Pria Keluarga Subastian irit bicara

Setelah mereka selesai sarapan mereka bergegas menuju rumah sakit. Tapi mereka menyamarkan keberadaan Xaviera seperti yang direncanakan Zero. Pria itu tahu betul jika keponakan nya itu kelemahan dan juga garis bawah . Jika terjadi sesuatu dengan keponakan nya bisa saja Erik menggila .

Sedangkan dirumah sakit Erik baru saja sadar . Menatap sekeliling ruangan dan menghela nafas panjang .

" Untung lah kau sudah bangun . .." Ucap Andre yang memasuki ruangan rawat Erik .

" Emmm ..." Jawab Erik dengan menganggukkan kepalanya .

" Pemulihan mu luar biasa ... lihat lah kau kembali membuat ku terkejut .Setelah begitu banyak kehilangan darah . Sekarang kau sudah bisa menggerakan kepala mu ." Oceh Andre dengan gemas . Pasal nya melihat Erik terluka bukan lah hal tabu.

" Ingat jangan banyak bergerak dulu ... aku tidak ingin kembali menjahit luka mu yang terbuka ." Andre mengoceh dengan menatap pemuda yang tengah berbaring di ranjang pasien .

" Eemm ... " Erik hanya mengangguk kepala sebagai jawaban. Itu semakin membuat Andre geram dengan pemuda yang irit bicara ini .

" Sudah lah ..lama lama ku emosi jika berbicara dengan mu .Lebih baik istirahat lagi aku juga pergi untuk melihat pasien yang lain." Ucap Andre meninggalkan ruangan erik . Sebelum emosi nya memuncak menghadapi pasien langka nya ini. Suster yang mengikuti nya pun hanya diam diam melirik sang atasan.Dia juga tidak tahu siapa yang menjadi pasien istimewa satu ini .

" Huh ...dasar tidak tua dan muda sama saja . Kenapa bisa xavier memiliki anak anak yang irit bicara . " Andre mengerutu sendiri . Mengingatkan nya masih ada yang juga irit bicara. Bisa dibilang hanya Princess nya lah yang selalu cerewet dan juga ceria .

" Dokter ...siapa sebenarnya pemuda itu ..?' Tanya suster yang sedari tadi mengikuti nya .

" Pemuda tadi ... dia anak asuh Xavier .Huh semua pria keluarga Subastian sangat menjengkelkan . Semua nya irit bicara entah lah bagaimana Nyonya Subastian bisa menghadapi nya ." Jawab Andre sambil mengeluh . Saat menghadapi temperamen pria keluarga Subastian .

" Yaeh ..saya melihat pemuda tadi selalu menatap tajam saat saya memeriksa tadi . Membuat saya merinding jika berada disana sediri." Suster itu menimpali dengan bergidik ngeri .Andre terkekeh geli melihat reaksi yang ditunjukkan oleh suster. Yang telah menemani nya memeriksa Erik .

" Dia tidak suka disentuh oleh wanita lain . Selain nenek Nyonya Subastian dan satu lagi Princess Subastian tentu . Hanya mereka yang bisa memiliki hak istimewa bisa menyentuh nya ." Jawab Andre sambil terkekeh mengingat bagaimana Erik yang begitu enggan ada yang menyentuh . Seandainya pemuda itu sudah bisa bergerak mungkin saja dia tidak segan segan melemparkan suster yang menyentuh tadi .

Didalam kamar rawat Erik memejamkan mata nya . Untuk mengambil keputusan untuk kembali kekuasaan yang telah ditinggal terlalu lama .Dengan begitu dia bisa melindungi keluarganya terutama gadis cantik yang selalu merengek manja kepadanya .Saat mengingat itu dia tersenyum tipis sangat tipis hingga tidak ada yang menyadari nya .

Cklek ..

Erik menoleh melihat siapa yang datang ,Diambang pintu terlihat seorang pria berusia 40.Yang masih terlihat gagah untuk usia nya .

"Bagaimana keadaan mu saat ini ....?" Tanya Pria itu dengan menelisik tubuh Erik .

" Baik ..." Jawab Erik singkat .

" Syukurlah .. aku bawa sarapan apa kau mau makan .?" pria itu bertanya lagi sambil meletakan bungkusan makanan.Erik menggelengkan kepala nya sebagai jawaban .

" Bagiamana dengan mereka .?Kali Erik bertanya dengan suara masih lemah .

" Bos besar yang akan mengurus nya ...Bos besar baru saja tiba sekarang berada dikediaman Subastian ." Jawab pria itu dengan cepat.

" Eemm ... aku ingin tidur ." Ucap Erik sebelum memejamkan mata nya lagi .

Bondan hanya menatap nanar pemuda itu . Entah dia juga tidak tahu jalan pikiran pemuda ini . Sejak dia masih kecil Erik memang sudah tidak bisa ditebak .Dengan ekspresi datar nya setiap saat sehingga orang lain tidak bisa menebak nya . Jangan kan bondan Zero saja tidak bisa menebak jalan pikiran Erik dengan mudah .

Bisa dibilang hanya Xaviera lah orang yang tahu apa keinginan Erik .Meski hanya dari pandangan mata sekilas . Xera lah yang sering jadi juru bicara Erik selama ini .

Tak lama setelah Erik memejamkan mata nya pintu terbuka lagi kali ini . Yang datang bukan hanya satu organ tapi ada beberapa orang datang . melihat Erik sedang memejamkan mata nya . Xaviera yang datang langsung menangis . Mendengar tangisan gadis tersayang membuat Erik membuka mata nya .

"Kemari...." suara lirih Erik terdengar ditelinga mereka .Xaviera mendongakkan kepala menatap Erik yang tengah mengangkat tangan nya melambai kepada nya .Gadis itu langsung saja berlari menuju Erik yang tengah terbaring lemah .

" Aku tidak menangis ...." Ucap Xera sambil mengusap air mata nya . Erik terkekeh melihat tingkah sang gadis .Yang begitu membuat puas hanya dengan mendengar suara nya .

" Aku tahu ..." jawab Erik pelan sambil mengusap rambut Xaviera dengan lembut . Xavier yang melihat nya hanya bisa mendengus kesal.

" Awas saja ...jika sudah bisa bangun . Semua perkerjaan akan kuberikan kepada nya ." Gumam Xavier menatap tajam kepada Erik . Yang acuh tak acuh dengan tatapan tajam dari pria yang berdiri didepan nya .Sedangkan Zero terkekeh mendapati adik iparnya yang sendang memelototi Erik .

" Jangan macam macam ... Erik harus istirahat dengan baik . Buang jauh jauh apa pun yang sedang kau pikirkan saat ini." Suara Ay membuyarkan lamunan Xavier.

" Iya aku tahu ....." Sahut Xavier dengan meradang mendengar ulitamatum yang telah dikeluarkan oleh sang ratu .

" Bagaimana keadaan mu saat ini ...apa ada yang tidak nyaman .?" tanya Ay dengan senyum teduh .

" Tidak ...aku baik ." Jawab Erik dengan senyum tipis .Yang sangat jarang diperlihatkan kepada siapapun .

" Jika ada yang sakit katakan kepada mom .... jangan diam saja oke ." Perintah Ay dengan tegas .Erik menganggukkan kepala nya dengan pelan .

" Kak ...aku akan menemani kakak disini merawat Kakak .Aku tahu kakak tidak nyaman jika disentuh suster ." Xera berkata dengan penuh harap .

" Tidak ...pulang ya .." Jawab Erik dengan lembut . Mendengar jawaban Erik Xera cemberut menatap pemuda yang berada didepannya.

" Kenapa .....?" Tanya Xera dengan raut tidak terima.

" Sekolah .... " Jawab Erik dengan sangat singkat . Xera mengerti apa yang diinginkan Erik dia tersenyum manis .

" Aku bisa datang setelah sekolah ..." Jawab Xera dengan senyum cerah .Erik hanya bisa mengiyakan keinginan nya . Melarang pun juga percuma saat gadis ini sudah memiliki kemauan .Semua orang juga tahu akan hal itu jadi hanya bisa diam saja . mengamati apa yang dilakukan oleh gadis kecil itu saat menjaga orang sakit .

" Nona muda ... tuan muda belum makan bisakah anda membujuknya untuk makan .?" tanya Bondan dengan suara pelan . agar gadis itu tidak terkejut melihat nya .

" Paman .... kamu disini ..Apa Kakak belum makan .?" Tanya Xera memastikan ucapan pria yang menjaga Erik .

" Yaeh ...tuan muda masih engan untuk makan ." Jawab Bondan yang mendapat tatapan tajam dari Erik . Tapi pria dewasa itu hanya acuh . Selama ada nona muda ini dia bisa selamat . Apa lagi yang dikatakan nya menang benar . Erik belum sarapan bahkan sarapan yang disediakan rumah sakit pun masih utuh .

" Baik ... sekarang kak Erik harus makan Xera yang akan menyuapi nya ." Suara renyah penuh dengan tekanan itu tidak lagi bisa bantah .

" Huh ... princess kamu saja belum pernah menyuapi Daddy. Kenapa malah Kakak yang disuapi dulu .?" Protes Xavier kepada putri nya .

" Kalau Daddy sakit akan ada mom yang jaga. sedangkan Kakak tidak ada . Jadi Xera yang akan menjaga dan menyuapinya ." Jawaban Xera membuat Xavier tidak lagi berbicara . Entah saat ini dia harus menangis atau tertawa dengan pemikiran sang putri . Yang memang ajaib saat ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!