"Makasih ya Rass, kamu selalu tahu apa yang ku butuhkan?"
Nadya harap ini adalah keputusan yang terbaik. Semoga saja Silla akan aman di tangan pria yang selama ini di kenalnya dengan sangat dekat.
Rass yang notabennya memang selalu bersikap baik menganggukkan kepalanya, "Tenang saja, Nad. Aku sudah menganggap Silla seperti keponakanku sendiri. Jadi aku pasti akan berusaha memperlakukanya sebaik mungkin."
Silla yang mendengarkan hanya menyimak saja. Entah mau senang atau sedih harus berpisah dengan Nadya beberapa waktu. Sedang dirinya juga sangat senang mengenal sahabat Mamanya itu karena selalu memanjakannya saat mereka di pertemukan.
Hari itu mereka benar-benar menghabiskan waktu liburan bersama. Suasana Ancol memang lumayan ramai saat di akhir pekan. Mereka juga melakukam hal yang sama. Yaitu memanjakan diri dan anak-anak dari rutinitas sehari-hari.
"Mau itu gak?" Rass menawarkan permainan komedi putar.
"Boleh Om, tapi Silla takut!!"
"Kalau begitu kita cari mainan yang aman!"
Keduanya menaiki beberapa wahana permainan yang terbilang paling seru disana. Sedangkan Nadya menolak untuk ikut karena ia memiliki pobia, akibat pernah jatuh sakit usai menaiki salah satu permainan itu.
"Ma, gak mau cobain? Seru lo?" Tanya Silla sebelum pergi bersama Rass.
"Gak ah, Mama disini saja Sayang!"
"Oh, oke Ma!"
****
Pukul empat tepatnya, Silla mulai menyerah dan meminta pulang. Pasti seharian bermain di tempat itu telah menguras energinya.
"Ayo pulang, Ma. Kaki Silla udah sakit!"
"Iya, Sayang!"
Baru saja hendak melangkah, sebuah telpon mengejutkan Nadya. Itu adalah panggilan dari Bos dimana dia bekerja sekarang.
"Nanti dulu, Aku angkat telpon sebentar dari Bos aku ya, Rass!"
Nadya bergegas menjauh dan menerimanya. Entah apa yang di katakan mereka, baik Silla maupun Rass tidak bisa mendengar apa-apa.
"Om...!"
"Kenapa?" Tanya Rass heran.
"Aku kasihan deh sama Mama, gara-gara Papa menikah lagi. Mama jadi sibuk terus sekarang?"
"Jadi kamu maunya gimana?" Rass mulai meledek Silla dengan memainkan kedua alisnya naik turun.
Gadis kecil itu mengembungkan bibir. Jika boleh meminta. Tentu Ia ingin Mamanya diam saja di rumah dan Papanya tidak usah menikah lagi. Jadi ada yang menafkahi mereka berdua tanpa harus melihat Mamanya bersusah payah.
"Silla, gak tahu Om!"
"Kalau begitu, jadilah anak yang baik mulai sekarang. Buktikan kalau kamu adalah yang terbaik untuk Mamamu!"
"Iya Om!"
Tak lama kemudia Nadya sudah kembali dengan membawa tampang menyedihkan. Sepertinya ada sesuatu yang membuat Nadya merasa gelisah.
"Rass, Bos meminta aku untuk pergi bersamanya malam ini juga. Karena kami harus melakukan peninjauan bersama rekan kami di lapangan pagi-pagi sekali. Terus aku harus bagaimana ya?" Tanya Nadya. Berharap pendapat Rass dapat membantunya.
"Ya sudah pergi saja, Silla akan ikut aku pulang kerumah malam ini," jawab Rass dengan tangkas dan cekatan. Hanya itu yang bisa Ia lakukan untuk membantu Nadya.
"Makasih ya Rass, aku tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa lagi kalau bukan padamu?" Nadya memeluk erat putrinya itu karena terlalu berat rasanya untuk meninggalkan anak kesayangannya. Tapi mau bagaimana lagi. Keadaan telah memaksanya untuk mencari nafkah agar semua keinginan Silla bisa terpenuhi.
Malam itu, Bos Nadya sudah datang menjemput, dimana Nadya akan berangkat bekerja keluar kota malam itu juga tanpa bisa di tunda lagi. Tapi rasa gelisahnya mampu Ia redam ketika Ia benar-benar sudah yakin untuk meninggalkan Silla pada Rass.
"Jangan nyusahin Om, Rass ya sayang. Mama Sayang banget sama kamu!"
"Iya Ma, jangan khawatirkan Silla!"
Sebelum berpisah, Nadya mengecup kening Silla cukup lama. Lalu masuk ke dalam mobil Bosnya yang sudah sekian lama menunggu. Bos Nadya juga masih muda. Beliau seusia dengan mantan suaminya yang dulu.
Usai menghantar Nadya sampai mobilnya menghilang. Rass yang sudang membawa tas berisikan pakaian dan keperluan sekolah Silla pun mengajaknya masuk kemobil miliknya.
Sepanjang perjalanan semua menjadi beku. Silla dan Rass tak banyak bicara. Berbeda sekali saat Nadya ada diantara mereka.
Sesaat Silla terlelap, karena rasa lelah usai berlibur siang tadi tentu masih mendera tubuh Silla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
@Kristin
Rate Lima bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 buat karya mu
2023-04-05
1
Erli Ana
lanjut
2023-04-03
1
𝐕⃝⃟🏴☠️𝐀⃝🥀ɴᴏνιєℛᵉˣ𝓐𝔂⃝❥࿐
Ada cara lain lagi kok Silla..kalau mamamu menikah sama bosnya pasti nggak akan mikir kerja lagi..wkkwkwk..readersnya kalau ini yang ngarep 😋
2023-04-03
1