" ugh kepalaku sakit" ucap Liliana sambil memegang kepalanya
"kamu tidak apa-apa?" tanya seorang pria muda
"iya aku baik-baik saja, terimakasih, dan siapa anda?" tanya Liliana
" ah aku orang yang hampir menabrakmu' jawab laki-laki tadi
" ah aku lupa aku kakek dan nenek" ucap Liliana
" kenapa dengan kakek nenek mu?" tanya Laki-laki itu
Liliana terdiam
" gak papa, gak usah di jawab kalo memang berat" ucap Laki-laki itu
"kakek… Meninggal baru saja lalu Nenek terkena serangan jantung" jawab Liliana
"Ah kamu keluarga pasangan itu?" tanya laki-laki itu
" iya" jawab Liliana
" gak papa mayat kakek kamu udah di urus oleh pihak rumah sakit dan Nenek kamu dia masih belum siuman, tapi tenang saja Nenek kamu juga sedang di tangani pihak rumah sakit" ucap laki-laki itu
"terimakasih, dan apa kamu dokter?" tanya Liliana
" iya aku seorang dokter, by the way kita belum kenalan" ucap dokter itu
" Liliana arvanita" saut Liliana
" Arno widjaya, kamu panggil aku Arno saja semua orang memanggilku dengan panggilan itu" deru Arno sambil mengulurkan tangannya
" kira-kira berapa ya biayanya?" tanya Liliana
"untuk sekarang mungkin hanya bayar inpus" ucap Arno
" apa aku bisa minta tolong kamu buat bantu aku jagain nenek, kalo aku lagi gak ada di rumah sakit" ucap Liliana
" tentu saja bisa, kamu engga usah khawatir kalo soal itu pihak rumah sakit sendiri pasti akan menanganinya" saut Arno
" makasih ya" seru Liliana
" memangnya kamu tinggal dimana?" tanya Arno
" di jalan xx Villa Neptune" jawab Liliana
"wow kamu tinggal di sana?, apa kamu kenal sama pemilik villa itu atau kalian kerabat?" tanya Arno
"Haha" Liliana bingung harus berkata apa
" bukan ya, lalu apa?" tanya Arno
" aku hanya pelayan saja di sana" jawab Liliana
" ap… Aku minta maaf, aku pikir kalian kerabat" ucap Arno
"gak papa kok" sahut Liliana sambil tersenyum
" aku ingin istirahat sebentar" ucap Liliana
" iya tentu, tapi apakah boleh minta No hp biar kalo ada sesuatu lebih mudah di hubungi" seru Arno
" iya 08@%*%*%*" ucap Naya
"ok, makasih ya" sahut Arno sambil pergi
" orang yang lembut dan perhatian" gumam Liliana yang kemudian menutup matanya
Di tempat lain
" Casis apa kamu tahu syal itu?" tanya Lucas
" Syal yang mana tuan?" tanya balik Casis
" malah nanya balik lagi, kamu peka lah" sontak Lucas
" syal yang di buat Nyonya bu…" ucap Casis
"bukan, Syal yang di beliin caca pekan lalu" sahut Lucas
" maaf tuan saya kurang tahu" seru Casis
" kamu sudah bosan bekerja ya" ucap Casis
"Ma…af tuan tapi… Tuan tidak pernah membicarakan soal Syal yang di berikan Nona Caca" sahut Casis
"keluar!" teriak Lucas
Casis keluar dari ruangan itu masih di penuhi rasa bingung
" memang benar tak pernah ada Syal yang di berikan caca padaku aku hanya mengalihkan pembicaraan, aaahkhkh si*l sebenarnya ada apa dengan diri ku?" gumam Lucas
Di tempat lain
Liliana terbangun tengah malam dia melihat ruangan neneknya dan sepertinya kondisinya stabil setelah melihat itu Liliana pergi ke ruangannya kembali dan menghirup udara lewat jendela
" haaa…ah ini sudah 2 tahun setelah kita menikah, apa kita akan selamanya seperti ini? Aku bahkan tidak pernah tidur bersama namun aku sering mendengarnya tidur dengan wanita lain" gumam Liliana
Di saat yang bersamaan di tempat Lucas berada terlihat Bella yang ikut menemani perjalanan bisnis Lucas ada di sampingnya dan sedang bertingkah
" Lucas aku masih lapar" ucap Bella
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments