Sekitar tiga puluh menit perjalanan, keduanya tiba juga di kediaman milik Rass. Sejenak Rass tersenyum senang bisa merawat Silla demi Nadya.
Tak ingin membangunkan gadis remaja itu, Rass memutuskan menggendongnya saja lalu menidurkan Silla di kamar miliknya.
Kebetulan Pak Toga dan Bi Surti yang melihat kejadian itu belum tahu apa-apa soal gadis yang di bawa majikannya, karena Rass belum mengonfirmasikan kepada mereka.
"Bi...!" Teriak Rass yang sudah kembali seorang diri pada asisten rumah tangganya itu.
"Buruan sana, Sur. Entar Den Rass marah lagi!" Titah Pak Toga agar Bi Surti yang jalannya kayak siput itu segera menghampiri.
"Iya, iya, Pak. Tunggu sebentar to. Den Rass juga ndak pernah marah kok sama Ibu. Meski lelet gini," timpal Bi Surti yang balas mencebikkan bibir.
Bi Surti yang sudah bekerja di rumah itu dari Rass masih SD pun gegas menghampiri Tuannya. Dulu Ia datang kerumah itu juga masih gadis dan bertemu Pak Satpam yang kini menjadi jodohnya.
"Iya, Den. Maaf. Bibi lama ya!"
"Gak apa-apa Bi, tolong buatkan teh hangat ya. Antarkan ke ruang kerja saya!" Pinta Rass dengan ramah.
"Oh, oke. Siap Den, mau cemilan juga? Atau aden mau makan sekalian? Biar Bibi bawakan?" Tawar Bi Surti. Perempuan itu sudah seperti Ibu bagi Rass. Sejak kedua orang tuanya meninggal. Rass memang di besarkan oleh beliau dengan penuh perhatian seperti layaknya seorang Ibu kandung pada anak.
"Gak usah, Bi. Teh hangat saja. Aku tunggu ya!"
"Enjih Den, tunggu sebentar saja. Bibi bakal usahakan cepet kayak sepur biar Mang Toga gak ngeledekin Bibi terus!" Timpal Bi Surti dengan di balut kekehan kecilnya.
Rass balas tersenyum sambil menatap Mang Toga yang sibuk membantu istrinya di dapur. Sebab jelas kelihatan mondar-mandir dari pintu dimana Rass berdiri sekarang.
Pria yang sudah menduda sejak lama itu masuk keruang kerja dan membuka laptopnya. Perasaannya masih saja sakit jika Ia harus melihat wallpaper Kirana ada dilaman depan laptopnya itu. Bisa saja Rass mengganti dengan foto dirinya atau foto yang lain. Akan tetapi Rass ingin mengabadikan foto itu di setiap kesempatan agar Ia selalu ingat. Jika Ia sudah pernah melangsungkan pernikahan meski hanya sehari semalam.
Mengecewakannya lagi, Rass belum sempat menyentuh Kirana karena di malam pertama. Kirana sedang mengalami tamu bulanan yang ternyata menjadi akhir dari kisah cinta mereka.
Mengingat hal yang menyesakkan bagi Rass. Ia pun menarik kardus di bawah meja kerjanya. Dimana ada beberapa botol minuman beralkohol yang sengaja Ia sediakan sebagai pengobat disaat hatinya kalut.
Rass terus meneguknya langsung dari botol hingga Ia tidak sadar hampir menghabiskan separuhnya.
"Den, ini teh hangatnya!" Ujar Bi Surti saat baru saja masuk kesana. Namun kondisi Rass yang mulai setengah sadar membuat Bi Surti panik seketika.
"AstaugfuruLalahaladzim, Den Rass mabuk lagi ya. Tolong berhenti Den, ini tidak baik buat Aden!" Bujuk Bi Surti agar Rass mau mendengarkan.
"Keluarlah Bi, aku mau sendiri!" Rass langsung menunjuk kearah pintu tanpa mau menatap wajah Bi Surti. Padahal Rass tidak akan bersikap seperti itu jikalau Ia dalam keadaan sadar.
"Iya Den, tapi tolong hapus saja Foto Non Kirana dari sana. Agar Aden tidak begini terus setiap malam!" Bi Surti tidak akan lelah mengingatkan hal itu meski Rass tidak akan pernah memperdulikan ucapanya saat seperti sekarang ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
buk e irul
duren sawit...duda keren sarang duwit 🤭🤭😎
2023-04-08
2
𝐕⃝⃟🏴☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Memangnya apa yang terjadi pada Kirana kenapa Rass menikahinya hanya sehari semalam saja..? 🤔
Waahh bahaya..mabok dan dikamar ada anak gadis orang..haduuhh 🤦♀️
2023-04-03
1
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
ini udah urut Berati ya babnya 😅
dan ini adalah Mula petaka itu 😥
2023-04-02
1