" Di mana kamu, sekarang cepat datang ke rumah. Kenzo sudah menangis," perintahnya tegas akan tak ingin dibantah.
" Yang benar saja ini masih jam 06.00 Apa kau lupa jika aku sudah mulai kembali kerja jam 08.00." Syifa mengingatkan.
Sofa hanya memperhatikan dengan raut wajah kepo dia bakal bertanya tanpa suara jika siapa yang menelpon terdengar sekali suara yang begitu sangat ingin menaruhkan.
Tanpa diduga oleh Syifa panggilan video call itu langsung terputus dia lantaran laki-laki itu memutuskan sambungan telepon begitu saja tanpa kata.
" Dia benar-benar sudah gila," ucapnya kesal kemudian melempar handphonenya ke samping Safa.
" Siapa?" Tanya Safa iya memang orangnya sangat kepoan, makanya terus bertanya jika sampai belum dijawab.
" Orang kaya yang sombong sekali," jawab Syifa, dia kembali membuka rentang makanan tersebut dan menyuapi sahabatnya.
" Maksudnya gimana?" Tanya Safa tak mengerti.
Syifa menghela nafasnya kemudian dia menceritakan kisah kejadian awal pertemuan hingga berakhir sekarang. Dan Safa pun tertawa kecil karena menurutnya cukup lucu dan baru kali ini Syifa dibuat kesal oleh laki-laki itu jadi dia begitu penasaran seperti apa sosoknya.
" Jangan ketawa nggak lucu, kesel iya," Ciletuh Syifa lantaran sahabatnya itu malah tertawa mengejek dirinya.
" Bagaimana tidak tertawa padahal kamu sangat malas berurusan dengan anak kecil, tapi sekarang malah jadi pengasuh anak kecil. Tentu saja aku tertawa," ucap Safa masih terkekeh.
" Tapi bagus kamu mau minta gaji besar jadi tidak regiul kiamat lah lumayan untuk makan selama 1 tahun," lanjutnya dengan mata binar mendengar gaji yang diterima oleh Syifa.
" Jika bukan karena Kenzo, walaupun gajiku dibayar dua kali lipat aku juga tidak sudi berurusan dengan Derik," ucap Syifa menggebu.
" Aku … kenapa?" Yang di sebutkan namanya panjang umur, lantaran laki-laki itu nyolong masuk ke ruang inap Safa seraya menggendong balita mungil dan imut yang sedang menangis.
" Eh Kenzo …" bergegas Syifa menghampiri derik yang menggendong Kenzo kemudian Syifa mengambil ahli dan dia menenangkan laki-laki yang tengah menangis dari situ.
" Ssstttt, jangan menangis lagi lah sayang. Kakak sudah ada di sini," ucap Syifa sambil mengusap-ngosap punggung Kenzo dalam gendongannya dia berusaha untuk menenangkan.
Sungguh ajaib sekali dalam hitungan detik kenzo berhasil diam setelah digendong oleh Syifa. Dan lagi-lagi derek dibuatnya melongok lantaran dari tadi pagi dirinya dan orang-orang rumah sibuk menenangkan Kenzo tetapi tidak ada yang berhasil sementara wanita itu hanya dengan beberapa ucapan saja Namun mampu membuat tangisan Kenzo berhenti dan malah tidur nyenyak setelah selesai menangis.
" Jadi ini ayah dari tuan muda yang akan diasuh oleh Syifa walaupun dia dingin dan arogan namun sangat tampan sayang sekali bukan aku yang menjadi pengasuh anaknya," batin Safa terus memperhatikan. Ternyata dia terpesona akan ketampanan laki-laki itu.
" Emmm, maaf. Apa orang-orang yang menjaga saya tadi adalah suruhan Tuan?" Tanya Safa, dia menampilkan senyum manisnya sambil menyenangkan rambut ke belakang telinga.
Derik memperhatikan sahabat dari pengasuh anaknya tersebut, ternyata wanita ini yang akan dijaga oleh orang-orang suruhannya yang sudah membuat heboh wanita si pengasuh anaknya itu. Dia dapat melihat tidak ada yang spesial dari wanita ini lantas kenapa Syifa begitu mempedulikan sekali wanita ini dan rela menjadi pengasuh anaknya padahal sudah sangat jelas jika wanita itu tidak menginginkan dekat-dekat dengan anak kecil.
" Ya," jawab lirik singkat dan jelas.
" Kenapa dia pagi-pagi sekali Sudah menangis?" Tanya Syifa kepada Derik.
" Karena kau." Lirik menunjuk Syifa.
" Kok aku?" Syifa yang bingung kenapa dirinya disalahkan.
" Dia menangis karena kau tidak ada bersamanya Dan mulai dari sekarang kau harus ada saat dia butuhkan bahkan malam hari sekalipun," ucap derik tak ingin dibantah lagi Syifa hanya mendengar kesal toh percuma juga dirinya membantah lantaran Derik tidak akan pernah mau mendengarkan bantahannya itu.
" Ayo kita pulang sekarang Kenzo harus segera dimandikan," perintah derik kemudian dia melangkah hendak membuka pintu namun dicegah oleh Syifa.
" Tidak bisa, aku kan mulai bekerja dari jam 08.00 pagi sampai jam 05.00 sore tidak lebih dari itu, titik tanpa koma. Soalnya saya, sore harinya harus buka toko dan menjaganya," tolak Syifa, ya memang tidak mau diatur- atur.
" Syifa tidak baik bicara kasar seperti itu, apalagi ada anak kecil di sini. Pasti akan membuatnya takut nantinya," ucap Safa menasehati sahabatnya untuk tidak berbicara dengan ada keras apalagi kasar di saat sedang bersama anak kecil.
" Ini bukan keinginanku melainkan Kenzo dia baru bangun tidur langsung menangis mencari kamu kami sampai kewalahan menenangkannya tetapi hasilnya sama saja Kenzo tidak mau diam selain dengan kamu."
Ini baru pertama kalinya Derik berbicara sangat panjang lantaran juru bicaranya tidak ikut menemaninya, laki-laki itu terlihat begitu sangat serius mengatakan jika memang semua ini hanya karena Kenzo. Lagi-lagi demi anak itu Syifa pun hanya bisa menghela nafasnya pasrah.
" Kamu bagaimana, jika aku tinggal bersama Kenzo Apa kamu tidak apa-apa tinggal sendirian di rumah?" Syifa bertanya kepada Safa.
" Tidak masalah jangan pedulikan aku fokus aja mengurus Kenzo kasihan dia Jika dia terlalu banyak menangis tidak baik juga untuk kesehatannya," ucap Safa.
Syifa mengerutkan keningnya sejak kapan Safa mau ditinggal sendiri di rumah padahal sahabatnya itu begitu sangat penakut sekali lantas kenapa sekarang tiba-tiba dia menjadi sok berani sekali, Syifa menatapnya curiga dengan mata menyipit memperhatikan Safa yang terus memandangi Derik dari tadi.
" Jangan bilang dia tertarik dengan Tuan arogan ini?" Batin Syifa yang terus memperhatikan tingkah laku sahabatnya yang diam-diam curi-curi pandang kepada Derik.
Setelah debat dan bujuk dari Safa akhirnya Syifa menyetujui untuk tinggal di kediaman derik walaupun sebenarnya sangat tidak ingin sekali lantaran akan membuatnya sibuk karena harus menjaga Kenzo lebih dari jam kerjanya. Sehingga Syifa meminta gaji lebih kepada dari dan tentu saja orang kaya itu langsung menyetujuinya sehingga membuat sifat tidak bisa berkata apa-apa lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments