Gania membuka mata nya ia melihaat sekeliling nya, ia terkejut saat melihat ruangan itu.. "i-ini kamar ku..? apa aaku tadi hanya bermimpi..? tapi itu rasa nya seperti nyata..!! pangeran Garsel..!!" ucap nya sendiri..
Gania beranjak dia hendak bangun.. "Agh... sakit sekali.." ucap nya sendiri.. ia berdiri dan membuka pakaian nya.. ia melihat memar di leher belakang nyaa.. "ini kenapa..? kenapa aku tidak ingat apa pun..!!" ucap nya sendiri..
Gania berjalan ia hendak keluar dari kamaar nya itu.. ia ingin menanyakan apa yg sebenar nyaa terjaadi pada diri nya, seingat nya dia berada di taman siang itu.. kenapa kini dia berada di rumaah, dann kaaan dia pulang..
prankk... tiba-tiba saja sesuatu terjatuh dari saku sweter yg dia pakai.. Gania melihat nya, "Cermin itu..!! berarti aku tidak bermimpi.. apa yg aku alami tadi itu nyata.." uap nya sendiri.. Gaaniaa menyimpan cermin itu di atas meja belajar nya..
"kakak.. kak..!!! sebenar nya apa yg terjadi pda ku..?" tanya nya pada wanita yg erdiri di depan nya, wanita itu nampak sibuk menyiap kan makanan.. "Kau pingsan.. karena terserempet motor..!! dan Rico membawa mu pulang.. untung saja kau tidak apa-apa.. hanya eher belakang mu sepert nya terbentur sesuatu.." jawab nya..
"keserempet motor..? aku..!! tidak mungkin.. aku tidak merasa dan tidak ingat kejadian itu..!! lalu Garcel..? siapa dia..? tidak mungkin itu hanya sebuah mimpi..!! aku yaakin itu nyata..!! Agh cermin itu.. cermin itu mengeluar kaan cahaya saat terkena air maata ku tadi.." batin nya..
Gania kembali kke kamaar nya.. wanita yg berada di depan nya itu hanya terdiam meliihat tingkah aneh adik nya itu.. Gania mengambil lagi cermin itu.. "benar kah aku tadi masuk ke dalam cermin ini..? aku mengingat nya jelas.. aku berada di sebuah taman.. dan bunga di taman itu adala mawar hitam.." batin nya
Ia terus membulak-balik kan cermin itu.. "tapi tidak ada yg aneh dari cermin ini..!! apa benar aku hanya bermimpi.." ucap nya sendiri. ia masih sangat penasaran.. tiba-tiba saja pintu kamar Gania di buka oleh wanita tadi..
"Ayo makan dulu.. syukur lah jikaa kau tidak apa-apa..!! kakak sudah menyiap kan makanan untuk mu..!! ayo keluaar.." uccap ya Gania hanya mngangguk.. ia kembali menyimpan cermin itu kini dia memaasuk kan cermin itu ke dalam laci meja nyaa..
"Kau itu kenapa..? fokus saja pada belajar mu.. jangan memikir kan dulu hal lain..!! kau tidak ingat pesan ibu pada kita kau harus sukses dulu baru kau mengenal yg nama nya cinta-cintaan.. kkak baru tahu jika ka berhubungan dengan Rico.. laki-laki itu tidk baik untuk mu..!! lbih baik akhiri saja hubungan mu itu.." ucap nya..
Gania terdiam.. "aku sudah putus dengaan diia.. lagian aku sudah kelas tiga Sma dan usia ku sudah 17 tahun.. tidak bisa kah kaak Gisel membebas kaan aku..? aku sudah besar.. aku sudah dewasa.. aku tahu mana yg baik dan tidak.. lagi pula selama aku berhubngan dengan Rico.. aku tidak pernah melakukan hal yg tidak-tidak.." jaawab nya..
Wanita yg ada di depan nyaa itu hanyaa terdiam.. ia tidak menjawab nya, iaa juga tidak maau berdebat dengaan adik satu-satu nya itu.. "sudah lah, seesai makan kau langsung istirahaat saja.." jawab nya... Gania hanyaa terdiaam
"hmm ptri Eselwis sudah berumur 17 tahun.. aku yakin gerbang yg menghubung kan dunia itu dan dunia ini akan terbuka dengan sendiri nya.. mungkin nanti dunia gania aakan berbeda.. karena Gania adalah reinkaarnasi dari putri Edelwis..!! mungkin suatu hari nanti Gaania akan bisa pergi ke duniaa itu.. seperti ibu..." batin Gisel..
Sementara gania terlihat menikmati makanan nya. ia tidaka memperhati kan gisel yg dari tadi meirik ke arah nya.. "luka yg ada di punggung gania itu juga pasti ulah nya.. Gania sudah pergi ke duniaa itu..! mungkin kaah dia sudah bertemu dengan paangeran Gaarcel..?" batin Gisel..
Gania kini memperhaati kan kaakak nyaa itu.. "Ada apa..? kenapaa menaatap ku seperti itu..?" tanya nya heran.. Giel terkejut, iia berdiri dan langsung pergi meninggal kan Ganiaa.. "jikaa sudah selesai, kau cuci piring nya..!!'" ucp nya.. Gania hnya mengangguk.. "hmmm" jawab nya..
-----------------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu di duniaa Garsel.. laki- laki itu mencari Gania yg tiba-tiba saja menghilang di depan nya.. "aku yakin itu adalah Edelwis..!! aku tidak akan salah mengenali oraang.. tapi kemana dia menghilang..! diaa datang dan pergi begitu tiba-tiba.. aku bahkan belum membuktikan jikaa gadis itu adalah Edelwis.." ucap nyaa sendiri..
Tiba-tiba saja pintu kamar itu terbuka.. berdirilah seorang wanitaa yg terlihat sangat Anggun yg medekati Garcel.. "pangeran Garcel.. kenapaa kau tidak menemui ayah dan bunda..? mereka sudahh menunggu kedatangan mu..!!" ucap ny ramah..
Garcel hanya terdiam.. "akuu tidak ingin menemui mereka.. untuk apaa aku bertemu dengan orang yg membunuh calon putri mahkotaa ku.." jawab nya ketus.. Marcel membuka jubah hitam nya..
Wanita itu tersenyum ia mendekati Garcel.. "pangeran masih saja memahas itu.. kejadian itu sudah haampir 1000 tahun yg lalu terjadi.. kau sudah menyimpan amarah mu selama itu.. apa tidaak kau akhiri saja dendam mu itu pada Ayahanda..? beliau sudah tersiksa selama ini..!! lagi pula ada aku sekarang..!! Aaku ini permaisuri mu.. lupakaan lah Edelwis.. dia tidak mungkin kembali ke sini.." ucap wanita itu
ia mendekati Garcel dan memeluk nya dari belaakang.. Garcel merasa jijik sat gadis itu menyentuh tubuh nyaa.. tapi Dia juga tidak bisa melewat kan kesempatan itu.. Garcel berbalik ia kini memeluk wanita itu..
"permaisuri ku..? aku bahkn tidak ingat jika aku sudah menikah dengan mu..!! tapi jika kaau ingin mencicipi tubuh ku.. aku akan mengabul kan keinginan mu itu.. putri Karina.." ucap nya..
Garcel memeluk nya, ia mulai membelai wajah putih wanita itu.. iaa mendekat kan bibir nya pada karina.. nafas mereka kini beradu.. ia mencium bibir mungil putri karina.. gaarcel membuka pengikat yg mengikat baju karina..
ia mendorong tubuh kecil itu ke atas ranjang nya.. Garel mulai menindih tubuh mungil itu.. "apa kau tidak akan menyesal.. bila aky menyentuh tubuh mu..? orang bilang, jika monster yg ada di dalam tubuh ku ini keluar maka nafsu ku tidak akan bisa terbendung laagi.. apa kau sanggup melayani ku..?" tanya nya..
putri Karina mengangguk.. ia menutup mata nya.. Garcel tersenyum.. ia beranjak meninggal kan Karina.. "hah tidak ku sangka, seorang putri bisa tergoda oleh Rayuan ku..! aku bahkan tidak tertarik untuk menyentuh mu.." ucap Garcel.. ia pergi meninggal kan putri karina yg masih belum memakaai kembaali pakaaian nya..
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments