Part 4

Zilan berhasil membawa denah lapangan , ternyata semua murid sudah berkumpul. Zilan menarik Sena ke tengah lapangan untuk bergabung dengan yang lain .

Mereka melakukan pemanasan keliling lapangan , dalam ketepiannya Sena menjadi gelisah. Ia khawatir Sesuatu akan terjadi padanya , ia tidak boleh lelah .

benar saja , saat Sena sudah lelah dia mulai lengah . tubuhnya lemas hingga akhirnya ia pun terjatuh . Akibatnya lutut gadis itu terluka . Ia sangat panik, dan Hal pertama yang ia lakukan adalah menangis dan tentunya hal itu pun menjadi pusat perhatian .

" Kamu tidak apa-apa?" tanya Zilan .

" Hei, jangan menangis , Ini hanya luka kecil "

"Bukankah aku sudah bilang aku takut berdarah"jawab Sena sambil sedikit terisak.

Zilan seperti ingin mengatakan sesuatu lagi sebelum suara lain memotongnya.

Sena dan Zilan menoleh , Rangga berdiri di sana sambil memegang sebuah gelang . Siswa yang lain cukup tercengang melihat kedatangan Rangga . Zilan mengernyit heran, sedangkan senaya sangat terkejut melihat gelangnya ada pada rangga

____

" Kamu tahu dari mana ini milikku?" tanya Sena.

" Karena kamu menjatuhkannya saat memanggilku tadi " jawab Rangga .

" Apa kamu tahu tentang gelang ini?"

Rangga diam, Dia tidak menjawab . Dia sibuk melilitkan perban pada luka Sena setelah sebelumnya sempat mengompresnya terlebih dahulu dengan es. Setelah insiden di lapangan tadi, ia memang membawa Sena ke ruang kesehatan.

" Jangan bersikap ceroboh" ucap langkah setelah selesai mengobati luka Sena, dia menatap Sena datar.

" Apa ?" tanya Sena tidak mengerti .

" Kenapa kamu tidak memakai gelang itu ?"

Sena mengerjakan matanya kemudian menundukkan sedikit kepalanya .

"Karena aku tidak ingin saja "

" Bodoh " ucap Landas sebelum ia berbalik dan bersiap pergi .

" Tunggu!"

Tapi panggilan Sena membuatnya menghentikan langkah namun ia tidak menoleh.

Melihat langkah-langkah berhenti , Sena tidak langsung bicara. Ia justru terdiam sejenak . Memikirkan sesuatu untuk memulai pembicaraan.

" Apa kamu mengingatku ?" sampai akhirnya Hanya itu yang terlontar dari mulutnya .

Sena tidak mendapatkan jawaban apapun karena Rangga pergi begitu saja .

Iya mendesah, Rangga memang tidak bersahabat , dia terlalu dingin . Tapi setidaknya ia boleh bersenang hati , karena Rangga sudah bersedia untuk mengobati lukanya.

Entah apa yang membuat Rangga bersikap seperti itu padanya . Betapa beruntungnya ia hari ini , meskipun ia harus sial di saat yang bersamaan.

" Aku bahkan belum mengucapkan terima kasih padanya "

___

Suasana kantin siang itu tidak begitu ramai , hanya segelintir orang yang terlihat di sana termasuk dua orang siswa tingkat 2 yaitu Sena dan Zilan.

Di meja mereka tersedia 2 Lemon Tea dan 2 sandwich keju .

Zilan memperhatikan Sena lekat , seperti mengisyaratkan banyak pertanyaan .

" Aku minta maaf " ucap Zilan di sela cara makan siang mereka ," karena aku tadi kamu jadi terluka."

Sena mencibir " Bukankah sudah kubilang kalau aku takut terluka ."

" Jadi kamu benar-benar menderita hemofilia?"

"Hmm..."

Zilan tertegun, Ia baru mengetahui tentang ini .

" Ini milikku , ini gelang khusus penderita hemofilia sepertiku . Rangga bilang dia menemukannya terjatuh , aku rasa dia tahu jika ini adalah gelang khusus penderita hemofilia " ujar Sena panjang lebar .

" Jadi karena itu alasannya , kamu selama ini menjalani homeschooling?" tanya Zilan

" Iya , Ayah bilang itu agar aku bisa selalu dikontrol . Ayahku terlalu takut jika aku terluka , karena jika aku terluka , aku bisa mati ."

"Aish, Kamu ini kenapa selalu membicarakan tentang kematian ?" menghembuskan nafasnya . ia tidak habis pikir, kenapa gadis yang ada di hadapannya saat ini dengan polosnya mengatakan hal itu.

"Eoh, hey Rangga!"

Sena sedikit tersedak susu coklatnya saat Zilan memanggil Rangga agar mendekat dan lebih parahnya lagi , kini Rangga berjalan ke arah meja mereka .

Rang Rangga berdiri di hadapan Zilan dan memandang Zilan seolah bertanya ada apa ? Dan tentunya dengan raut wajah yang datarnya itu . Ia sempat melirik Sheila sekilas, hal itu membuat Sena semakin tidak bisa berkutik di tempat .

" Rangga , Dari mana kamu tahu kalau itu adalah gelang khusu..."

" Bukan urusanmu!"

Zilan menahan kesal saat tiba-tiba saja Rangga memotong ucapannya . Tapi , dia sudah biasa dengan sikap acuh dan tak acuh nya pria Arca itu.

" Lalu kenapa kamu menolongnya? Maksudku , kamu kan paling tidak peduli dengan urusan orang lain ?"

" Karena dia bisa mati kehabisan darah kalau sempat terlambat ditolong "

Di tempatnya Sena tersentak kaget , Rangga benar-benar mengetahui dengan jelas tentang hemofilia ? Tapi kenapa ya harus mengatakan itu ? Tidak bisa kamu lihatnya itu mengatakan hal yang lebih halus lagi ? Oke , Sena mengerti ini adalah Rangga Prasetya si pria batu . Ahhh, Sena tersenyum dalam hati dengan julukannya itu.

"Waaahhh" Zilan berseru tiba-tiba " Kenapa kalian bisa memiliki pemikiran yang sama" ucapannya sambil menatap Sena dan Rangga secara bergantian dengan disertai senyum miringnya .

Seperti biasa, Rangga tidak menanggapi hal itu. malahan ya justru berbalik dan pergi dari sana.

"Hey pria arca! kamu itu harus lebih sering tersenyum di hadapan gadis cantik" teriak Zilan pada serangga yang sudah menjauh . Ia tertawa kecil kemudian menoleh pada Sena yang masih terdiam menunduk.

Hanya terdiam dan bungkam adalah sikap senang saat ini . ia terlalu malu untuk menatap rangka . Apalagi Sampai detik ini jantungnya masih berdebu kencang padahal orang yang bersangkutan sudah pergi entah ke mana .

" Kamu dekat dengan Rangga ?" Sena membuka suaranya . ia menatap Zilan sambil menyeruput sekotak susu coklatnya.

Zilan tersenyum lebar . " Jangan khawatir , kami ini adalah sepupu "

___

Hari ini Rangga berangkat dengan bermalas-malasan . Ia melirik jam di tangannya . pukul 07.05, sudah bisa dipastikan kalau dia terlambat . Tapi bukannya bergegas , dia malah berjalan dengan sangat santai .

Kenapa? Karena hari ini adalah hari senin , ia benci hari Senin . Apalagi hari Senin di awal bulan . Alasannya adalah karena Ferdian, seorang ketua OSIS di sekolahnya.

Ferdian itu ketua OSIS yang sangat cerewet dan menurut Rangga, Ferdian itu orang yang terlalu berlebihan . Ferdian selalu mengontrol murid lain yang datang terlambat di hari senin pada awal bulan dan Rangga adalah salah satu murid yang sering datang terlambat .

Rangga benci ceramah Ferdian yang menurutnya tidak penting sama sekali . Rangga tidak suka dengan orang yang terlalu banyak bicara .

Benar saja saat Rangga sampai di depan sekolahnya sudah ada Ferdian di sana. Berdiri dengan gaya khasnya namun sepertinya ada orang lain yang telat Rangga berjalan mendekat dan sedikit tersentak saat melihat gadis itu yang ternyata adalah orang yang mendapatkan si julukan Si Gadis susu . Rangga sering mendengarnya saat siswa lain memanggilnya seperti itu.

" Maaf Ferdian , aku ..."

"Tidak ada alasan lagi , kamu terlambat 10 menit gadis susu . kamu ..." Ferdian menghentikan ucapannya saat melihat Rangga yang berjalan mendekat .

kemudian dia kaca pinggang sambil menatap Rangga. " Ahh, Rangga. kamu masih saja datang terlambat, kenapa sih kamu itu selalu memilih naik bus ? Kenapa kamu tidak mengg..."

" Bukan urusanmu" Rangga memotong ucapan Ferdian, membuat sang ketua OSIS itu menahan kesal.

Dengan berdiri gugup diantara Rangga dan Ferdian , Sena meraih kotak susu dalam tasnya . Kemudian meminumnya sambil terus menatap Rangga dalam diam.

Rangga hanya memasang wajah datarnya , Bagaimana bisa dia bersikap begitu dingin dengan ketua OSIS .

"Hey! Kamu malah asik dengan kotak susumu itu!" bentar Ferdian tiba-tiba membuat Sena terlonjak dan menghindari tatapan tajam Ferdian .

"Hei! Ketua OSIS, lebih baik kamu urusi mereka yang lain yang ingin kabur itu "

Ferdian mengernyit heran dan mengikuti arah pandang Rangga . Dia membolakan matanya saat melihat 3 orang siswa yang mencoba mengendap untuk masuk ke dalam gedung tanpa menemuinya .Ferdian mengeram.

"HEI! KALIAN!! benar-benar kalian ya!!" teriak Ferdian frustasi .

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!