Sejak kejadian sebelumnya, Hyun Soyeon yang mengalami kerugian dari kerusakan ladang miliknya, membuat dia merasa kesal dengan apa yang sedang terjadi.
Dia terpaksa menggunakan sisa tabungan miliknya untuk membeli bibit baru yang siap di tanam.
Hal pertama yang dilakukan olehnya yaitu membajak ladang terlebih dahulu, guna dalam proses penanaman bibit.
Setelah langkah itu selesai, Hyun Soyeon menyiram seluruh lahan ladang yang sudah ditanam bibit sebelumnya.
Sekarang hanya tinggal menunggu waktu sore tiba untuk menyiram kembali lahan ladang yang kekurangan air.
Berteduh dibalik pohon yang lumayan rimbun, sembari melakukan kegiatan lainnya.
Suara mobil datang dari arah belakang tepat Hyun Soyeon yang sedang duduk di samping pohon.
Dua pria dengan setelan jas hitam menghampirinya.
"Maaf, apa anda bernama Hyun Soyeon? kami dari gedung asosiasi Hunter meminta anda untuk datang atas perintah ketua." tegas pria itu dengan nada sopan padanya.
"A-aku, apa kalian tidak salah orang? aku hanyalah seorang petani yang tinggal di pinggir kota!" ucap Hyun Soyeon yang menunjukan dirinya sendiri.
"Ya, itu benar anda. Sekarang silahkan ikut kami ke dalam mobil." balas pria itu sembari mengantarkannya.
Beberapa warga yang melihat Hyun Soyeon, dibawa pergi oleh dua orang pria tersebut ke dalam mobil.
Selama dalam perjalanan menuju gedung asosiasi Hunter.
Di sepanjang, banyak para Hunter yang sedang berbaris di luar pintu dungeon.
Kemungkinan besar mereka masih mencari Hunter lain untuk dijadikan party tim miliknya, sedangkan para manusia yang tidak memiliki kekuatan Awakening, dilarang masuk demi keselamatan mereka sendiri.
Tak terasa perjalanan diakhiri setelah mobil yang ditumpangi Hyun Soyeon tiba di tempat tujuan.
Selamat datang di gedung asosiasi Hunter.
Itulah yang tertulis di atas pintu masuk gedung tersebut, banyak orang berlalu lalang masuk keluar pintu dengan sangat cepat.
Beberapa dari mereka membawa beragam senjata di punggungnya.
"Silahkan lewat sini tuan Hyun Soyeon." ucap pria itu sembari menunjukan jalannya.
Hyun Soyeon hanya mengikuti arah yang ditunjukan, sedangkan pria itu tetap berdiri di tempat ia berada.
"Apakah anda tuan Hyun Soyeon?" ucap wanita yang sedang memegang sebuah kertas dokumen di tangannya.
"Ya, itu aku." balas singkat Hyun Soyeon.
Setelah pengecekan data selesai oleh wanita tersebut.
Mereka mengantarkan Hyun Soyeon ke sebuah alat pengukur yang berbentuk bola dengan warna terang di dalamnya.
Kedua tangan miliknya menyentuh ke dalam bola itu, beberapa sensasi baru terasa di tubuhnya.
Perlahan data mulai muncul secara perlahan dari dalam bola tersebut.
Nama: Hyun Soyeon
Class: –
Kekuatan: 3 Stamina: 3 Magic: 1
Skill: –
Para pengamat sangat kecewa dengan harapan yang di berikan olehnya, mereka yakin bahwa dirinya yang mengalahkan sekawanan goblin di daerah tersebut menurut Saksi mata.
Kemudian mereka membuat kartu pengenal Hunter untuknya, dan rank E yang didapatkan oleh Hyun Soyeon saat ini.
Kekuatan beserta stamina yang di bawah rata-rata Hunter rank E, terlebih magic yang begitu sangat rendah membuat Hyun Soyeon dipandang rendah oleh mereka.
Dia tidak memperdulikan hasil yang didapatkan olehnya, hanya saja kecurigaan terhadap dirinya hilang setelah melihat hasil yang tidak begitu memuaskan.
Mereka kembali mengantarkan Hyun Soyeon ke tempat asalnya, serta memberi permintaan maaf terhadapnya atas perilaku seseorang terhadap harga diri miliknya.
Sekarang informasi data Hunter Hyun Soyeon yang berperingkat E sudah tersebar dengan cepat tanpa sepengetahuan ataupun izin terhadap ketua asosiasi hunter.
Hyun Soyeon sudah mengatakan berkali-kali terhadap pria dengan setelan hitam tersebut, bahwa dirinya sudah tidak memperdulikan apa yang sudah terjadi, tetapi ia hanya ingin konpensasi atas waktu yang sudah terbuang banyak olehnya.
Dengan cepat pria itu menghubungi ketua asosiasi, dan mereka akan segera memberikan kompensasi sebesar satu juta won lewat rekening bank miliknya.
Setelah pesan pemberitahuan bahwa uang transfer sudah masuk ke dalam rekening bank, pria itu pergi meninggalkan Hyun Soyeon yang terlihat sangat bahagia menatap layar ponsel miliknya.
"Akhirnya aku mendapatkan modal untuk membeli bibit-bibit tanaman lain." ucap Hyun Soyeon yang kegirangan tanpa henti.
Lima belas hari telah berlalu, sisa lima belas hari lagi masa panen telah tiba.
Sangat lama dia menunggu waktu tersebut, hingga membuat dirinya terlelap di bawah pohon.
Setelah perasaan yang begitu damai perlahan hilang saat bunyi sistem terdengar kembali sejak hari pertama mendengarnya.
Ding...!
[Quest harian telah diberikan]
Setelah menanam pasti ada waktunya hari di mana itu tiba. kumpulkan hasil panen dari seluruh ladang dalam batas waktu tiga hari.
Hadiah: 1 potion kekuatan, penyiram tanaman (Rare)
Gagal: Kejutan listrik satu menit
"Yang benar saja, gimana caranya supaya tanaman yang belum siap panen ini bisa di ambil, dan batas waktu yang di berikan cuman tiga hari dari sekarang. Mustahil!" Hyun Soyeon bingung dengan situasinya saat ini.
Sisa uang yang dimilikinya berjumlah lima ratus ribu won, dan entah apa yang bisa di lakukan dengan uang tersebut.
Dia sesekali membuka sistem miliknya dan memilih fitur shop yang berada di bawah kiri panel.
Tidak ada poin yang tersisa untuknya, harga yang begitu menjulang tinggi yang membutuhkan jumlah poin besar.
Hyun Soyeon mencoba semua fitur yang ada di dalam sistem secara teliti, dan beruntungnya fitur penukaran dari uang ke poin shop terlihat jelas di matanya.
Dengan cepat dirinya menukarkan semua sisa uang miliknya ke dalam fitur penukaran.
Poin yang di dapat sebanyak 50 poin dari jumlah uang yang di miliknya.
Itu berarti lebih untung menjual hasil panen ke dalam bentuk uang, kemudian menukarnya ke dalam poin, dibandingkan dengan menukar hasil panen ke dalam poin toko secara langsung.
Kemudian Hyun Soyeon membeli beberapa item pupuk ajaib seharga dua poin sebanyak lima, dan langsung di gunakan untuk membantu memproses pertumbuhan instan menurut penjelasan item tersebut.
Setelah selesai menaburkan pupuk ajaib, ia hanya perlu menunggu sampai efek itu bekerja dengan semestinya.
Hyun Soyeon pergi meninggalkan ladang miliknya, dan kembali ke rumahnya saat ini.
Dirinya membersihkan tubuh yang berlumuran tanah hingga bersih, tiba-tiba suara ketukan pintu berulang kali terdengar secara tidak beraturan.
"Hei, dimana kau sekarang? cepat keluar!" tegas seseorang dari balik pintu.
Hyun Soyeon yang tidak bisa membalas ucapannya, ia secepat mungkin datang ke sumber suara tersebut.
"Apa-apaan ini? mana pakaianmu, dan kenapa hanya memakai handuk di tubuhmu?" tanya orang itu padanya.
"Itu karena kau terlalu berisik, jadi aku bergegas datang secepat mungkin agak tidak membuatmu kecewa." jawab Hyun Soyeon yang masih dalam kondisi setengah basah.
Entah apa tujuan orang itu yang sampai-sampai membuat Hyun Soyeon merasa tidak enak diri padanya.
Dia dengan sabar membereskan masalah yang sedang terjadi di rumahnya saat ini.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
David Widia
ceritanya menarik kak, ditunggu kelanjutannya. oh ya hadiah bunga sudah meluncur supaya kakak semangat upnya
2023-03-28
2