Bukan Pencuri

Aldi merasa pusing di kepalanya hingga tidak menghiraukan suara yang baru saja berbicara di kepalanya. Dengan terhuyun dengan tangan memegang kepala, Aldi berjalan meninggalkan tempat di mana sebelumnya Aldi memecahkan batu berwarna oranye. 

"Pasti semua yang baru aku alami ini tidaklah nyata. Ini semua karena kepalaku terbentur. Batu oranye sialan.." Aldi berguman saat melanjutkan perjalanannya menuju rumah. 

Dalam perjalanan menuju rumah, Aldi melewati aksi demo mahasiswa. Demo penolakan harga kenaikan BBM yang di lakukan dengan damai. Meski aksi demo di lakukan dengan damai, Aldi tidak tertarik untuk ikut berdemo. Hanya saja dengan panas terik matahari, Aldi seakan tergoda dengan kesegaran penjual es di pinggir jalan yang sedang ramai melayani pembeli dari sebagian pendemo.

Tetapi, keinginan tersebut harus Aldi pendam dan cukup menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang kering. Sambil menggelengkan kepala, kini Aldi kembali berfokus untuk berpikir mengeluarkan ijazahnya. Sebab, tanpa ijazah. Aldi hanya bisa bekerja dengan pekerjaan kasar dan sangat berat. 

Saat beberapa ratus meter Aldi keluar dari kerumunan demo, Aldi melihat pedagang legen yang sedang diam menunggu pembeli di bawah pohon besar pinggir jalan. Terlihat juga botol-botol legen masih banyak yang utuh seakan belum terjual.

(Misi penjualan pertama terdeteksi). 

(Menjualkan legen pedagang hingga habis. Waktu yang di berikan 3 jam). 

(Koin emas akan di berikan setelah menyelesaikan misi). 

Suara naga kembali Aldi dengar di kepalanya. 

"Suara itu lagi muncul di kepalaku. Menjual es legen untuk mendapatkan koin emas..?"

"Apakah ini nyata..?" 

"Atau aku sudah mulai gila seperti mama..?" Adli bergumam setelah mendengar suara dari kepalanya. 

Aldi yang tidak yakin, tidak menghiraukan suara di kepalanya dan terus berjalan hingga benar-benar melewati penjual legen. Meski sebenarnya suara tersebut menjadi pertanyaan serius di benak Aldi. 

"Apa maksud suara tadi." Sambil menoleh ke arah rombong legen yang baru di lwati. Aldi berusaha mengingat dan menghubungkan suara yang Aldi dengar saat Aldi baru bangun dari pingsan dengan suara yang baru saja Aldi dengar. 

(Misi harus kau kerjakan jika ingin menjadi kaya. Koin emas akan kau miliki setelah menyelesaikan misi). 

Suara naga kembali terdengar di kepala Aldi saat aldi beberapa meter melewati pedagang legen. Tetapi, kini suara tersebut berbicara dengan suara santai. 

"Apakah ini nyata..? Koin emas..? Apakah benar aku akan mendapatkan koin emas..?" Aldi berbicara dan bertanya kepada dirinya sendiri. 

Setelah berfikir sejenak, Aldi berbalik dan melihat rombong penjual es legen.

"Baiklah, akan aku coba. Tidak ada salahnya membantu menjualkan legen pemilik pedagang tersebut. Siapa tau aku benar-benar mendapatkan koin emas." Aldi berbicara kepada dirinya sendiri dan berusaha meyakinkan diri sendiri yang merasa ragu. 

Kini Aldi berjalan menuju rombong penjual legen setelah beberapa saat memandangi rombong es legen.

"Mau beli legen mas..?" Pedagang legen bertanya kepada Aldi setelah menyadari Aldi berhenti di dekat rombong legennya.

"E.. Emmm.. Tidak pak.." Aldi berucap lalu berhenti sejenak. 

"Saya.. Saya mau bantu bapak menjualkan legen bapak sampai habis." Tanpa menunggu persetujuan dari penjual legen, Aldi langsung mengambil alih kemudi grobak dorong yang di gunakan penjual legen. 

"Eh.. Nak.. Mau ngapain.. Jangan.. Gak usah.." Penjual legen menolak dengan panik karena takut rombong jualannya akan di curi. 

"Saya hanya ingin bantu pak.. Saya tau tempat yang akan buat legen bapak terjual habis." Aldi menjawab dengan terus mendorong rombong legen yang sudah Aldi kuasai. 

"Tenang pak.. Saya tidak ada niat jelek. Saya hanya ingin membantu. Saya juga tidak akan meminta upah atau bagian." Aldi kembali berucap lagi dengan terus mendorong rombong legen yang berada di depannya meski pemilik rombong legen berusaha mencegah Aldi dengan memegang tangan kanan Aldi. 

Penjual legen yang kalah tenaga dan seakan tidak memiliki kuasa, kini mulai melepas genggamannya pada tangan Aldi. Penjual legen hanya mengikuti Aldi dari belakang yang nampak serius mendorong rombong legen miliknya. 

****

"KENAIKAN BBM HANYA AKAN MENYUSAHKAN RAKYAT..!!"

"KEMBALIKAN HARGA BBM KAMI SEPERTI SEMULA..!!"

"TURUNKAN HARGA BBM..!!"

Teriakan-teriakan menyerukan protes kenaikan BBM terdengar di telinga Aldi. 

Tanpa banyak berfikir, Aldi yang sudah memarkirkan rombong legen yang akan dia jual. Berteriak dengan kencang menawarkan es legen yang harus Aldi jual. 

"Es legen.. Es legen.. Yang haus.. Cepat minum es legen dulu.." Aldi berteriak menawarkan jualannya. 

Aldi sempat pesimis karena sudah hampir 2 menit Aldi berteriak menawarkan es legen, tetapi tidak ada satupun dari pendemo yang berjalan menuju ke arahnya untuk membeli es legen. 

"Hey.. Apa kamu hanya akan berteriak dan meminta kami mengambil es legen ini sendirian..!" Salah seorang yang berdiri di samping rombong legen berteriak ke arah Aldi yang sedang berdiri sekitar 3 meter dari rombong legen dan berteriak menawarkan es legen. 

"Eh.. Ternyata sudah ada yang menunggu untuk membeli." Dengan segera Aldi menuju rombong untuk melayani pembeli. 

Sedangkan pemilik rombong masih belum sampai, karena Aldi meninggalkannya di belakang. 

Dengan segera Aldi melayani beberapa pembeli dengan gelas yang memang sudah tersedia. Setelah melayani 7 gelas, tidak ada lagi pembeli yang membeli legen nya. 

"Aku kira kamu akan lari bawa rombong ku nak.." Pemilik rombong berbicara dengan wajah panik dan pucat. Sebab pemilik rombong baru sampai beberapa waktu setelah Aldi. 

"Gak mungkin pak.. Saya memang berniat membantu bapak."

"Mas.. Legen 2 gelas.." Saat Aldi berbincang dengan pemilik rombong legen, datang 2 orang untuk membeli. Dengan cekatan Aldi melayani pembeli tersebut. 

"Mas.. Saya juga. es legen.."

"Mas.. Saya legen 4 gelas.. Saya duduk di sana ya.." Belum sampai Aldi selesai melayani pembeli pertama, pembeli lainnya datang. Otomatis hal tersebut membuat Aldi dan pemilik rombong legen langsung bekerja sama melayani pembeli. 

Kini pembeli datang silih berganti hingga membuat mereka antri. Bahkan kini Aldi lebih sering melayani dengan plastik. Sebab gelas yang di bawa sudah tidak cukup. 

** 1 jam kemudian **

"Alhamdulillah.. Akhirnya habis.." Lalu Aldi menyerahkan kotak berisi uang hasil penjualan legen kepada pemilik rombong es legen. 

Pemilik rombong yang dari tadi hanya fokus mencuci gelas, cukup terkejut saat Aldi mengatakan jika es legen miliknya sudah habis. 

"Pak, saya langsung permisi pergi ya pak.. Bapak hati-hati saat pulang. Terimakasih banyak atas pengalamannya pak." Aldi berbicara lalu bergegas pergi. 

"Iya nak.. Terimakasih kembali." Pemilik rombong es legen membalas ucapan Aldi dan hanya melihat punggung Aldi yang berlaku pergi. 

****

"Lalu.. Di mana emasku.."

"Huh.. Ternyata memang hal yang tidak mungkin.." Aldi berbicara kepada diri sendiri saat tidak ada kejadian aneh setelah Aldi berhasil menjual es legen. 

(Misi pertama selesai). 

(Mendapatkan 2 koin emas). 

"Hah.. Suara itu lagi.."

"2 koin emas..? Mana..?" Aldi membatin sambil melihat sekitar. 

"Tidak ada apapun.. Tidak ada koin emas jatuh dari langit."

Crik.. Suara koin di kantong celana Aldi saat tanpa sengaja tangan Aldi menyenggol saku celananya. 

Perlahan Aldi memasukkan tangannya ke dalam kantong untuk mengeluarkan isi di dalam kantongnya. 

"Ap.. Apa.. Benar-benar koin emas." Aldi bergumam saat mengeluarkan benda di kantongnya dan melihat secara seksama. 

Terlihat wajah bahagia dengan senyum lebar terpancar di wajah Aldi. 

Terpopuler

Comments

𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴

𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴

ada faedahnya juga selain Aldi dapat koin emas, Aldi juga bisa bantu penjual es legen itu

2023-04-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!