"Apakah ini benar-benar emas asli..?"
"Apa ini emas 24 karat atau hanya emas campuran..?"
"Sebaiknya aku bawa ke pedagang emas.. Aku akan menjualnya.. Sebab aku butuh ijasah ku."
Aldi bergumam setelah melihat 2 koin emas di tangannya.
****
"Ada yang bisa saya bantu..?" Seorang pramuniaga toko emas bertanya kepada Aldi yang nampak bingung melihat perhiasan saat memasuki toko emas.
"Ee.. Emm.. Ini mbak.." Aldi berbicara sambil mengeluarkan 2 koin emas dari kantongnya.
"Saya mau jual koin emas saya."
"Surat-suratnya ada mas..?" Pramuniaga bertanya kepada Aldi sembari melihat dan mengetes keaslian koin emas milik Aldi.
"Itu gak ada suratnya mbak.."
"Kalau gak ada surat-suratnya, harganya lebih murah mas. Ini pergram jadi Rp 945.000. Kalau masnya mau, langsung saya bayar."
"Iya mbk.. Gapapa."
"Baik.. Tunggu sebentar ya mas.." Pramuniaga mengambil timbangan digital ke hadapan Aldi supaya sama-sama melihat berat koin emas yang di miliki Aldi.
"Ini masing-masing koin emasnya berat 2 gram ya mas. Jadi ini totalnya 4 gram. Jadi total uangnya Rp 3.780.000." Setelah berucap, pramuniaga meletakkan koin emas di etalase dan berjalan ke ruangan lainnya.
Tidak berselang waktu lama, pramuniaga keluar dari ruangan dengan membawa uang di tangannya.
"Mas, ini uangnya. Rp 3.780.000,- silahkan di hitung lagi." Pramuniaga berucap dan memberikan uang tersebut kepada Aldi.
Dengan sedikit gugup, Aldi menghitung uang tersebut. Baru pertama kali Aldi mendapatkan uangnya secara pribadi.
"Iya. Cukup.. Terimakasih mbak.. Ini buat mbaknya. Dan ini di bagi ke teman-temannya mbak." Aldi memberikan uang Rp. 100.000 untuk pramuniaga tersebut. Lalu kembali memberikan uang Rp 100.000 untuk di bagikan kepada 4 teman pramuniaga yang lain.
Setelah memberikan uang kepada pramuniaga, Aldi segera pergi dari tempat tersebut. Terlihat wajah hormat dari pramuniaga yang dari awal melayani Aldi sembari berucap terimakasih beberapa kali.
****
"Jika sistem ini benar akan selalu memberiku misi, maka aku benar-benar akan kaya kembali."
"Sehingga aku bisa membeli rumah papa yang dulu pernah di jual."
"Dengan membeli kembali rumah itu, kemungkinan besar mama akan sembuh dari depresinya."
"Ya.. Ya.. Aku harus benar-benar bersemangat untuk menjalankan misi sistem dari naga kecil itu." Aldi bergumam saat berada di dalam taxi.
Aldi yang sudah memiliki uang, memilih untuk naik taxi. Sudah lama sekali aldi tidak merasakan naik mobil.
"Pak, antarkan saya dulu ke restoran padang sebelum sampai ke tujuan saya ya pak. Saya ingin membeli makanan kesukaan mama saya." Aldi berucap kepada sopir taxi.
"Siap mas.. Laksanakan." Sang sopir taxi menjawab dengan bersemangat. Dengan bahasa gurauannya.
****
"Assalamu'alaikum.. Mama, aku pulang.."
"Ma.. Aku bawakan mama masakan padang kesukaan mama. Mama makan ya.." Aldi segera berbicara dengan mamanya yang hanya duduk diam di bali jendela.
Setelah berbicara, Aldi menggandeng mamanya ke meja makan dan tetap tidak menjawab ucapan Aldi.
"Mama duduk sini ya.. Aku ambilkan piring dulu." Setelah membawa mamanya duduk di meja makan, Aldi segera mengambil piring dan menyiapkan makanan kesukaan mamanya. Setelah selesai menyiapkan makanan di atas meja makan, Aldi berniat memanggil bibi yang selama ini merawat Aldi dan mamanya hingga Aldi dewasa.
Tetapi baru Aldi akan sampai di pintu kamar bibi. Bibi sudah keluar dari kamarnya.
"Baru mau aku ketuk kamar bibi. Ayo bi, kita kaman. Aku dapat rezeki lumayan." Aldi berucap kepada pembantunya yang masih setia kepada keluarganya.
Kini mereka bertiga makan bersama di meja makan. Aldi tidak berterus terang dan hanya mengatakan mendapatkan uang dari teman lama papanya saat melewati restoran padang. Sehingga Aldi mendapatkan masakan padang secara gratis. Jawapan itu yang Aldi berikan ketika pembantunya bertanya dengan khawatir.
"Mas Aldi, setelah makan. Bibi ingin bicara sama mas Aldi di teras depan ya."
"Iya bi.." Aldi menjawab dengan tidak memperhatikan wajah pembantunya yang terlihat sedih dan berat. Aldi masih fokus untuk menyuapi mamanya.
****
"Mas Aldi, hari ini mas Aldi sudah berusia 18 tahun. Itu artinya mas Aldi sudah dewasa." Terlihat raut wajah serius di wajah pembantunya saat berbicara. Sehingga Aldi juga serius mendengarkan.
"Sesuai janji saya saat papa mas Aldi meninggal dan mama mas Aldi mengalami depresi. Saya berjanji akan menemani mas Aldi sampai dewasa."
"Kini janji itu sudah bibi tepati. Mas Aldi hari ini sudah dewasa. Jadi, besok pagi bibi akan pulang kampung. Bibi masih punya orang tua. Mereka kini juga butuh bibi." Terlihat Aldi sudah dapat menebak arah pembicaraan ini. Ini adalah pembicaraan perpisahan.
"Suami dan anak bibi juga butuh bibi di kampung. Bibi juga punya janji kepada mereka bahwa bibi akan pulang saat mas Aldi sudah dewasa." Pembantu Aldi memang meninggalkan anak dan suaminya di kampung dan hanya pulang kampung setahun beberapa kali saja. Itupun tidak lama.
"Bibi kapan balik lagi ke sini?" Aldi berucap sambil meneteskan air mata. Pembantu Aldi adalah orang tua pengganti bagi Aldi. Aldi juga sayang kepada pembantunya seperti menyayangi orang tuanya.
"Ini uang sisa penjualan perabotan mewah keluarga mas Aldi dulu. Selama 10 tahun bibi mengelolanya dan mengatur pengeluaran rumah ini. Maaf jika di akhir sekolah mas Aldi pembayaran sering menunggak. Sebab, keuangan sisa penjualan perabot rumah keluarga mas Aldi memang sudah sisa sedikit." Pembantunya berbicara sambil mengulurkan sebuah amplop kepada Aldi.
"Uang itu masih cukup untuk keperluan rumah ini sampai 3 bulan kedepan, asalkan mas Aldi mengaturnya yang benar ya." Pembantu keluarga Aldi berucap sambil meneteskan air mata.
"Bibi mau istirahat dulu, besok bibi harus pulang ke banyuwangi." Setelah berucap dan memberikan amplop kepada Aldi, dengan segera pembantu keluarga Aldi masuk ke dalam rumah menuju ke kamar dan meninggalkan Aldi di teras rumah dengan tangis kesedihan.
** Ke esokan harinya **
"Bi.. Ini untuk bibi saja. Anggap ini untuk ucapan terimakasih saya kepada bibi. Saya sudah mengambil bagian saya secukupnya." Aldi berucap saat pembantunya berpamitan.
Meski sebenarnya menolak, tetapi dengan paksaan dari Aldi. Amplop tersebut di terima meski dengan berat hati.
Kini pembantu keluarganya telah pergi meninggalkan rumah Aldi dan hanya meninggalkan Aldi bersama mamanya.
"Mungkin memang sebaiknya bibi pulang kampung. Sebab aku akan kerepotan menjawab jika tiba-tiba aku memiliki banyak uang setelah menjual koin emas."
"Aku akan mengunjunginya setelah aku kembali kaya. Aku akan membalas semua kebaikannya kepada keluargaku."
Aldi membatin sesaat melihat taxi yang di naiki pembantu keluarganya pergi melewati pagar rumah Aldi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴
semoga aja Aldi bisa beli rumah alm papanya biar mamanya juga bisa sembuh dari depresinya
2023-04-29
2
Hiu Kali
gaassss lagee... jadikan MC nya sales of the month... kasih keahlian pijat tingkat dewa biyar bisa mendukung aksi jual menjuwalnyaah...
2023-03-25
1