Betapa bahagia hati Vika jahitannya habis kembali, hari ini dia kembali menghitung hasil jualannya. Menyisihkan modal dan tabungan pada masing-masing kebutuhan.
Tiba-tiba bunyi dering handphone dari samping Vika, segera kuraih handphone itu dan mendekatkan nya ke telinga.
Vika [ Hallo Selamat siang]
No. Baru [ Selamat siang, apa benar ini dengan saudari Vika?]
Vika [ Ia betul saya sendiri ibu, ini dengan ibu siapa? Dan ada yang bisa Vika bantu ibu?]
No. Baru [ Alhamdulillah kalau ini nak Vika sendiri, perkenalkan nama Ibu Fatimah. Ibu tadi sempat membeli ****** ***** bersama ibu-ibu komples di jualan nak Vika. Ibu tertarik dengan jahitan kamu rapi sekali dan harga benar-benar terjangkau. Apa boleh ibu pesan 10 lusin Campur untuk ****** ********? Karena dipasar ibu punya toko pakaian ]
Vika mendengar pembicaraan Ibu itu dengan seksama, senyum yang lebar dan hati yang bahagia karena dapat pujian dari orang lain. Bahkan Vika mendapat orderan dari pembicaraannya ini.
Fatimah [ Nak Vika hallo nak Vika ]
Vika [ Maaf bu saya jadi melamun karena baru dua hari jualan sudah dapat orderan banyak, Vika akan membuat sebaik dan serapi mungki pesanan ibu tadi}
Fatimah ( Baik ibu tunggu kabar baiknya ya, assalamualaikum]
Vika [Waalaikumsalam]
Vika jingkrak-jingkrak setelah telepon itu berakhir, begitu gembira dihari kedua berjualan dapat orderan. Besok pagi-pagi aku ketempat mamang kain lagi.
Keesokan paginya..
Vika keluar kamar tepat pukul 7 pagi, mencari angkot dipinggir jalan menuju pasar kain.
melambaikan tanggannya, sebuah kendaraan umum berhenti dihadapannya.
Sepi, karena jam kantor dan jam sekolah. Jadi angkot yang aku tumpangi hanya ada aku dan pa Sopirnya.
"Kemana mbak?" tanya sopir angkot
"Pasar kain ya pak"
"Wah beli kain ya mbak?
" Betul pa, gimana pendapat narik angkot pa?"
" Ya lumayan menyedihkan mbak, kalah saing sama yang berbau online" ucap pa sopir yang murung mengucapkan pendapatannya.
" Semangat pa, tidak ada usaha yang tidak menghianati hasil"
"amin mbak, sukses juga dengan kain-kainnya" ucap pa sopir dan melambat laju angkotnya karena pasar kain sudah didepan mata.
Vika turun dan memberikan 1 lembar uang lima puluh ribu. dan menyuruh pa sopir angkot untuk mengambil kembaliannya sebagai rejeki pagi ini.
Pa sopir mengucapkan terima kasih dan melanjutkan perjalanannya mencari penumpang. Sedangkan Vika melangkahkan kakinya menuju mamang kain langganannya.
"Ehh Neng Vika ? Kain lagi neng?" mang kain tersenyum dan menepuk tangannya karena dalam waktu berdekatan orang yang sama membeli kain lagi."
Vika tersenyum dengan tingkah mang kain dan memberikan catatan kain yang dia perlukan. Sambil menunggu mang kain menyelesaikan orderannya.
Vika pamit keluar sebentar kepada mamang kain untuk mencari makan, sementara pesanannya selesai dibuat.
Menuju gerobak bakso dipinggir jalan, Vika berjalan menyusuri pasar yang mulai banyak pembelinya.
Memesan bakso dan duduk sambil menunggu bakso. Memeriksa gawai ditangannya. Membuka aplikasi biru yang lama tak disentuhnya.
Ada notifikasi masum dihari kemaren, sebuah akun yang mentag namanya dalam postingan beranda akun tersebut. Saat membukanya, seseorang sudah mentag hasil ****** ***** yang dibelinya dihari kemaren.
Bahkan banyak komentar dalam postingan itu, saat membuka kolom komentar. Banyak yang bertanya beli ****** ***** dimana.
Aku bahagia hasil jahitanku bisa dihargai begitu baik diluar sana. Tanpa menunggu lama, aku ikut membalas komentar disana dengan tidak lupa mentag nama akun yang sudah dengan sengaja mempromosikan jualan aku.
Terima kasih sudah berbelanja dijualan aku, ini alamat tempat aku berjualan. Tak lupa aku menyertakan nomor handphoneku disana.
Aku jadi kepikiran ingin membuat nama jualanku seperti olshop biasanya.
Vika mendapat ide dan memberi nama jualannya, Jualan ****** ***** Keramat. Karena alamat tempat kostku sekarang memang berada dijalan keramat 1.
Penjelajahan media sosialku terhenti tak kala paman bakso mengantar semangkok bakso kesukaanku. Asap bakso dan aroma bakso sudah sampai dalam penciumanku.
Tidak butuh waktu lama, bakso itu habis tidak dalam hitungam menit. Selesai makan Vika buru-buru menuju toko kain mamang untuk mengambil orderannya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments