34
Perjodohan 2
35
Perserujuan
36
Solusi banjir
37
Restu
38
Pernikahan
39
Malam pertama gagal
40
Malam pertama
41
Mual
42
Ngidam
43
Ngidam2
44
Masih ngidam
45
Mengunjungi paviliun rui dan ren
46
Pemasaran
47
Membeli budak lagi
48
Pulang
49
Mantan
50
Festival Nasi
51
Kuliner
52
Mencicipi kuliner
53
Gelisah
54
Pertarungan
55
Rindu
56
Melahirkan
57
Draft
58
Rewel
59
Menghilang
60
bala bantuan
61
Pencarian
62
Terus mencari
63
Kemarahan rui
64
Kemarahan rui 2
65
Kembali
66
Tak tahu aturan
67
Keluar
68
Membuat kerjasama
69
Rencana pangeran ke 3
70
Mengulangi
71
Jebakan
72
Terjebak
73
Kabar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!