Alan masih bergeming di tempat, menatap laju bus yang perlahan menghilang,bibirnya tersenyum tipis nyaris tak terlihat.Kedua tangannya berada di dalam saku celana sisi kanan dan kiri.Seklebatan wajah Ara terus terlihat di pandangan nya,saat tersenyum dan tersipu.
Entah apa yg membuat pertahanan Ara Sekokoh ini, "Masa lalu apa yang Ara pernah alami hingga aku susah menerobos hatinya.Privasinya terlalu susah untuk aku cari ". Hingga lamunan Alan buyar kala ia menyadari beberapa jam lagi dia akan bertemu tamu penting.Langkahnya di percepat menapaki jalanan aspal menuju parkiran mobil.
Tap..tap...tap
Brugk!
"Ayssh..."Alan terjatuh,seseorang dengan langkah lebar tergesa-gesa menabraknya.Siku nya sedikit sakit karna menyangga bobot tubuhnya.
"Heh!!Dimana matamu?!". Seseorang di depannya mengulurkan tangan,keduanya saling menatap.
"Akhh ternyata kau! Kenapa kau disini?"
"Tolong bantu aku berdiri dulu".Alan mencoba berdiri saat tangannya tergapai.Seharusnya dia lah yang marah bukan orang di depannya itu.
"Jawab aku.Kenapa kau disini.Ini jam kerja Alan?!".
"Ini aku sudah akan kembali" Alan memutar bola mata nya malas.
"Cepat kembali sana,bisa-bisa aku jadi gembel kalau kau malas-malasan".
"Sialan!!kau sendiri mana tanggung jawabmu hah?!" membela diri karna Alan merasa dia sedang kepergok di luar kantor di saat jam kerja.
"Kau ingin aku pecat Lan?" Orang itu membalas dengan berkacak pinggang.
"Ahh,sudahlah sana kau pergi.Lakukan semau hidup mu saja Fan" Alan menepuk bahunya dan melanjutkan jalan menuju parkiran.
"Ya,rajin-rajinlah kerja jangan sampai membuat aku bangkrut!".Suara nya meninggi satu oktaf.Alan yang sudah beberapa langkah tidak menengok,hanya mengangkat tangannya sebagai kode ok.
Fandi brahmana,CEO Brahmana Group perusahaan di bidang industri tekstil ternama.Bukan hanya di bidang tekstil saja, perusahaan sudah mengembangkan sayap d bidang property dan mungkin akan banyak lagi,rencana nya seperti itu.Putra dari Bara Brahmana, misteri kehidupan memang tidak ada yang tahu,setelah Fandi lulus Sekolah Menengah Pertama,Kakek Brahmana menjemput untuk ia jadikan penerus tunggal.Sadar cucu laki-laki nya hanyalah Fandi,kakek Brahmana terbang dari pulau Sumatra hanya untuk menjemput satu-satu nya pewaris Brahmana Group.
Sebelum benar-benar memegang jabatan CEO Cabang Ibu kota.Fandi di arahkan oleh Petra Nugroho yang tidak lain adalah Ayah Alan Nugroho.Namun setelah lulus S1 Fandi sangat tidak terkendali,hingga dia mengetahui kakek nya yg di pulau Sumatra terus memantau dari para anak buah dan kolega yang tersebar d sudut kota.
Meski begitu Fandi tak urung jua menghentikan kebiasaan nya,dia adalah si paling handal untuk mengelabui orang,tidak termasuk Alan.Alan adalah satu-satunya teman,sahabat yang mengerti tabiat Fandi,dan dia orang paling terpercaya,dia bahkan menyanggupi menghandle Perusahaan sedangkan Fandi trus melakukan kemauan nya dan bersenang-senang diluar sana.
Hari ini Fandi tak sengaja bertemu Alan di terminal, sebenarnya Alan bingung dan bertanya-tanya akan kemana bos nya itu,tumben sekali di terminal.Satu yang Alan tau,Jika Fandi tidak memakai fasilitas kakeknya,berarti dia akan menempuh perjalanan jauh dan tentu saja itu tanpa sepengetahuan kakek Brahmana.
Drt..drt..drt...tring.
Dering ponsel Akan berbunyi.
"Hai.Hallo!!dengarkan baik-baik! " Suara di sebrang sana menggelegar.Alan menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Hem.." sahut Alan.
"Aku akan keluar kota sekitar lima hari tidak tahu kalo lebih,kau mengerti maksutku bukan?".
"Iya.."
"Iya apa?".
"Iya saya mengerti bos".
"Bagus,haha aku menyukai mu Lan" Fandi terkekeh di sebrang sana.
"Ayss sudahla..." Alan mengakhiri panggilan bosnya dan melangkah menuju rung rapat.
"Dasar assisten kurang asam" Fandi menggerutu.
Dia yang saat ini berada di dalam bus sebagai penumpang,hanyalah dia yang sedari tadi berisik,hingga tak jarang penumpang yang lain menatap kesal padanya.
Fandi yang ditatap seperti itupun tersenyum kaku dan sedikit membungkukkan badan sebagai permintaan maaf.
🍀
🍀
🍀
Tidak terasa sudah lima jam perjalanan Fandi tempuh.matahari yang sangat panas menembus kaca jendela,dia yang tertidur bersandar akhirnya menarik horden disebelah kepala untuk menutupi silau.Dia pun melanjutkan kembali tidurnya.
Tiba-tiba bus berhenti,kenek disana mengabarkan bahwa akan ada beberapa penumpang masuk Alihan dari bus lain karena terkena pecah ban.Penumpang pun di persilahkan masuk dan duduk sesuai dengan jog yang kosong.
Fandi bisa merasakan jog sebelah yang dia tempati bergetar seperti ada seseorang duduk disana.Dia pun mengintip lewat ekor matanya.Mengabaikan ,namun tiba-tiba fikiran nya bekerja dengan cepat "Ahh aku rasa mimpi" Dia bergumam lirih dan sama sekali tak terdengar oleh yang lain.Melanjutkan tidurnya lagi.
"Dimohon perhatian para penumpang,kita sedang berada di rest area.Silahkan bagi yang ingin ke toilet,makan,atau membeli sesuatu.Kami memberikan waktu dua puluh sampai tiga puluh menit".Suaranya sangat jelas.
Fandi merasa bahu sebelahnya sangat berat,seperti ada sesuatu yang menimpa di sana,dia pun menarik badannya ke depan.
"Ehhm..." seseorang itu mengerjap kan mata,tersadar dari tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
fahira kah yg bersandar dibahu alan?
2023-04-05
3