Mira baru saja mengingat masa lalunya. Ya sudah 5 tahun lamanya ia meninggalkan Adam dan juga Andini dan pergi ke desa untuk memulai lembaran baru bersama anaknya. Anaknya adalah seorang laki-laki yang sangat baik kepadanya dan juga memiliki kecerdasan yang tidak kalah dengan ayahnya. Mira mengakui jika anaknya tersebut memang mirip dengan ayahnya. Tidak salah lagi bahwa Narendra memanglah anak Adam.
Mira menatap ke arah Narendra yang saat ini tengah tertidur di atas ranjang setelah mengerjakan tugas yang sangat banyak. Ia sendiri mendengar keluhan anaknya itu yang tidak sanggup untuk bersekolah lagi. Padahal bagi Mira itu bukanlah apa-apa. Ia tahu anaknya sebenarnya sanggup mengerjakan semua itu. Tapi memang dibalik kepintaran Narendra tercipta rasa malas yang diturunkan olehnya. Mira sendiri memiliki sifatnya itu dan merutuki kenapa bisa sifat semacam itu harus diturunkan kepada anaknya.
Mira menarik nafas panjang dan lalu kemudian mendekati tubuh sang anak. Ia mengusap kepala Narendra dengan penuh kasih sayang. Tak disangka 5 tahun sudah berlalu dan Narendra telah sebesar ini. Bagaimana kabar pria itu? Setelah ditinggalkan olehnya apakah ia akan berubah? Atau dia telah memiliki kehidupan yang baru yang mana tidak ada Mira di dalamnya. Membayangkannya saja sungguh sangat sakit, apalagi jika itu terjadi di depan matanya.
"Andini, kenapa kau bisa mentega menghianati kepercayaanku selama ini. Apa kurangnya aku?" gumam Mira yang masih memikirkan masa lalu.
Memang masa lalu telah berlalu namun kenangannya tidak dapat untuk dilalui. Semua kembali lagi teringat di benaknya rasa sakit itu juga masih sama.
Mira memandang ke arah wajah anaknya dan lalu meletakkan tangan lembutnya ke pipi laki-laki tersebut. Kemudian Ia pun mengusap wajah Narendra dengan lembut. Sejujurnya jauh di dalam hatinya ia sangat membenci wajah ini. Kenapa anaknya bisa memiliki wajah seperti pria yang tak pernah diinginkan olehnya apalagi melihatnya terus-terusan.
"Kaulah yang membuat aku tak bisa melupakannya. Tapi karenamu jugalah aku bisa melewati hari-hariku lebih percaya diri dan bahagia. Kau adalah segalanya."
Mira mendekatkan bibirnya ke kening sang anak dan lalu mengecupnya cukup lama. Pergerakan yang dilakukan Mira disadari oleh Narendra hingga membuat anak itu terbangun.
Narendra mengucap matanya dan lalu mengerjakannya beberapa kali kemudian memandang sang ibu dengan tatapan bingung.
"Mama, apa yang sebenernya terjadi? Kenapa air matamu jatuh?" Mira terkejut dan langsung menghapus air matanya. Perempuan itu sendiri juga tak menyangka jika air matanya akan terjatuh dan diketahui oleh anaknya.
"Tidak apa-apa sayang. Kau tenang saja," ucap Mira yang berusaha untuk membuat anaknya tertidur kembali.
"Mama jika terjadi sesuatu kepadamu maka ceritakanlah. Aku juga anakmu dan aku harus mengetahui masalahmu."
Mira tersenyum bangga kepada anak laki-laki itu. Dia memang sangat perhatian dan sikapnya itu mengingatkannya kepada suaminya. Ia berharap jika Narendra tidak memiliki sifat bejat ayahnya.
"Narendra, aku baik-baik saja. Kau cepatlah tidur. Besok kau akan masuk TK, kan? Kau tidak boleh tidur terlambat, Apalagi besok ada pelajaran penting. Kau tidak ingin terlambat dari yang lain, kan?"
Narendra benar-benar berada di ambang yang sangat membingungkan. Apa yang dikatakan oleh ibunya itu ada benarnya. Ia tak ingin ketinggalan. Dan besok dirinya harus bersekolah.
"Baik Mama."
_________
TBC
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Diana Susanti
sedih,,, kenapa kok malah kamu yg pergi
2023-03-22
0