"Hehehe... biarin lah Ma, anggap saja ini vitamin, benar begitu kan Om?" Silla jadi malu ketahuan jorok sama Om Rass.
Sejak Nadya dan Yudha berpisah, jujur saja Silla malah tumbuh menjadi sangat manja pada Nadya. Apa-apa keinginannya harus di turuti. Namun hal itu semakin menjadikan Nadya wanita yang sangat tangguh dan mandiri. Bukan alasan untuknya mau mengeluh dan tidak mengabulkan keinginan Silla.
Beruntung Nadya bisa memiliki pekerjaan yang bagus di kantornya karena Ia lulusan Sarjana Ekonomi. Sampai saat ini Ia sangat di percaya untuk memegang kendali sebagai asisten Bosny itu, hingga kemana-mana Nadya harus ikut.
"Ya udah, ayo di makan dulu Rass. Aku hanya masak ala kadarnya. Sebab persediaan bulananku lagi menipis," lirih Nadya pada Rass di balut dengan kekehan kecil.
"Gak papa, Nad, nasi goreng juga kalau kamu yang masak pasti rasanya sangat enak," jawab Om Rass yang sudah senang dan selalu bersyukur dengan apa yang Nadya berikan. Pasalnya masakan Nadya emang nikmat. Entah apa resep rahasianya apa gimana, Rass sendiri tidak tahu.
"O ya bagaimana kantormu?" Nadya sudah sangat lama tidak pernah berkunjung kesana lagi sejak dua tahun terakhir sebelum dia memiliki pekerjaan yang terbilang sangat bagus.
"Ya, alhamdulilah lah, Nad. Makin kesini progresnya makin bagus. Meski belum bisa mencapai pada puncaknya," jawab Om Rass di sela-sela kegiatannya mengunyah nasi.
Nadya manggut-manggut mengerti akan hal itu, "O ya, sebenarnya ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu, Rass." Nadya nampaknya sangat serius. Sedang Silla tidak terlalu mengamati mereka karena fokus melahap nasi goreng di depannya.
"Mbak Fitrikan lagi cuti paska adik semata wayangnya melahirkan, jadikan dia izin dulu buat libur sekitar seminggu lamanya karena mau nengok adiknya itu di kampung. Sedang besok aku harus pergi ke luar kota karena ada tugas dari kantor. Jadi aku bingung ni Silla gak ada temennya. Apa bisa kamu temani dia dulu sampai aku kembali."
Mendapati mimik Rass yang sedikit terkejut akan hal itu membuat Nadya jadi tak enak hati di buatnya.
"Em... ta- tapi kalau kamu keberatan gak papa kok Rass, nanti aku bayar orang aja buat nemenin Silla pas malam hari. Meski pun aku tak akan bisa percaya seratus persen sama mereka di banding sama kamu yang nampak akrab dengan Silla. Gak lama kok Rass, suwer. Palingan juga lusa aku udah pulang!" Sambung Nadya lagi meyakinkan.
Sesaat Rass menatap Silla yang jadi terlihat sedih di buatnya.
"Kenapa akhir-akhir ini Mama jadi sering ninggalin Silla sih? Sillakan jadi kesepian. Kalau Silla gak ada temennya mending anterin aja deh Silla kerumah Papa, walaupun Silla males banget ketemu Tante Karin yang jutek itu," timpal Silla sambil merengut. Mengembungkan kedua pipinya.
"Aduh, ya jangan dong Sil. Kalau kamu tinggal disana. Papa pasti ngeremehin Mama karena di anggap gak becus ngurusin kamu," cegah Nadya kemudian. Tak kan rela hatinya membiarkan Silla dekat-dekat dengan pelakor itu.
"Ya udah Nad, aku ngerti kesibukan kamu sekarang. Kalau kamu memang gak keberatan, Untuk sementara waktu Silla boleh kok tinggal aja di rumah aku. Toh ada Mang Toga dan Bi Surti juga kan di rumah. Jadi setelah Silla pulang sekolah, mereka bisa jagain Silla di sana, bagaimana?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
ťeĐĎý🐻BeaŔ
aku udah mampir ya kk... semangat kk
2023-04-06
1
@Kristin
Udh favoritnya Thor
2023-04-05
1
Titin Itin
lnjuuut
2023-03-31
1