"Fan sudah pukul berapa,coba kau lihat jam d dinding,ayo bangun!!"
Wanita paruh baya itu menarik-narik selimut tebal,sudah susah payah,tapi orang di balik selimut tidak kunjung bangun.
"Hehh anak nakal,kau di sini bukan siapa-siapa,ayoo cepat bangun!"
Kesal dengan anak nya tak jua membuka mata,akhirnya Maria itu menjepit hidung Fandi menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.
"Aaa...aaaaa,Ishh mah.Ayshhh ih!!!!" Tangannya berusaha menyingkirkan apapun yg mengganggu.
Senyum jail Mamah Maria terbit,ia merasa senang mengerjai anak lelakinya itu.
Di Ibu kota memang dia Bos,tapi di rumah Mamah nya sendiri dia tetaplah anak yang manja.Horden sudah di sibakan,jendela sudah terbuka lebar tapi tubuhnya masih saja bergulung di selimut.Tak kurang-kurang dia tarik selimutnya hingga seluruh wajah nya tenggelam.
"Astagaa FANDI BRAHMANA!!!" suara Mamah Maria menggema di seluruh ruangan kamar,kali ini sepertinya wanita paruh baya itu benar-benar murka.
Fandi ter lonjak kaget,dan membuka selimut.
"Ya Mom?" matanya terbuka lebar.
"Kau tau,sudah berapa kali Mamah membangunkan mu,dari subuh hingga sekarang jam berapa?" Mamah Maria menunjuk jam tangan di pergelangan nya.
"Di sini kau manusia biasa,tolonglah mengerti. Mamah tidak punya banyak waktu untuk terus membangunkan mu".
Maria Prameswari,nyonya Bara Brahmana. Berprawakan yang tinggi,hidung mancung,rambut pirang. Parasnya cantik.. Mamah Maria hanyalah Ibu rumah tangga biasa,hobinya menjahit dan merajut,biasanya ia akan melakukan hobinya sambil menunggu anak gadisnya pulang.
Fandi mempunyai seorang adik kandung perempuan,umurnya sudah dua puluh tiga tahun,tapi mamah terus menganggap nya masih anak-anak.Terlebih kini Fandi sedang di rumah,sudah di pastikan dia akan merasa sangat terkekang.
"Mas Fandiiii!!...." Shelle berteriak dan berlari dari pintu gerbang,langsung melompat ke punggung Fandi.
Fandi yang kala itu sedang membantu Mamah Maria membersihkan halaman depan kaget mendengar suara yang melengking.Untung saja pagar depan rumah tinggi,jadi tidak terlihat oleh para tetangga.Mau di taroh mana mukanya,Bos Brahmana Group mencabuti rumput.
"Dek berat,turun!..Kau ini sudah tua, sebentar lagi mau dinikaih seseorang,jangan seperti anak kecil,minta di gendong belakang".
Bukan segera turun,Shelle malah semakin mengeratkan tangan nya yang melingkarkan lengannya ke leher kakak nya.
"Sebentar mas,aku masih kangen" Kepala nya dia sandarkan d punggung.Fandi yang takut adek nya terjatuh terpaksa menyangga kaki nya yang melingkar d perut.
"Fan.. mamah mau tanya"
"Iya mah,tanyakan sajaa..."
"Kapan kau akan membawakan menantu untuk mamah?".
Fandi berpikir sejenak. "tuh mas,sudah di tagih mantu sama mamah" Bisik Shelle,maksut hati ingin menggoda malah Shelle d turunkan paksa. wajahnya jadi cemberut.
"Sudah-sudah She,masuk dan ganti bajumu!"
Mamah Maria mengisyaratkan dengan dagunya.
"Nanti ah mah,masih gerah" Akhirnya She duduk d pinggiran teras meluruskan kaki nya,joging kebiasaan setiap pagi.Entah joging apa hingga siang dia baru pulang.
"Ehmm...Jangan diam trus Fan,jawab pertanyaan mamah"
Fandi sebenarnya bosan dengan Pertanyaan itu,selalu itu saja yang di tanyakan.
"Doa kan saja mah,kemarin sempat bertemu tapi menghilang lagi"
"ahh paling bohong mah,itu dalam mimpi" tiba-tiba She menimpali jawaban Fandi.
Satu hempasan ranting mengenai kaki She,tidak lain tidak bukan Fandi lah pelakunya.
Mamah Maria hanya menggeleng "Kalau kemaren sempat bertemu,berarti dia di kota ini saja Fan?"
Fandi mengangguk "Dia Memang berasal dari sini Mah,tp entah lah dari dulu aku tidak pernah bertemu dengan nya"
"Kau tahu dia berasal dari kota ini dari mana?" mamah Maria jadi sangat penasaran.
"Dia adik tingkat ku dulu waktu sekolah menengah pertama".
"Hahh mas,yang benar saja.Itu namanya cinta monyet" She menutup mulutnya "Dia yang cinta nya kamu yang monyet nya mas,,hahhaaaa,,kabuurrr" She langsung melangkah lebar dan lari demi menghindari kejaran dari Fandi.
🍀
🍀
🍀
"Kami di sini..Cafe sunshine"
"Baiklah,aku meluncur"
Panggilan di tutup.
Beberapa menit yang lalu Fandi dapat panggilan telfon,berhubung tidak mengenali nomornya dia tak menjawab,tapi panggilan itu semakin sering.Ternyata Radit teman nongkrong Fandi.
Mengetahui Fandi sedang berada di kota nya, teman-teman dia bergegas mengatur jadwal berkumpul.Cafe sunshine lah pilihan mereka.
Tempatnya luas jauh dari keramaian,tapi cafe nya sendiri sangat luas,selain cafe disini juga ada billiard,bowling,dan juga karaoke.
"Fan.." seseorang melambaikan tangan.
"Hahayyy Bos ni" mereka saling adu kepalan tangan.
Radit,Toni,Axel,dan satu lagi yang Fandi tak mengenali Andrew.
"Kebetulan kau pulang Fan,sekolah kita dulu mau mengadakan reuni Akbar,kau sudah dengar?"
"Belum" Fandi mengerut kan jidatnya
" kapan?"
"malam Minggu besok,tiga angkatan.Angkatan kita yang paling atas"
Radit menjelaskan,sambil sesekali menyesap minuman nya.
"Cewe yang dulu kamu suka,sekarang juga sedang di kota ini Fan,masih ingat anak Pak Feryaldi kan?"sambung Axel tak kalah antusias.
"Aku lupa.."
"Cek....aelahh,ini fotonya" Toni yang geram dengan teman-temannya langsung mencari sosmed anak Pak Feryaldi.
Bola mata Fandi membulat sempurna,melihat foto itu.Ara dengan rambut sebahu tersenyum,duduk d bangku tangan nya menyangga dagu.
"Weee mata biasa aja mata" Radit yang mulai jahil,ke tiganya terbahak. Disana hanyalah Andrew yang sibuk dengan ponselnya.
"Kau tau jika kau masih mengejarnya,apa yang bakal kamu terima?.."
Fandi makin penasaran dan mengerutkan kening.
"Dia ternyata sekarang sudah janda bro,belum punya anak" Bisik Toni si paling rusuh.
"Besok datang,kami bantu kamu dapetin dia.Tapi ingat tidak gratis ya kalo dengan Bos yang satu ini" Jiwa Toni si paling licik,ide nya sangat banyak.
"Aahhh sudahlah,terserah kalian saja..Dari dulu aku mencarinya susah."
"Bagaimana tidak susah,dia menikah dengan mantan mafia,setiap hari di kurung dan hanya suami nya lah yang dia patuhi"
" Ada satu lagi,selama pernikahan nya dia tidak pernah di sentuh,hanya awal nya saja"
Dunia memang sudah tidak baik-baik saja,bukan hanya para wanita atau ibu-ibu komplek saja yang ketika bertemu pasti ngomongin orang,para lelaki yang notabene nya banyak kerjaan juga jika berkumpul pasti juga sama,merumpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
benarkah begitu kisah pernikahan ara dulu?
2023-04-06
5