bab 4

Syifa pun sangat terpaksa sekali mengikuti lirik ke rumahnya hantaran dia tidak bisa membantah lagi laki-laki itu benar-benar sangat licik. Ternyata bukan besok dia mulai bekerja melainkan malam ini ingin marah ingin memaki namun tidak berguna antara laki-laki itu hanya bersikap acuh saja. Syifa pun menghela kemudian dia melihat wajah damai Kenzo yang tertidur lelap digendongannya.

" Setidaknya masih ada kamu yang bisa membuat hatiku tenang, kamu jangan sampai sama persis seperti bapakmu ya dia itu benar-benar menyebalkan," ucap Syifa dia melirik arah derik yang duduk santai di sampingnya.

Lagi lagi laki-laki itu aja dia tidak peduli dengan sindiran dengan sikap arogan dan wajah dingin Syifa ingin sekali menutupnya dengan karung agar tidak terlihat karena benar-benar sangat menyebalkan hati.

" Sebenarnya untuk apa aku ikut kalian pulang toh Kenzo juga sudah tertidur dia tidak akan mungkin menangis," ucap Syifa dengan nada ketus.

" Ada sesuatu yang harus anda tanda tangani nona yaitu surat kontrak dan sekaligus supaya Anda mengetahui apa saja yang harus anda kerjakan saat menjadi pengasuh tuan muda," jawab Boy. Lagi lagi laki-laki itu menjadi juru bicara laki-laki menyebalkan ini.

" Dia sungguh irit bicara sekali sehingga harus membayar orang untuk menjadi juru bicaranya dasar manusia aneh," batin Syifa. 

" Lagian untuk apa harus menandatangani surat kontrak segala kalian yang mencariku Seharusnya aku yang mengajukan surat kontrak itu," gerutu Shifa. 

Akan tetapi derik maupun Boy tidak menjawab apapun Syifa hanya memutar bola matanya malas kemudian menghela nafas. Entah kenapa orang kaya begitu sangat sombong sekali…

Tak lama kemudian mereka sudah tiba di karangan rumah yang sangat mewah itu sifat tidak terkejut dengan rumah bak istana di hadapannya dia berbeda sekali dengan orang-orang saat baru pertama kali datang ke rumah itu. Syifa hanya fokus menggendong Kenzo dengan sangat hati-hati dia turun dari mobil padahal sebenarnya tangannya sudah sangat lelah sekali kram dan kesemutan namun Syifa masih berusaha agar tetap bisa menggendong Kenzo dan tidur dengan damai dalam pelukannya.

" Jadi, apa yang harus aku tanda tangani?" Tanya Syifa dia duduk di sofa dengan kaki disilang dan tangan dilipat di dada. Dia menatap Boy saat ini karena percuma juga jika dia bertanya kepada orang yang bersangkutan toh yang menjawab juga juru bicaranya.

Dan benar saja Boy langsung mengeluarkan selembar kertas yang sudah dicetak tersusun rapi dan langsung menyerahkan kepada Syifa.

Syifa mengambil kertas tersebut kemudian membaca satu persatu syarat kontrak yang diajukan oleh derik dan ada 5 syarat. Syifa menghela nafasnya seolah dirinya yang mengemis menginginkan pekerjaan ini dan saat membaca syarat yang kelima dia terkejut lantaran secara terima tersebut tertulis dilarang jatuh cinta kepada majikan sungguh sangat percaya diri sekali.

" Apa-apaan ini?" Syifa menunjuk di bagian syarat kelima kepada.

" Tanpa harus ditulis sekalipun, aku tidak akan Sudi jatuh cinta kepadanya. Laki-laki arogan dan dingin seperti ini bukan tipeku sama sekali," lanjut Syifa dia melirik tajam ke arah laki-laki yang tengah duduk santai itu.

" Baguslah jika kau tahu diri," jawab dari datar kemudian dia bangkit dari duduknya dan meninggalkan Syifa yang melongo menatapnya.

" Minta nasib sial apa yang aku alami saat sekarang ini hingga bisa-bisanya bertemu dengan manusia seperti dia jika bukan karena Kenzo. Bertemu dengan ini saja, aku tidak ingin," oceh Syifa begitu sangat kesal menatap punggung laki-laki yang tengah berjalan tegak meninggalkannya tanpa basa-basi itu.

Kemudian Syifa bangkit dari duduknya dia juga ingin pergi dari rumah yang belum apa-apa Sudah membuatnya sangat emosi. Dia pikir Ada hal kepentingan apa sih hingga dia harus ikut datang ke rumah yang sayang nya begitu mewah sekali ini Namun nyatanya hanya buang-buang waktu dan tenaga saja.

" Anda mau ke mana, Nona?" Tanya Boy.

" Pulanglah mau ngapain lagi saya ke sini," ketusifa kemudian dia mengambil tasnya.

" Anda tidak boleh pulang dan Anda harus tinggal di sini," cegah Boy sontak membuat Keira membalikkan tubuhnya menetap Boy tajam.

" Apa kau sudah gila untuk apa aku tinggal di sini? Aku punya rumah." Semakin kesal Syifa dibuatnya.

" Tapi anda sebagai pengasuh harus tinggal di rumah ini bagaimana jika nanti tuan muda bangun dan dia kembali menangis mencari Nona," jelasnya.

" Itu bukan urusan aku kan aku sudah kasih tahu jadwal kerja Aku tuh dari jam 08.00 sampai jam 05.00 sore lebih dari itu bukan pekerjaan ku," kesel Syifa.

Jika dia tinggal di sini itu berarti sama aja dirinya 24 jam menjadi pengasuh tuan muda mereka, padahal dirinya ada kesibukan lain seperti membuka tokonya dari sore hingga malam, apalagi saat ini Safa masih terbaring di rumah sakit sudah pasti dirinya yang akan menjaga toko tersebut. 

" Tapi Nona …" .

" Aku tidak peduli sekali kamu memaksa aku lagi aku akan membatalkan kontrak sebagai pengasuh pemuda kalian, ngerti!" Tegas Syifa hingga membuat Boy tidak berani lagi memaksanya untuk tetap tinggal di kediaman ini dan membiarkan sifat pergi meninggalkan rumah.

" Benar-benar menyebalkan bahkan aku harus repot-repot pulang pergi naik taksi nya Karena pekerjaannya, jika bukan karena Kenzo aku juga nggak bakalan mau walaupun gajinya sangat besar," grutu Syifa saat menunggu taksi.

Terpaksa wanita itu harus pulang menaiki taksi lantaran tidak ada yang mau mengantarnya pulang padahal dirinya diminta untuk datang bukan dari keinginannya sendiri orang-orang kaya memang mau seenaknya saja.

Keesokan paginya pagi-pagi sekali Syifa sudah datang ke rumah sakit dia sambil menenteng rantang masakan yang ia buat untuk ia berikan kepada sahabatnya karena tadi malam tepat jam 02.00 dini hari seseorang menghubunginya memberitahu jika Safa sudah sadarkan diri tentu membuat Syifa sangat lega hatinya karena dering menepati janjinya memerintahkan orang suruhannya untuk menjaga Safa.

Saat dirinya sudah berada di rumah sakit belum sempat ia masuk ke ruang rawat sahabatnya tiba-tiba handphonenya berdering ia melihat nomor baru tertera di handphonenya kemudian mengabaikan begitu saja kemudian dia dengan semangat masuk ke dalam ruangan.

" Selamat pagi my honey," ucap Syifa saat melihat sahabat yang sudah membuka mata.

" Pagi," jawabnya lemah wanita itu masih terbaring dengan wajah yang cukup lumayan pucat.

" Lihat deh aku bawain makanan spesial untuk kamu." Syifa membuka rantai yang berisi bubur yang akan ia berikan untuk sahabatnya lalu Syifa pun membuka rentang tersebut agar dirinya bisa menyuapi sang sahabat.

Tapi belum juga selesai dia membuka rantang makanan handphonenya kembali berdering Syifa melihat lagi nomor tertera yang tidak terkenal dari layar handphonenya karena sangat penasaran kemudian Syifa pun menjawab panggilan video call tersebut.

" Siapa ya?" Tanya Syifa.

" Berani sekali kau mengabaikan telepon!" Nada itu terdengar begitu sangat kesal hingga membuat sifat terkejut dan nyaris hp-nya jatuh.

" Kamu Derik?" Tanya Syifa karena panggilan video itu tidak menampakkan wajah si penelpon hanya layar dinding saja namun suaranya ada tetapi gambar orang yang tidak ada. 

" Di manakah sekarang cepat datang ke rumah Kenzo sudah menangis," perintahnya tegas akan tak ingin dibantah. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!