BAB 3.

Hari yang di tunggu pun tiba, saat ini Berliana sudah resmi lulus dari sekolah menengah atas.

"Selamat sayang, kamu sudah lulus dengan nilai terbaik." Kata mamah Rania pada sang putri.

"Terima kasih mah. " jawab Berliana pada sang mamah.

"Kamu mau kuliah di mana de? " tanya Angkasa pada sang adik.

"Sebenar nya ade iseng mendaptar kuliah di kota xxxx dengan mengikuti jalur prestasi. " kata Berliana pada semua nya.

"Maksud kamu de? " tanya Angkasa lagi pada sang adik.

"Maksud nya, ade di terima kuliah di sana dengan mendapat kan beasiswa. " kata Berliana lagi, pada semua keluarga nya.

"Sayang, kami semua bangga pada mu, kamu bisa mendapat kan beasiswa, tapi kami tidak akan mengijin kan kamu untuk kuliah di kota xxxx.

" Tapi mah, pah, bang,,,, " kata Berliana pada semua keluarga nya.

"Tidak sayang, kami tidak mau kamu kuliah di kota xxxx, karena kami khawatir dengan kamu jika harus di sana sendirian. " kata papah Davis pada sang putri.

"Tapi pah, Lian ingin belajar mandiri. Lian juga ingin mempunyai teman yang benar benar ingin berteman dengan Lian, bukan karena Lian keturunan dari keluarga Lubis. " kata Berliana pada sang papah.

Mendengar keinginan Lian, mereka pun memejamkan mata nya. Mamah Rania pun langsung berjalan menuju sang putri, mamah Rania pun langsung memeluk sang putri dan mengusap punggung nya.

"Sayang, kami hanya takut, jika akan terjadi sesuatu pada kamu di sana. " kata mamah Rania pada sang putri.

"Lian tau mah, tapi Lian ingin mandiri dan bisa mempunyai teman yang benar benar bisa menerima Lian. " kata Berliana pada sang mamah.

Mendengar keinginan sang putri hati papah Davis pun luluh.

"Baik lah, papah akan mengijin kan kamu kuliah di sana, tapi dengan satu syarat. " kata papah Davis pada sang putri.

Mendengar perkataan papah Davis, Berliana pun langsung melihat sang papah.

"Benar kah pah. " kata Berliana dengan senang.

"Pah,,,,, " kata Angkasa yang keberatan dengan keputusan sang papah.

"Abang, biarkan ade belajar mandiri. " kata papah Davis pada sang putra.

"Terima kasih pah, tapi apa syarat nya pah. " kata Berliana pada sang papah.

"Kamu bisa kuliah di sana, tapi papah akan tetap mengawasi kamu. " kata papah Davis pada sang putri.

"Maksud papah? " tanya Berliana pada sang papah.

"Papah ijinkan kamu kuliah di kota xxxx, tapi papah akan tetap mengutus beberapa bodigart untuk menjagamu. " kata papah Davis.

"Tapi pah,,,, " protes Berliana.

"Setuju, atau kamu ga jadi kuliah di sana? " tanya papah Davis pada putri nya.

"Baik lah pah Lian setuju, tapi Lian mau di awasi dari kejauhan saja. " kata Berliana pada sang papah.

"Papah tau sendiri Lian tidak akan nyaman kalau harus di ikuti dari dekat. " kata Berliana pada sang papah.

"Huh,,,,,, baik lah, mereka akan mengawasi kamu dari ke jauhan. " kata papah Davis pada Berliana.

"Tapi pah. " kata mamah Rania dan Angkasa bersamaan.

"Mah, bang, Lian mohon ijinin Lian kuliah di sana." mohon Berliana pada mamah dan abang nya.

"Baik lah mamah setuju, tapi kamu harus bisa jaga diri disana, walaupun sudah ada yang mengawasi. " kata mamah Rania pada putri nya.

"Iya mah, sayang mamah. " kata Berliana pada sang mamah dan langsung memeluk nya.

"Abang juga ijinin Lian kan? " tanya Berliana pada sang abang.

Aryana pun mengusap punggung sang suami, Angkasa pun langsung menoleh dan Aryana pun langsung mengangguk kan kepala nya.

"Baiklah abang juga setuju. " kata Angkasa pada akhir nya.

"Terima kasih abang. " kata Berliana pada sang abang, Berliana juga langsung memeluk sang abang.

"Abang juga sayang kamu de. " kata Angkasa yang membalas pelukan sang adik, tak lupa Angkasa juga mengecup kepala sang adik.

"Kapan kamu akan berangkat ke sana de? " tanya Angkasa pada sang adik.

"Seperti nya minggu depan bang, soal nya aku harus mencari tempat tinggal dulu di sana. " kata Berliana pada sang abang.

"Sayang, kamu jangan khawatir papah akan mencarikan apartemen untuk mu di sana dan juga pelayan untuk mengurus mu. " kata papah Davis.

"Jangan protes. " kata papah Davis, saat melihat sang putri ingin protes.

"Baik lah. " jawab Berliana pasrah dengan keputusan sang papah.

Berliana sudah merasa senang, saat dia di ijin kan untuk berkuliah di kota xxxx, Mereka pun melanjutkan obrolan mereka.

*.

*.

*.

Tak terasa satu minggu sudah berlalu, saat ini Berliana sudah berada di kota xxxx. Begitu juga dengan seluruh anggota keluarga Davis, mereka ikut mengantar kan Berliana ke kota xxxx.

Bahkan sang mamah akan menemani nya selama beberapa hari di sana, walaupun Berliana bilang itu tidak perlu, tapi sang mamah bersikeras untuk menemani sang putri.

Hari ini adalah hari pertama Berliana masuk ke kampus, dia sudah berada di dalam kelas. Berliana memilih duduk di bangku paling belakang.

"Permisi, boleh aku duduk di sebelah sini? " tanya seorang gadis cantik.

"Oh tentu saja silahkan. " kata Berliana pada sang gadis tersebut.

Gadis itu pun tersenyum pada Berliana, dan di balas senyuman juga oleh Berliana.

"Oh iya, nama aku Rosa. " kata gadis tersebut yang bernama Rosa.

"Aku Berliana, kamu bisa panggil aku Lian. " kata Berliana pada Rosa, tak lupa mereka juga saling berjabat tangan.

Tak berselang lama, dosen pun masuk ke dalam kelas nya, Berliana dan yang lain nya langsung diam, dan menyimak apa yang di terang kan sang dosen.

Tak terasa jam istirahat pun tiba, Berliana pun langsung berjalan menuju kantin kampus. Saat Berliana sedang memakan makanan nya, dia melihat Rosa yang sedang mencari tempat duduk.

"Rosa sini. " panggil Berliana pada Rosa.

Rosa yang mendengar nama nya di panggil pun langsung mencari siapa yang memanggil nya, saat dia tau kalau Berliana yang memanggil nya, dia pun langsung menghampiri nya.

"Kamu duduk di sini saja Ros. " kata Berliana pada teman baru nya itu.

"Iya makasih Lian. " kata Rosa pada Berliana.

"Sama sama. " kata Berliana pada Rosa.

"Oh iya Lian, kamu berasal dari kota mana? " tanya Rosa pada Berliana.

"Aku dari kota jakarta. " kata Berliana pada Rosa.

"Kalau kamu ? " tanya Berliana pada Rosa.

"Aku dari Bandung. " jawab Rosa pada Berliana.

"Berliana, kamu anak beasiswa kan? " tanya Rosa pada Berliana.

"Iya, memang nya kenapa Rosa, apa kamu malu berteman dengan ku, karena aku cuma anak beasiswa? " tanya Berliana pada Rosa.

"Tentu saja tidak, malahan aku senang, karena aku juga anak beasiswa. " jawab Rosa dengan tersenyum.

"Kamu tinggal di mana Rosa? " tanya Berliana pada Rosa.

"Aku nge kos di dekat kampus, kalau kamu? " jawab Rosa sekaligus bertanya pada Berliana.

"Aku tinggal di,,,,, " kata Berliana yang tak melanjut kan bicara nya.

"Oh iya Lian, bagaimana kalau kita kos berdua saja, biar kita bisa lebih hemat. " kata Rosa pada Berliana.

"Maksud nya? '' tanya Berliana yang tidak paham.

" Maksud nya kita kos berdua, biar biaya kos nya kita bagi dua. " kata Rosa menjelaskan maksud nya.

"Ide bagus, baik lah aku mau. " jawab Berliana dengan antusias.

Mereka pun melanjutkan obrolan mereka berdua.

***** T. B. C *****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!