BAB 2

Kepasar..

Naik angkot menuju pasar, membeli banyak kain untuk bahan ****** *****.

“Ehh, neng yang kemaren beli kain. Kurang neng kainya?” kata mamang yang jualan kain.

“Habis mang yang kemaren" ucap Chika sambil memilih kain yang ingin dibeli

"Habis kainnya atau jualannya neng? Maaf mamang seperti orang kepo saja" jawab Mamang disamping Vika yang lagi memilih kain.

"Alhamdulillah mang kain beli kemaren habis buat bikin ****** *****. Dan ****** ***** jahitan aku juga habis dibeli tetangga kost." kata Vika yang tersenyum sendiri seakan bangga dengan pencapaiannya tadi.

“Wah, alhamdulillah neng kalau begitu. Mamang jadi kecipratan untung juga. Mamang kasih diskon deh buat neng”

“Makasih mang, semoga jualan mamang juga habis ludes”

“Amin”

Mata Vika menoleh sebuah alat jahit yang tertutup berbagai kain jualan.

“Kenapa neng, liatin itu ya?” tunjuk mamang mengarah ke mesin jahit yang tidak terpakai.

“Punya mamang ini mang?” mengelus mesin jahit didepannya. Dan menggeser kain yang menutup mesin jahitnya.

“Kalau mau, mamang jualin aja buat neng, sudah tidak terpakai lagi” jawab mamang menoleh Vika.

Vika berpikir saat dapat tawaran mesin jahit yang murah dan bagus, walaupun seconf tapi barang jahitnya masih mulus tapi.

“Mau sih mang, tapi nanti lagi mang. Uangnya belum cukup, kalau uangnya cukup aku beli dan jangan dijual ke lain ya mang?” Kata  Vika yang mengeluarkan uang untuk.membayar kain yang dibelinya.

“Bawa aja neng, kalau ada uang baru dibayar. Biar neng cepat kerjanya, jadi uangnya cepat terkumpul” ucap mamang kepada Vika yang melihat wajah Vika senang.

“Boleh gitu mang?? Aku makasih kalau memang di ijinkan menggunakannya. Aku pasti bayar alat mamang kalau uangnya sudah terkumpul” ucap Vika bahagia karena mendapat mesin jahit yang masih bagus.

Sebuah pick up turun didepan kos-kosan Vika. Menurunkan roll kain dan mesin jahit. Vika datang mengarahkan Bapak-bapak yang menurunkan barangnya.

Ibu kost datang menghampiri Vika.

"Kamu hebat nak Vika, sudah bisa beli alat jahit. Semoga laris manis hasil jahitannya” ucap bu kost yang bangga akan usaha Vika.

“Terima kasih bu, tapi ini mesin jahit bekas. Seoarang penjual kain mempercayakan Vika memakainya. Kalau uang Vika sudah terkumpul, baru Vika bayar. Vika bersyukur bu masih banyak orang baik dikota sama seperti Ibu hee” jawab Vika sambil membawa kain roll kekamarnya

“Syukurlah nak, ini semua sudah jadi rejeki kamu. Ibu berdoa semoga Vika sukses dengan usaha barunya. Doa ibu ost untuk Vika yang terlihat semangat dengan usaha barunya.

“Amiinnn”

Hari mulai sore Vika baru selesai memberes isi kamarnya yang mulai sempit karena barang jahitannya.

Tidak mengurungi niat Vika untuk menyelesaikan jahitannya. Menit jam berlalu, semua kain habis menjadi ****** *****.

30 lusin ****** ***** wanita, 30 lusin ****** ***** pria. Merapikan semuanya dan siap untuk dijual besok.

Mengistirahatkan badannya dikasur tipis, Vika sudah terlelap masuk dalam alam mimpi.

Dia sudah tertidur pulas selama 5 jam, segera mandi dan mengeluarkan jualannya diteras kamar. kebetulan ada meja belajarnya yang diberikan Ibu kost dulu. Digunakan Vika untuk menjajakan hasil jahitannya.

Ibu-ibu yang lagi ngerumpi didepan rumah warga, melihat ada dagangan didepan kost. Karena penasaran beberapa Ibu-ibu mendatangi kost Vika dan menanyakan sedang berjualan ****** ***** yaa nak? Tanya salah satu Ibu yang melihat jualan Vika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!