Golongan darah langka

Kali ini tujuan mereka adalah rumah sakit milik keluarga Subastian. Dokter Andre lah yang akan mengambil alih tugas . Untuk menyelamatkan Erik saat ini,Yang kehilangan banyak darah . Dengan darah Erik yang cukup langka sehingga kepanikan terjadi .

" Dokter golongan darah pasien Rh- . Apa yang harus kita lakukan saat ini . Kita tidak memiliki golongan darah yang sama .?" Tanya Suster yang bertugas dengan panik .

"Beritahu keluarga pasien ....mereka yang akan mencari kan nya . Hubungi pihak bank darah khusus milik Subastian . mungkin saja mereka sudah menyediakan nya disana ." Jawab Andre dengan wajah kusut . Jika dia gagal bisa bisa tuan Subastian itu akan murka . Apa lagi dia tahu siapa pemuda yang saat ini sedang terbaring lemah . Dengan nyawa yang sudah diambang Kematian .

"Baik dok..." Sahut Suster dan bergegas pergi untuk menemui orang yang membawa pasien .

" Keluarga pasien ...." Teriak suster mengejutkan Bondan yang sedang memberi kabar Zero .

" Yeah .... bagaimana keadaan nya saat ini ?" Tanya Bondan dengan cemas .

" Pasien ...dalam keadaan kritis .Saat ini kami butuh golongan darah dengan Rh- .Apa ada keluarga yang memiliki golongan darah yang sama .?" Tanya Suster .

"Tidak ...." Sahut Bondan dengan lemas "Kami akan berusaha mencari nya sekarang juga .Tolong selamatkan keponakan saya sus .." Lanjut Bondan . Pria itu larut memikirkan siapa yang bisa menolong saat ini . Dari kejauhan terdapat beberapa orang datang membawa sebuah kotak . Bondan menoleh melihat Anton datang membawa kotak itu .

" Gunakan ini ....kami telah menyediakan nya ." Ucap Anton menyodorkan kotak yang berisi beberapa kantong darah.

" Syukur lah ..kami akan berusaha untuk menyelamatkan . Kalian berdoa saja semoga pasien bisa melewati masa kritis nya ." Jawab Suster itu sebelum berlalu meninggalkan para pria yang tengah menatap pintu yang kembali tertutup .

" Untuk saja anda cepat datang tuan ...." Bondan berkata dengan menghela nafas lega .

" Emmm ... untung saja bos Xavier telah menyiapkan ini sejak lama. Setelah tahu jika Erik memiliki darah langka ." Sahut Anton menyadarkan punggung nya dikursi. Setelah itu hanya keheningan yang melanda kedua nya . Menanti kabar terbaru tentang keadaan Erik saat ini.

Di kediaman Subastian xaviera menangis dengan tersedu sedu . Setelah mendengar kabar bahwa Erik dalam keadaan kritis . Gadis itu merasa bersalah kerena meninggalkan Erik sendirian .

"Ayo lah ..Xera jangan menangis terus ..lebih baik sekarang ambil wudhu .Sholat kita doa kan semoga kak Erik bisa selamat ."Alisha berkata dengan suara cempreng nya.

" Hiks ... aku tahu ...tapi ...tapi ..." Xera malah terisak kecil . Sedang Xaviero yang menatap Kakaknya hanya mendengus .

" Apa dengan menangis kak Erik bisa selamat." Ucap Xaviero dengan wajah penuh dengan tekanan .

" Eros ...bisa tidak jangan buat Kakak semakin sedih ." Seru Xera dengan mata sembab .

" Sudah lah ...." Sahut Eros sambil berbalik badan meninggalkan sang kakak. anak itu berjalan menuju orang tua nya . Yang juga terlihat tak berdaya menghadapi kakaknya .

"Huh ... biarkan saja kakak mu ..ada Alisha yang akan menjaga nya." Ucap Xavier mencoba untuk menenangkan putra bungsu nya itu .

" Emmm..." Jawab Xaviero lalu kembali duduk sambil membaca buku . Ayesha hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat putra nya itu . Disaat seperti ini masih bisa membaca buku dengan santai nya .

"Sudah ....jangan diambil pusing . Dia tahu apa yang harus dia lakukan . Dengan begitu dia bisa belajar dengan tenang . " Xavier berkata sambil mengusap lembut punggung sang istri .

" Hah....yah seperti aku terlalu khawatir saja . Semoga putra sulung kita baik baik saja ." Jawab Ayesha dengan lirih .Mereka sampai saat ini belum bisa datang kerumah sakit . Hanya anton yang berada disana demi menghindari media . Apa lagi jika kabar keadaan Erik saat ini terendus media itu akan menimbulkan masalah baru lagi .

Mereka tinggal di negara yang memiliki hukum yang rawan . Jadi mereka tidak bisa dengan seenak nya bertindak . apa lagi saat ini musuh mereka saat ini adalah para mafia .

" Apa kita bisa pergi kerumah sakit sekarang ...?" Tanya Ay dengan raut wajah cemas .

" Tidak jangan sekarang semua orang tengah mengawasi kita saat ini . Jangan sampai keadaan Erik diketahui oleh musuh yang masih mengintai diluar sana . Kita doakan saja itu lebih saat ini . Erik hanya butuh doa kita ." Ungkap Xavier dengan tegas . Pria itu tahu betul apa yang sedang dirasakan oleh sang istri . Saat ini tapi mau bagaimana mana lagi ini semua Juga demi keselamatan mereka .

" Eemm... aku tahu ." Lirih Ay memeluk tubuh kekar suaminya . Meski saat ini usia mereka sudah tidak muda lagi . Tapi tubuh kekar Xavier masih mampu menghipnotis para kaum hawa .

Kedua nya saat ini terlihat sedang duduk menunggu kabar dari Anton . Disana juga ada Zahra dan Alden kalah cemasnya dengan yang lain . Apa lagi Alden yang diselimuti rasa bersalah yang sama dengan Xera .

" Seharus aku tidak pergi meninggalkan mu begitu saja ." Gumam Alden dengan lirih .

"Sudah lah bang ...kalau kau tidak pergi yang berada diruang operasi bukan hanya Erik tapi juga kamu dan Xera .Dan pastinya Erik akan semakin bersalah tidak bisa menjaga mu dan Xera ." Zahra mencoba untuk menenangkan putranya . Yang sedari tadi hanya menunduk dan bersedih .

" Aku tahu ma ...mereka bukan lah lawan yang bisa aku hadapi . " Jawab Alden dengan lirih . mata pemuda itu memerah menahan tangis .

" Kemari lah dan menangis mama tahu kau begitu menghawatirkan Erik . Mama akan selalu menjadi tempat keluh kesah mu . Doakan Erik hanya itu yang bisa kita lakukan . " Zahra berkata dengan lembut . Untuk mencoba untuk memberi nasehat kepada putra .

" Eemm ...." Sahut Alden setelah itu meletakkan kepada nya dipangkuan Zahra . Pemuda itu menangis tanpa suara . Dalam hatinya dia bersumpah untuk bisa menjaga keluarga nya .

" Seandainya selama ini dia tidak malas untuk berlatih bersama dengan papa nya . Mungkin dia tidak akan menjadi beban untuk Erik . "Batin Alden menjerit dengan Kenyataan yang ada . Selama ini dia tidak menyangka jika musuh Erik akan datang secepat ini setelah bertahun tahun . mereka hidup cukup tenang hanya ada beberapa orang saingan bisnis Subastian gruop . Yang menjadi momok yang tak berarti . Tapi kali yang mereka hadapi orang orang profesional .Dan tidak akan tangung tangung dalam membunuh musuh .

Di rumah sakit operasi berjalan cukup lancar ,Apa lagi peluru yang berada di bahu Erik . Bukan berada ditempat yang vital sehingga bisa diatasi dengan mudah .

" Syukurlah .... pasien saat ini sudah melewati masa kritis nya . " Ucap Andre dengan menghela nafas lega.

" Anda benar dok.... untung nya keluarga sangat sigap . Untuk mencari donor darah sehingga nyawa pasien bisa tertolong ." Sahut salah satu rekan kerja Andre .

"Kamu benar ...ayo kita keluar aku yakin sudah banyak yang menanti kabar dari kita semua ." Ajak Andre . Dengan wajah yang terlihat kusut kerena kelelahan .

Terpopuler

Comments

Ahmad Syaifudin

Ahmad Syaifudin

wah bakalan seru nih ,sukaaa😍😍

2023-03-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!