" kamu harus inget posisi kamu, aku bawa kamu ke sini sebagai partner *** aku, jika aku sedang menginginkannya" ucap Lucas sambil pergi meninggalkan ruangan itu
" ternyata dimatanya aku hanya partner ***, pelampiasan nafsunya saja" gerutu Bella dengan kesal
di tempat lain Liliana sedang sedih menghadiri pemakaman kakeknya di temani Arno di sisinya
" Lili kamu harus sabar ya" ucap Arno sedangkan semua orang sudah meninggalkan pemakaman itu karna kakek Liliana sudah di kubur kan
" sek sk… iy-a Arno kamu boleh pergi dul-luan" ucap Liliana
" aku mau temenin kamu dulu di sini" saut Arno
" SK sks sssk skkssk" (Liliana terus menangis dengan tersedu-sedu)
" tinggal nenek satu-satu nya kluarga ku sekarang, entah apapun resikonya aku bakalan nyelametin nenek dari masa kerisis nya dan juga dari penyakitnya" gumam Liliana dalam hati
" Arno… SK ay-yo SK ki- SK ta pulang sk" ucap Liliana sambil tersedu-sedu
" hm ayo" saut Arno sambil melihat Liliana
mereka berdua berjalan terus dan berhenti di taman
" ada eskrim kamu mau beli?" tanya Arno
" boleh" saut Liliana yang mulai merasa tenang
" oke tunggu dulu di sini ya" seru Arno
Arno membeli dua es krim satu untuk dirinya sendiri satu untuk Liliana, setelah membeli es krimnya Arno kembali ke taman
" nih es krim nya" ucap Arno
" makasih ya, tapi dok apa ga apa apa ya?" tanya liliana
"gak apa-apa, apanya?" tanya balik arno
" apa dokter gak ada kerjaan di rumah sakit?" tanya Liliana
" untuk sekarang gak ada pasien yang harus menjalani operasi, jadi aku minta izin ambil cuti dulu sehari" saut Arno
"oh, makasih ya dok" seru Liliana
"makasih buat apa?" tanya Arno
" dokter udah nemenin lili ke pemakaman kakek" ucap Liliana sambil memakan es krim nya
" sama-sama, dan juga gak usah terlalu pormal, kamu bisa panggil aku Arno" ucap Arno
" mm iya" saut Liliana
" apa kamu sudah punya pasangan?" tanya Arno
"hah" sontak Liliana dengan kaget
" maaf pertanyaan nya kurang sopan" ucap Arno
" engga kok, gak apa-apa, tapi kok tiba-tiba ya kamu nanya kayak gitu?" saut Liliana
" aku baru sadar kamu pakai cincin, ku kira cincin pernikahan kalo engga juga cincin tunangan" seru Arno
" ah ini ya, ini pemberian dari orang yang berharga jadi aku terus memakainya" ucap Liliana sambil menunjukan cincin di tangan nya
" aku pikir itu cincin pernikahan" saut Arno
" emang iya, ini cincin pernikahan" gumam Liliana dalam hati
"nanti sorean kamu ada waktu gak?" tanya Arno
"kalo sore nanti aku mau ke rumah sakit check out dulu sama jenguk nenek" saut Liliana
"aku jemput ya ke villa" seru Arno
"gak papa gak usah" saut Liliana
driiiiiinggg (tlpon Liliana berbunyi)
"bentar dulu ya" saut Liliana pada Arno
"hallo" seru Liliana
" ah iya bi, saya pulang sekarang" ucap Liliana sambil menutup telponnya
" ada apa?" tanya Arno
" maaf ya Arno, aku harus pulang sekarang udah di telponin orang rumah" ucap Liliana
" aku anter ya" saut Arno
" gak usah, gak papa" ucap Liliana
" kalo kamu gak mau di anterin ke villa, aku anterin nya di Deket villa aja gimana?" saut Arno
"MMM boleh deh" seru Arno
"makasih ya" ucap Liliana yang turun dari mobil
" ya, sampai jumpa lain waktu" seru Arno yang Langsung pergi
" lain waktu?" gumam Liliana
" non, nona dari mana aja si" ucap pembantu dengan nada risih (riweh)
" emangnya ada apa ya bi?" tanya Liliana
"tuan nelpon ke rumah terus nanyain nona" saut pembantu itu
" kenapa gak telpon aku langsung aja" seru Liliana
"katanya bomber nona gak aktif, jadi gak bisa di telpon"
"mana telpon nya, tumben banget nelpon" seru Liliana
"tinggalkan saya sendiri" ucap Liliana yang sudah menerima tlpon itu
" halo… ma… tuan ada apa?" tanya Liliana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments