"Bodoh, apa yang kamu lakukan ha. Dia adalah adikmu!!" ucap Charlie dengan berteriak.
"Dia pantas mendapatkannya dia yang membuat mama pergi" ucap Anver tinggi sambil memegang perutnya.
"Kata siapa Azura yang membuat mama pergi haa? katakan,siapa yang bilang? Dan papa apa papa tidak memberikan video dari rekaman cctv yang ada di jalan itu?" ucap Charlie dingin.
"Kalian benar-benar idiot" ucap Charlie sambil berlalu pergi dari sana. Sebenarnya Charlie hanya sedikit cuek kepada Azura, Charlie juga jarang berada di rumah karena ia sibuk kuliah sekaligus mengurus beberapa perusahaan.
"Video apa pa?" Tanya Anver setelah melihat kepergian Charlie.
"Maaf ini salah papa, seharusnya dari dulu papa memperlihatkan video itu kepada kalian juga bukan kepada Charlie seorang" ucap Edison sambil menunduk.
"Sesakit inikah di lupakan? Maafkan papa Azura. papa menyesal" batin Edison.
"Video apa pa?" Tanya Anver. Edison mengeluarkan hp nya dan memberikannya kepada Anver dan Enver.
Dalam video itu Enver dan Anver melihat seorang anak perempuan berusia lima tahun sedang berada di dekapan seorang wanita dewasa dengan tiga orang pria mengelilinginya.
Salah satu pria itu berhasil menusuk wanita dewasa yang tak lain adalah mamanya, setelah terkena dua tusukan anak kecil yang berada di dekapannya menangis dan berteriak.
Anak kecil itu mengambil pisau yang masih menancap di perut mamanya,dan langsung menusuk salah satu kaki pria itu. Anak itu menusuk betis dan paha masing-masing pria itu, setelah itu anak itu berlari menjauh.
Pria itu mengerang kesakitan tapi tidak mengejar anak itu karena suara sirine polisi, mereka kabur namun berhasil di tangkap. Sedangkan anak tadi berlari kembali kedekat mamanya sambil memegang pisau dengan wajah yang sedikit berlumuran darah,anak itu membawa mamanya kedalam pelukannya.
Setelah itu polisi mulai membantu anak dan mama anak itu, waktu yang masih menunjukkan pukul sekitaran setengah enam sore.
Video berakhir,Enver dan Anver terdiam mematung setelah melihat video itu.
"Kenapa? Kenapa papa baru memberi tahu kami video ini sekarang? Kenapa? kalau aja papa ngasih video ini dari dulu kami ga bakalan salah paham sama Azura pa!!" ucap Anver dengan berteriak sambil menangis.
"Papa hanya tidak siap mengingat kejadian itu,maafkan papa" ucap Edison dengan menunduk.
"Maaf ? Papa pikir dengan mengucapkan kata maaf semuanya bakal kembali lagi kaya dulu ? Nga pa nga!!" ucap Anver sambil berlalu pergi keluar rumah.
Enver menatap Edison dengan kecewa,Enver memberikan hp nya kepada Edison. Setelah itu Enver menyusul Anver ke luar meninggalkan Edison sendirian dengan penyesalannya.
Waktu masih menunjukkan pukul 06:55,di halaman Anver melihat Azura yang masih berada di gendongan Calvin dengan membelakanginya.
Terlihat Azura memeluk Calvin dengan erat seolah-olah Calvin akan pergi menjauh saat di lepasnya. Anver dan Enver memandang Azura dengan sendu.
"Berangkat sekarang yah,ayo masuk mobil" ucap Calvin sambil melepaskan Azura yang memeluknya, Calvin melihat Anver dan Enver sedang memandanginya.
Azura melepaskan pelukannya tapi masih tetap memegang baju Calvin dengan erat, Calvin melepaskan kalung berbentuk tengkorak yang di pakainya.
Kalung tengkorak ini bukan sembarang kalung, kalung itu khusus dan bertanda bahwa siapa saja yang memakai kalung itu ia adalah orang yang memimpin sebuah organisasi rahasia.
Calvin memakaikan kalungnya pada Azura,jika dilihat dari belakang terlihat Calvin yang akan memeluk Azura.
"Kalau kamu pake kalung ini kamu bakalan aman okey? Anggap aja kalung ini adalah jimat sekaligus Abang,jadi di manapun kamu berada di situlah ada Abang. Kamu paham? jadi sekarang jangan takut lagi-"
"Jika kamu melihat orang itu anggap aja tiga jam mendatang dia akan mati ya? jadi jangan takut" ucap Calvin sambil mengusap-usap rambut Azura.
Azura mengangguk sambil memeluk Calvin,Calvin membawa Azura masuk ke mobilnya dan berangkat sekolah.
"Seharusnya aku yang mengusap-usap rambut Azura,dan memeluknya di kala Azura ketakutan" ucap Enver dengan pelan,Anver meningalkan Enver dan segera berangkat ke sekolah.
Smk taruna bangsa merupakan sekolah smk terbesar di negara Indonesia,dengan siswa siswi yang mempunyai keahlian tertentu, sekolah ini merupakan sekolah yang di bangun oleh keluarga Azura.
Tak lagi asing bagi seseorang yang mendengar nama keluarga besar Azura, semuanya akan selalu menghormati mereka. Azura dan Calvin sudah sampai di sekolah.
Di parkiran Calvin memarkirkan mobil sport berwarna putih hijau nya,para siswa siswi yang melihat itu langsung memusatkan perhatiannya.
Selain keluarga Azura,siapa yang tak mengenal Calvin,anak dari tangan kanan Edison sekaligus pemilik beberapa perusahaan ternama. Apalagi dengan karakternya yang tidak mudah tersentuh,membuat semua orang penasaran dan ingin mendekatinya.
Para siswa-siswi yang ada di sekitar sana mulai bergosip mengenai Azura.
"Kamu udah tau belum berita tentang keluarga Azura?" Tanya Dewi.
"Azura Celina angkatan kita?" Tanya Najwa.
"Iya, katanya dia jatuh dari tangga dan hilang ingatan" jawab Dewi.
"Aku tau cuma penyebab jatuh nya itu ga ada yang tau,kaya yang di tutup tutupi gitu" ucap Najwa.
"Iya bener, informasi mengenai keluarga Azura itu susah di gali,kita yang tau Azura jatuh dari tangga aja udah bersyukur banget" ucap Dewi.
"Hmm,yaa bersyukur jarang banget soalnya yang tau" ucap Najwa.
"Tapi kamu ngerasa aneh gasih? Menurut berita yang beredar di sekolah ini sekarang Azura itu menjadi bagian dari keluarga Calvin bukan keluarga aslinya" ucap Dewi.
"Emang sih,udah ah ngapain sih malah bahas orang" ucap Najwa.
"Yee,orang cuma penasaran. Azura itu kan salah satu anak terjenius di sekolah ini,piala yang ada di sekolah kita aja setengah nya ampir Azura yang dapat"ucap Dewi.
"Iya sih" ucap Najwa.
"Dan lagi ya Dew,Naj. Kalian suka merhatiin Azura gasih? Biasanya kan selalu nempel terus sama Anver dan Enver,tapi mereka kaya selalu kasih jarak gitu" ucap Noni.
"Iya sih kadang suka ga sengaja liat,dulu cuma pernah liat Azura ngasih makanan ke ka Anver tapi malah di buang,sayang banget mana keliatan mahal lagi makanannya" ucap Dewi.
"Kalo aku aga jarang sih,tapi kalo liat ka Anver sama ka Enver bareng terus sama Bella lumayan sih sering" ucap Najwa.
"Nah iya,kalo di pikir-pikir sikap ka Anver sama ka Enver kaya ke Ade gitu sama Bella, sedangkan ke Azura kaya orang lain" ucap Dewi.
"Iya sih udah ah jangan di bahas lagi kalian ga inget apa, kemarin kita udah di kasih info bahwa gada yang boleh ngomongin keluarga Azura,Anver sama Enver. Kecuali ya Calvin" ucap Najwa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments