Happy reading...
Matanya menajam ke arah Zain melangkah, karena ia merasa sudah dijatuhkan harga dirinya oleh Zain.
'Lihat aja nanti! Aku akan buat kamu menyesal, Zain!' batin Azura, yang sudah memiliki niat jahat kepada Zain.
Sepanjang ia melangkah, Zain selalu melihat ke arah jam yang berada di tangan kirinya. Ia khawatir, Zaskia menunggu lama karena ia berbincang sejenak dengan Azura tadi.
Dari kejauhan, Zain melihat sosok wanita yang ia cinta, yang saat ini sedang berdiri tak jauh dari mobilnya terparkir. Zain tersenyum, karena ternyata Kia masih setia menunggunya di sana.
Sementara itu, Kia masih melihat ke arah hadapannya berusaha untuk mencari keberadaan Zain yang tak kunjung datang. Ia merasa gelisah, karena hari sudah mulai gelap, dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan dengan lebatnya.
“Zain mana, ya? Sudah mau hujan, tapi belum kelihatan!” gumam Zaskia, sembari tetap berusaha untuk mengedarkan pandangannya ke arah hadapannya.
Zain melangkah perlahan, sembari berusaha untuk membuat Zaskia terkejut dengan kehadirannya di sana. Ia mengendap-endap, dan kini berhasil berdiri tepat di belakang Zaskia.
“Sudah lama menunggu?” tanya Zain tiba-tiba, sontak membuat Kia berbalik dan mendelik kaget di hadapannya.
Satu ucapan Zain saja, mampu membuat Zaskia terkejut sampai seperti itu. Kia berusaha untuk mengatur napasnya, dan juga mengatur ritme detak jantungnya yang berdetak 2 kali dalam 1 detik.
“Zain! Kenapa ngagetin aku?” ujar Kia dengan gemas, tetapi ia tidak bisa melontarkan amarah pada Zain.
Zain tersenyum, karena ia melihat raut wajah Kia yang sepertinya sangat gelisah dan juga khawatir mengenai dirinya.
“Maaf, tadi aku ada perlu sebentar.”
Kia mengerucutkan bibirnya, dan melipat kedua tangannya. Hal itu membuat Zain tersenyum senang karena sudah bisa membuat Kia kesal.
Suatu kebanggan tersendiri, jika Zain bisa membuat Kia kesal sampai seperti ini. Bagi Zain, jika Kia merajuk seperti itu, Kia terlihat lebih menarik dari biasanya.
“Bibirnya kok manyun? Minta dicium, yah?” ledek Zain, sontak membuat Kia mendelik gemas mendengarnya.
“Apa sih, Zain?!” tegur Kia, yang terlihat jelas sangat malu saat ini.
Zain hanya bisa tertawa, karena ia sudah sangat puas melihat Zaskia yang malu-malu kucing seperti itu di hadapannya. Namun, walaupun Zain sudah menjalin hubungan lama dengan Kia, dan juga sering meledek Kia tentang ciuman yang ia maksud, tetapi Zain sama sekali belum pernah mencium Kia sedikit pun.
Hal itu yang membuat Kia penasaran, karena Zain sama sekali tidak menyentuhnya.
“Ya sudah, ayo kita ke tempat tujuan?” ajak Zain, Zaskia mengangguk dengan sangat bersemangat mendengarnya.
“Jangan lupa beliin aku es krim!” tagih Zaskia, yang memang sangat menyukai es krim.
Setiap mereka kencan, Zain pasti membelikannya es krim kesukaannya. Hal itu yang membuat Kia semakin cinta saja dengan Zain.
Zain mengacak-acak poni Kia, “Pasti, dong!” gumamnya, yang lalu segera merangkul Kia untuk menggiringnya masuk ke dalam mobilnya.
Mereka pun masuk ke dalam mobil, dan segera menuju ke tempat yang ingin mereka tuju.
Mereka telah tiba di sebuah tempat yang mereka tuju. Pandangan mata Kia terus beredar, ketika kakinya sampai di tempat yang menurutnya sangat mewah. Tempat itu adalah toko perhiasan, yang terlihat sangat mewah dan juga bersinar di mata Kia.
Kia sangat senang, saking senangnya ia sampai tidak bisa berkata-kata lagi di hadapan Zain.
Zain menggandeng tangan Kia, untuk memastikan langkah kaki Kia dengan benar khawatir Kia tersandung sampai menyebabkan ia terjatuh.
“Hati-hati,” gumam Zain, Kia tersenyum memandang ke arahnya kemudian kembali memandang ke arah luar toko itu.
BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
neng citra
zaskia suka es krim...
2023-03-21
1
Warijah Warijah
Hadir Thor..
2023-03-18
1
Heri Wibowo
belum ada yang gabung ya
2023-03-18
1