"Tan,satu lagi" tambah nya sambil menengadahkan tangan nya pada Dattan.
"Gila lo ya..inget Eve ini udah abis tiga botol loh dan lo masih
mau lagi..jangan gila lu" kata Dattan tidak langsung memberikan minuman pada Eve karena teman nya itu sudah habis tiga botol.
"Heh,mau gue mabuk atau nggak itu bukan urusan lo,Tan" celetuk Eve dengan suara yang begitu melengking.
"Ya gue tau,tapi jangan sampai berlebihan gini juga,Eve..astaga apa lu udah gila" balas Dattan dengan menahan kesal dan juga di tambah kesabaran nya yang mulai menipis cenderung ke hampir habis.
"Kalau sampai ada apa-apa sama lu emang siapa yang bakal nganter lo pulang hah,polisi atau cowok bule di sini?" tambah nya dengan kesabaran yang kian menipis.
Namun percuma saja Dattan bicara panjang lebar karena Eve pun nampak nya tidak begitu menghiraukan kata-kata penuh
kekhawatiran dari Dattan karena efek alkohol yang sudah dia teguk rupa nya telah mengacaukan jalan
pikirannya.
Walaupun Eve masih bisa berdiri dan bahkan berdansa tapi omongan nya sudah mulai kacau tidak jelas..
tiba-tiba Eve pun beranjak dari kursi nya sambil mengumpat si Robert.
"Robert cowok bangsaat..anjiiinh lo,beraninya lo pacaran sama gue cuma demi isi dompet gue..arghhhh dasar cowok nggak punya harga diri..awas saja lo kalo sampe kita ketemu bakal gue habisin lo" umpat Eve yang jika semakin lama dia
berada di Heavfun Club,maka semakin acak-acakan pula isi otaknya.
"Eve,asatag nih anak..heh sebaiknya
lo pulang aja deh sekarang liat kelakuan lebih bahkan udah semakin nggak karuan" desak Dattan dengan khawatir juga cemas.
Bukan nya menyadari bahwa Dattan tengah peduli padanya, justru Eve kini malah semakin marah.
"Berani-berani nya lo nyuruh gue pulang hah,emangnya lo siapa,apa hak lo ngatur - ngatur hidup gue hah?" hardik Eve sembari menggebrak meja bar dengan wajah yang tampak sudah seperti orang teller.
Walau maksud Dattan itu baik, namun akal sehat Eve lah yang kini
semakin ditenggelamkan oleh arus minuman beralkohol itu dan di tambah dengan vodka yang langsung mengalir deras di tenggorokan nya.
Sepertinya memang akal sehatnya tidak akan kembali dengan cepat sebelum dia sendiri yang merasa sudah tuntas untuk meluapkan
frustasinya.
Dattn juga sesungguh nya enggan untuk memberikan lagi botol minuman yang keempat itu kepada Eve,jujur sebagai teman dekat nya, Dattan juga harusnya bisa lebih membatasi jumlah alkohol yang dipesan oleh temannya itu.
Namun di sisi lain dia juga sebagai
bartender,dan dia juga harus tetap menuruti apa permintaan pelanggan nya..karena di sini pelanggan adalah
raja,meski begitu lihat lah wajah Dattan bahkan bisa sekejap berubah masam.
Bibirnya berkedut dan kalian percaya bahwa saat ini Dattan sedang menahan rasa jengkel di dada nya..dengan enggan Dattan pun menyodorkan botol minuman yang keempat itu dengan sedikit kesal.
Alis hitam tebal nya kini bahkan sudah saling bertemu satu sama lain.
"Thank you, Tan you are the best hahaha" ujar Eve dengan tawa renyah nya dan kini tengah membuka tutup botol minuman yang dia pegang dengan masih
tersegel serta meneguk nya habis setelah terbuka.
Kali ini Eve meneguk nya dengan sedikit terburu-buru karena wajah nya sudah mulai memerah akibat kebanyakan minum alkohol bahkan secara berlebihan.
Bahkan wajah nya kini sudah mirip dengan kepiting rebus yang baru matang..matanya indah nya pun kini mulai berkedip-kedip dengan tempo lambat seperti saat Eve yang tengah mengerjakan laporan keuangan di kantor nya ketika lembur.
"Gila Lo Eve..list dong muka lo jelek banget kalo mabok begini..astaga" ejek Dattan dengan kesal.
"Biar jelek begini juga gue masih jadi sekretaris terbaik di perusahaan Jhonson" ujar Eve membalas ejekan Dattan.
"Hehh, maksud lu jadi sekretaris simpanan bos gitu?" tanya si bartender dengan nada sangat sinis.
"Siallan lu..jangan sembarangan kalo ngomong siallan..asal Lo tau ya,prestasi gue di perusahaan itu tuh nggak perlu dipungkiri lagi
Tan" jelas Eve dan kini dia mulai menaiki kursi bar dan sejurus kemudian dia mulai berpidato.
"Gue itu anak kesayangan Bos
Jhon..bahkan seluruh karyawan di sana kenal sama gue..siapapun yang berani menghadang gue
maka dia akan menemui ajalnya hahaha..hebat kan gue hahaha" ujar Eve yang semakin tak karuan saja omongan nya dan membuat Dattan semakin pusing.
Dattan juga semakin lelah menanggapi semua ocehan tidak jelas si Eve yang kini sudah dia yakini sangat mabuk..karena nya dia lebih memilih untuk kembali mencuci gelas-gelas bekas yang baru saja mendarat di meja Bar.
Berhadapan dengan teman
sendiri di tempat kerja memang sering kali membuat nya kesulitan. terlebih lagi jika teman nya adalah wanita,tentu dia tidak ingin membiarkan kawan nya itu semakin terjerumus kedalam kenistaan.. namun dia juga harus melaksanakan pekerjaan nya dengan baik.
Sungguh sangat dilematis bukan.
#
Malam pun kini semakin larut,tetapi kerumunan di dalam Heavfun Club tidak juga kunjung mereda.. melainkan malah semakin meriah dan membludak..bahkan dentuman
musik elektronik itu kian menggema hingga ke atas langit di malam kelam yang tak berbintang.
DJ pun semakin memainka lagu-lagu andalan nya untuk semakin bisa mewarnai malam yang kian tampak bisu..tanpa sadar,botol minuman yang keempat tersebut pun langsung habis.
Dengan kepala yang kini sudah mulai terasa sangat ringan, Eve pun kemudian mulai menyodorkan botol yang kini sudah kosong itu kepada
Dattan dan berkata lagi.
"Dattannn..gue mau satu lagi ok" pinta Eve pada Dattan.
"Lo udah gila Eve" bentak Dattan dengan sangat marah karena melihat temannya yang sudah tidak karuan karena mabuk minuman beralkohol yang dia tenggak sejak tadi.
"Empat botol itu udah terlalu
banyak buat sehari Eve..astaga" lanjut nya bersabar menahan kekesalan nya.
"Hehh,apa lo masih belum paham juga Tan,mau gue mabok atau nggak itu bukan urusan lo..paham nggak sih" ujar Eve sambil mendekatkan wajah nya ke wajah Dattan dan berkata lagi.
"Lagipula ya,tanpa uang gue,lo juga nggak akan bisa makan bukan..cepetan Tan?" Eve pun semakin meracau tak jelas yang akan dia sesali keesokan hari nya jika dia ingat.
Dattan pun mengerenyitkan dahi nya mencoba tak terprovokasi oleh kata-kata Eve karena Eve saat ini sedang tidak sadar meracau tak karuan lalu dia pun berujar.
"Eve,udah lah Eve gue tau Lo lagi kecewa dan nggak sadar ngomong apaan tapi nggak begini juga cara melampiaskan nya..udah cukup lo minum-minuman beralkohol mereka..dah lah gue buatin jus jeruk atau soda limun aja biar kesadaran lo balik lagi" tawar Dattan dengan menahan kesal.
"Dattan..apaan sih lo..gue itu cuma mau minuman beralkohol Bu nya minuman buat anak-anak!" kesal Eve menatap sengit ke arah Dattan.
"Nggak,serah lo aja,gue ambilin soda limun aja,biar Lo nyadar" kekeh Dattan tak lagi perduli dengan permintaan teman nya yaitu Eve.
"Dattan!!!" tekan Eve dengan menarik kerah baju Dattan dan juga di campur dengan amarah yang kian terbakar dalam diri nya.
Dattan pun kemudian menepis tangan Eve yang menggenggam
erat kerah bajunya..dia tak mau terpancing emosi karena dia tau Eve saat ini sedang teller dan meracau semakin tak karuan.
"Eve udah cukup minum minuman
kerasnya..gue sebagai temen lo udah seharus nya nolongin lo bukan..lihatlah diri lo sekarang,ckck mabok-mabokan nggak jelas kaya gini.. pikirin gimana kerjaan lo Eve, Ibu dan adik lo juga ntar harus tinggal di mana kalo lo dipecat hah?" ujar Dattan yang kian semakin memicu amarah Eve yang memang dasarnya sudah semakin terbakar oleh aliran soju dan vodka yang ia tenggak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments