Terminal

Pagi pagi sekali,stelah selesai menunaikan kewajibannya kepada Pencipta Ara segera berkemas.Hari ini adalah awal cutinya,bus yang ia tumpangi berangkat pukul sembilan pagi.Segala perlengkapan untuk seminggu ke depan sudah ia masukan ke dalam tasnya,beberapa buah tangan juga sudah ia persiapkan untuk saudara di Jawa.

Ya Jawa,,lebih tepatnya Jawa tengah.Ara akan kembali ke tanah kelahirannya.Beberapa urusan yang mengharuskan ia pulang.Rindu dengan keluarga,sudah pasti ia merindukan mereka.Tiga tahun Ara berpisah dengan saudara yang sedari kecil menemaninya. Tiga tahun ia menahan untuk tidak kembali pulang karna alasan satu dan lain hal.Hal yang membuat dia seperti sekarang.

Bertahan dengan penyembuhan luka.Dikuatkan oleh kenyataan,tujuh tahun mengarungi bahtera rumah tangga dan berakhir perceraian.Kecewa dan sakit sudah sering ia rasakan. "Hubungan kita toxic,diteruskan akan saling menyakiti.Mari kita berpisah". Setelah empat tahun terakhir ia sudah merencakan hari itu.Semakin mantap langkahnya untuk berpisah ketika Ara di tinggal Ayah yg paling ia cintai,Ayahnya meninggal dunia,dunia nya yang tidak baik baik saja semakin hancur,berantakan,sebelas tahun lalu Ibunya meninggal karna suatu penyakit,ia masih punya sebelah sayap untuk memeluk dirinya,namun ketika Ayah nya pun meninggal kan nya juga,Ara merasa tak ada seorang pun yang bisa ia jadikan penyemangat,tidak ada yang bisa dijadikan rumah untuk dia pulang.Tak ada alasan yang membuat dirinya bertahan.Bertahan dengan pernikahan yg tidak baik baik saja.Fikiran Ara,ia tidak mau seseorang kecewa dan sakit karna perceraian nya,cukup dia saja yang bertahan.Bertahun tahun ia menyembunyikan rumah tangga nya,di mata orang lain mungkin terlihat baik baik saja,tapi tidak dengan Ara.

tok..tokk....tokkk.....

Lamunan Ara buyar ketika suara pintu diketok dari luar.Ia segera mengusap air mata yang tak terasa menetes,dan bergegas membuka pintu.

"Assalamualaikum Ara".

"Walaikum salam paman". Pintu terbuka,menampakan laki laki paruh baya yang sudah rapi.

"Sudah disiapkan semuanya.Tadi kau bangun jam berapa?".

Beliau masuk rumah,melihat satu tas dan satu paper bag yang cukup besar.

"Tinggal mandi Paman.Aku bangun seperti biasa"

"Maaf,Paman tidak bisa mengantar.Ini ada sedikit oleh oleh untuk di bawa..." Setelah memberikan kantong besar Paman Pardi merogoh saku celana.

"Dan ini untuk mu" Paman memberikan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Astaga Paman,jangan! Ara ada dan bahkan lebih".

"Jangan ditolak.Kau keponakan kandung Paman,dan sudah seperti anak Paman sendiri.Peganglah,Paman akan sangat bahagia jika kau menerimanya.Anggap Paman mu ini seperti alm Ayah mu.Dulu alm Ayah dan Ibumu sangat baik kepada Paman.Jadi ambilah Ara".

Mata Ara mengembun,bibir nya mengerucut.Ia merasa sedih dengan kebaikan Paman. Alm Ayah Ara adalah Kakak kandung Paman Pardi, sebenarnya saudara dari alm Ayah banyak,namun mayoritas ada d Jawa,hanya Paman Pardi lah yang berada di Jakarta.

Akhirnya Ara menerima pemberian Paman.

"Terimakasih Paman".

"Sama sama Ara.Salam untuk keluarga di Jawa.Jangan lupa makan,jaga kesehatan,dan jangan terlalu lama disana,nanti mant..."

Suara ketokan pintu membuat paman berhenti bicara.Kedua nya menoleh ke sumber suara..

"Ar.. Ah maaf, ada tamu"

Pria itu membungkukkan badan dan menyalimi Paman Pardi dengan takzim.

"Paman,ini Pak Alan atasan ku"

Ara mengenalkan Paman kepada Pak Alan.Orang yang beberapa menit lalu mengetuk pintu adalah Alan Nugroho.

Kala itu Alan menawarkan Ara ke terminal bus,awalnya Ara menolak tapi Alan malah akan membelikan tiket pesawat,jadi apa boleh buat akhirnya Ara membolehkan.

Paman yang paham dan cukup mengerti dengan tatapan Alan,beliau pun yang akan berpamitan tidak jadi.

"Ara,kau belum mandi kan,cepatlah mandi sekarang Paman akan menjagamu" Tiba tiba Paman duduk di hadapan Alan yang hanya terpisah meja di depannya.

Kini keduanya duduk berhadapan dan masih sama sama diam.Paman Pardi melihat Alan dan menelisik,tatapannya bak singa yang sedang melindungi kawanan nya.Sedangkan Alan yang tahu di tatap seperti itu hanya tersenyum canggung.

.

.

.

Kurang dari empat puluh lima menit bus yang Ara akan tumpangi segera datang,tapi sedari tadi mereka sudah bersiap menunggu di bangku.

"Jangan lupa minum obat anti mabuk mu dulu.Ini ada cemilan,makan juga di saat kau ingin.Perjalanan dari sini ke tujuan mu mungkin hingga lima jam atau bahkan lebih,kau pasti membutuhkan".

Satu buah kantong diletakan d pangkuan Ara.

"Ini terlalu berlebihan sekali Pk Alan"

"Sudah kubilang,panggil aku Alan saja jika sedang berdua"

Ara tersenyum kaku "maaf,,nanti akan ku biasakan"

Sudah menjadi karyawan selama tiga tahun tetapi keduanya masih canggung.Ara yang slalu menutup diri,dari teman teman pria tidak sedikit pula yang terang terangan mengungkapkan perasaan. Bagi Ara ia lebih menyayangi dirinya sendiri,membentengi hati untuk sakit berulang kali,rasanya belum siap.Kehidupannya memang terlihat baik baik saja tapi tidak dengan mental dan hatinya.

Keduanya hanya duduk berdampingan,sedari tadi Alan terus memandangi wajah yang beberapa hari kedepan tidak akan ia bisa pandangi.

"Hanya dua Minggu Alan,kau tidak berhak,lagipula kau bukan siapa siapa nya. Ingat itu" kata hati Alan "Bisa gila aku lama lama" bibirnya tersenyum tipis.Tangan Alan terangkat membelai rambut indah Ara,sudah ia tahan sedari tadi,tapi keinginannya terlalu menggebu.

"Araaa...." Jemari Alan menyelipkan helai rambut Ara yang menutupi dahinya,ia simpan di belakang daun telinga.Tatapan mereka bertemu,keduanya sesaat terpaku dengan pikiran masing masing.Di belai pipi nya,Ara hanya mengerjakan mata.

"Bus nya sudah datang,ayo aku bantu".

"Hah... Iya,A-Alan".

Sebagian barang barang Ara sudah masuk bagasi tertata rapih.Ara sudah duduk di jog sesuai yang tertera pada tiket.Tiba tiba sebuah kecupan mendarat d kening Ara,tak lama terdengar bahwa tanda bus akan berangkat.

"Hati hati jaga diri baik baik" Sebuah kalimat sederhana dari Alan.

Terpopuler

Comments

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

tahan alan. sabar.

2023-04-05

2

🌸 𝑥𝑢𝑎𝑛 🌸

🌸 𝑥𝑢𝑎𝑛 🌸

main nyosor aja ni Alan....

2023-04-04

3

lihat semua
Episodes
1 Pengajuan Cuti
2 Terminal
3 Penerus tunggal
4 Tidak mengenali
5 Manusia biasa
6 Bertemu
7 Permintaan maaf
8 Reuni
9 Dijebak
10 Janda atau bukan
11 Kamar 991
12 Pertama kalinya
13 Kemarahan Yoga
14 Pengakuan
15 Simbol kepemilikan
16 Ijab kobul
17 Tamu tak diundang
18 Cepat pulanglah
19 Menginginkan mu
20 Lidah Indonesia
21 Takut pesawat
22 Bermimpi
23 Akrofobia
24 Ide gila,kaburr
25 Dua mangkuk
26 Terungkap
27 Perempuan lain
28 Membujuk Ara
29 Keanehan Ara
30 Khilaf
31 Memecat, tidak hormat
32 Pengintai
33 Tanda-tanda
34 Garis dua
35 Jebakan
36 Pertunangan
37 Pesan dari Reno
38 Seberkas kisah lalu
39 Laki-laki oplasan
40 Ngidam
41 Awal penculikan
42 Kamar untuk Ara
43 Tawanan pria tak dikenal
44 Dukungan Yoga
45 Selembar kertas
46 Om felix
47 Melukai diri sendiri
48 Sahabat baru
49 Misi penyelamatan
50 Promo Karya Baru
51 Kembali dengan selamat
52 Pulang
53 Kerja keras
54 Terbongkarnya rahasia
55 Kekhawatiran Fandi
56 Moodian
57 Jarum suntik
58 Empat bulanan
59 Pers konferensi
60 Menang banyak
61 Firasat
62 Ayu Mahesa
63 Tidak penting
64 Amarah Fandi
65 Paket
66 Paket II
67 Lipstik,parfum dan yang lain
68 Ceraikan saja
69 Cek kandungan
70 Kembali
71 Melepas Rindu
72 Pencarian aneh
73 Pelarian
74 Detik-detik
75 Bertengkar berbisik
76 Welcome to the world
77 Namanya
78 Terpotek
79 Hayalan Perawat
80 Cucu tiri
81 Rizaidan & Hafidan
82 Tipu daya Fandi
83 Korupsi
84 ONTY COMING
85 Yugo Wira Atmodjo
86 Membuka hatimu
87 Karya Baru
88 Orang asing
89 Permintaan maaf
90 Rindu
91 Kalah
92 Membunuh
93 Bujukan
94 Ekspresi Riza
95 Kedatangan Radit dan Toni
96 Terbongkar
97 Sore berkeringat.
98 Rumah sakit
99 Bertemu.Lagi
100 Pilihan she
101 Di renggut paksa
102 Terulang kembali
103 Tanda kehitaman
104 Takdir
105 Tunangan
106 2 x 24 jam
107 Murung
108 Menghabiskan waktu bersama
109 She menghilang
110 Isi hati Allan She
111 Terpenjara hati
112 Ancaman Petra
113 She kembali
114 Dua garis merah
115 Memohon
116 Villa Mahesa Abraham
117 Senja di kafe
118 Batal??
119 Titik Temu
120 Pergi
121 Adik Lagi?!!!
122 Kalian melengkapi hidupku TAMAT
123 Tanda terimakasih
124 Melahirkan dini ( Bonchap 1)
125 Daffin Nanda Brahmana (bonus chapter 2)
126 Lukisan (Bonchap 3)
127 TERJEBAK CINTA KEKASIH BAYARAN
128 Lagi (BONCHAP 4)
129 PROMO KARYA BARU
130 Promo Karya Baru
131 Promo Karya Baru
132 Karya Baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Pengajuan Cuti
2
Terminal
3
Penerus tunggal
4
Tidak mengenali
5
Manusia biasa
6
Bertemu
7
Permintaan maaf
8
Reuni
9
Dijebak
10
Janda atau bukan
11
Kamar 991
12
Pertama kalinya
13
Kemarahan Yoga
14
Pengakuan
15
Simbol kepemilikan
16
Ijab kobul
17
Tamu tak diundang
18
Cepat pulanglah
19
Menginginkan mu
20
Lidah Indonesia
21
Takut pesawat
22
Bermimpi
23
Akrofobia
24
Ide gila,kaburr
25
Dua mangkuk
26
Terungkap
27
Perempuan lain
28
Membujuk Ara
29
Keanehan Ara
30
Khilaf
31
Memecat, tidak hormat
32
Pengintai
33
Tanda-tanda
34
Garis dua
35
Jebakan
36
Pertunangan
37
Pesan dari Reno
38
Seberkas kisah lalu
39
Laki-laki oplasan
40
Ngidam
41
Awal penculikan
42
Kamar untuk Ara
43
Tawanan pria tak dikenal
44
Dukungan Yoga
45
Selembar kertas
46
Om felix
47
Melukai diri sendiri
48
Sahabat baru
49
Misi penyelamatan
50
Promo Karya Baru
51
Kembali dengan selamat
52
Pulang
53
Kerja keras
54
Terbongkarnya rahasia
55
Kekhawatiran Fandi
56
Moodian
57
Jarum suntik
58
Empat bulanan
59
Pers konferensi
60
Menang banyak
61
Firasat
62
Ayu Mahesa
63
Tidak penting
64
Amarah Fandi
65
Paket
66
Paket II
67
Lipstik,parfum dan yang lain
68
Ceraikan saja
69
Cek kandungan
70
Kembali
71
Melepas Rindu
72
Pencarian aneh
73
Pelarian
74
Detik-detik
75
Bertengkar berbisik
76
Welcome to the world
77
Namanya
78
Terpotek
79
Hayalan Perawat
80
Cucu tiri
81
Rizaidan & Hafidan
82
Tipu daya Fandi
83
Korupsi
84
ONTY COMING
85
Yugo Wira Atmodjo
86
Membuka hatimu
87
Karya Baru
88
Orang asing
89
Permintaan maaf
90
Rindu
91
Kalah
92
Membunuh
93
Bujukan
94
Ekspresi Riza
95
Kedatangan Radit dan Toni
96
Terbongkar
97
Sore berkeringat.
98
Rumah sakit
99
Bertemu.Lagi
100
Pilihan she
101
Di renggut paksa
102
Terulang kembali
103
Tanda kehitaman
104
Takdir
105
Tunangan
106
2 x 24 jam
107
Murung
108
Menghabiskan waktu bersama
109
She menghilang
110
Isi hati Allan She
111
Terpenjara hati
112
Ancaman Petra
113
She kembali
114
Dua garis merah
115
Memohon
116
Villa Mahesa Abraham
117
Senja di kafe
118
Batal??
119
Titik Temu
120
Pergi
121
Adik Lagi?!!!
122
Kalian melengkapi hidupku TAMAT
123
Tanda terimakasih
124
Melahirkan dini ( Bonchap 1)
125
Daffin Nanda Brahmana (bonus chapter 2)
126
Lukisan (Bonchap 3)
127
TERJEBAK CINTA KEKASIH BAYARAN
128
Lagi (BONCHAP 4)
129
PROMO KARYA BARU
130
Promo Karya Baru
131
Promo Karya Baru
132
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!