Bab 3 Terpaksa

"Makasih ya Rass, kamu selalu tahu apa yang ku butuhkan?"

Nadya harap ini adalah keputusan yang terbaik. Semoga saja Silla akan aman di tangan pria yang selama ini di kenalnya dengan sangat dekat.

Rass yang notabennya memang selalu bersikap baik menganggukkan kepalanya, "Tenang saja, Nad. Aku sudah menganggap Silla seperti keponakanku sendiri. Jadi aku pasti akan berusaha memperlakukanya sebaik mungkin."

Silla yang mendengarkan hanya menyimak saja. Entah mau senang atau sedih harus berpisah dengan Nadya beberapa waktu. Sedang dirinya juga sangat senang mengenal sahabat Mamanya itu karena selalu memanjakannya saat mereka di pertemukan.

Hari itu mereka benar-benar menghabiskan waktu liburan bersama. Suasana Ancol memang lumayan ramai saat di akhir pekan. Mereka juga melakukam hal yang sama. Yaitu memanjakan diri dan anak-anak dari rutinitas sehari-hari.

"Mau itu gak?" Rass menawarkan permainan komedi putar.

"Boleh Om, tapi Silla takut!!"

"Kalau begitu kita cari mainan yang aman!"

Keduanya menaiki beberapa wahana permainan yang terbilang paling seru disana. Sedangkan Nadya menolak untuk ikut karena ia memiliki pobia, akibat pernah jatuh sakit usai menaiki salah satu permainan itu.

"Ma, gak mau cobain? Seru lo?" Tanya Silla sebelum pergi bersama Rass.

"Gak ah, Mama disini saja Sayang!"

"Oh, oke Ma!"

****

Pukul empat tepatnya, Silla mulai menyerah dan meminta pulang. Pasti seharian bermain di tempat itu telah menguras energinya.

"Ayo pulang, Ma. Kaki Silla udah sakit!"

"Iya, Sayang!"

Baru saja hendak melangkah, sebuah telpon mengejutkan Nadya. Itu adalah panggilan dari Bos dimana dia bekerja sekarang.

"Nanti dulu, Aku angkat telpon sebentar dari Bos aku ya, Rass!"

Nadya bergegas menjauh dan menerimanya. Entah apa yang di katakan mereka, baik Silla maupun Rass tidak bisa mendengar apa-apa.

"Om...!"

"Kenapa?" Tanya Rass heran.

"Aku kasihan deh sama Mama, gara-gara Papa menikah lagi. Mama jadi sibuk terus sekarang?"

"Jadi kamu maunya gimana?" Rass mulai meledek Silla dengan memainkan kedua alisnya naik turun.

Gadis kecil itu mengembungkan bibir. Jika boleh meminta. Tentu Ia ingin Mamanya diam saja di rumah dan Papanya tidak usah menikah lagi. Jadi ada yang menafkahi mereka berdua tanpa harus melihat Mamanya bersusah payah.

"Silla, gak tahu Om!"

"Kalau begitu, jadilah anak yang baik mulai sekarang. Buktikan kalau kamu adalah yang terbaik untuk Mamamu!"

"Iya Om!"

Tak lama kemudia Nadya sudah kembali dengan membawa tampang menyedihkan. Sepertinya ada sesuatu yang membuat Nadya merasa gelisah.

"Rass, Bos meminta aku untuk pergi bersamanya malam ini juga. Karena kami harus melakukan peninjauan bersama rekan kami di lapangan pagi-pagi sekali. Terus aku harus bagaimana ya?" Tanya Nadya. Berharap pendapat Rass dapat membantunya.

"Ya sudah pergi saja, Silla akan ikut aku pulang kerumah malam ini," jawab Rass dengan tangkas dan cekatan. Hanya itu yang bisa Ia lakukan untuk membantu Nadya.

"Makasih ya Rass, aku tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa lagi kalau bukan padamu?" Nadya memeluk erat putrinya itu karena terlalu berat rasanya untuk meninggalkan anak kesayangannya. Tapi mau bagaimana lagi. Keadaan telah memaksanya untuk mencari nafkah agar semua keinginan Silla bisa terpenuhi.

Malam itu, Bos Nadya sudah datang menjemput, dimana Nadya akan berangkat bekerja keluar kota malam itu juga tanpa bisa di tunda lagi. Tapi rasa gelisahnya mampu Ia redam ketika Ia benar-benar sudah yakin untuk meninggalkan Silla pada Rass.

"Jangan nyusahin Om, Rass ya sayang. Mama Sayang banget sama kamu!"

"Iya Ma, jangan khawatirkan Silla!"

Sebelum berpisah, Nadya mengecup kening Silla cukup lama. Lalu masuk ke dalam mobil Bosnya yang sudah sekian lama menunggu. Bos Nadya juga masih muda. Beliau seusia dengan mantan suaminya yang dulu.

Usai menghantar Nadya sampai mobilnya menghilang. Rass yang sudang membawa tas berisikan pakaian dan keperluan sekolah Silla pun mengajaknya masuk kemobil miliknya.

Sepanjang perjalanan semua menjadi beku. Silla dan Rass tak banyak bicara. Berbeda sekali saat Nadya ada diantara mereka.

Sesaat Silla terlelap, karena rasa lelah usai berlibur siang tadi tentu masih mendera tubuh Silla.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Rate Lima bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 buat karya mu

2023-04-05

1

Erli Ana

Erli Ana

lanjut

2023-04-03

1

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐

Ada cara lain lagi kok Silla..kalau mamamu menikah sama bosnya pasti nggak akan mikir kerja lagi..wkkwkwk..readersnya kalau ini yang ngarep 😋

2023-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kedatangan Om Rass
2 Bab 2 Titip
3 Bab 3 Terpaksa
4 Bab 4 Menginap
5 Bab 5 Terjadi
6 Bab 6 Aneh
7 Bab 7 Menantu dan Mertua
8 Bab 8 Membela
9 Bab 9 Ternyata Mimpi
10 Bab 10 Dia Lagi
11 Bab 11 Bertemu Sahabat
12 Ban 12 Menjemput Silla Dirumahnya
13 Bab 13 Promosi
14 Bab 14 Usaha Rass
15 Bab 15 Kemarahan Silla
16 Bab 16 Perhatian
17 Bab 17 Pengakuan
18 Bab 18 Pengacau
19 Bab 19 Konyol
20 Bab 20 Butuh alasan
21 Bab 21 Di kacangi
22 Bab 22 Saling Menguatkan
23 Bab 23 Halal
24 Bab 24 Ngantuk
25 Bab 25 Marah
26 Bab 26 Cuek
27 Bab 27 Santai
28 Bab 28 Antri
29 Bab 29 Penjelasan
30 Bab 30 Menolak
31 Bab 31 Usil
32 Bab 32 Menginap
33 Bab 33 Masih Beruntung
34 Bab 34 Dukungan Miranda
35 Bab 35 Perasaan Jonathan
36 Bab 36 Bingung
37 Bab 37 Cita-Cita
38 Bab 38 Salah Paham
39 Bab 39 Merayu
40 Bab 40 Pengalaman Memang Guru Terbaik
41 Bab 41 Menyesuaikan
42 Bab 42 Motivasi
43 Bab 43 Kepo
44 Bab 44 Nostalgia Menyedihkan
45 Bab 45 Pengen Punya Bayi
46 Bab 46 Yakin Saja Dulu
47 Bab 47 Anugerah
48 Bab 48 Harus
49 Bab 49 Ungkapan Bella
50 Bab 50 Kecewa
51 Bab 51 Kabar Duka
52 Bab 52 Pergi Selamanya
53 Nan 53 Cuek
54 Bab 54 Benarkah?
55 Bab 55 Terungkap
56 Bab 56 Rencana
57 Bab 57 Kejutan Istimewa
58 Bab 58 Ngacau
59 Bab 59 Menyadarkan Bella
60 Bab 60 Launching (Bonus Part)
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Kedatangan Om Rass
2
Bab 2 Titip
3
Bab 3 Terpaksa
4
Bab 4 Menginap
5
Bab 5 Terjadi
6
Bab 6 Aneh
7
Bab 7 Menantu dan Mertua
8
Bab 8 Membela
9
Bab 9 Ternyata Mimpi
10
Bab 10 Dia Lagi
11
Bab 11 Bertemu Sahabat
12
Ban 12 Menjemput Silla Dirumahnya
13
Bab 13 Promosi
14
Bab 14 Usaha Rass
15
Bab 15 Kemarahan Silla
16
Bab 16 Perhatian
17
Bab 17 Pengakuan
18
Bab 18 Pengacau
19
Bab 19 Konyol
20
Bab 20 Butuh alasan
21
Bab 21 Di kacangi
22
Bab 22 Saling Menguatkan
23
Bab 23 Halal
24
Bab 24 Ngantuk
25
Bab 25 Marah
26
Bab 26 Cuek
27
Bab 27 Santai
28
Bab 28 Antri
29
Bab 29 Penjelasan
30
Bab 30 Menolak
31
Bab 31 Usil
32
Bab 32 Menginap
33
Bab 33 Masih Beruntung
34
Bab 34 Dukungan Miranda
35
Bab 35 Perasaan Jonathan
36
Bab 36 Bingung
37
Bab 37 Cita-Cita
38
Bab 38 Salah Paham
39
Bab 39 Merayu
40
Bab 40 Pengalaman Memang Guru Terbaik
41
Bab 41 Menyesuaikan
42
Bab 42 Motivasi
43
Bab 43 Kepo
44
Bab 44 Nostalgia Menyedihkan
45
Bab 45 Pengen Punya Bayi
46
Bab 46 Yakin Saja Dulu
47
Bab 47 Anugerah
48
Bab 48 Harus
49
Bab 49 Ungkapan Bella
50
Bab 50 Kecewa
51
Bab 51 Kabar Duka
52
Bab 52 Pergi Selamanya
53
Nan 53 Cuek
54
Bab 54 Benarkah?
55
Bab 55 Terungkap
56
Bab 56 Rencana
57
Bab 57 Kejutan Istimewa
58
Bab 58 Ngacau
59
Bab 59 Menyadarkan Bella
60
Bab 60 Launching (Bonus Part)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!