part 2

Khaya dan Diko sampai didepan sebuah rumah besar nan mewah milik Diko sekeluarga. Diko dan keluarganya merupakan orang yang cukup terpandang. mereka

bahkan termasuk keluarga terkaya No 8 di dunia, itu dikarenakan perusahaan mereka yang ada dimana-mana. selain perusahaan Diko juga sudah memiliki beberapa restaurant mewah yang ada di Jakarta dan di luar Negri.

Diko mengelus lembut rambut panjang Khaya, wanita itupun membuka matanya.

" apa kita sudah sampai Mas?" tanya Khaya.

"iya, kita sudah sampai di Jakarta, lebih tepatnya dirumah barumu sayangku." Begitu manis mulut Diko, siapa yang menyangka kalau pria itu hanya ingin memamfaatkan Khaya saja.

"Mas kita kan nikah tiba-tiba banget, jadi apa keluarga kamu ngak akan marah sama aku mas?" tanya Khaya hati-hati takutnya Diko salah paham.

"kita ngak akan tau kalau ngak masuk sayang," ujar Diko manis.

khaya benar-benar sangat bahagia bisa bersama Diko, dan jujur saja ia sangat mempercayai pria itu. mulut manis dan perhatian palsu Dikolah yang membuat Khaya tertipu.

"ayo kita masuk, dan kamu pasti udah ngak sabar mau ketemu sama mama dan papa mertua kamu kan?" tanya Diko megelus wajah Khaya. Sementara Khaya, wanita itu hanya tersenyum.

"makasih ya Mas, karna Mas udah mau nerima wanita kampung yang penuh kekurangan seprti aku."

Diko hanya menatap Khaya, dengan tatapan yang sulit diartikan. "ayo kita masuk kedalam," ajak Diko keluar dari mobil, lantas ia membukakan pintu mobil untuk istrinya.

Diko menyuruh pelayan disana untuk membawa masuk barang-barang Khaya, lalu pria itu merangkul bahu istrinya, ia menuntun Khaya masuk kedalam rumah mewahnya.

baru saja menginjakkan kakinya di pintu utama, Khaya sudah dibuat takjub dengan suasana dekorasi bagunan rumah itu.

"indah banget rumahmu Mas," kagum Khaya.

Diko membawa Khaya keruang tamu, dan disana sudah ada Papa, Mama Diko, dan juga seorang wanita dengan penampilan cukup seksi. wanita itu menatap Khaya sejenak, lantas langsung tersenyum ramah ke arah Khaya.

"pasti kamu menantu cantik kami yang dibicarakan Diko, yakan?" tanya Helena, mama dari Diko.

"nje Tante," Khaya menjawab dengan ramah.

"Kamu bawa Khaya kekamarnya dulu," titah Diko pada Cessa, wanita yang di anggap sangat cantik oleh Khaya. Khaya bahkan sangat mengagumi wanita itu.

"iya, dia pasti capek. kamu istirahat dulu ya sayang!" Helena terlihat perhatian.

"ayok, aku antar kakak ke kamar baru kakak." Cessa langsung merangkul bahu Khaya. mau tidak mau wanita itupun ikut.

"kakak mau kekamar kakak dulu atau mau ke kamar Cessa dulu?" tanya Cessa ramah.

"terserah kamu aja," jawab Khaya.

"yaudah kita taruh dulu tas kakak di kamar kakak sama mas Diko, habis itu kita ke kamar Cessa ya, kita cerita-cerita dulu. Cessa mau tau banyak hal tentang kakak."

"kamu adik nya Mas Diko?" tanya Khaya.

"emmm, aku bukan adik kandung nya sih kak. aku cuma adik angkat kak Diko, tapi kami tu udah berasa kandung, heheheh...." Cessa cengegesan.

Khaya benar-benar mengagumi Cessa sekarang, bagaimana wanita muda itu sangat ramah, dia juga sangat cantik.

selesai menaruh tas Khaya dikamar yang kelak akan menjadi kamarnya dan Diko, Cessa langsung mengajak Khaya kekamarnya.

"nah Kak, jadi ini tu kamarnya Cessa."

Khaya bahkan belum pernah melihat kamar dengan dekorasi seindah kamar Cessa. kamarnya luas dan didinding kamarnya banyak terpajang foto-foto idol korea.

baru saja Cessa hendak menunjukkan ruang aksesorisnya pada Khaya, tiba-tiba seseorang mengirimnya pesan Whatssap. Cessapun membaca pesan itu, "Yaampun kak, keknya Cessa harus keluar bentar deh. kak Khaya disini aja ya, Cessa ngak lama kok. oke?"

"tapi--" Khaya hendak membantah, namun Cessa langsung menyatukan tangan didepan dadanya.

"ayolah Kak, tungguin Cessa disini ya. please..." mohon Cessa penuh harap. Khaya jadi tak tega, "yaudah iya."

cessa tersenyum dan langsung keluar dari kamarnya. sementara Khaya, wanita itu melihat-lihat kamar Cessa. kamar mandi, ruang pakaian, dan tempat-tempat lainnya, "Kamarnya bagus banget," kagum Khaya.

sudah hampir 1 jam Khaya menunggu, namun Cessa belum juga datang. apa sebaiknya Khaya keluar saja ya? tapi Khaya belum terlalu tau tempat-tempat dirumah besar ini, takutnya ia salah jalan dan akan membuat orang-orang dirumah ini tidak menyukainya.

Khaya mondar-mandir didalam kamar luas itu sekitaran 15 menit, merasa bosan, akhirnya Khaya memutuskan untuk keluar dari kamar itu. Khaya hanya tau letak kamarnya, dan ia akan kesana sekarang, siapa tau Diko sedang menunggunya disana.

khaya terlihat bahagia, entah kenapa wanita itu merasa sangat senang disaat ia akan bersama suaminya. dan ini adalah malam pertamanya, ah rasanya Khaya sangat bersemangat untuk menjalani hidup barunya.

Khaya tiba didepan pintu kamarnya, dan pintu kamarnya tidak tertutup rapat. Khaya tidak langsung masuk, ia terlebih dahulu melihat apakah Diko ada disana.

Dan disaat Khaya melihat kedalam kamarnya,Khaya sangat terkejut ia langsung mengatup mulutnya. Khaya tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, apa -apaan itu? Khaya menahan sesak di dadanya, tampa sadar bulir bening mengalir di pipi Khaya, "Apa yang mereka lakukan ya allah...?"

"Udah mas, Cessa udah capek." Cessa mendorong tubuh Diko yang berada di atasnya, "Makasih ya sayang, mas puas."

Cessa hanya tersenyum, iapun langsung memakai kembali semua pakaiannya.

"Aku panggilin istri kamu dulu ya," ujar Cessa.

"Kalau bisa suruh dia tidur sama kamu aja, Mas malas tidur sama perempuam kampung kek dia."

Deg.

bagai tersambar petir, sakit sekali rasanya.

kenapa ini harus nyata? Apakah ini memang yang telah ditakdirkan Tuhan untuk dirinya? Khaya benar-benar hancur, bagaimana ia bisa menyaksikan hal tidak senonoh itu didalam kamar yang akan menjadi miliknya dan suaminya kelak.

Cessa menuju ke arah pintu untuk keluar, Khaya langsung menghapus air matanya dan ia berusaha bersikap biasa saja.

Cengklek.

Cessa membuka pintunya, dan di saat itupula ia melihat Khaya didepan pintu kamar.

"eh Kak Khaya, mau masuk kamar ya kak!" tanya Cessa merasa tidak terjadi apa-apa.

Bahkan untuk berucap saja rasanya Khaya tidak sanggup lagi, bagaimana Cessa bisa sesantai itu? padahal ia telah berbuat sesuatu yang buruk dengan orang yang katanya adalah abang angkatnya.

"Masuk aja Kak, Mas Diko lagi nungguin kakak." setelah mengatakan itu Cessa langsung pergi ke kamarnya yang ada disebelah kamar Diko.

____

____

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!