"Jadi gini om,om bisa kan bilang kepada semua orang bahwa Azura hilang ingatan dan suatu waktu Azura bisa inget sama orang-orang khusus yang pernah berinteraksi dengan Azura. Azura ga ada maksud lain om, Azura hanya ingin awal yang baru, Azura cape terus-menerus kaya gini"
"Om bakal bantuin,rencana kamu emang bagus. Om harap kamu bisa buat mereka menyesal, apapun yang terjadi om pasti bakalan terus dukung kamu"
"Makasih om"
"Iya, sekarang kamu istirahat agar cepat sembuh, mengenai hal tadi om bakal rahasiain"
"Iya om"
Reja membantu Azura berbaring, setelah itu Reja keluar meninggalkan Azura yang sudah siap berkelana ke alam mimpinya.
Setengah jam kemudian sesudah Azura tertidur,Calvin dan kedua orangtuanya datang.
Sherly mengelus rambut Azura dengan pelan, begitupun dengan Calvin yang menatap Azura dengan sedih. Addy terdiam memperhatikan wajah Azura yang sudah tertidur.
Setelah pulang dari rumah sakit tadi, Addy langsung mencari Edison dan memukulnya dengan keras. Addy marah, tetapi Edison tetap diam Edison tau rasanya di posisi Addy.
Calvin, Sherly dan Addy menginap di ruang rawat Azura,Azura terbangun di tengah malam, hatinya menghangat setelah melihat keberadaan keluarga Calvin yang sedang tertidur di kursi.
Pagi hari keluarga Calvin sudah terbangun, beberapa menit kemudian Azura pun terbangun dengan raut wajahnya bingung melihat keluarga Calvin. (Disini Azura mulai memainkan perannya,hilang ingatan)
"Kalian siapa?" Tanya Azura dengan bingung, pertanyaan Azura membuat keluarga Calvin terdiam.
"Aku Calvin Azura,kamu jangan ngeprank deh" ucap Calvin sambil memegang tangan Azura.
"Apa sih main pegang-pegang aja,kamu mau aku pukul ha" ucap Azura sedikit berteriak sambil melepaskan pegangan tangan Calvin.
Calvin yang mendengar teriakkan Azura pun terdiam, begitupun dengan Sherly dan Addy.
"Azura ak-"
Ceklek, pintu terbuka dari luar menampilkan Reja dengan pakaian dokternya. Reja berjalan ke arah Azura dengan tatapan matanya sedih.
"Kamu sudah sadar, syukurlah. Ayo minum dulu" ucap Reja sambil memberikan air putih kepada Azura.
"Azura hilang ingatan, tapi suatu waktu Azura bisa inget sama beberapa orang yang memiliki interaksi paling besar di kehidupannya" ucap Reja dengan memandang ke arah Addy.
Addy yang mendengar itupun menunduk dan menghela nafas panjang, begitupun dengan Calvin dan Sherly.
"Saya titip Azura,jaga dia baik-baik" ucap Reja sambil berjalan keluar setelah menepuk dua kali pundak Addy.
Addy mendekat ke arah Azura, Azura melihat Addy dengan pandangan matanya kosong. Addy melihat tatapan itu dengan sedih,Addy memeluk Azura dengan matanya berkaca-kaca.
"Sayang ini dady Addy,itu momy Sherly,dan itu Abang kamu Calvin,nama kamu Azura . Kamu terjatuh dari tangga, sekarang kamu hilang ingatan, maafin dady ga bisa jagain kamu" ucap Addy dengan lembut,Azura mulai tenang di pelukan Addy.
"Dady?" Tanya Azura dengan polos.
"Iya" jawab Addy sambil mengelus rambut Azura, Calvin dan Sherly mendekat ke arah Azura dan ikut memeluknya.
"Abang maafin Azura soal yang tadi" ucap Azura dengan menunduk, Calvin memegang dagu Azura sehingga Azura menatap nya dengan mata berkaca-kaca.
"Ga papa kamu kan ga tau" ucap Calvin dengan tersenyum.
"Azura mau pulang" ucap Azura dengan tersenyum canggung.
"Nanti malam kita pulang" ucap Addy yang membuat Azura cemberut,Calvin langsung mengusap-usap rambut Azura dengan sayang.
Mereka pun menghabiskan waktu bersama sampai waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Addy membawa keluarga nya pulang, Addy sengaja membawa mereka pulang jam setengah sebelas agar tidak bertemu dengan keluarga Edison.
Setelah sampai di rumah nya Addy membawa Azura ke kamar yang berada di rumah Addy.
"Ini kamar kamu, barang-barang kamu belum di pindahkan dari lantai dua. Sekarang kamar kamu di lantai satu,dady ga mau ambil resiko kalo suatu waktu kamu jatuh dari tangga lagi" ucap Addy.
"Iya,makasih dad" ucap Azura sambil memeluk Addy.
"Sekarang kamu masuk dan istirahat,bukan kah kamu ingin sekolah besok" ucap Addy.
"Iya Azura kan harus sekolah besok,kalo gitu Azura masuk. Selamat malam dad" ucap Azura sambil masuk ke dalam kamarnya meningalkan Addy yang tersenyum melihat nya.
Di dalam kamar Azura berbaring di atas ranjang dengan tersenyum geli.
"Astaga bagaimana bisa aku berakting seperti itu hahaha, maafkan aku om Addy,tante Sherly, Calvin. Aku benar-benar harus membuat kita seperti keluarga" gumam Azura dengan tertawa kecil.
Tok,tok,tok suara pintu di ketuk dari luar,Azura bangun dari baringannya dengan membawa sisir kecil dalamman pisau.
"Siapa orang yang ketuk pintu jam segini? untung aku lumayan bisa bela diri, barang-barang berharga aku juga untungnya di bawa" ucap Azura sambil berjalan ke arah pintu dengan pelan.
Ceklek,pintu kamar Azura terbuka menampakkan Calvin dengan tiga buah pappeebag di tangannya. Azura langsung menyembunyikan sisirnya.
"Abang ada apa?" tanya Azura dengan tersenyum manis.
"Ayo masuk" ucap Calvin sambil membawa Azura masuk ke kamarnya.
"Ehh-"
Calvin mendudukan dirinya dan Azura di sofa kamar.
"Ini seragam sekolah,kamu coba dulu sekarang kalo misalnya kekecilan nanti Abang kasih yang lebih besar" ucap Calvin sambil memberikan baju seragam.
"Hehe makasih bang, pengertian banget dehh" ucap Azura dengan tertawa kecil.
"Hmm,sana coba" ucap Calvin dengan tersenyum tipis.
Azura mengangguk dan langsung pergi menuju kamar mandi, beberapa menit kemudian Azura keluar baju seragam berwarna hitam,putih, coklat muda.
"Bang Calvin gimana bagus kan?" Tanya Azura dengan tersenyum sombong.
"Bagus" jawab Calvin sambil menepuk kursi di sampingnya, menandakan agar Azura duduk di sampingnya.
"Kenapa warna seragamnya nga putih abu ka?" Tanya Azura setelah duduk di samping Calvin.
"Karena sekolah kita beda dari yang lain, sudah lah nanti juga kamu tau sendiri" jawab Calvin.
"Ini handphone, sama laptop kamu kaka ganti jadi yang baru,punya kamu yang dulu udah jelek" ucap Calvin dengan tersenyum mengejek.
"Jelek-jelek gitu juga namanya masih sama handphone sama laptop" ucap Azura dengan mencibir yang membuat Calvin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Nih yang ini isinya peralatan tulis sama seragam kamu , ini isinya tas, sepatu sama alat-alat make up, dan ini isinya handphone sama laptop" ucap Calvin sambil memberikan tiga pappeebag tadi.
"Wahh,makasih banyak bang Calvin" ucap Azura sambil menerima ketiga paperbeeg tadi dengan tersenyum malu.
Calvin tersenyum sambil mengeluarkan dompet nya, Calvin memberikan sebuah kartu kepada Azura.
"Pin nya 102006,setiap bulan bakalan Dady isi lima belas juta itu khusus buat jajan kamu di sekolah,kalo kamu mau jalan-jalan atau bepergian bilang aja" ucap Calvin.
"Lima belas juta, banyak banget bang nanti kalo Dady ga punya uang alias bangkrut gimana?" Tanya Azura dengan ekspresi bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments