Bab 2

Seorang gadis cantik sedang buru-buru karena kebelet ingin ke kamar mandi, ia bahkan sampai menabrak seorang pria. Setelah selesai dari kamar mandi ia kembali ke meja duduknya di sana juga ia bersama dengan sahabat nya yang bernama Karina, yang selalu ia panggil dengan sebutan Rina saja.

Sementara gadis itu bernama Adinda rizkyana Margaretha. Seorang gadis cantik anak dari sang pemilik sekolah ini, namun ia tidak mau ada yang tau kalau dirinya adalah anak orang kaya, ia lebih memilih untuk hidup sederhana saja, karena ia percaya bahwa tidak semua kebahagiaan dan kenyamanan di dasari oleh harta.

Ia bahkan ke sekolah suka naik angkutan umum, ia malas membawa mobil pribadinya ke sekolah, ia juga terkadang ke sekolah dengan keadaan yang benar-benar kacau, ia adalah wanita yang juga tidak terlalu mementingkan penampilan, kerjaan dia sehari-harinya hanya di habiskan dengan membaca novel dan juga beberapa buku pelajaran.

Ia di kenal kutu buku, sampai-sampai ia terkadang lupa waktu karena kebanyakan membaca, dulu karena keasikan membaca buku ia sampai di kunci di sekolah, ia lupa kalau waktu sudah mulai malam dan sudah waktunya satpam sekolah mengunci gerbang sekolah, untung saja ia adalah anak pemilik sekolahnya jadi ia bisa dengan mudahnya menelpon ayahnya dan menyuruh ayahnya untuk bilang pada satpamnya dan membukakan pintu gerbang nya.

"Abis dari mana lu? " Tanya Rina sambil menatap ke arah Dinda.

"Habis dari kamar mandi, gue kebelet pipis, " Balas Dinda dengan mata yang fokus menatap buku novel yang saat ini sedang ia baca.

"Kalau lagi di ajak bicara, bisa liat muka gak sih? " Ujar Rina yang mulai kesal dengan kelakuan sahabat nya ini, selalu saja kalau di ajak bicara ia tidak pernah menatapnya yang Dinda lakukan hanya membaca novel.

"Sahabat ku sayang, jangan marah yah, ya udah aku liatin kamu aja deh, " Rayu Dinda, ia menyimpan novelnya lalu menatap dengan lekat wajah sahabatnya ini sembari memberikan senyuman terbaiknya.

"Ya gak gitu juga kali, " Balas Rina sambil memincingkan tatapan ke arah Dinda.

"Iya aku juga tau, ya udah ah gak ada yang mau di bicarakan lagi kan? Kalau gak ada aku mau baca novel lagi nih, " Tanya Dinda sambil menatap wajah Rina.

"Ya udah terusin aja kalau gitu. "

"Ke kelas yuk aku ngantuk, " Ajak Dinda pada Rina, rupanya saat ini ia sangat-sangat sedang mengantuk, bahkan ia sudah tidak dapat membendung lagi matanya yang sudah mulai berat untuk di buka, membaca novel kadang membuatnya mengantuk.

"Ya udah lagian bentar lagi masuk kelas, " Balas Rina mereka saat ini perjalan menuju kelasnya, namun saat mereka berjalan melewati koridor tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik tangan Dinda.

Dan membuat Dinda menghentikan langkahnya, lalu menatap aneh pada seorang pria yang barusan menariknya.

"Lu orang yang tadi nabrak gue kan di kantin? " Tanya Juna, rupanya pria itu adalah Juna, tak lupa ia juga di dampingi oleh kedua temannya.

"Iya emangnya kenapa? Aku kan udah minta maaf sama kamu, " Tanya Dinda heran bukannya ia sudah minta maaf pada pria di depannya ini, lalu untuk apa pria ini membahas masalah itu, apa maaf juga belum cukup baginya.

"Emangnya minta maaf aja cukup buat kita? " Ujar Juna.

"Terus kamu maunya apa lagi? " Tanya Dinda. kebingungan.

"Jadi asisten gue selama satu minggu, di sekolah doang, " Balas Juna membuat penawaran dengan Dinda.

"Apakah anda gila? Saya hanya menabrak anda bukan membuat anda menjadi manajer di perusahaan, sampai-sampai anda harus punya asisten, " Rupanya Dinda tidak Terima dengan apa yang Juna inginkan, yang benar saja Juna meminta hal seperti itu pada dirinya hanya karena tidak sengaja tertabrak.

"Tidak ada penolakan, gue ingetin yah sama lu, kalau lu gak mau menerima penawaran dari gue maka lu tinggal siap-siap aja, hidup lu akan menjadi tidak tenang, " Ujar Juna final, ia berjalan meninggalkan gadis itu sambil tersenyum, dirinya yakin kalau Dinda akan setuju dengan apa yang ia katakan.

"Lu Terima aja apa yang dia minta, serem tau gak kalau sampai di tolak, lu bisa abis di kerumuni oleh semua siswi di sekolah ini, " Rupanya Rina tidak mau ada hal buruk menyerang hidup sahabat ini.

"Emangnya dia siapa? Sampai-sampai gue bakal di benci sama satu sekolah? " Tanya Dinda, rupanya anak ini menang benar-benar tidak tau dunia luar selain novel dan berbagai cerita lainnya yang selalu ia baca di bukunya.

"Makannya hidup itu di dunia nyata, jangan sampai terbawa ke dunia hayalan lu, gini nih orang yang keseringan ngayal sampai gak peduli sama lingkungan sendiri, " Balas Rina.

"Dia adalah pria yang paling di gilai sama satu sekolah, banyak tim yang cewek pengen jadi pacar nya, dan yang cowok pengen masuk ke geng nya, jadi kalau lu nolak permintaan dia bisa abis lu di makan sama satu sekolah, " Sambung Rina.

"Woyyy, gue mau jadi asisten lu, " Tanpa berpikir panjang lagi akhirnya Dinda mau menjadi asisten Juna, ia lebih memilih itu di bandingkan harus menyerahkan ketenangan hidupnya di sekolah hanya karena menabrak orang ia tidak kenal di kantin.

Juna pun berbalik, ia tau kalau pada akhirnya gadis itu akan menyetujui permintaan dirinya, " Ok gadis yang pintar, " Balas Juna sambil berteriak dan tersenyum kemenangan, rencananya berjalan dengan lancar.

"Gue yakin dia juga bakalan suka sama gue suatu saat nanti, atau mungkin dia memang sedang sok jual mahal saja sekarang," gumam Juna dalam hatinya.

Semua wanita yang tidak tau awal mula percakapan mereka menjadi penasaran dengan apa yang mereka bicarakan sebenarnya, banyak yang mulai membenci Dinda karena mendekati kekasih mereka. ada juga yang memiliki pikiran kalau mereka melakukan apa yang tidak ia sukai dan masih banyak lagi tuduhan-tuduhan yang mereka tunjukkan untuk Dinda.

Saat ini Dinda kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas, lalu ia mendudukkan kepalanya yang sudah hampir mau pecah, ia benar-benar tidak habis pikir dengan pria yang tadi, hanya karena menabraknya ia bahkan harus menjadikan dirinya asisten, yang benar saja.

"Sepertinya hidupku yang damai dan indah ini akan mulai berubah," ucapnya.

"Udah lu ikutin ajalah apa mau Juna untuk sementara waktu, gue gak mau lu di bully mereka-mereka. Fans berat Juna."

"Salah aku apa coba sampai-sampai harus merelakan kehidupan ini."

"Ini udah waktunya lu hidup di dunia nyata, jangan baca novel mulu."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!