Erik sadar

Melihat Andre yang telah keluar Anton langsung berdiri . Untuk bertanya kepada sahabat nya itu .

" Bagaimana keadaan nya saat ini ..?" tanya Anton dengan panik .

" Tidak perlu panik saat ini Erik sedang tidur . kemungkinan besok dia bisa sadar . Sebentar lagi akan dipindahkan keruang rawat . Kerena darah yang kau bawa bisa menyelamatkan nyawa nya saat ini .Huh ...apa mungkin bocah itu punya banyak nyawa . " Jawab Andre dengan nada kesal..Pasal nya ini bukan pertama kali nya Erik dibawa kerumah sakit dengan keadaan terluka . Tapi memang baru kali ini bocah itu terluka parah .Hingga membutuhkan transfusi darah .

" Syukur lah ... ini kabar yang menggembirakan saat ini. Terima kasih atas bantuan nya . Tolong jangan sampai ada yang tahu tentang ini. Jika bocor kami saja tidak bisa menjamin keselamatan rumah sakit .Untuk yang lainnya aku jelas nanti saja .Aku akan memberi kabar kepada bos besar dulu ." Anton berkata dengan cepat . Tidak ingin jika Andre membantah perkataan nya saat ini.

Anton segera menghubungi Xavier memberikan kabar jika Erik telah berhasil melawati masa sulit nya saat ini . Setelah menerima kabar dari Anton. Para penghuni mansion Subastian bernafas lega. Bagaimana pun Erik juga bagian dari mereka . Selama ini mereka sudah berhutang banyak kepala Erik .

" Alhamdulillah .... Allah masih mendengarkan doa kami semua . " Ucap Ay dengan mata berkaca kaca . Wanita dengan dua anak itu segera menuju kamar sang putri yang masih menangis sejak kembali .

Cklek....

"Sayang sudah jangan menangis terus sekarang cuci muka mu . Agar lebih segar kak Erik telah berhasil melewati masa kritis nya . Sekarang ayo tidur lihat Alisha saja sudah tertidur ." Ay berkata dengan lembut.

" Mom...tidak sedang membohongi ku kan ..?" Xera mendongak kan kepala nya bertanya dengan mata merah kerena terlalu lama menangis .

" Tidak ...papa Anton baru saja menghubungi Daddy. Jadi sekarang cepat tidur,besok kita kerumah sakit untuk melihat kakak ." Ucap Ay dengan lembut . Memberi pengertian kepada putrinya.

"Eemm... " Jawab Xera langsung turun dari ranjang menuju kamar mandi yang ada dikamar nya . Untuk membersihkan muka nya setelah itu baru aku tidur .

Ayesha keluar dari kamar sang putri yang sudah terlelap . Menatap sang suami yang sudah menunggu nya didepan kamar putrinya .

" Ayo kita juga butuh istirahat ...ini sudah sangat larut ." Ajak Xavier kepada Ay.Wanita itu menurut keinginan sang suami memang malam sudah larut . Sehingga mansion kini sangat hening . Hanya ada para penjaga yang berjaga secara bergilir . Untuk memastikan keamanan dari sang tuan rumah yang terlelap .

Hingga keesokan harinya mata hari sudah cukup terang . Membangun kan gadis kecik dari tidur nya yang lelap. Setelah lelah menangis semalaman .

"Aahh ...aku terlambat ... kenapa Alisha tidak membangunkan ku .Awas saja kalau dia berani meninggalkan ku ." gerutu Xera saat dia sendiri didalam kamar nya . Gadis itu kembali ceria seakan sudah lupa jika semalam dia habis menangis . Baru saat dia pergi mandi dan menatap bayangan di cermin . Besar yang ada didepan westafel baru menyadari jika mata nya sangat mengerihkan saat ini . Mata bengkak dengan lingkar mata hitam disekitar mata indahnya .

" Kenapa wajah ku sejelek ini .... apa yang terjadi semalam ." Gumam Xera berpikir keras . Saat dirinya mengingat apa yang terjadi gadis itu segera mandi dengan terburu buru .

"Ooo tidak....jangan bilang semua orang telah pergi kerumah sakit saat ini ." Teriak Xera dengan keras .

" Bibi .... bantu cepat...dimana mom dan yang lainnya saat ini ." Xera berteriak sambil membuka pintu kamar nya . Para pelayan yang melihat nona muda nya hanya menggelengkan kepala nya .Mereka semua tahu jika Xera sangat mudah panik . Jadi ini sudah menjadi hal biasa . Sehingga setiap pagi akan ada pelayan yang menunggu teriakan Xera memanggil mereka .

" Nona saat ini mereka sedang sarapan kerena semalam nona tidur cukup larut malam .sehingga nyonya melarang kami membangun kan anda . " Jawab Bibi yang berjaga didepan pintu.

"Huh...untung lah aku tidak ditinggal kerumah sakit. " Gumam Xera berbalik masuk kamar diikuti oleh bibi. Siapa yang tidak merasa gemas dengan tingkah laku yang diperlihatkan oleh Xera saat ini . Gadis itu turun dari kamar setelah siap untuk bertemu dengan Erik.

Betapa terkejut dirinya saat turun ternyata bukan hanya orang tuanya saja yang sedang sarapan . Tetapi juga ada Sang papi yang datang .

" Papi .... kapan datang ...?" tanya Xera dengan wajah memerah kerena malu . Apa lagi semua nya sudah berkumpul sedang dirinya baru bangun .

" Papi baru datang ...kemari lah nanti ikut papi untuk melihat keadaan kakak ." Jawab Zero dengan senyum lebar . Keponakan perempuan nya yang satu ini benar benar manja . Tapi juga memiliki keteguhan hati yang kuat. Meski manja saat bersama dengan keluarga nya bukan berarti dia juga manja diluar sana.

" Eemm ... itu salah ku jika saja aku bisa membantu semalam." Lirih nya dengan menundukkan kepala .

" Bodoh ..jika kamu tetap berada disana semalam Erik tidak bisa melawan musuh ." Jelas Zero dengan mengusap lembut kepala keponakan nya itu ." Jadi jangan bersedih terus ,lagi pula paman yang lainnya telah datang menolong. " Lanjut nya dengan lembut.

" Apa yang dikatakan papi mu benar ...sekarang tersenyum . Dengan begitu Erik akan bisa sembuh dengan cepat . Tadi papa sudah pulang dan memberi tahu jika saat ini Erik sudah sadar ." Xavier ikut membantu Zero untuk menenangkan putri nya .

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!