Ketika Hyun Soyeon pergi ke tempat toko sayuran yang tak jauh dari rumahnya, sebuah penanda terpampang jelas di bahu-bahu jalan.
Tampaknya tempat tersebut akan di bongkar dan diubah menjadi tempat perbelanjaan bebas barang sesuai informasi dari balik dinding.
Sangat disayangkan bahwa rencana miliknya berakhir sia-sia tanpa menghasilkan uang dari menjual cabai hitam di tangannya.
Dia hanya melempar beberapa potong cabai hitam ke atas, kemudian menangkapnya kembali secara berulang kali.
Seorang koki dengan pakaian memasaknya, melihat cabai aneh yang dipegang oleh Hyun Soyeon saat ini.
Kebetulan insting tajam koki miliknya mengatakan bahwa cabai tersebut harus segera didapatkan.
Koki itu segera menghampiri Hyun Soyeon dengan langsung mematok harga jual cabai tersebut.
Hyun Soyeon yang tiba-tiba terkejut dengan kedatanganya.
Pancaran mata pesona milik koki, membuat Hyun Soyeon rela menjual cabai hitam yang dipegang olehnya.
Dengan cepat koki itu membeli 100.000 won per cabai hitam, tentu Hyun Soyeon merasa senang dengan apa yang ditawarkan si koki tersebut.
Setelah berhasil menjual semua cabai hitam miliknya, ia sekarang memiliki uang sebanyak 5 juta won.
Jumlah yang sangat banyak sampai ia bisa membeli beberapa barang yang ada di fitur shop sistem.
Hyun Soyeon segera menukar 5 juta won menjadi poin secara langsung, dalam sekejap uang yang baru saja di pegang menghilang dalam sekejap mata.
[Selamat Anda berhasil menukar uang menjadi poin shop]
[Sekarang anda memiliki 500 poin shop]
Jumlah yang di miliki Hyun Soyeon saat ini sebanyak 540 poin shop, dengan segera dia kembali ke rumah sakit untuk segera menyembuhkan ibunya.
[Selamat Anda berhasil membeli 1 botol elixir dengan harga 100 poin shop]
[Sisa poin anda saat ini 440 poin shop]
Di rumah sakit umum Seoul.
Hyun Soyeon akhirnya sampai, ia mengeluarkan sebotol elixir dari kantong celananya, dan memperlihatkan kepada ibunya yang sedang berbaring.
Suasana tampak sepi tanpa adanya perawat yang lalu lalang melintas, ia menggunakan waktu tersebut untuk menuangkan isi cairan elixir ke dalam mulut ibunya yang sedang berbaring.
Perlahan tapi pasti, isi elixir tersebut masuk ke dalam tenggorokan, kemudian mengalir ke dalam organ dalam lainnya.
Hyun Soyeon berharap bahwa barang yang dibawa olehnya, mampu membangunkan ibunya dari dunia mimpi yang dialaminya, hanya butuh waktu sampai efek dari elixir tersebut bekerja.
Hyun Soyeon tertidur di kaki ibunya, waktu terus berjalan selama beberapa jam.
Kedua mata itu terbuka dengan lambat, ibunya yang tiba-tiba bangun dari tidurnya, melihat anaknya Hyun Soyeon tertidur dipangkuan kakinya.
"Di mana ini?" ucap ibunya yang masih bingung.
Sesaat mendengar suara yang begitu familiar.
Hyun Soyeon terbangun, ia melihat senyuman ibunya yang sudah lama tak di lihat olehnya, tapi perubahan pada wajah ibunya membuat Hyun Soyeon terkejut.
"Bu... wajahmu!" ucap Hyun Soyeon dengan terheran-herannya.
"Ada apa dengan wajahku?" balas ibunya sembari menyentuh kedua pipinya.
Ibunya juga terkejut bahwa kulit yang sudah mengendur akibat usia muda, perlahan tampak kembali muda pada usia 25 tahun.
'Apa ini efek elixir yang aku berikan padanya? sungguh sangat menakutkan bila ini tersebar luas nanti!" gumam Hyun Soyeon dengan perasaan takut akan kehebatan barang tersebut.
Setelah kejadian di rumah sakit umum Seoul, Hyun Soyeon menyuruh ibunya untuk beristirahat di rumahnya, sedangkan dirinya pergi kembali ke ladang miliknya.
Sesaat dalam perjalanan pulang, sebuah pembatas terlihat menutupi akses jalannya, ia hanya bingung dengan kondisi di sekitarnya.
Kebetulan seorang petugas yang menjaga pembatas, bersedia menjelaskan apa yang sedang terjadi saat ini.
Mereka mengatakan bahwa gate tiba-tiba muncul di dalam ladang milik seseorang, tampaknya gate tersebut berada di rank D.
Hanya Hunter yang dibolehkan masuk ke dalam pembatas, sedangkan warga biasa dilarang masuk dengan alasan keamanan.
Hyun Soyeon memahami apa yang sudah terjadi, ia mengeluarkan tanda pengenal Hunter kepada petugas tersebut, akhirnya dirinya diizinkan masuk ke dalam sana.
Terlihat di lokasi kejadian, banyak orang-orang dengan penuh pakaian dan senjata di punggungnya, kemungkinan besar mereka adalah Hunter yang sedang bertugas di kawasan tersebut.
Salah satu Hunter melirik Hyun Soyeon yang sedang menghampiri mereka.
"Siapa kau, dan kenapa ada warga biasa di sini?" tegas pria itu padanya.
"Tentu saja untuk membantu kalian, kebetulan aku...!" ucap Hyun Soyeon yang tiba-tiba kalimat terakhirnya di potong langsung olehnya.
"Oh kau Potter ternyata, terima kasih. Kebetulan kita membutuhkan pengangkut barang di sini." balas pria itu.
Mereka memperkenalkan diri masing-masing kepada Hyun Soyeon.
Lee Dojuun pria yang sebelumnya berbicara pada Hyun Soyeon, Chu Baek, An Min, dan Kim bohyun.
Tentu Hyun Soyeon tidak lupa untuk memperkenalkan balik kepada mereka, ia hanya mengikuti apa yang di yakini olehnya.
Kebetulan Hyun Soyeon penasaran dengan isi di dalam gate tersebut, seperti apa bentuk dan situasi di dalam sana.
Mereka perlahan memasuki ke dalam gate, Hyun Soyeon yang membawa beban berat dari berbagai ransel di pundaknya, membuat ia merasa sedikit kesulitan bergerak.
Sesaat kaki melintas masuk ke dalam celah gate, tempat yang begitu takjub pada pandangan pertama kali, banyak kristal dan bongkahan batu langka terlihat di depan sana.
"Hei Porter, fokus ke depan dan jangan alihkan pandanganmu!" tegas Lee Dojuun tentang situasi saat ini.
"Ok, baiklah." balas Hyun Soyeon.
Langkah demi langkah dengan penuh kehati-hatian tentang bahaya yang menanti di depannya.
Mereka mengeluarkan senjata dan perisai miliknya dengan perlahan, tentu kewaspadaan itu tidak langsung terjadi semestinya.
Seorang pengguna perisai Chu Baek berdiri di depan mereka, perisai yang berdiri kokoh di depan tubuhnya mampu menghalau segala macam serangan sesaat itu terjadi.
An Min dan Kim Bohyun menjaga, dan mengawasi sisi kiri maupun sisi lainnya.
Sudah tidak terasa waktu terus berjalan tanpa hambatan sedikitpun, mereka terus berjalan menulusuri seluruh area tersebut.
Tepat di persimpangan jalan, mereka akhirnya harus memutuskan ke mana arah yang akan dituju selanjutnya.
Sang ketua part Lee Dojuun memilih sisi kanan, terlihat jalan yang begitu bersih tanpa bercak ataupun benda tergeletak di sepanjang jalan, sedangkan sisi sebaliknya lebih sangat suram yang penuh dengan tumpukan tengkorak.
Terus berjalan tanpa henti, mereka menemukan sebuah pintu besar yang penuh dengan corak aneh di sisinya.
Tertulis mengatakan bahwa hanya makhluk suci yang akan menerima berkat dari surga, dan dikirim langsung ke dunia para dewa sebagai pelayannya.
Hal itu diabaikan oleh mereka, dan hanya fokus tentang bagaimana caranya mereka masuk, serta membunuh boss yang berada di depannya.
Hyun Soyeon merasa bahwa tempat yang berada di depannya sangat begitu berbahaya hingga bisa mengancam nyawanya saat ini.
Hanya satu pilihan yang dimiliki Hyun Soyeon sekarang, yaitu menghabiskan seluruh poin yang ada guna meningkatkan kemampuan tempurnya untuk bertahan hidup.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
King
👍🏻👍🏻
2023-04-01
0